Sunday, October 26, 2025
More
    Home Blog Page 35

    Pelantikan Panitia Pembangunan Pastoran Paroki Sambas

    Foto Bersama Panitia Pembangunan Pastoral Paroki Sambas Usai dikukuhkan oleh Pastor Paroki Sambas (2024)

    MAJALAHDUTA.COM | Jumat,19 Juli  2024 – Pagi yang cerah menyambut peristiwa istimewa di Gereja Kristus Raja Paroki Sambas pada Misa Ke-2 Minggu bulan lalu.

    Tidak hanya sebagai hari misa rutin, namun juga sebagai momen pelantikan dan pengukuhan panitia Pembangunan Gedung Pastoran Katolik Paroki Sambas.

    Persis pada Misa Ke-2 Minggu pagi, 30 Juni 2024 pukul 08.00 WIB di Gereja Kristus Raja Paroki Sambas tampak berbeda dengan suasana perayaan misa hari Minggu biasanya, karena pada misa Minggu ini bersamaan dengan prosesi pelantikan dan pengukuhan panitia Pembangunan Gedung Pastoran Katolik Paroki Sambas.

    Pastor Celestinus Joni, OFMCap yang memimpin misa pagi itu melantik panitia yang akan bekerja untuk merealisasikan Pembangunan Pastoran Paroki Sambas.

    Sebelumnya Lorensius Naga, S.Ag, M.Th selaku Sekretaris Dewan Pastoral Paroki Sambas menyerahkan para panitia yang sudah siap untuk dilantik dihadapan seluruh umat yang hadir pada saat perayaan misa tersebut.

    Dihadapan seluruh umat para panitia mengucapkan bersedia untuk melayani Gereja serta umat dalam membangun Gedung Pastoran Paroki Sambas, dan kemudian Pastor mengukuhkan dan memberkati panitia Pembangunan Pastoran Paroki Sambas agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai panitia Pembangunan Pastoran Paroki Sambas.

    Usai perayaan misa dan prosesi pengukuhan dilanjutkan dengan rapat perdana di Gedung serba guna Paroki Sambas.

    Dalam rapat tersebut hadir Ketua Panitia, Yokob Pujana menyampaikan beberapa hal terkait dengan persiapan Pembangunan pastoran Paroki Sambas kepada seluruh Panitia peserta rapat.

    “Kondisi bangunan Pastoran Paroki Sambas sudah lama, beberapa bagian bangunan dan ruangan tampak sudah ada yang mengalami kerusakan karena terus bertambahnya usia bangunan tersebut, untuk itu Pastoran Paroki Sambas perlu dibangun kembali” kata Yakob, (30/06/24).

    Dia juga menambahkan bawah pada hasil rapat bersama Dewan Pastoral Paroki Sambas dengan pastor paroki, Pastor Celestinus Joni OFMCap telah disepakati bahwa akan dibangun gedung pastoran Paroki Sambas yang direncanakan akan rampung dalam 3 tahun ini, yaitu tahun 2024 sampai dengan tahun 2027, dalam proses Pembangunan Pastoran Paroki Sambas nanti.

    Dia juga mengharapkan agar seluruh umat dapat ikut berpartisipasi dalam bentuk doa, sumbagan pikiran, bahan material dan pendanaannya, karena diperkirakan tidak sedikit dana dan bahan material yang diperlukan untuk pembanguan Gedung Pastoran Paroki Sambas.

    Dalam rapat panitia pembangunan gedung pastoral Paroki Sambas. Hadir para ketua umat dari berbagai stasi di wilayah paroki Sambas diantaranya ada dari wilayah Kecamatan Sambas, Kecamatan Subah, Kecamatan Teluk Keramat dan Kecamatan Sajingan Besar.

    Yakob menggarisbawahi agar para ketua umat dari stasi ini dapat menyampaikan pesan tersebut kepada umatnya yang ada di stasi masing-masing untuk dapat ikut berpartisipasi mewujudkan pembanguan gedung pastoran Paroki Sambas tersebut.

    Dengan kerjasama agar segala kegiatan dan acara umat atau tamu yang datang ke paroki Sambas bisa melaksanakan urusan-urusan gereja, paroki dan umat di Gedung pastoran tersebut.

    Berbagai perencanaan sudah dipikirkan oleh panitia seperti titik lokasi pembangunan dan biaya yang diperlukan.

    Tentunya dalam perencanaan pembangunan gedung pastoran ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, oleh sebab itu diperlukannya sumbangan, uluran tangan dan kasih dari seluruh umat yang sangat bermanfaat dalam bentuk sumbangan pendanaan dan bahan material bangunan.

    Berapapun sumbangan yang umat berikan untuk paroki, baik dalam bentuk barang atau dana akan sangat bermanfaat untuk mewujudkan Pembangunan gedung pastoran paroki Sambas.

    Foto Lokasi Pembangunan Gedung Pastoral Paroki Sambas (2024)

    Bagi umat sekalian yang ingin memberikan sumbangan boleh menghubungi kontak dibawah ini :

    – Yakob Pujana                  : +62 811-572-405

    – Fransiskus Susanto         : +62 813-6480-8950

    – Sudiono                           : +62 895-7017-99433

    Dengan hal baik yang sudah direncanakan ini semoga dapat menjadi berkat untuk kita semua yang memberikan sumbangannya. Terima kasih.

    Editor: Sam – Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak
    Dirilis: Yuni – Umat Paroki Sambas

     

    San Agustin Landak Gelar ‘In House Training’ Meningkatkan Produktivitas dan Budaya Kerja

    Dokumentasi IHT | Sumber Sapomo - (2024)

    MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin| Landak, Kamis 18 Juli 2024 – Dengan kesuksesan IHT kali ini, Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo Ngabang berencana untuk terus mengadakan kegiatan serupa guna memastikan bahwa budaya kerja yang baik dan produktif tetap terjaga di masa mendatang.

    Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo Ngabang – Landak menggelar In House Training (IHT) yang bertujuan untuk membangun budaya kerja yang produktif dan berbasis nilai-nilai Dasar San Agustin.

    Acara tersebut diadakan di Aula Rusunawa Asrama Mahasiswi Kampus Utama Ngabang pada tanggal 11 hingga 12 Juli 2024, dengan diikuti oleh 43 peserta dari berbagai divisi kampus.

    Peserta IHT terdiri dari 23 tenaga administrasi (Tendik) yang meliputi berbagai unit seperti BAU, BAAK, BAK, staf perpustakaan, dan ICT/Feeder, serta 20 staf dari Fasilitas Manajemen dan Operasional (FMO) seperti pertamanan, kebersihan, keamanan, logistik, inventory, dan resepsionis.

    Wakil Kepala FMO Kampus Utama dan Tiga Ngabang, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan ‘ramuan’ dan penguatan untuk budaya kerja di lingkungan kampus. Dia menyoroti bahwa kinerja dan pelayanan yang semakin kuat pastinya akan meningkatkan nilai-nilai San Agustin yang mereka anut.

    “IHT kali ini sangat penting untuk memperkuat budaya kerja di lingkungan kampus. Kami berharap melalui kegiatan seperti ini, kinerja dan pelayanan kami semakin meningkat sesuai dengan nilai-nilai San Agustin yang kita anut,” kata Sapomo (16/07/24).

    Setidaknya itu merupakan gambaran diskusi sore bersama tim Media Center San Agustin di Kampus Utama Ngabang Landak.

    Informasi resmi yang dirilis oleh Sapomo menitikberatkan tentang membangun budaya kerja untuk meningkatkan produktivitas, mutu pelayanan dan kinerja tendik berdasarkan nilai-nilai Dasar San Agustin.

    Dokumentasi (2024) Sumber Sapomo.

    Keutamaan ‘kegiatan’

    Kegiatan ini dipandu oleh Tim Human Resources Development (HRD) universitas, dengan narasumber utama Albertus Rianto, S.S., M.M.

    Tujuan utama dari IHT ini menurut mereka yakni meningkatkan keakraban, rasa kebersamaan, serta saling mendukung di dalam aktivitas kerja sehari-hari.

    Selain itu, IHT juga bertujuan untuk memberikan wawasan baru mengenai nilai-nilai dasar San Agustin agar tercipta budaya kerja yang tidak hanya produktif tetapi juga menyenangkan dan bermakna.

    Menurut Wakil Kepala FMO Kampus Utama dan Tiga Ngabang, Sapomo, S.S., M.Hum., metode yang digunakan dalam pelaksanaan IHT itu mengedepankan permainan dan pemaknaan, sehingga suasana pelatihan terasa santai dan menyenangkan.

    “Hal ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk belajar secara lebih mendalam dalam suasana yang tidak terlalu formal,” kata Sapomo, (16/07/24).

    Seorang staf perpustakaan, Grasela, acara IHT San Agustin yang dilaksanakan pada tangga 11-12 Juli kemarin sangat berkesan dan menyenangkan.

    Dia juga menambahkan bahwa biasanya tendik dikumpulkan hanya ketika ada rapat, evaluasi  saja.

    Tetapi pada saat IHT mereka dikumpulan dalam tiap kelompok sehingga pada saat pelaksanaan kegiatan mereka dapat mengenal sisi lain dari teman kelompok secara lebih mendalam.

    Karena dalam kelompok tidak terlalu banyak orang, materi yang disampaikan dalam bentuk permainan maupun sharing dapat dengan mudah dimengerti dan dipahami.

    “Acara IHT San Agustin yang kami ikuti sangat berkesan dan menyenangkan. Kami dapat mengenal teman-teman dari divisi lain dengan lebih baik melalui kegiatan kelompok yang interaktif,” ujar Grasela, (16/07/24).

    Sementara itu, Koordinator Unit Kerja Pertamanan, Daisy Tamiend menambahkan pelaksanaan IHT menurutnya sangat mengesankan dan perlu dilakukan secara ‘kontinyu’ dengan maksud dan tujuan agar mereka semakin memupuk rasa kekeluargaan sebagai “anggota rumah San Agustin.”

    “Yang lebih penting saya secara pribadi merasa semakin fresh setelah “dicash”, sehingga semakin bersemangat dalam bekerja dan melakukan pekerjaan bukan sebagai beban tapi menjadi bagian dari ibadah juga,” tambahnya, (16/07/24).

    Sejalan dengan itu, Daisy juga menitikberatkan harapan dan kesannya tentang keberlanjutan kegiatan tersebut.

    Tujuan yang paling utama dan ‘keutamaan’ jelas untuk memupuk persaudaraan dalam satu keluarga dan semangat San Agustin.

    “Pelaksanaan IHT sangat mengesankan dan perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk memupuk rasa kekeluargaan di antara kami sebagai anggota rumah San Agustin,” ujar Daisy.

    Koordinator Unit Kerja Logistik, Theresia Epi juga mengungkapkan hal yang serupa.

    Baginya materi IHT sangat asyik, menyenangkan dan tidak membosankan.

    Materi yang disajikan dengan metode bermain membuat ilmunya mudah dicerna dan diterima.

    “Materi IHT sangat asyik dan tidak membosankan. Metode bermain yang digunakan membuat materi lebih mudah dipahami dan diterapkan,” katanya, (16/07/24).

    By. Sam – Media Center San Agustin
    Sumber: Sapomo, Wakil Kepala FMO Kampus Utama dan Tiga Ngabang.

    Massage Muskulus Trapesius

    Gambar. Ben E. Benjamin 1978

    MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin| Kamis, 18/07/2024- Musculus Trapezius adalah otot punggung yang menyerupai trapesium terbagi menjadi tiga  bagian yaitu, atas, tengah dan bawah. Otot ini merupakan penstabil tulang belikat dan otot lainnya.

    Aktivasi gerakan yang sering berubah-ubah mengakibatkan tidak terkendalinya fleksibilitas otot punggung, sehingga kemampuan musculus trapezius terhadap gerakan otot dan tulang belikat mempengaruhi rasa nyeri.

    Kestabilan posisi otot dan tulang belikat sangat penting dalam kekuatan gerakan bahu.

    Kebanyakan orang menyimpulkan bahwa nyeri punggung adalah masalah pada tulang belakang, ligamen, dan saraf.

    Namun permasalahan ini adalah bagaimana struktur otot punggung mengalami kekakuan yang menimbulkan rasa nyeri, menimbulkan ketidak nyamanan sendi, saraf dan lain-lain.

    Nyeri adalah sumber utama dari masalah otot yang mempengaruhi otak melalui jaringan saraf sehingga dirasakan secara langsung.

    Kurangnya kesadaran diri mengenai penyebab permasalahan dari berbagai faktor yang mengakibatkan menurunnya fungsi punggung dan postur tubuh, seperti tidur dengan posisi yang kurang baik akibat pengaruh kasur dan bantal yang tidak menopang leher dan punggung  sehingga tertekuk menimbulkan sulit bernapas saat memutar kepala akibat tekanan pada persendian.

    Peningkatan Stres

    Duduk dengan permukaan sandaran yang kurang tinggi dan permukaan licin menyebabkan punggung kehilangan keseimbangan pada penyangga di belakang tubuh. Bagian belakang kursi yang tidak menopang tulang belakang secara vertical.

    Menelepon dengan kepala miringkan ke arah bahu dalam posisi ini dapat memperpendek persendian leher.

    Kepala tertunduk untuk melihat ke bawah pada saat membaca buku dan menggunakan smartphone, membawa tas ransel dengan beban berat.

    Selain itu paparan silau monitor pada pekerja kantor selama penggunaan komputer menciptakan tekanan psikologis dari peningkatan laju kedipan, kepala tertunduk ke depan dengan pandangan cahaya yang berbeda dari kedua mata.

    Peninggkatan Stres psikologis berkaitan dengan aktivitas berlebihan otot punggung pada posisi membungkuk ke depan dari kecepatan membaca pada mata yang lebih tinggi, yang menunjukkan respons stres konsentrasi.

    Selama bekerja menggunakan komputer, aliran darah ke otot punggung dan detak jantung meningkat dibandingkan saat waktu istirahat.

    Sakit kepala

    Migrain adalah sakit kepala yang berhubungan dengan otak, namun konsep patofisiologi ilmu yang mempelajari gangguan fungsi dari permasalahan mekanis yang mengintegrasikan bahwa keadaan otak dan otot.

    Migrain dapat dikaitkan dengan perubahan pada akumulasi cairan jaringan tubuh otot punggung, yang berpotensi terkait dengan mekanisme peradangan sistem saraf.

    Terapis fisik yang berkualifikasi dapat memberikan perawatan yang lebih efektif terhadap penderita gejala nyeri, bengkak, keram dan kurangnya kemampuan otot terhadap gerak tubuh. Seorang terapis fisik menggunakan latihan kekuatan dan fleksibilitas, memanipulasi otot, penggunaan es, istirahat untuk mengatasi kondisi dari setiap permasalah.

    Terapi fisik seperti massage dapat dilakukan terhadap kondisi ganguan otot dan rasa nyeri pada otot punggung,  Hasil penelitian menunjukan 20% sangat besar berpengaruh 5 subjek, 24% sangat berpengaruh 6 subjek, 44% berpengaruh 11 subjek, 8% kurang berpengaruh 2 subjek, dan 4% tidak berpengaruh 1 subjek.

    Kesimpulan terdapat efektivitas treatment massage musculus trapezius terhadap relaksasi kekakuan otot punggung.

    By. Jayadi, S,Pd.,M.Or  (Dosen PJKR San Agustin)

    Nobar Seru di Pondok Belajar Dominican Youth San Agustin, Landak

    Nobar di Pondok Belajar Dominican Youth (2024)

    MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin | Minggu,14 Juli 2024 – Badan pegal, kaki keram, wajah lusuh ditambah aroma tubuh dengan ‘wewangian’ keringat. Hampir lima jam dalam perjalan membuat pinggang terasa kaku.

    Namun, peristiwa jalanan itu tetap terasa ‘nikmat’, sebab setiap sudut jalan saya menikmati sajian alam bersama ritme dan nada-nada estetik dari ciptaan-Nya.

    Pukul  17.00 kami tiba di Rusunawa San Agustin Kampus Utama Ngabang.

    Beberapa tim E’ries sudah masuk dalam Rusunawa, namun ada sekitar 30 menit saya menikmati lantunan senja untuk masuk dalam alunan udara segar sembari menanti peristiwa gelap menyelimuti.

    Tak lama berselang, Yohanes Abxy alias Abxy, dengan motor bebek-nya menuju Rusunawa.

    “Eh Bang Sem, apa kabar,” kata Abxy sambil ia turun dengan sopan berjabat tangan, (14/07/24).

    “Suster, ada Bang Sam datang,” kata Yohanes Abxy  kepada  Suster Skolastika OP sesaat sampainya di Biara Komunitas Santa Catharina Siena Ngabang.

    Perjalanan dari Pontianak, memakan waktu yang panjang. Sepoi-an AC mobil Ertiga yang dikendarai tim Media Center San Agustin membuat mata terpaksa untuk ‘sayu-sayu’ (‘sayu’ serapan bahasa Dayak Kanayatn bisa berarti mengantuk).

    Rupa-rupanya, kehadiran saya di Ngabang – Landak disampaikannya pada Suster Skolastika OP.

    Seperti biasanya, mereka selalu bahagia melihat saudaranya datang. Ya itulah kehangatan malam yang menebar inspirasi.

    “Sam, sinilah kami menunggu mu makan disini lho,” kata Suster Skolastika OP, dengan khas lekukan bahasanya.

    “Ya Suster, saya baru selesai mandi,” kata saya sembari menyiapkan labtob dan pekakas lainnya, (14/07/24).

    Sebenarnya kami tak ada janji untuk bertemu, namun jika garis takdir itu ‘hendak’ mendekatkan kami untuk bertemu – disanalah saya pikir ada misteri dalam persaudaraan.

    Ya, maksud saya persaudaraan yang sama dalam asuhan dan didikan komunitas Dominikan.

    Mereka, beberapa Dominican Youth diasuh oleh Suster Dominikan sedangkan saya diasuh oleh Romo Dominikan di Pontianak.

    Misteri persaudaraan itu terkuak mendalam alunan kata, sentuhan sapaan, dan ritme pemahaman menyatukan kami untuk makan malam bersama di Komunitas Suster Santa Catharina dari Siena Ngabang.

    Welcome to Pondok Belajar

    Usai mengemas beberapa hal, Abxy pun tiba di Rusunawa San Agustin. Dengan motor bebek itulah kami menuju Biara Suster Dominikan kurang lebih sekitar 5-10 menitan.

    Menjelang malam, sejuk merasuk sampai ke tulang, keheningan malam ber-irama bersama alunan jangkrik; persis beberapa menit itu mengundang memori masa muda yang penuh keindahan.

    “Welcome to Pondok Belajar kami Sem,” kata Suster Charito OP, menyambut hangat kehadiran saya di biara, (14/07/24).

    Menurut Suster Charito, Pondok Belajar ini diupayakan untuk anak-anak San Agustin termasuk Dominican Youth Ngabang yang sering menggunakan wadah itu.

    Dia mengatakan, Pondok Belajar persis rumah Biara ‘mungil’ Ngabang merupakan tempat yang biasa digunakan anak-anak untuk mengerjakan tugas kuliah, tak jarang juga yang mengerjakan skripsinya sampai malam.

    “Sebenarnya sudah direncanakan oleh Suster Ergie OP sejak awal.  Ide Awal itu pada 2019, pada akhirnya “Welcome to Pondok Bejalar selesai pada April 2024,” kata Suster Charito.

    Lokasinya di Jalan Dara Itam, BTN Bali permai 2. Di sana sudah ada Sr Charito OP (Kepala Komunitas) Santa Catahrina dari Siena, bersama tiga rekannya Sr Skolastika OP, Sr Beatrix OP, Sr Yulinda OP.

    Ada pula Bernego, Cristian, Novitalis, Roberta Agustin dan Abxy.

    Spaghetti, perkedel, Torta (Filipino Food), Ayam dan Jus Buah Naga melenyapkan penat di hari itu.

    Rupanya, mereka sudah merencanakan untuk ‘nobar’ nonton bareng, pokoknya komedi-lah.

    Seketika Rumah Belajar di sulap menjadi bioskop.

    “Rush Hour 3” menjadi pilihan tontonan mereka. Film aksi-komedi itu, dirilis pada tahun 2007 lalu.

    Film itu merupakan sekuel dari film “Rush Hour” yang sukses pada tahun 1998 dan “Rush Hour 2” pada tahun 2001.

    Film yang disutradarai oleh Brett Ratner dan ditulis oleh Jeff Nathanson. “Rush Hour 3” mengikuti petualangan dua detektif yang tidak biasa, Detektif James Carter yang diperankan oleh Chris Tucker dan Inspektur Lee yang diperankan oleh Jackie Chan.

    Jackie Chan memerankan Inspektur Lee, seorang detektif Hong Kong yang terkenal.

    Ia populer dengan keterampilan bela diri dan keahliannya dalam menyelesaikan kasus-kasus sulit.

    Chris Tucker memerankan Detektif James Carter, seorang detektif Los Angeles yang merupakan mitra dan sahabat Inspektur Lee. Dia memiliki kecenderungan untuk menjadi lucu dan eksentrik.

    Nyatanya, dari awal film diputar, mereka pecah ‘ngakak’ dalam balutan keluarga Dominican Youth.

    Terima kasih ‘gaes’ buat makan malam dan tumpangan wifi-nya. Sukses Dominican Youth.

    By. Sam – Media Center San Agustin.

    Ngendonglah Yesus Dalam Hidup Kita, Ini Pesan Romo Hady

    Romo Hady mewawancarai Oma tentang kisah masih di masa muda. (2024).

    MAJALAHDUTA.COM, Societas Sancta Clara- Di tengah keramaian pulau Bali, pada 2 Februari 2024, Kapel Societas Sancta Clara di Kuta Bali melaksanakan Misa Jumat Pertama dan Adorasi menjadi panggung bagi kisah yang mengungkap kehadiran Anak Tuhan, menciptakan momen yang tak terlupakan bagi seluruh anggota komunitas.

    Dalam bacaan Injil Lukas 2:22-40, diceritakan momen penting saat Maria dan Yusuf membawa Anak Yesus ke Bait Allah, seperti yang dituntut dalam hukum Musa.

    Saat itulah, Simeon, seorang yang benar dan saleh, dipenuhi Roh Kudus dan mengucap syukur karena telah melihat keselamatan Tuhan.

    Pesan dari Romo Hady Setiawan mengajak semua anggota Societas untuk selalu menggendong Yesus dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang dilakukan Bunda Maria dan Yusuf.

    “Dalam setiap persembahan, dalam setiap langkah, mengingat bahwa hidup adalah anugerah yang harus dijalani dengan penuh sukacita dan iman,” kata Romo Hady.

    Romo Hady Setiawan memberikan homili yang menggugah hati, merangkai makna mendalam dari peristiwa tersebut.

    Dia menyoroti kewajiban iman, mengingatkan bahwa anak-anak adalah anugerah Tuhan yang harus dihargai.

    Dalam setiap tetes air mata dan setiap langkah hidup, Tuhan selalu memberikan berkat kepada mereka yang percaya.

    Suasana Romo Hady tengah menyampaikan homili. (2024).

    “Inilah kehidupan, ingatlah sesuatu yang berharga dalam hidup. Untuk itulah pikiran harus jernih seperti Semeon, yang berpikir jernih dan bisa menggendong Yesus. Menggendong Yesus bukanlah kesia-siaan. Hal itulah yang mengingatkan kita agar senantiasa menggendong Yesus untuk selalu ingat akan berdoa dan meneguhkan iman,”kata Romo Hady.

    Dia juga menambahkan agar biarlah kita bermain bersama Yesus seperti Bunda Maria dan Yusuf dan seperti Santo Antonius yang boleh menggendong Yesus dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga boleh dikatakan pada waktunya setiap orang beriman akan mengatakan kepada Tuhan terima kasih.

    Seperti Santa Clara mengatakan “Tuhan terima kasih, Engkau sudah menciptakan aku. Dengan segala kekurangan-kekurangan ku aku memohon pertobatan, tetapi yang Engkau berikan kepada ku adalah karunia-karunia kehidupan.”

    Misa Jumat Pertama dan Adorasi di Kapel Santa Clara bukan sekadar pertemuan yang rutin, melainkan momen sakral yang mempertemukan umat dengan kehadiran Tuhan.

    Dalam keheningan dan kesucian, terbitlah makna hidup yang menggetarkan jiwa, mengingatkan setiap anggota komunitas akan keajaiban dan berkat yang senantiasa hadir dalam setiap langkah hidup mereka.

    “Saudara-saudari ku yang terkasih marilah kita menikmati sukacita dengan waktu yang tidak semakin panjang ini, menyadarkan kita bahwa kita adalah orang-orang yang hebat, yang Tuhan Yesus pilih dengan segala kekurangan kita tetapi Tuhan telah memberikan karunia-Nya kepada kita,” pesan Romo Hady Setiwan kepada Oma dan Opa.

    Dia juga menambahkan agar dalam situasi orang beriman dan percaya akan mendapatkan kebahagiaan dan hadiah dalam keluarga dengan sukacita saat menggendong Yesus dalam kehidupan sehari-hari.

    Kapel Societas Sancta Clara Kuta Bali menjadi saksi bisu akan momen sakral ini, di mana umat merasakan kedekatan dengan Tuhan dan mengambil inspirasi untuk menjalani hidup dengan penuh keimanan dan sukacita.

    Misa Jumat Pertama dan Adorasi tidak hanya menjadi pertemuan rutin awal bulan melainkan pula momentum refleksi dan penguatan iman bagi seluruh komunitas yang hadir. (Sam). 

    Gema Doa di Kapel Societas Sancta Clara Bali

    Foto: Tampak Romo Venancio Pereira SJ dan Romo Hurbert Hady Setiawan tengah memimpin Adorasi di Kapel Santa Clara, diikuti oleh Oma dan Opa Komunitas Societas Santa Clara, (2024).

    MAJALAHDUTA.COM, Societas Sancta Clara- Jumat Pertama Adorasi, 5 April 2024, bersama Romo Hurbert Hady Setiawan dan Romo Venancio Pereira SJ di laksanakan dalam kapel Societas Santa Clara.

    Dalam gemerlap cahaya yang merayap perlahan melalui jendela-jendela kaca berwarna, suasana keremangan pun turut menyapa para oma dan opa yang tiba di pintu gerbang keabadian rohani.

    Jumat Pertama Adorasi, 5 April 2024, di Kapel Societas Santa Clara, menjadi ajang perjumpaan kasih yang memikat hati para pengikut Kristus.

    Dalam kerendahan hati yang mendalam, para jemaat mengikuti langkah lembut Romo Hurbert Hady Setiawan dan Romo Venancio Pereira SJ menuju altar yang bermandikan cahaya suci.

    Sejajar dengan lahirnya pagi yang berkilauan, para oma dan opa yang setia dari Societas Santa Clara, Bali, mengikuti alunan doa-doa yang merdu dan penuh makna.

    Tidak hanya sekadar ritual keagamaan, namun ibadah yang dipimpin oleh para imam yang penuh kasih itu menjadi pesta rohani bagi jiwa yang haus akan kedamaian.

    Dalam setiap ayat yang dibacakan, terasa getaran spiritual yang mengalir begitu dalam, menyapu kesunyian hati dan membawa keharuan yang tiada tara.

    Kapel yang sederhana namun sarat akan kehadiran ilahi, menjadi saksi bisu dari perjumpaan antara manusia dengan Sang Pencipta.

    Di tengah hening yang merangkum doa-doa yang terucap, terbentanglah tirai yang memisahkan dunia materi dengan dunia rohani, mengundang kehadiran-Nya yang tak terduga.

    Di antara aroma dupa yang harum dan gemerlap cahaya lilin yang menari-nari, kehadiran-Nya terasa begitu nyata.

    Dalam detik-detik yang melengkungkan waktu, setiap jemaat merasakan sentuhan lembut kasih-Nya yang mengalir begitu dalam, memenuhi setiap rongga hati yang terbuka lebar.

    Misa Jumat Pertama Adorasi bukanlah sekadar perayaan biasa untuk Societas Santa Clara melainkan Ia adalah perjalanan spiritual yang menggugah nurani, menyentuh jiwa, dan merangkul setiap titik kehampaan dengan sinar harapan yang tak terpadamkan.

    Dan di dalam Kapel Societas Santa Clara, pada tanggal 5 April 2024, terukirlah kisah keagungan iman yang abadi, di antara para oma dan opa yang setia, dalam keheningan yang menggetarkan. (Sam).

    Bubur Jalan dan Bedak Debu Wajah Anak Kalimantan, Membelai Halus Hati Dosen Bahasa Inggris San Agustin

    Bubur Jalan dan Bedak Debu Wajah Anak Kalimantan Membelai Halus Hati Dosen Bahasa Inggris San Agustin (2024)

    MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin | Kamis, 11 Juli 2024 – Jalan bubur, wajah anak penuh dengan bedak debu, di tambah titian kecil, bagi orang Kalimantan bukanlah hal yang asing lagi.

    Bak sebuah persaudaraan dengan ritme alam, anak-anak Kalimantan sudah mengayun mengikuti ritme nada rindang pohon.

    Seorang dosen dari belahan pulau lain datang menyaksikan setiap aroma kehidupan  hingga warna bahasa yang kala itu membelai secara halus kedalam hatinya.

    Seolah panorama yang tengah ia saksikan itu memberikan sapaan pada hati kecilnya.

    “Hai, lihatlah kami – inilah kami, sini Bu pegang tangan kami,” mungkin begitulah simbolik bahasanya.

    Mengajar di Ujung Dunia: Kisah Inspiratif dari Kalimantan yang ditulis oleh Dosen San Agustin, Hj. Tuminah , SS, M.Pd nama panggilan akrab Ibu Mona.

    Dia tinggal Komplek BTN Bisma Residence Blok D8 Ngabang Kabupaten Landak Kalimantan Barat.

    Kuranglebih sepuluh tahun mengajar anak-anak Kalimantan Barat di Universitas Santo Agustinus Hippo, Jl. Ilong Pal IV Dsn. Gasing, Ds. Amboyo Utara, Ngabang, Kab. Landak, Kalimantan Barat.

    Mona memiliki ketertarikan yang menjadi belahan hati untuk mengajar dan belajar.

    Disamping itu dia gemar membaca, menulis artikel ilmiah, belajar bahasa asing, berenang dan jalan sehat.

    Buku dengan judul “Mengajar di Ujung Dunia” ini merupakan buku ke sebelas (11) yang akan rilis seminggu mendatang.

    Mona menjelaskan dalam sinopsis buku barunya itu, bahwa bukunya bukan hanya sebuah buku tentang pengalaman mengajar dan mengabdi, tetapi sebuah ‘manifesto’ tentang keberanian, ketekunan, dan cinta akan pendidikan.

    Buku itu menceritakan kisah nyata perjalanan seorang dosen perempuan dari Solo Jawa Tengah yang melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam mengabdikan diri di daerah kampung-kampung Pedalaman Landak, Kalimantan Barat dengan suka dan dukanya.

    Buku itu jelas mau mengajak pembaca untuk melihat bahwa di balik setiap tantangan terdapat peluang besar untuk perubahan dan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan.

    Dengan gaya bahasa yang menarik dan menyentuh, buku itu diharapkan dapat memotivasi para pembaca untuk terus bermimpi, berjuang, dan berkontribusi bagi dunia Pendidikan, khususnya di daerah pedalaman Indonesia.

    Mengajar di Ujung Dunia, Buku ke 11 Mona (2024)

    Kisah Inspiratif dari Kalimantan

    Berjalan dalam titian kecil, masuk melalui lorong yang tak disangka-sangka mengubah profesi menjadi perziarahan batin.

    Hidup di tengah kicauan burung dengan rindang melenggang pohon-pohon membentuk sebuah karya yang penuh dengan inspirasi dan pelajaran hidup.

    Mona meramu tulisan itu dengan bahasa yang pastinya menarik dan menyentuh, buku ini diharapkan dapat memotivasi para pembaca untuk terus bermimpi, berjuang, dan berkontribusi bagi dunia pendidikan.

    Sinopsis buku itu menunjukkan dengan jelas bahwa setiap tantangan adalah peluang untuk perubahan.

    “Mari kita ambil bagian dalam perjalanan ini dan jadilah saksi dari kekuatan pendidikan dalam mengubah dunia,” tulis Mona dalam Sinopsis buku ke sebelasnya itu.

    Ini kuliah di Aula gedung C untuk paralel 3 mengundang guest lecturer dari Dinas Pariwisata Provinsi Kalbar daring dan luring (2024) Dokumen Mona.

    Mona Ikhlas dan Mencintai Bumi Kalimantan

    “Mengajar di Ujung Dunia: Kisah Inspiratif dari Kalimantan” Buku ini bukan hanya sebuah karya tulis, tetapi juga sebuah cermin dari dedikasi, semangat, dan ketulusan seorang pendidik dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi di pedalaman Landak (The land of Dayak) selama sepuluh tahun,” tulis Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Landak, Hery Mulyadi, SH., M.A.P. (Juli 2024).

    Sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Landak, dia bangga dan terharu membaca kisah nyata yang ditulis oleh Dosen San Agustin tersebut.

    “Buku ini menggambarkan dengan sangat jelas berbagai tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh para pendidik di daerah pedalaman,” kata Hery (Juli 2024).

    Hery dalam tulisan itu menitikberatkan tentang harapan dari kesulitan hidup.

    Menurutntya penulis menunjukkan bahwa dengan semangat yang kuat, keikhlasan, dan komitmen yang tinggi, semua rintangan dapat diatasi.

    “Buku ini bukan hanya menginspirasi, tetapi juga memberikan pelajaran berharga bagi kita semua, khususnya para guru dan dosen,” tulis Hery, (Juli 2024).

    Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Landak juga dengan ‘gamblang’ mengatakan kisah nyata itu menyadarkan akan pentingnya peran pendidikan dalam membangun bangsa, terutama di daerah-daerah terpencil yang sering kali luput dari perhatian.

    Dia melihat Pengabdian yang ditunjukkan oleh penulis menjadi teladan bagi semua untuk selalu memberikan yang terbaik dalam mendidik generasi muda penerus bangsa.

    “Saya berharap buku ini dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi para pendidik di seluruh Indonesia,” tambahnya, (Juli 2024).

    Hery berharap semoga kisah yang diangkat dalam buku itu mendorong lebih banyak pendidik untuk mau mengabdi di daerah-daerah yang memerlukan, sehingga pendidikan yang merata dan berkualitas dapat terwujud di seluruh pelosok tanah air.

    “Akhir kata, saya mengucapkan selamat kepada penulis atas terbitnya buku yang luar biasa ini. Teruslah berkarya dan menginspirasi, karena pendidikan adalah jembatan menuju masa depan yang lebih baik,” tutup Hery dalam sambutan buku tulisan Dosen San Agustin itu, (Juli 2024).

    Gambaran Jalan pengabdian dirinya untuk Kalimantan. (2024)

    Buku- buku Bu Dosen Mona San Agustin

    Adapun 10 buku yang sudah diterbitkan yaitu: Buku Non Fiksi Secercah Cahaya di Pedalaman. Pena Persada Yogyakarta. 2017, Buku Referensi Bunga Rampai Pendidikan Zaman Now. Desanta Muliavisitama. 2019.

    Buku Referensi Solusi Jitu Pembelajaran Abad ke 21. Media Edukasi Indonesia. 2019.

    Buku Referensi Peran Guru Dalam Pendidikan Zaman Now. Media Edukasi Indonesi. 2019.

    Buku Referensi The Power of Entrepreneurship. Bintang Sembilan Visitama. 2019. 6. Buku Ajar Psikologi Belajar Bahasa Inggris. Pena Persada. 2020.

    Buku Referensi Pendidikan Karakter Zaman Now. Media Edukasi Indonesia. 2021.

    Buku Ajar Narrative Text In Local Story Telling Of Dayak For First Semester Students Majoring English Education. Yudha English Gallery. 2021.

    Buku Referensi Potensi Pariwisata di Kabupaten Landak. Pena Persada. 2022.

    Buku Ajar How To Cook Traditional Food From Kalimantan A Study Of Procedure Texts. 2024.

    By. Samuel – Media Center San Agustin.
    Sumber: Tuminah, S.S., M.Pd. (Mengajar di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Semester ini mengajar Makul Discourse Analysis in Tourism Contexts.

    Spiritualitas Rantai Pasok: Menjalin Hubungan dan Kesadaran dalam Jaringan Bisnis

    Albertus Rianto (Dosen Prodi Teknik Logistik) San Agustin (2024)

    MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agsutin | Kamis 11 Juli 2024- Rantai pasok sering kali dilihat sebagai proses mekanis dan efisien untuk mengantarkan produk dari produsen ke konsumen.

    Namun, di balik sistem kompleks ini terdapat dimensi spiritual yang dapat membawa makna dan tujuan yang lebih dalam bagi semua pihak yang terlibat.

    Spiritualitas mendasari bahwa bisnis sebagai tindakan manusia. Tindakan yang dilandasi oleh semangat untuk meningkatkan relasi manusia yang saling mengembangkan adalah dasar dari panggilan hidup insan Tuhan.

    Menemukan Makna dalam Interaksi Bisnis

    Spiritualitas rantai pasok mengacu pada kesadaran dan nilai-nilai etika yang dibawa ke dalam proses bisnis.

    Ini berarti mempertimbangkan dampak tindakan kita terhadap orang lain, lingkungan, dan komunitas secara keseluruhan.

    Kesadaran dampak tindakan bisnis semestinya dikelola dengan baik. Harapannya mengarah kepada dampak positif, dampak kemajuan, dan kemaslahatan bagi banyak orang.

    Dengan menerapkan prinsip-prinsip spiritualitas dalam rantai pasok, kita dapat menciptakan hubungan yang lebih kuat dan bermakna antara semua pemangku kepentingan.

    Ini dapat mengarah pada peningkatan kolaborasi, transparansi, akuntabilitas, serta memberikan hasil yang lebih berkelanjutan dan adil.

    Kuatnya relasi yang baik akan memberikan dampak baik. Oleh karena itu, spiritulaitas rantai pasok menitik tekankan pada semangat untuk menuju kepada perputaran rantai bisnis yang positif.

    Albertus Rianto (Dosen Prodi Teknik Logistik) San Agustin (2024)

    Beberapa contoh penerapan spiritualitas dalam rantai pasok:

    1. Memperlakukan pekerja dengan hormat dan bermartabat.

    Ini berarti menyediakan kondisi kerja yang aman dan adil, serta menghargai kontribusi mereka. Sikap menghargai dan menghormati manusia sebagai hakikat kehidupan manusia (humanism).

    Dalam bisnis humanism akan membangun suatu perilaku manusia yang memanusiakan manusia, menjunjung tinggi harkat kemanusia dengan memperlakukan mereka sebagai manusia bermarbat bukan seperti barang.

    1. Membangun hubungan yang saling menguntungkan.

    Bekerja sama dengan pemasok dan pelanggan untuk menciptakan nilai bersama dan mencapai tujuan bersama.

    Sikap menguntungkan kedua pihak sebagai keadilan bisnis yang menyenangkan.

    Kondisi ini merupakan salah satu prinsip pokok untuk mampu membangun hubungan bisnis yang sehat.

    1. Menjaga lingkungan.

    Operasi rantai pasok dengan menggunakan bahan yang berkelanjutan dan mengurangi emisi gas rumah kaca, berperan besar dalam menjaga lingkungan.

    Spiritualitas atau semangat untuk menjaga dan merawat lingkungan mendorong stakeholder bisnis memandang lingkungan sebagai amanah kehidupan.

    Pemanfaatan bahan-bahan yang bisa didaur ulang dalam bisnis mengurangi rusaknya ekositim lingkungan.

    1. Berbagi keuntungan dengan masyarakat.

    Spiritualitas rantai pasok mendukung komunitas lokal melalui inisiatif filantropi dan pengembangan masyarakat.

    Masyarakat dikembangkan dengan semangat kepedulian terhadap sesame,  mendorong kegiatan bisnis untuk mendukung yang lemah agar bisa bangkit bukan malahan mematikan.

    Albertus Rianto (Dosen Prodi Teknik Logistik) San Agustin (2024)

    Manfaat Spiritualitas Rantai Pasok

    Menerapkan spiritualitas rantai pasok dapat membawa banyak manfaat bagi bisnis.  Semua pihak yang terlibat mendapatkan berbagai manfaat, antara lain: 1) Meningkatkan kepercayaan dan loyalitas.

    Pelanggan dan pemasok yang merasa dihormati serta dihargai akan lebih cenderung untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan perusahaan, 2) Meningkatkan motivasi dan produktivitas.

    Karyawan yang merasa terhubung dengan tujuan perusahaan dan nilai-nilainya akan lebih termotivasi untuk bekerja keras dan memberikan kontribusi terbaik mereka. 3) Meningkatkan reputasi dan citra publik.

    Perusahaan yang berkomitmen terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan akan mendapatkan reputasi positif dan menarik lebih banyak pelanggan serta investor. 4) Menciptakan dampak positif bagi dunia.

    Rantai pasok yang berkelanjutan dan adil dapat membantu memecahkan masalah sosial dan lingkungan yang paling mendesak di dunia.

    Menjalin Kesadaran dalam Jaringan Bisnis

    Spiritualitas rantai pasok bukanlah konsep baru. Banyak perusahaan dan organisasi telah mulai menerapkan prinsip-prinsip ini dalam operasi mereka.

    Namun, masih banyak ruang untuk pengembangan dan perluasan praktik-praktik ini. Kita semua dapat berkontribusi untuk membangun rantai pasok yang lebih spiritual.

    Kesadaran tentang pentingnya spiritualitas dalam bisnis perlu dipahami bersama.

    Melalui kegiatan berbagi informasi dan contoh tentang bagaimana perusahaan menerapkan prinsip-prinsip spiritualitas dalam rantai pasok, diharapkan muncul kesadaran bahwa bisnis bukan hanya memetik keuntungan melainkan juga upaya meningkatkan taraf hidup.

    Oleh karena itu, dalam bisnis, manusia hendaknya lebih dimuliakan bukan hanya seperti barang.

    Spiritualitas akan mendorong pelaku bisnis untuk makin transparan dan terbuka terhadap dampak-dampak bisnis yang dilakukan.

    Selain itu, spiritualitas rantai pasok mendorong aktivitas bisnis semakin beradab dan menjunjung nilai kemanusiaa.

    Sehingga, kita akan dapat menciptakan rantai pasok yang lebih manusiawi, berkelanjutan, dan adil yang bermanfaat bagi semua orang.

    By. Albertus Rianto (Dosen Prodi Teknik Logistik) San Agustin.

    Kegiatan Kolaboratif Antara Mahasiswa Agribisnis San Agustin dan Desa Pawis Membawa Dampak Positif

    BEM San Agustin (2024)

    MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin, Landak | Kamis, 11 Juli 2024, . Pada Rabu kemarin, Lukas, selaku Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) San Agustin, melaporkan keberhasilan sebuah kegiatan kolaboratif yang diselenggarakan antara Himpunan Mahasiswa Agribisnis San Agustin dan Desa Pawis.

    Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan potensi wisata dan penataan lokasi di Desa Pawis, yang merupakan bagian dari upaya untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat setempat.

    Pertemuan tersebut, yang berlangsung pada hari Rabu, 10 Juli 2024, dihadiri oleh berbagai pihak yang terlibat, termasuk anggota Himpunan Mahasiswa Agribisnis, dosen, mahasiswa dari Program Studi Agribisnis, serta masyarakat Desa Pawis.

    Dalam laporannya, sebagai ketua BEM San Agustin, Lukas menuliskan ada diskusi yang intensif difokuskan pada strategi pengembangan potensi wisata Desa Pawis dan perencanaan penataan lokasi yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat lokal.

    Aktivitas dalam kegiatan itu, menurutnya berhasil menarik perhatian 12 peserta, yang terdiri dari 8 mahasiswa dan 4 dosen Agribisnis.

    Dengan kerjasama yang solid antara pihak universitas dan masyarakat, diharapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata.

    Lukas menyampaikan bahwa kegiatan kemarin juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam menerapkan teori yang dipelajari di kelas ke dalam praktik nyata. ”

    Kami berharap bahwa kerjasama ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap bidang agribisnis, tetapi juga memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Pawis,” tulisnya, (10/07/24).

    Pada hari Rabu, tanggal 10 Juli 2024, telah diselenggarakan kegiatan kerjasama antara Himpunan Mahasiswa Agribisnis dan Program Studi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo dengan Desa Pawis.

    Dengan demikian, kegiatan bersama BEM San Agustin tidak hanya menjadi wujud dari komitmen Universitas dalam memberikan kontribusi sosial positif, tetapi juga sebagai contoh dari kolaborasi harmonis antara pendidikan tinggi dan masyarakat lokal dalam mengembangkan potensi daerah.

    Berita acara disampaikan oleh Lukas, Ketua BEM San Agustin, kepada Media Center San Agustin sebagai bukti dari rencana kolaboratif dan manfaat langsung untuk masyarakat.

    Antara Ilmu dan praktik melalui ritme serta iramanya, langkah BEM San Agustin mulai mengaplikasikan visi. Hal itu tampak dari langkah strategis pertama Lukas untuk memulai ‘tak-tik’ sederhana dalam penyelesaian rancangan strategi mereka.

    By. Sam – Media Center San Agustin.
    Sumber: Lukas, Ketua BEM San Agustin.

    Rileksasi Jaringan Lunak (Massage) dari PJKR San Agustin

    Self Massage Media alat bola golf dengan alas permukaan (2024)

    MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin | Landak Rabu 10 Juli 2024 – Sel-sel tubuh membutuhkan banyak oksigen dan nutrisi agar dapat berfungsi secara optimal.

    Namun pasokan ini dapat terhambat oleh postur tubuh yang tidak baik, karena penyakit, dan kurangnya aktivitas fisik.

    Jika aliran sirkulasi sistem peredaran darah melambat atau terganggu, sel-sel akan kekurangan nutrisi sehingga menyebabkan zat limbah tubuh menumpuk pada jaringan.

    Akibatnya, tingkat energi menurun, otot terasa kaku, nyeri, lelah, kehilangan konsentrasi, dan kulit tampak kusam.

    Sangat diperlukan penanganan dalam setiap permasalahan yang ada.

    Sebelum ditemukannya obat aspirin dan ahli medis seperti chiropractic tulang, saraf, otot, dan ligamen pada zaman sebelumnya orang sudah menggunakan tangan untuk menggosok pada permukaan rasa sakit dan nyeri.

    Relaksasi dan penyembuhan dari Massage

    Massage merupakan paling dasar penyembuhan, yang sudah lama digunakan dan mendapat pengakuan penyembuhan kekuatan kuratif.

    Massage pada umumnya digunakan sejak lama sehingga banyak kepercayaan terkait manfaat massage yang merupakan pengobatan tradisional.

    Massage dapat berperan penting dalam membantu kualitas tidur, memperlancar getah bening, mempercepat peredaran darah, membentuk sistem kekebalan, sangat berpengaruh pada mobilitas sendi serta rasa percaya diri, membantu menjaga kesehatan, dan kemampuan tubuh manusia.

    Massage dapat merangsang peredaran darah sehingga meningkatkan pasokan oksigen ke jaringan, menurunkan tekanan darah, merileksasi jaringan otot, dan meningkatkan fleksibilitas sendi.

    Massage bertujuan untuk menghasilkan empat jenis efek pada sistem tubuh yaitu fisik, fisiologis, neurologis dan psikologis.

    Pada dasarnya hubungan utama antara tekanan dalam pemijatan adalah efek fisik melalui kulit dan otot, kemudian memperlancar peredaran darah secara fisiologis, sedangkan secara neurologis dapat memberikan respon langsung pada jaringan saraf yang menuju ke otak, dengan cara diremas, ditekan, diurapi atau digosok.

    Meningkatkan sirkulasi

    Teknik ini dapat menurunkan ketegangan otot menyebabkan relaksasi jaringan yang berdampak pada psikologi.

    Penggunaan teknik tersebut mempengaruhi panas pada otot sehingga meningkatkan sirkulasi darah, kemampuan tubuh dan mengurangi kekakuan. Setiap individu berbeda dalam menerima respons teknik tekanan yang diberikan massage, terkadang menimbulkan rasa sakit serta nyeri dalam penerapannya.

    Rasa sakit merupakan efek penguraian otot melalui jari-jari tangan terhadap ketegangan sehingga dirasakan rileksasi sesudah dilakukan massage.

    Memanipulasi jaringan otot pada massage memiliki banyak teknik tekanan yang diberikan terhadap pasien.   Tekanan vertikal stasioner pada massage menerapkan tekanan tanpa bergerak pada sudut 90° dipermukaan tubuh atau melalui kulit.

    Menggunakan ibu jari, telapak tangan, siku, serta tumit kaki pada perawatan yang lebih umum. Tekanan ringan menggunakan permukaan jari pada tekanan yang sangat kuat digunakan ujung jari, siku, dan tumit kaki.

    By: Jayadi,S.Pd.,M.Or
    Dosen PJKR San Agustin.

    TERBARU

    TERPOPULER