Duta, Pontianak | Fakultas Kesehatan Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo Pontianak merupakan salah satu fakultas yang fokus pada pendidikan vokasi di bidang kesehatan.
Fakultas ini menaungi dua program studi utama, yaitu D-III Keperawatan dan D-III Kebidanan, yang telah terakreditasi “Baik Sekali” oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes).
Sebagai bagian dari pengembangan keterampilan mahasiswa, Fakultas Kesehatan secara aktif menyelenggarakan praktik klinik di berbagai fasilitas layanan kesehatan, salah satunya adalah Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat untuk praktik keperawatan jiwa.
Adapun Visi dan Misi Prodi Keperawatan yaitu Unggul di bidang Degenerative Care di tingkat Nasional dan Internasional berdasarkan Tradisi Intelektual Dominikan yang diterangi Iman Kristiani, tahun 2030.

Adapun juga misi dari Prodi Keperawatan, menyelenggarakan pendidikan keperawatan yang kompeten dan terampil yang berorientasi pada pemberdayaan individu, keluarga dan komunitas., menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang unggul dalam bidang degenerative care dan dapat menyelesaikan berbagai masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menjalin kerjasama dengan stakeholder dan institusi terkait dalam upaya peningkatan dan pengembangan penelitian.
Pengabdian masyarakat dan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, menyelenggarakan tata kelola program studi yang bermoral, berkarakter, akuntabel, transparan, berkeadilan, kreatif, inovatif, dan berlandaskan Tradisi intelektual Dominican.

(Mahasiswa Semester 3)- 2025
Kuliah pakar merupakan kuliah yang dilakukan oleh seseorang yang banyak dianggap sebagai sumber tepercaya atas teknik maupun keahlian tertentu yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu dengan benar, baik, maupun andal sesuai dengan aturan dan status oleh sesamanya ataupun khayalak dalam bidang khusus tertentu. Kuliah pakar yang diselenggarakan saat ini adalah berkaitan dengan keperawatan.
Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo berhasil melaksanakan Kuliah Pakar dengan tema: “Update Tatalaksana Keperawatan Pre, Intra, dan Post Pasien Kemoterapi”.
Dalam kesempatan ini Agnes Dwiana Widi Astuti, S. SiT., M.Kes sebagai dekan Fakultas Kesehatan menyampaikan kata sambutan, “Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan kasih-Nya, kita semua dapat berkumpul bersama dalam acara Kuliah Pakar dengan tema “Update Tatalaksana Keperawatan Pre, Intra, dan Post Pasien Kemoterapi.”
Saya mengucapkan terima kasih kepada panitia, dosen, narasumber, dan seluruh mahasiswa yang telah mempersiapkan acara ini dengan baik. Kegiatan ini sangat penting karena dapat menambah pengetahuan kita semua tentang peran perawat dalam mendampingi pasien yang menjalani kemoterapi.
Perawat memiliki peran besar, tidak hanya dalam memberikan perawatan fisik, tetapi juga dalam mendukung pasien secara mental dan emosional selama proses pengobatan.
Dengan memahami tatalaksana sebelum, saat, dan setelah kemoterapi, diharapkan mahasiswa dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan profesional di masa depan.
Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat, menambah wawasan, dan menjadi pengalaman berharga bagi seluruh peserta. Semoga acara ini berjalan lancar dan menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus belajar dan berkembang di bidang keperawatan”.
Kegiatan itu dilaksanakan pada tanggal 19 September 2025, bertempat Aula Lantai 4 Fakultas Kesehatan Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo.
Adapun perawat praktisi di ruang kemotrapi bernama Ners. Hapizani, S.Kep bersama Ns. Yuliana Juraidi, S.Kep. Dalam bagian penyampaian, beliau menjelaskan dengan detail langkah-langkah yang harus dilakukan diambil perawat sebelum kemoterapi, termasuk asesmen kondisi pasien, pendidikan tentang prosedur, dan persiapan psikologis.
Selama fase intra, perawat harus melakukan pemantauan yang ketat, memastikan keamanan pasien, dan mempersiapkan diri untuk mengatasi efek samping yang mungkin muncul selama terapi.
Sementara pada fase post-kemoterapi, fokus perawatan diarahkan pada pemantauan kondisi klinis, manajemen efek samping, serta memberikan pendidikan berlanjutan kepada pasien dan keluarganya agar dapat melakukan perawatan mandiri di rumah.
Dalam sesi tanya jawab berlangsung sangat aktif. Ada tiga mahasiswa yang mengajukan pertanyaan terkait materi yang disampaikan.
Mahasiswa menanyakan tentang “Bagaimana kanker bisa sampai ke stadium akhir? kemudian narasumber menjawab kanker bisa sampai ke stadium akhir karena sel kanker terus tumbuh dan menyebar tanpa terdeteksi sejak awal. Awalnya hanya di satu organ, lalu menyerang jaringan sekitar dan akhirnya menyebar ke organ lain (metastasis) melalui darah atau getah bening.
Keterlambatan diagnosis dan pengobatan membuat kanker berkembang hingga stadium akhir”. Setelah itu ada mahasiswa bertanya terkait “Jika ada ibu hamil yang baru 1 bulan diagnosa kanker, langkah apa yang harus diambil kita sebagai perawat? lalu narasumber menjawab, sebagai perawat, langkahnya adalah memberi dukungan emosional, edukasi tentang kondisi dan pengobatan, mendampingi rujukan ke dokter spesialis, memantau kondisi ibu dan janin, serta melibatkan keluarga dalam perawatan dan pengambilan keputusan”.
Pertanyaan terakhir dari mahasiswa, yaitu “ketika kondisi pasien tidak bisa kemotrapi, jadi bagaimana tindakan yang harus diambil? Jika pasien tidak bisa menjalani kemoterapi, tindakan yang harus diambil adalah memberikan perawatan paliatif, yaitu fokus pada mengurangi gejala, mengontrol nyeri, memberi dukungan emosional dan spiritual, serta meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya.”
Dari materi tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagai perawat, kita harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien kanker.
Perawat berperan penting dalam memberikan perawatan menyeluruh mulai dari sebelum, saat, hingga setelah kemoterapi, dengan tetap memperhatikan kondisi fisik dan psikologis pasien. Selain itu, perawat juga harus mampu memberikan edukasi, dukungan emosional, serta menjaga keselamatan dan kualitas hidup pasien agar proses pengobatan dapat berjalan optimal.
Kuliah pakar hari itu diikuti oleh seluruh citivitas Program Studi Keperawatan termasuk dosen. Kehadiran peserta dihadiri 269 orang dengan antusias tinggi sepanjang kegiatan. Selain itu, salah suatu mahasiswa memberi persembahan lagu berupa suatu nyanyian.
Melalui kuliah pakar ini, mahasiswa memperoleh pengetahuan terbaru tentang praktik keperawatan onkologi, terutama dalam tatalaksana kemoterapi yang berfokus pada keselamatan pasien dan kualitas hidup.
Selain itu, kegiatan ini juga memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk terus meningkatkan pengetahuan, keterampilan terutama komunikasi terapeutik, dan menumbuhkan profesionalisme sebagai calon perawat yang mampu bersaing secara global.
Ditulis oleh: Cristy, Naning, Usu, Tim C’San – Falkutas Kesehatan Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, Kampus II Pontianak (S).