Sunday, October 26, 2025
More

    The Express, Rasa dan Waktu dalam Satu Genggaman

    Duta, Pontianak | Di tengah padatnya jadwal kuliah dan rutinitas kampus yang tiada henti, sebagian mahasiswa mungkin lebih memilih menghabiskan waktu untuk belajar atau beristirahat.

    Namun, bagi sekelompok mahasiswa Akademi Keuangan dan Perbankan (AKUB) Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, kesibukan bukanlah alasan untuk berhenti berkreasi. Ini dimulai dari Mata Kuliah Kewirausahaan Digital dan Manajemen Pemasaran yang ‘memantik’ semangat dan kerja keras mereka.

    Logo The Express. Usaha Praktik Kewirausahan Digital dan Manajemen Pemasaran, Kelas III A. (2025)

    Alhasil, lahirlah sebuah usaha kuliner yang kini ramai diperbincangkan di lingkungan kampus — The Express.

    Bisnis ini resmi berdiri pada 16 September 2025, diprakarsai oleh sekelompok mahasiswa muda yang ingin menghadirkan solusi praktis untuk kebutuhan makan di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.

    Salah satu anggota tim, Santa Aprilia (20), menceritakan kisah di balik berdirinya usaha ini saat ditemui pada Sabtu, 11 Oktober 2025.

    Tim The Express tengah mengolah pesanan. (2025)

    “Awalnya kami hanya ingin membuat makanan cepat saji yang enak dan bisa diantar langsung ke pelanggan. Dari situ muncul ide The Express — pengiriman cepat untuk berbagai makanan yang kami produksi sendiri,” ungkap Santa, (11/10/2025).

    Sejak awal, The Express hadir dengan dua menu utama: rice bowl dan nasi kuning.

    Dua hidangan ini dipilih karena mudah dibuat, disukai banyak orang, dan cocok untuk semua kalangan.

    Namun seiring berjalannya waktu, tim The Express mulai berinovasi dengan menghadirkan beragam menu baru — dari lauk-pauk khas rumahan hingga variasi modern yang mengikuti tren kuliner kekinian.

    “Kami ingin pelanggan punya banyak pilihan. Jadi, setiap minggu kami melakukan evaluasi dan mencoba menambahkan varian baru sesuai selera pasar,” jelas Santa.

    Target pasar mereka pun cukup luas — mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga orang tua.

    Meski berbasis di Siantan Ulu, The Express juga aktif berjualan di kampus Santo Agustinus Hippo dan berbagai tempat ramai di Pontianak.

    Dengan memanfaatkan media sosial seperti WhatsApp, TikTok, dan Instagram, mereka mempromosikan produk dengan gaya kekinian yang dekat dengan generasi muda.

    Lebih dari Sekadar Makanan Cepat Saji

    Bagi Santa dan timnya, The Express bukan hanya tentang bisnis dan keuntungan.

    Di balik setiap porsi makanan yang dikirim, ada nilai kerja keras, semangat belajar, dan komitmen untuk memberikan yang terbaik.

    “Kami ingin pelanggan merasakan bukan hanya kelezatan, tapi juga pelayanan yang ramah dan tulus. Kami berusaha cepat, sopan, dan terbuka terhadap masukan,” kata Santa.

    Mereka menerapkan sistem evaluasi berkala setiap minggu untuk memastikan kualitas rasa tetap konsisten, harga stabil, dan pelayanan semakin baik. Menurut Santa, tantangan terbesar yang dihadapi adalah memahami kebutuhan pelanggan yang terus berubah.

    “Selera orang itu dinamis. Hari ini suka pedas, besok bisa bosan. Karena itu kami harus selalu berinovasi, baik dalam rasa, tampilan, maupun pelayanan,” ujarnya sambil tertawa kecil.

     

    Strategi Bertahan di Tengah Persaingan

    Dalam dunia bisnis kuliner yang kompetitif, tim The Express memiliki sejumlah strategi untuk mempertahankan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Mereka menempatkan pelayanan ramah dan cepat sebagai prioritas utama.

    Selain itu, setiap kritik dan saran pelanggan ditanggapi dengan sikap positif dan dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan.

    Mereka juga menjaga kualitas produk dengan memperhatikan rasa, kebersihan, dan tampilan makanan agar selalu menarik.

    Tak hanya itu, The Express memberikan nilai tambah bagi pelanggan setia dengan promo menarik, bonus kecil, dan diskon khusus.

    “Kami juga ingin menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan. Jadi, kami pastikan tempat transaksi bersih dan nyaman, agar mereka betah dan ingin kembali lagi,” tutur Santa.

    Belajar dari Lapangan, Bukan Sekadar dari Buku

    Bagi para anggota The Express, pengalaman menjalankan bisnis ini menjadi pelajaran berharga di luar kelas.

    Mereka belajar bekerja dalam tim, mengatur keuangan, memahami pasar, dan menghadapi pelanggan dengan profesional. Semua itu tidak mereka dapatkan hanya dari teori di bangku kuliah.

    “Kadang kami harus bangun pagi untuk menyiapkan bahan, lalu siang kuliah, dan sore mengantar pesanan. Capek, tapi menyenangkan karena kami belajar langsung dari pengalaman nyata,” cerita Santa.

    Usaha ini juga mempererat solidaritas di antara anggota tim.

    Mereka belajar saling mendukung dan menghargai peran masing-masing. Setiap keberhasilan kecil — entah itu pelanggan baru atau ulasan positif di media sosial — menjadi sumber kebanggaan tersendiri.

    Meski masih baru dan dijalankan oleh mahasiswa yang minim pengalaman, The Express menunjukkan bahwa semangat, kreativitas, dan kerja keras bisa menjadi modal utama kesuksesan.

    Di tengah tantangan dan keterbatasan tampaknya mereka terus berusaha memberikan pelayanan terbaik.

    “Kami ingin usaha ini jadi kenangan berharga. Siapa tahu nanti bisa berkembang jadi bisnis yang lebih besar,” harap Santa.

    The Express bukan sekadar proyek kampus atau tugas kewirausahaan. Ia adalah cerminan semangat generasi muda yang berani mencoba, berani gagal, dan terus belajar untuk bangkit.

    Dari dapur kecil di Siantan Ulu, aroma nasi kuning dan rice bowl buatan mereka kini menjadi simbol bahwa setiap langkah kecil bisa membawa perubahan besar — asal dijalani dengan hati dan tekad yang kuat.

    *Feronika, Mahasiswa Akademi Keuangan dan Perbankan Grha Arta Khatulistiwa Pontianak, Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, Kampus II. (Sam).

    Related Articles

    spot_img
    spot_img

    Latest Articles