Duta, Pontianak | Minggu, 19 Oktober 2025,-Catholic Youth Fest menjadi wadah bagi Orang Muda Katolik (OMK) untuk menumbuhkan harapan, berkreasi, dan bertumbuh bersama dalam iman.
Acara yang akan diselenggarakan di Rumah Radang, Pontianak itu akan dihadiri ribuan peserta dari berbagai daerah mulai dari Keuskupan Agung Pontianak hingga di luar keuskupan agung pontianak.
“Catholic Youth Fest menjadi ruang tumbuh harapan bagi OMK. Ini menjadi ajang kreasi dan tempat bertumbuh bersama, terutama bagi mahasiswa yang sebelumnya tidak tahu di mana bisa menyalurkan bakat dan kreativitasnya. Semua kegiatan ini bertujuan untuk melatih perkembangan manusiawi,” ujar Pastor Gregorius Kukuh Nugroho, CM, salah satu pastor moderator Pastoral Mahasiswa Keuskupan Agung Pontianak. Minggu (19/10/2025).
Dalam penjelasannya, Pastor Greg menyampaikan bahwa Catholic Youth Fest menjadi ajang untuk membangun kepercayaan diri, tidak mudah menyerah dengan kelemahan, dan berani melangkah meski dalam keterbatasan.

“Catholic Youth Fest ini sebenarnya seperti Gawai-nya Orang Muda Katolik. Awalnya banyak yang tidak menyangka acara sebesar ini bisa diwujudkan, tetapi nyatanya, dengan semangat bersama, semua bisa terlaksana,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Pastor Greg menegaskan bahwa keterlibatan anak muda dalam karya pelayanan bukan soal waktu, melainkan soal kemauan.
“Anak muda dapat terlibat aktif dalam pelayanan kapan pun. Persoalannya bukan soal waktu yang tepat, tapi mau atau tidak. Pilihan terbaik itu selalu berasal dari diri kita sendiri, mau melangkah atau tidak. Apa yang bisa kita kerjakan hari ini, kerjakanlah. Kalau hanya menunggu orang lain, tidak akan pernah terjadi apa-apa,” tegasnya.
Pastor Greg juga menyoroti pentingnya membimbing diri bersama Tuhan.
“Setiap orang dikaruniai hati nurani untuk bertumbuh. Persoalannya, apakah kita mau digerakkan oleh hati nurani itu? Jika kita bersedia bekerja sama dengan Tuhan, Ia akan menunjukkan jalan dan menghadirkan orang-orang yang dapat menjadi mentor dan penuntun dalam hidup kita,” tambahnya.
Terkait lokasi acara, Pastor Greg menjelaskan alasan pemilihan Rumah Radang sebagai tempat penyelenggaraan.
“Rumah Radang dipilih karena tempatnya luas, mampu menampung hingga 10.000 orang.
Selain itu, tempat ini juga menjadi ikon budaya Kalimantan Barat. Menariknya, Catholic Youth Fest kali ini tidak hanya terbuka bagi umat Katolik, tetapi juga dihadiri oleh berbagai kalangan dan agama. Ada pula Panggung Inspirasi dan Aksi Panggilan yang diadakan untuk menggerakkan semangat pelayanan,” jelasnya.
Sejalan dengan itu Pastor Greg menegaskan bahwa gereja tidak akan pernah bisa berjalan sendiri.
“Gereja adalah kita semua. Bukan hanya para pemimpin, tetapi seluruh umat. Karena itu, penting bagi kita untuk saling mendengarkan. Pertanyaannya, apakah kita juga mendengarkan suara Roh Tuhan yang ingin menggerakkan kita untuk terlibat? Kalau tidak ada tugas, apakah kita tetap mau hadir dan berpartisipasi? Itu juga tantangan besar bagi orang muda masa kini,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa Catholic Youth Fest bukan sekadar acara tahunan, tetapi gerakan yang akan terus berlanjut. Catholic Youth Fest menurutnya, tidak akan berhenti di sini. Tahun depan sudah direncanakan acara yang lebih besar.
Di Paroki Keluarga Kudus, setiap minggu malam mahasiswa se-Kota Pontianak selalu dilibatkan dalam pelayanan.
“Kami juga membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk ikut dalam proyek-proyek kecil, kami menyebutnya leadership by project dan learning by project. Melalui kegiatan ini, kita belajar bekerja sama menuju satu tujuan yang sama dan tumbuh bersama,” terangnya.
Ia menekankan pentingnya konsistensi dan penerapan keterampilan, bukan sekadar teori.
Baginya, percuma memiliki keterampilan tetapi tidak pernah digunakan. Karena itu, mereka terus melakukan rekrutmen dan pembinaan agar semangat ini tetap konsisten dan berkelanjutan.
Menutup wawancara, Pastor Greg menyampaikan harapan besarnya bagi seluruh komunitas mahasiswa Katolik.
“Harapan kami, baik di Biak maupun KMK, semuanya dapat berjalan seirama. Tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi bergandeng tangan menuju satu tujuan bersama. Catholic Youth Fest ini menjadi simbol tumbuhnya harapan agar kita tidak menyerah dan terus melangkah bersama Tuhan,” pungkasnya.
* Enjelika Oktaviani, Mahasiswi Akademi Keuangan dan Perbankan Grha Arta Khatulistiwa Pontianak, Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, Kampus II. (S).


