MAJALAHDUTA.COM, Societas Sancta Clara- Jumat Pertama Adorasi, 5 April 2024, bersama Romo Hurbert Hady Setiawan dan Romo Venancio Pereira SJ di laksanakan dalam kapel Societas Santa Clara.
Dalam gemerlap cahaya yang merayap perlahan melalui jendela-jendela kaca berwarna, suasana keremangan pun turut menyapa para oma dan opa yang tiba di pintu gerbang keabadian rohani.
Jumat Pertama Adorasi, 5 April 2024, di Kapel Societas Santa Clara, menjadi ajang perjumpaan kasih yang memikat hati para pengikut Kristus.
Dalam kerendahan hati yang mendalam, para jemaat mengikuti langkah lembut Romo Hurbert Hady Setiawan dan Romo Venancio Pereira SJ menuju altar yang bermandikan cahaya suci.
Sejajar dengan lahirnya pagi yang berkilauan, para oma dan opa yang setia dari Societas Santa Clara, Bali, mengikuti alunan doa-doa yang merdu dan penuh makna.

Tidak hanya sekadar ritual keagamaan, namun ibadah yang dipimpin oleh para imam yang penuh kasih itu menjadi pesta rohani bagi jiwa yang haus akan kedamaian.
Dalam setiap ayat yang dibacakan, terasa getaran spiritual yang mengalir begitu dalam, menyapu kesunyian hati dan membawa keharuan yang tiada tara.
Kapel yang sederhana namun sarat akan kehadiran ilahi, menjadi saksi bisu dari perjumpaan antara manusia dengan Sang Pencipta.
Di tengah hening yang merangkum doa-doa yang terucap, terbentanglah tirai yang memisahkan dunia materi dengan dunia rohani, mengundang kehadiran-Nya yang tak terduga.
Di antara aroma dupa yang harum dan gemerlap cahaya lilin yang menari-nari, kehadiran-Nya terasa begitu nyata.
Dalam detik-detik yang melengkungkan waktu, setiap jemaat merasakan sentuhan lembut kasih-Nya yang mengalir begitu dalam, memenuhi setiap rongga hati yang terbuka lebar.
Misa Jumat Pertama Adorasi bukanlah sekadar perayaan biasa untuk Societas Santa Clara melainkan Ia adalah perjalanan spiritual yang menggugah nurani, menyentuh jiwa, dan merangkul setiap titik kehampaan dengan sinar harapan yang tak terpadamkan.
Dan di dalam Kapel Societas Santa Clara, pada tanggal 5 April 2024, terukirlah kisah keagungan iman yang abadi, di antara para oma dan opa yang setia, dalam keheningan yang menggetarkan. (Sam).




