Duta, Pontianak | Universitas atau kampus memang merupakan tempat mendapatkan ilmu pengetahuan, tapi walaupun institusi pendidikan formal seperti universitas dan perguruan tinggi memiliki peran krusial dan tak tergantikan, mereka bukanlah satu-satunya sumber pengetahuan, melainkan hanya satu komponen—meskipun signifikan—dari sebuah ekosistem pembelajaran yang jauh lebih luas.
Menyandarkan seluruh proses pembelajaran hanya pada “bangku kuliah” berisiko menciptakan pemahaman yang teoretis dan terisolasi.
Sebaliknya, memanfaatkan sumber pengetahuan “luar kampus” memungkinkan individu untuk mengintegrasikan teori dengan praktik, memperluas wawasan sosial dan profesional, serta mengembangkan keterampilan yang lebih relevan dengan tuntutan dunia nyata yang terus berubah.
Pembelajaran di lingkungan formal seperti kampus seringkali memiliki batasan inheren yang perlu diimbangi dengan pengalaman luar.
Kurikulum akademik cenderung berfokus pada dasar-dasar teoretis dan penelitian akademis. Meskipun penting, fokus ini kadang mengesampingkan nuansa dan kompleksitas aplikasi praktis di lapangan.

Kampus adalah lingkungan yang terstruktur dan prediktif. Hal ini kontras dengan dunia profesional yang sering kali ambigu, cepat berubah, dan penuh ketidakpastian. Keterampilan memecahkan masalah di bawah tekanan nyata sulit diajarkan hanya melalui studi kasus di kelas.
Pengetahuan dan pengalaman seorang dosen, meskipun mendalam, tetap terbatas pada bidang spesifik dan pengalaman kerjanya.
Dunia luar menawarkan akses tak terbatas kepada ribuan praktisi dan ahli di berbagai bidang. Perubahan di dunia industri dan teknologi sering kali jauh lebih cepat daripada proses peninjauan dan pembaruan kurikulum akademik.

Baru-baru ini Kampus Akademi Keuangan dan Perbankan yang familiar dikenal dengan AKUB melalui bagian kemahasiswaan menugaskan beberapa mahasiswa untuk mengikuti kegiatan permbelajaran di luar kampus yang di selenggarakan oleh Bank Indonesia, kegiatan ini dinamakan LIKE IT yaitu Literasi Keuangan Indonesia Terdepan.
Adapun Tujuan utama kegiatan LIKE IT (Literasi Keuangan Indonesia Terdepan) oleh Bank Indonesia dan mitranya adalah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat, terutama generasi muda, agar mereka dapat menjadi investor ritel yang terinformasi, cakap secara finansial, dan dapat membiayai pembangunan nasional melalui investasi yang terukur.
Kegiatan Memberikan edukasi dan informasi yang komprehensif tentang investasi dan pengelolaan keuangan agar masyarakat memiliki pemahaman yang baik.
Mengubah investasi dari sekadar minat menjadi kebiasaan dan life skill bagi generasi muda untuk bekal masa depan, memperluas jumlah investor ritel di pasar keuangan domestik yang berkontribusi pada pembiayaan pembangunan.
Dengan banyaknya investor yang cerdas dan terencana, ekonomi Indonesia diharapkan lebih kuat dan maju.
Kegiatan ini juga membantu generasi muda, khususnya pelaku usaha, dan bahkan mahasiswa agar dapat mengelola keuangan dengan baik dan membuat keputusan investasi yang terencana dan terukur serta menyiapkan generasi muda agar mampu membuat keputusan keuangan yang baik untuk merencanakan masa depan yang lebih cerah.

Nah, kesimpulannya ilmu pengetahuan yang didapat dari kampus memberikan fondasi teoretis dan kredibilitas, sementara ilmu pengetahuan yang didapat dari luar kampus menyediakan relevansi praktis, keterampilan soft skill, dan kemampuan adaptasi.
Seseorang yang menggabungkan keduanya—rajin di kelas namun proaktif dalam mencari pengalaman di luar—akan menjadi individu yang lebih utuh, kompeten, dan siap menghadapi kompleksitas dan tantangan di dunia nyata.
Ilmu adalah sebuah perjalanan tanpa batas, bukan hanya sebuah destinasi yang berujung di wisuda.
*Paulinus Jang, S.E.,M.M, Dosen Akademi Keuangan dan Perbankan Grha Arta Khatulistiwa Pontianak, Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, Kampus II.