Sunday, September 21, 2025
More
    Home Blog Page 47

    Catholic Youth Fest 2023: Satu Hati Bersama KMK Pontianak

    Malam Puncak Catholic Youth Fest Bersama Mahasiswa Katolik Pontianak – Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak

    MajalahDUTA.com, Pontianak – Pastoral Mahasiswa Keuskupan Agung Pontianak menggelar Catholic Youth Fest untuk yang pertama kalinya pada Minggu, 5 November 2023.

    Acara dimulai dengan Misa Pembukaan yang dilaksanakan pada pukul 11.00 WIB, di Gereja Katedral St. Yosef Pontianak. Setelah Misa Pembukaan, pada pukul 14.00 WIB dilanjutkan dengan Pelatihan Konten Kreator. Kemudian pada pukul 17.00 dilanjutkan dengan Performance, Praise & Worship, dan doorpize.

    Kegiatan ini bertemakan, “Satu Hati Bersama KMK Pontianak.” Melalui wawancara Bersama Ketua Panitia, Rangga Wartaria Talino memberitahukan alasan pemilihan tema tersebut.

    “Sebenarnya ada tujuan utama dari pihak Pastoral Mahasiswa mengapa tema ini dipakai sebagai tema besar, yaitu untuk mempersatukan mahasiswa/mahasiswi yang ada di Pontianak, khususnya mahasiswa Katolik. Karena mahasiswa Katolik sering kali memiliki kegiatan-kegiatan katolik, namun masih perlu untuk mahasiswa Katolik memiliki satu wadah yang dapat menggabungkan mahasiswa Katolik dari berbagai kampus.” Ujar Rangga.

    Baca Juga: Jambore Mahasiswa Katolik 1 KAP 2023 di Nyarumkop: Satukan Elemen Mahasiswa Katolik untuk Bangkit & Bersaksi

    Pemilihan judul acara Catholic Youth Fest 2023 juga bukan tanpa alasan. Karena sasaran acara tersebut adalah anak-anak muda Katolik, kata ‘festival’ diambil karena memiliki konotasi yang mengarah pada acara yang bersifat bebas dan riang. Walaupun demikian, pihak panitia dan penggagas konsep acara, Pastor Gregorius Kukuh Nugroho, CM dalam pengemasan acaranya tetap berfokus pada acara iman dengan mengadakan praise & worship yang dibawakan oleh KTM, dan juga acara kultural.

    Acara ini dikemas dengan sangat menarik dan kekinian seperti konser. Acara ini juga memiliki daya tarik tersendiri karena turut mengundang penyanyi yang sangat terkenal di Kalimantan Barat yaitu, Tino Ame.

    Penggagasan Catholic Youth Fest 2023

    Acara Catholic Youth Fest 2023 ini melewati proses persiapan sekitar tiga bulan. Selama rentang waktu tersebut dua bulan merupakan persiapan konsep, dan satu bulan terakhir adalah implementasi. Adapun yang membuat konsep acara ini adalah Pastor Greg, yang merupakan Pendamping Pastoral Mahasiswa Katolik Keuskupan Agung Pontianak.

    Pastor Greg mengungkapkan, setelah Jambore, Juni 2023, Ia mengadakan pertemuan ersama mahasiswa/mahasiswi. Dari pertemuan itu muncul keinginan membuat acara untuk mahasiswa baru. Kemudian tercetus ide pertama untuk membuat acara seperti Gawai Dayak. Mulai dari saat itu dilakukanlah proses pematangan konsep dan sebagainya.

    Tujuan utamanya adalah untuk mempersatukan seluruh mahasiswa katolik yang ada di Kota Pontianak, karena Pastoral Mahasiswa menyadari bahwa tidak adanya persatuan Mahasiswa Katolik, sekaligus tempat yang mewadahi perkumpulan antar mahasiswa Katolik untuk bisa saling mengenal satu sama lain, supaya setiap kelompok mahasiswa katolik tidak berjalan masing-masing.  Maka dari itu dibuatlah acara ini agar dapat mencapai tujuan tersebut.

    Baca Juga: Jambore Mahasiswa Katolik Keuskupan Agung Pontianak 2023: Membangkitkan Semangat dan Bersaksi

    Acara ini kemudian akan dijadikan agenda tahunan sebagai wadah mahasiswa katolik, setelah ada event yang sebelumnya sudah mewadahi mahasiswa katolik Pontianak yaitu, Jambore Mahasiswa yang merupakan agenda tiap tiga tahun sekali.

    Pastor Greg mengatakan bahwa ada banyak sekali pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara ini. Beberapa diantaranya adalah staf pastoral, moderator, KMK dari berbagai kampus yang ada di Pontianak, dan mentor-mentor.

    Selain itu, menurut Pastor Greg, pihak-pihak yang berjasa dalam acara ini adalah para donatur, sponsorship, dan orang-orang yang datang langsung seperti BNN, Kenny, dan beberapa yang lainnya. Pihak-pihak ini merupakan modal bagi mahasiswa katolik di Pontianak dalam melakukan sesuatu yang baik untuk Gereja.

    Kesan, Pesan dan Harapan untuk Catholic Youth Fest

    Mengingat cuaca kota Pontianak yang tidak menentu akhir-akhir ini, sempat membuat khawatir panitia Catholic Youth Fest karena acara ini dirancang dengan konsep outdoor. Namun nyatanya acara ini telah berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.

    Pastor Greg sebagai pendamping Pastoral Mahasiswa sempat memberikan motivasi kepada panitia agar tidak berputus asa, dan tetap bersyukur atas apa yang terjadi, bahkan apabila hujan turun sekalipun.

    “Kalau Tuhan sudah menyediakan untuk kita semua, kenapa kita harus berkecil hati?.” Ujar Pastor Greg.

    Menurut Pastor Greg di saat inilah kita memerlukan iman untuk menunjukkan bahwa kita bisa membuat seusatu yang berkualitas dengan melibatkan Iman, fun, dan culture night.

    Kesan Pastor Greg terhadap acara Catholic Youth Fest adalah “Tuhan memberkati.” Pastor Greg juga mengatakan bahwa ia meyakini ungkapan Deus Providebit.

    “Tuhan menyediakan semuanya kalau kita punya iman, kalau kita mau melakukan sesuatu untuk orang lain, kalau kita mau melayani.” Ungkap Pastor Greg.

    Baca Juga: Jambore Mahasiswa 2023: Membangun Kekuatan Kaum Muda Katolik untuk Masa Depan

    Sehingga diharapkan agar panitia tidak terlalu memikiran dan mengkhawatirkan kendala-kendala yang akan terjadi secara berlebihan. Melainkan tetap yakin bahwa acara bisa berjalan karena Tuhan sudah menyediakan semuanya yang terbaik.

    Menurut Rangga, acara ini sangat berkesan karena ia tidak menyangka acara ini akan dihadiri oleh banyak mahasiswa baik yang Katolik maupun yang non Katolik, sehingga membuat acara semakin seru dan meriah.

    Kemudian Rangga menyampaikan harapan dan juga pesannya untuk acara Catholic Youth Fest di tahun-tahun berikutnya agar dapat lebih ramai dan meriah dari tahun ini. Selain itu juga ia sangat berharap antusias peserta yang akan berpartisipasi pada acara berikutnya lebih tinggi dari tahun ini. Rangga juga menyampaikan pesannya untuk seluruh Mahasiswa Katolik yang ada di Pontianak, “Tetaplah Bersatu untuk mahasiswa-mahasiswa Katolik Pontianak.”

    Pastor Greg juga berharap agar Catholic Youth Fest berikutnya dapat diselenggarakan dengan kerja sama dari berbagai pihak. Salah satu kerja sama yang sudah di approach oleh Pastor Greg adalah kerja sama dari Perduki.

    Penulis: Requestha/Kontributor MajalahDUTA

    Keputusan MKMK Menjelang: Ancaman Pemecatan bagi Anwar Usman dalam Pusaran Polemik

    MAJALAHDUTA.COM, Jakarta – Senin (6/11/2023) – Masyarakat dan pihak-pihak terkait dengan perkembangan politik Indonesia dengan cermat memantau pengumuman yang akan datang dari Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) pada Selasa (7/11/2023) besok. Pengumuman ini berkaitan dengan dugaan pelanggaran etik oleh hakim konstitusi dan menjadi topik perbincangan hangat dalam beberapa pekan terakhir.

    Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan, telah memberikan pandangannya terkait situasi ini. Ia meyakini bahwa keputusan yang akan diumumkan oleh MKMK tidak akan mengubah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai syarat usia calon presiden dan calon wakil presiden.

    “Kita harus kembali kepada konstitusi kita bahwa keputusan yang dikeluarkan oleh MK itu, sifatnya adalah final dan mengikat. Dan karena itu, kita harus menghormati terhadap keputusan MK tersebut,” ungkap Ace Hasan dalam pernyataannya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (6/11/2023).

    Ace juga menyoroti hirarki dalam proses pengambilan keputusan ini. Menurutnya, hasil sidang etik oleh MKMK berada di bawah keputusan MK. Oleh karena itu, ia merasa yakin bahwa putusan MKMK tidak dapat menggugurkan atau mengubah putusan yang telah diambil oleh MK.

    Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, juga berbagi pandangan senada dengan Ace Hasan. Ia percaya bahwa putusan MKMK tidak akan berdampak pada proses pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden, khususnya pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    “Paslon sudah mendaftar dengan persyaratan yang lengkap dan hanya tinggal menunggu penetapan oleh KPU. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, semuanya mengacu pada aturan yang telah ditetapkan,” ujar Dasco. Ia juga menekankan bahwa keputusan MKMK lebih berkaitan dengan peradilan etika daripada aspek hukum yang berhubungan dengan persyaratan calon presiden dan wakil presiden.

    Pengumuman dari MKMK pada Selasa mendatang menjadi momen penting dalam perkembangan politik Indonesia. Dalam beberapa pekan terakhir, MKMK telah melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran etik yang melibatkan Ketua Mahkamah Kontitusi (MK) Hakim Anwar Usman dan delapan hakim lainnya, sebagai hasil dari aduan oleh sejumlah pihak.

    Ketua MKMK, Jimly Asshiddiqie, menjelaskan bahwa proses pemeriksaan tidak hanya melibatkan hakim, tetapi juga panitera dan telah mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan pelanggaran etik, termasuk dokumen administrasi dan rekaman CCTV. Pengumuman hasil pemeriksaan ini dijadwalkan akan dilakukan dalam sidang pleno di ruang Sidang Gedung MK I, Jakarta Selatan, pada Selasa sore (7/11/2023).

    Masyarakat Indonesia, serta berbagai pihak yang terlibat, akan menunggu dengan cermat untuk melihat bagaimana hasil pengumuman MKMK akan memengaruhi perkembangan politik dan pemilihan presiden mendatang. Ancaman pemecatan bagi Anwar Usman dan hakim lainnya menjadi perhatian utama dalam pusaran polemik ini, yang mungkin akan membawa dampak besar pada kontestasi politik di Indonesia.

    PDIP dan Ganjar-Mahfud: Kontroversi Pilpres 2024 Membuka Ranah Diskusi

    MAJALAHDUTA.COM, TREND– Gempa kontroversi politik mengguncang Indonesia dengan munculnya serangkaian berita viral yang menyoroti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo – Mahfud MD. Kejadian-kejadian ini menciptakan ketegangan dalam ranah politik dan meninggalkan pertanyaan besar akan integritas demokrasi.

    Berita pertama yang menjadi viral mencatat curhatan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) asal Boyolali. Curhatan itu mengungkapkan bahwa PNS tersebut mendapat perintah untuk mendukung PDIP dan pasangan Ganjar-Mahfud. Lebih mencengangkan, PNS tersebut juga diminta untuk memberikan sumbangan uang dengan dalih gotong royong. Ancaman pemindahan dan pengucilan menjadi momok bagi mereka yang berani menolak tawaran kontroversial ini. Keterkaitan PNS dengan kepentingan politik ini terekam dalam sebuah video yang menjadi viral di berbagai platform media sosial.

    https://youtube.com/watch?v=mYlsVHg4Opo

    Berita kedua mengguncang politik tanah air dengan terungkapnya Fakta Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Penjabat (Pj) Bupati Sorong. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa PDIP dan Ganjar Pranowo meminta bantuan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk memenangkan Pilpres 2024. Lebih mencengangkan lagi, Pj Kepala Daerah yang dilantik dipaksa untuk memenangkan Ganjar Pranowo dengan persentase 60%+1, sesuai dengan poin ke-4 dalam pakta integritas yang ditemukan tim KPK saat penggeledahan.

    Pakta Integritas Yang Dibuat Untuk Menangkan Ganjar
    Pakta Integritas Yang Dibuat Untuk Menangkan Ganjar

    Berita ketiga mencatat surat undangan nomor 100.2.1.3/6074/SJ yang mengungkapkan rencana pelantikan Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. Suganda Pandapotan Pasaribu, yang awalnya akan menjabat, ternyata diganti dengan Syafrizal dari Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri. Informasi yang beredar mengungkapkan bahwa Suganda didatangi oleh utusan instansi BIN dan Kemendagri yang memintanya untuk mendukung Ganjar – Mahfud MD. Namun, Suganda menolak dengan tegas karena memegang teguh prinsip netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN).

    Kejadian-kejadian ini membuka diskusi tentang batas-batas campur tangan partai politik dan aparat negara dalam proses demokrasi. Skandal ini menciptakan ketidakpercayaan terhadap netralitas aparat dan menimbulkan pertanyaan serius akan integritas proses politik menjelang Pilpres 2024.

    Banteng Patah Tanduk, Amin Tutup Mata

    MAJALAHDUTA.COM, Jakarta – Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menunjukkan sikap bijak dengan belum menjalin komunikasi formal dengan pasangan calon lain, sebagai respons terhadap dinamika politik terkini. Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali, memberikan tanggapan terhadap pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, yang menyatakan bahwa pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD tengah menghadapi tekanan di berbagai daerah, termasuk pencopotan baliho.

    Ahmad Ali menjelaskan bahwa Nasdem tidak melakukan komunikasi secara institusi dengan pasangan manapun, menegaskan sikap independen partainya dalam menghadapi proses Pemilihan Presiden 2024. Meskipun demikian, Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa PDIP mulai menjalin komunikasi dengan pasangan Anies-Muhaimin sebagai reaksi terhadap tekanan politik yang dihadapi oleh kubu Ganjar-Mahfud.

    “Kita menyepakati dengan Amin juga, penggunaan suatu instrumen kekuasaan. Dalam konteks ini kami juga membangun komunikasi dengan Amin karena merasakan hal yang sama,” ungkap Hasto kepada wartawan di sela-sela konsolidasi Tim Pemenangan Nasional (TPN) dan Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat.

    Namun, Ahmad Ali menegaskan bahwa tekanan yang dirasakan oleh pasangan Anies-Muhaimin tidak berasal dari kekuasaan pemerintah. Ia menyatakan bahwa tekanan tersebut justru datang dari kader PDIP yang menjadi kepala daerah. “Paling tidak sebelum penetapan, saya mendampingi Amin kesana kemari, justru kami dapat tekanan dari kepala daerah yang dari partai mereka, tidak sedikit kemudian acara kemudian batal karena itu,” terang Ahmad Ali.

    Sikap Anies-Muhaimin yang memilih untuk tidak terlibat dalam komunikasi formal dengan pasangan calon lainnya mencerminkan sikap independen dan bijak dalam mengelola kompleksitas politik menjelang Pemilihan Presiden. Keputusan ini dapat diartikan sebagai upaya untuk menjaga netralitas, menghindari potensi konflik, dan memfokuskan perhatian pada penyampaian visi dan misi kepada masyarakat.

    Langkah ini menjadi sebuah tanda bahwa Anies-Muhaimin berusaha menjauh dari politik kekuasaan yang kerap kali diwarnai oleh persaingan ketat dan dinamika konflik. Sikap ini juga dapat diartikan sebagai upaya untuk membangun suasana politik yang lebih kondusif, mengedepankan dialog, kerjasama, dan persatuan di tengah perbedaan.

    Masyarakat berharap agar semua pihak dapat menjaga semangat demokrasi yang sehat dan membangun suasana politik yang kondusif menjelang Pemilihan Presiden 2024. Sikap bijak Anies-Muhaimin diharapkan dapat menjadi contoh bagi pasangan calon lainnya untuk mengedepankan sikap yang serupa, sehingga proses demokrasi dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi kemajuan bangsa.

    Delegitimasi Putusan MK: Menyuarakan Kritik Melalui Politik

    Sebagai reaksi terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan UU Pemilu 2024, beberapa pihak telah mencoba untuk menggoyahkan validitas dan keberlakuan putusan tersebut dengan menggunakan strategi delegitimasi politik. Meskipun upaya formal untuk membatalkan putusan MK mungkin sulit dilakukan, delegitimasi adalah langkah alternatif yang memungkinkan pihak-pihak yang tidak puas untuk menyuarakan kritik mereka.

    Delegitimasi politik adalah proses di mana pihak-pihak yang merasa putusan MK tidak mencerminkan keadilan atau demokrasi mencoba meragukan validitas dan keberlakuan putusan tersebut melalui berbagai cara. Ini bisa melibatkan demonstrasi publik, kampanye sosial, atau penolakan publik terhadap keputusan MK.

    Salah satu alat yang sering digunakan dalam upaya delegitimasi adalah kampanye sosial di media sosial dan berbagai platform online. Para aktivis dan individu yang mendukung delegitimasi politik sering menggunakan media ini untuk menyebarkan pesan dan informasi yang meragukan integritas MK dan putusannya. Mereka mencoba mempengaruhi pandangan masyarakat secara luas dan memobilisasi opini publik untuk meragukan keberlakuan putusan MK.

    Di samping kampanye di media sosial, demonstrasi publik juga dapat menjadi alat delegitimasi. Kelompok-kelompok yang tidak puas dengan putusan MK dapat mengorganisir protes-protes massa dan aksi-aksi sipil sebagai tindakan nyata dalam menyuarakan ketidakpuasan mereka. Demonstrasi seperti ini dapat menciptakan tekanan politik dan sosial yang signifikan dan memaksa para pemimpin untuk meresponsnya.

    Namun, delegitimasi politik bukanlah tindakan yang bebas dari kontroversi. Terlepas dari alasan yang mendasarinya, delegitimasi dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga demokratis, termasuk MK. Ini juga dapat memicu ketegangan politik dan konflik yang lebih mendalam. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak yang terlibat untuk berpartisipasi dalam perdebatan secara konstruktif dan menjalani proses hukum dan politik dengan integritas.

    Ketika masyarakat menghadapi situasi kontroversial seperti ini, peran media, lembaga hukum, dan partai politik juga sangat penting dalam menjaga stabilitas dan keadilan. Ini adalah saat yang menantang bagi demokrasi Indonesia, dan kemampuan untuk menyelesaikan perbedaan dengan damai dan memperjuangkan perubahan yang sesuai dengan nilai-nilai demokrasi adalah ujian utama bagi negara dan masyarakat.

    Wisuda Program Sarjana dan Diploma Universitas Widya Dharma Pontianak Tahun Akademik 2022/2023

    Sidang Terbuka Senat Universitas Widya Dharma Pontianak – Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak

    MajalahDUTA.com, Pontianak – Universitas Widya Dharma Pontianak sukses menggelar wisuda tahun akademik 2022/2023 kepada 716 wisudawan/wisudawati program Sarjana dan Diploma pada hari Selasa, 31 Oktober 2023. Wisudawan/wisudawati yang berjumlah 716 peserta itu adalah lulusan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas Teknik Informatika.

    Wisuda Universitas Widya Dharma Pontianak tahun 2023 ini diselenggarakan di Qubu Resort, Jl. Arteri Supadio No.16, Sungai Raya, Kec. Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Di hari itu tampak hiasan karangan bunga bertuliskan ucapan selamat dan sukses di halaman Qubu Resort menyambut kedatangan hadirin khususnya calon wisudawan/ti.

    Baca Juga: Bukan Hanya Ilmu, Universitas Widya Dharma Pontianak Bentuk Karakter Mahasiswa Unggul

    Kegiatan ini dihadiri beberapa petinggi yang turut memberikan sambutan, yaitu Rektor Universitas Widya Dharma Pontianak, Ketua Yayasan Widya Dharma Pontianak, Kepala LLDikti Wilayah XI Kalimantan, serta perwakilan dari Pejabat Gubernur Kalimantan Barat.

    Wisuda tahun ini istimewa karena bertepatan dengan ulang tahun ke-4 Universitas Widya Dharma Pontianak dan Ulang Tahun Yayasan Widya Dharma Pontianak yang ke-40 tahun. Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Widya Dharma Pontianak, Policarpus Widjaja Tandra, S.H., M.M. berharap wisudawan/ti dapat mengembangkan karirnya dan mencapai perubahan.

    “Kita doakan para lulusan ini seperti para senior sebelumnya, sukses mengembangkan karirnya dan mencapai perubahan mobilitas sosial vertikal yang lebih baik”. Tutur Policarpus.

    Wisuda Widya Dharma

    Setelah berakhirnya sambutan, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penghargaan lulusan terbaik. Lulusan terbaik dari setiap prodi diraih oleh Kelly (20701251) IPK 3,97 prodi Bahasa Inggris, Evania Carolina (19507958) IPK 3,95 prodi Manajemen, Rony Darmawan (19612688) IPK 3,98 prodi Akuntansi, Sokh Siam (19412560) IPK 3,97 Prodi Sistem Informasi, dan Victor Ciu Steven (19421275) IPK 3,58 Prodi Informatika.

    Evania Carolina yang mendapat penghargaan lulusan terbaik dari prodi Manajemen merasa tidak menyangka bisa meraih penghargaan ini. Menurut Eva, usaha yang perlu dilakukan mau mengerjakan sesuatu dengan serius dan dengan motivasi untuk membanggakan keluarga.

    Baca Juga: Yudisium ke-IV Universitas Widya Dharma Pontianak: Kesulitan Yang Muncul Adalah Batu Asah

    “Saya sebenarnya tidak nyangka, intinya mengerjakan sesuatu dengan serius. Untuk motivasi, saya ingin membanggakan keluarga dan ingin mendapatkan pekerjaan yang diinginkan kelak”. tutur Eva.

    Salah satu wisudawan Universitas Widya Dharma, Fernando, A.M.d.Li menyampaikan harapannya untuk Universitas Widya Dharma agar Universitas ini dapat berkembang, semakin maju dan suatu saat menjadi salah satu Universitas favorit di Indonesia.

    “Rasanya senang sekali bisa merasakan moment wisuda di WD, semoga Universitas Widya Dharma semakin maju dan suatu saat menjadi salah satu Universitas favorit di Indonesia.” Tutur Fernando.

    Penulis: Yessi/ Tim Komsos KAP

    Yudisium ke-IV Universitas Widya Dharma Pontianak: Kesulitan Yang Muncul Adalah Batu Asah

    Yudisium ke-IV Universitas Widya Dharma Pontianak tahun akademik 2022/2023 Di Qubu Resort – Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak

    MajalahDUTA.com, Pontianak – Universitas Widya Dharma Pontianak kembali menggelar Yudisium bagi para calon wisudawan/ti yang berjumlah 716 peserta. Yudisium ini adalah Yudisium ke-4 Universitas Widya Dharma tahun akademik 2022/2023 yang dilaksanakan pada hari Senin, 30 Oktober 2023. Acara Yudisium berlangsung di Qubu Resort, Jl. Arteri Supadio No.16, Sungai Raya, Kec. Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

    Acara dimulai dengan doa yang dipimpin oleh Pastor Kosmas Jang, OFMCap. Tampak rona bahagia yang terlihat dari para calon wisudawan/ti ini karena Yudisium menjadi salah satu moment yang mereka nantikan selain moment wisuda yang menyusul esok harinya.

    Baca Juga: Peresmian Gedung Baru UWDP: Tonggak Penting Sejarah Perguruan Tinggi Widya Dharma

    Di hari Yudisium itu, tibalah saatnya pembacaan SK Yudisium oleh masing-masing kepala program studi. Mulai dari Manajemen, Akuntansi, Bahasa Inggris, Sistem Informasi, dan Informatika. Kemudian dilanjutkan penyerahan piagam penghargaan kepada wisudawan/ti yang lulus dengan predikat kelulusan “Dengan Pujian”. Usai penyerahan piagam penghargaan, acara dilanjutkan dengan pelantikan wisudawan/ti oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Widya Dharma Pontianak, Dr.M. Lianto, S.Ag., M.M

    Kemudian acara dilanjutkan dengan kata sambutan dari Dekan yang diwakili oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Widya Dharma dan kata sambutan dari pihak Yayasan Widya Dharma, P. Amandus Ambot, S.Ag. Lic.Th. OFMCap.

    Yudisium

    Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Widya Dharma menyampaikan pesannya kepada wisudawan/ti yang baru dilantik.

    “Pesan saya, sebagai pendatang baru di dunia kerja, kerjakan apa yang bisa dikerjakan. Jangan menghindari kesulitan, kesulitan yang muncul adalah batu asah, karena batu permata butuh diasah agar terlihat bersinar”. Ujar Lianto.

    Rektor Universitas Widya Dharma, Dr.M. Hadi Santoso, S.E., M.M. juga berpesan kepada wisudawan/ti agar menjaga baik nama almamater dan terus mengembangkan diri.

    Baca Juga: Perjalanan Menuju Karakter Unggul: Mahasiswa Baru UWDP Siap Berubah

    “Pesan saya kepada para alumni, pertama jaga baik nama almamater, kemudian terus mengembangkan diri supaya tidak ketinggalan ilmu yang begitu cepat. Harapan saya kelulusanmu ini bisa menjadi bekal untuk kehidupan yang lebih baik, mencerdaskan bangsa, mengangkat harkat dan martabat diri sendiri, keluarga dan untuk negara tercinta NKRI”. Ujar Hadi

    Acara ini pun kemudian disemarakkan dengan pertunjukan tarian persembahan dan lagu paduan suara yang dibawakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Widya Dharma.

    Penulis: Yessi /Tim Komsos KAP

    Momen Kontroversial di Gedung KPU: Gibran dan Kaesang Cium Tangan Megawati, Pertanda Politik Kontroversi

    MajalahDUTA.com, Jakarta – Selasa malam (14/11), acara penetapan nomor urut capres-cawapres di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, menjadi saksi dari momen yang tidak hanya unik tetapi juga kontroversial. Calon Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, dan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, mencium tangan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Aksi ini memicu beragam reaksi dan kritik dari berbagai kalangan yang menilai bahwa tindakan ini tidak hanya tidak pantas tetapi juga menciptakan citra politik yang kontroversial.

    Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, terlihat sangat antusias saat Megawati tiba di acara tersebut. Meskipun momen ini seharusnya menjadi acara formal penetapan nomor urut, Gibran tanpa ragu meraih tangan Megawati dan menciumnya. Aksi ini tidak hanya dinilai tidak sesuai dengan protokol politik, tetapi juga dianggap sebagai tindakan yang menciptakan pertanyaan serius tentang etika dan standar perilaku dalam politik.

    Tidak hanya Gibran, Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, ikut serta dalam momen kontroversial ini. Mengenakan jaket PSI berwarna merah, Kaesang mencium tangan Megawati sambil terbungkuk. Tindakan ini segera menjadi sorotan utama, dengan banyak pihak mengkritiknya sebagai ekspresi yang tidak seharusnya terjadi dalam konteks politik yang serius.

    Munculnya pertanyaan seputar motivasi di balik tarian hormat ini menambah kompleksitas dari situasi tersebut. Beberapa pihak berspekulasi bahwa tindakan ini mungkin terkait dengan pesan politik tertentu atau kesepakatan di luar batas-batas formal. Kritik juga ditujukan kepada Megawati atas responsnya yang dianggap terlalu pasif dan kurang kritis terhadap tindakan kontroversial ini.

    Bukan hanya tentang etika politik semata, momen ini menciptakan pertanyaan mendasar tentang arah politik yang diusung oleh para pemimpin muda. Harapannya, pemimpin muda dapat lebih memahami dan menghormati etika politik yang seharusnya menjadi dasar dalam perjalanan mereka di panggung politik nasional.

    Polemik ini menjadi bukti bahwa citra politik sangat rentan terhadap tindakan-tindakan kontroversial. Masyarakat berharap bahwa para pemimpin dapat memberikan teladan yang baik dalam etika dan moralitas politik, daripada menciptakan pertanyaan dan keraguan di kalangan publik.

    Penulis: Winda/Tim Komsos KAP

    Ajag Siaga TKK MPK Keuskupan Agung Pontianak: Perdana Dilaksanakan

    Pramuka Siaga/Sumber Foto: Panitia Ajag Siaga 2023 – Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak

    MAjalahDUTA.com, Pontianak – Kegiatan kepramukaan di lingkungan Keuskupan Agung Pontianak khususnya disekolah-sekolah swasta yang bernaung di yayasan katolik terus mengembangkan dan melatih diri masing-masing. Tujuannya agar tertanam dalam diri peserta didik nilai-nilai kepramukaan.

    TKK MPK Keuskupan Agung Pontianak bersama kepengurusan yang baru terbentuk melaksanakan kegiatan untuk pramuka siaga. Kegiatan bertajuk Ajag Siaga artinya diperuntukan anak-anak pramuka siaga di jenjang Sekolah Dasar. Dari rentang usia 7-10 tahun.

    Baca Juga:Mgr. Agus Selebran Utama Misa Pembukaan Temu Pembina IV – TKKMNPK Palangkaraya

    Dilaksanakan pada Sabtu, 14 Oktober 2023 di kompleks Persekolahan Suster Pontianak. Kegiatan dimulai dari pukul 07.00 sampai 16.00. Peserta berasal dari sekolah-sekolah swasta yang bernaung di yayasan katolik dilingkungan keuskupan Agung Pontianak dan bukan hanya berasal dari Pontianak saja.

    Sekolah-sekolah yang terlibat menjadi peserta antara lain SD Suster Pontianak, SD Suster Singkawang, SD Bruder Melati, SD Bruder Nusa Indah, SD Bruder Dahlia, SD Bruder Kanisius Siantan, SD Gembala Baik I, SD Karya Yosep, dan SD Marie Joseph. Dengan jumlah peserta sebanyak 169 orang dari sembilan sekolah yang terlibat.

    Kepramukaan

    Kegiatan Ajag Siaga diawali dengan karnaval yang diiringi oleh Drumband Gita Fransiskus Asisi kemudian penampilan yel-yel dari setiap gudep. Dilanjutkan dengan upacara pembuka dan ibadat pembuka. Kemudian setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan. Kegiatan yg diikuti oleh peserta adalah Workshop, Bazaar dan Group games.

    Dalam upacara pembukaan, ketua TKK MPK Keuskupan Agung Pontianak mengatakan bahwa kegiatan Ajag Siaga 2023 adalah perdana, artinya pertama kali diadakan oleh TKK.

    “Kegiatan Ajag Siaga tahun ini adalah perdana, artinya pertama kali diadakan oleh TKK. Tujuannya adalah mempertemukan anak-anak pramuka Siaga di lingkungan Keuskupan Agung Pontianak sehingga mereka dapat saling kenal dan belajar bersosialisasi” ungkap Rinny Pattiasina Selaku ketua TKK MPK Keuskupan Agung Pontianak.

    Baca Juga:TKK-MPK Keuskupan Agung Pontianak Mengadakan Misa Syukur HUT Pramuka Ke-62 Di Katedral Santo Yosef

    Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh ketua panitia kepada kepala sekolah dan pembina damping yang terlibat, sehingga kegiatan Ajag Siaga dapat terlaksana. Pembina damping yang hadir juga diberikan pelatihan tentan Sisminpan.

    “Saya mewakili teman-teman panitia mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah dan pembina damping yang telah melibatkan anak-anak dari gugus depan sekolah masing-masing. Karena kegiatan ini adalah untuk kita bersama dan membutuhkan kerja sama bersama” papar  Firminus Iyon selaku ketua panitia Ajag Siaga 2023.

    Terlaksananya kegiatan Ajag Siaga 2023 tidak terlepas dari dukungan sponsor dan donatur yang telah membantu dan berpartisipasi.

    Penulis: Winda/Tim Komsos KAP

    Penjadwalan Ulang Pemeriksaan Sudin oleh KPK Terkait Dugaan Pemerasan, SYL Ditahan

    MAJALAHDUTA.COM, SURABAYA– Pada Jumat (10/11), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap Ketua Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Sudin, dalam kasus dugaan pemerasan terhadap pegawai di Kementerian Pertanian (Kementan). Jurubicara Bidang Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri, mengungkapkan bahwa informasi dari penyidik menyatakan Sudin tidak dapat hadir, dan tim penyidik KPK telah mengkonfirmasi hal tersebut.

    “Tapi informasi yang kami peroleh dari penyidik, yang bersangkutan tidak bisa hadir, dan sudah mengkonfirmasi kepada tim penyidik KPK,” kata Ali kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jumat siang (10/11).

    Akibat ketidakhadiran Sudin, KPK berencana menjadwalkan ulang pemeriksaannya sebagai saksi terkait kasus yang melibatkan Syahrul Yasin Limpo (SYL), mantan Menteri Pertanian (Mentan). Ali menegaskan bahwa jadwal ulang direncanakan pada hari Rabu (15/11).

    “Kami akan jadwal ulang nanti pada hari Rabu (15/11) terhadap yang bersangkutan sebagai saksi untuk perkara dengan tersangka SYL dan kawan-kawan,” tambah Ali.

    Selain Sudin, KPK juga memanggil tiga orang saksi lainnya pada hari yang sama, yaitu Mesah Tarigan (Tenaga Ahli Komisi IV DPR RI), Joice Triatman (Stafsus Mentan), dan OKI Anwar Junaidi (Staf RTP pada Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementan).

    SYL, bersama dengan tersangka Muhammad Hatta (MH), Direktur Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Kementerian Pertanian, secara resmi ditahan KPK pada Jumat (13/10). Penangkapan SYL dilakukan pada Kamis malam (12/10), sementara Kasdi Subagyono (KS), Sekretaris Jenderal Kementan, telah ditahan sejak Rabu (11/10).

    Dalam perkara ini, SYL bersama Hatta dan Kasdi diduga menerima uang sebesar Rp13,9 miliar sebagai bukti dugaan pemerasan terhadap pejabat di Kementan dan penerimaan gratifikasi. Uang tersebut berasal dari pungutan terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementan dengan ancaman mutasi jabatan jika tidak menyetor uang sebesar 4 ribu hingga 10 ribu dolar AS setiap bulannya.

    SYL juga dijadikan tersangka dalam Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Dalam sidang praperadilan, KPK mengungkapkan sumber penerimaan uang sekitar Rp13,9 miliar, melibatkan Biro Umum Sekjen (Rp6,8 miliar), Badan Karantina Pertanian (Rp5,7 miliar), dan Direktorat Jenderal Pertenakan dan Kesehatan Hewan (Rp1,4 miliar).

    Editor: Redaksi
    Sumber: Aleteia

    TERBARU

    TERPOPULER