Sunday, September 21, 2025
More
    Home Blog Page 48

    Paus Fransiskus Menelepon Presiden AS Joe Biden untuk Membahas Perdamaian

    File photo of Pope Francis (Vatican Media)

    MAJALAHDUTA.COM, BERITA VATIKAN- Paus Fransiskus menelepon Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, pada hari Minggu untuk membicarakan berbagai konflik dan kebutuhan untuk menemukan jalan menuju perdamaian.

    Menurut Kantor Berita Takhta Suci, percakapan itu berlangsung sekitar 20 menit.

    Paus dan Presiden berbicara tentang “situasi konflik di dunia dan kebutuhan untuk menemukan jalan menuju perdamaian.”

    Sebelumnya pada hari Minggu, Paus Fransiskus kembali mengulang seruannya untuk perdamaian dan pengekangan dalam perang di Tanah Suci.

    “Saya sangat prihatin, bersedih,” katanya saat berbicara dalam doa Angelus. “Saya berdoa dan saya dekat dengan semua yang menderita, sandera, luka-luka, para korban, dan keluarga mereka.”

    Ia meratapi memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza dan ledakan di rumah sakit Anglikan dan gereja Ortodoks Yunani di sana.

    “Saya mengulang seruan saya agar ruang dibuka, bantuan kemanusiaan terus datang, dan sandera dibebaskan.”
    Ia juga mengingatkan perang Rusia yang sedang berlangsung di “Ukraina yang tertindas”.

    “Perang, setiap perang yang ada di dunia – saya juga memikirkan Ukraina yang tertindas,” lanjut Paus, “adalah kekalahan. Perang selalu adalah kekalahan, itu adalah pemusnahan persaudaraan manusia. Saudara-saudara, berhenti! Berhenti!”

    Presiden Biden melakukan kunjungan singkat pada hari Rabu, 18 Oktober, ke Tel Aviv untuk mencari kesepakatan yang memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza dari Mesir.

    Dia juga menyatakan dukungannya untuk Israel setelah serangan mengejutkan Hamas ke Israel pada 7 Oktober, yang menewaskan setidaknya 1.400 orang.

    Jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza mulai Sabtu, meskipun PBB telah mengatakan bahwa bantuan tersebut hanya “sececah dari kebutuhan besar di Gaza.”

    Editor: Redaksi
    Sumber: Vatican News – Devin Watkins

    Rosario Mengubah Kehidupan 2 Perempuan dalam Pengobatan Pemulihan Kecanduan

    John Touhey | Aleteia

    MAJALAHDUTA.COM, SUARA DUTA– Dilansir dari Aleteia Web, Redaksi Majalah DUTA menemukan kisah kesaksian orang yang melakukan doa Rosario dan berdevosi kepada Bunda Maria.

    Ini kisahnya: “Pada saat itu, saya memberikannya rosario saya, dan saya katakan, ‘Ayo berdoa bersama. Saya akan mengajarkan Anda cara berdoa Rosario, karena ini sangat membantu saya.'”

    Saat ini, Kelli Davis adalah anggota staf dengan Katolik dalam Pemulihan, berbagi harapan dan penyembuhan dengan mereka yang sedang pulih dari kecanduan, dorongan, dan keterikatan yang tidak sehat.

    Katolik dalam Pemulihan menawarkan pertemuan tatap muka di seluruh Amerika Serikat, serta di Kanada dan Meksiko.

    Misi mereka adalah mendukung semua umat Katolik yang tertarik untuk pulih dari kecanduan dan memperdalam hubungan mereka dengan Yesus, membantu mereka yang sedang pulih tahu bahwa mereka tidak sendirian.

    Minat Kelli dalam perjuangan ini dimulai bertahun-tahun yang lalu, saat dia menjalani pengobatan sendiri setelah berjuang keras dengan alkoholisme.

    Dalam program pengobatan itu, dia berbagi Rosario dengan seorang teman baru dan mengubah hidup mereka berdua.

    Rosario sangat membantu saya

    Menurutnya, berdoa Rosario adalah bagian penting dari pemulihan bagi banyak umat Katolik.

    “Banyak umat Katolik dalam pemulihan memiliki devosi yang kuat terhadap Rosario dan itu sangat membantu banyak orang dalam mengatasi kecanduan,” katanya, menjelaskan bahwa banyak orang dalam komunitas berkomitmen untuk berdoa Rosario setiap malam.

    Katolik dalam Pemulihan menawarkan pertemuan virtual (sekitar 30 setiap minggu!) untuk berdoa Rosario bersama-sama.

    “Rosario sangat membantu terutama bagi orang yang menghadapi kecemasan,” katanya, menjelaskan bahwa kecemasan seringkali menjadi akar penyebab kecanduan.

    Pengalaman pribadinya sendiri dengan kekuatannya terjadi ketika dia berada dalam program pengobatan selama tiga bulan. Teman sekamarnya dalam program tersebut tidak beragama, tetapi iman Davis muncul dalam percakapan suatu malam ketika teman barunya tidak bisa tidur.

    “Saya ingat suatu malam dia sangat cemas tentang apa yang terjadi dalam hidupnya dan berada dalam pemulihan. Ini hal yang baru bagi kita berdua,” kata Davis. “Dia mengatakan bahwa dia tidak bisa tidur.”

    Pada saat itu, ingin membantu temannya, Davis melakukan apa yang alaminya. Dia berkata, “Saya memberikannya rosario saya, dan saya katakan, ‘Ayo berdoa ini bersama-sama. Saya akan mengajarkan Anda cara berdoa Rosario, karena ini sangat membantu saya.'”

    Mengajarkan cara berdoa Rosario

    Momen itu berubah menjadi percakapan panjang yang berlangsung sepanjang malam. Davis menjelaskan bahwa itu adalah proses yang cukup untuk menjelaskan Rosario kepada seseorang yang sebelumnya tidak pernah mendengarnya.

    “Agak menarik untuk mencoba mengajarkan sesuatu kepada seseorang yang sama sekali tidak tahu apa-apa dan sebenarnya berdoa,” kata dia dengan tawa. “Anda tahu, dia bertanya, ‘Mengapa kita berdoa kepada Maria?’ dan hal-hal seperti itu. Jadi kita melewati semuanya.”

    Setelah itu, mereka berdua berdoa Rosario bersama setiap hari selama tiga bulan. “Kemudian dia menjadi Katolik, dan seluruh keluarganya menjadi Katolik,” kata Davis. “Ini adalah tahun yang lalu, tapi kami masih saling menelepon dan kami berdoa Rosario bersama.”

    Rosario telah menjadi tali pengikat bagi kedua perempuan selama bertahun-tahun. “Ini adalah bukti bagaimana Bunda Maria bisa turut campur untuk kita,” kata Davis. Dia menambahkan bahwa, apakah seseorang berjuang dengan kecanduan atau tidak, Rosario bisa membantu mengatasi masalah apa pun yang dihadapi.

    “Saya akan mendorong untuk berdoa Rosario, terutama bagi seseorang yang berjuang dengan kecemasan,” katanya.

    Tentu saja, kisahnya sendiri menunjukkan kekuatan doa yang indah ini. Tidak heran begitu banyak orang senang berdoa Rosario setiap hari, menemukan dalamnya kedamaian dan kekuatan yang hanya Tuhan yang dapat memberikannya.

    Editor: Redaksi
    Sumber: Aleteia

    Warisan Spiritual St. Margareta Maria Alacoque: Devosi Hati Yesus Yang Menginspirasi Dunia

    St. Margareta Maria Alacoque: Pemimpin Devosi kepada Hati Yesus Yang Mahakudus (16/10)

    MAJALAHDUTA.COM, SPRITUAL- 16 Oktober 2023 – Hari ini, kita merayakan peringatan St. Margareta Maria Alacoque, seorang tokoh yang mengilhami dan memimpin devosi kepada Hati Yesus Yang Mahakudus.

    Lahir pada tanggal 22 Juli 1647 di L’Hautecourt, Burgundy, Perancis, St. Margareta Maria Alacoque adalah seorang wanita yang hidup penuh pengorbanan dan kasih kepada Allah.

    Sebagai seorang anak, Margareta Maria adalah seorang yang periang, tetapi hidupnya penuh cobaan.

    Pada usia sebelas tahun, ia jatuh sakit dan harus tinggal di tempat tidur selama empat tahun.

    Namun, dalam saat-saat kelam itu, ia membuat janji kepada Bunda Maria untuk menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan, dan penyakitnya tiba-tiba sembuh dengan penampakan Bunda Maria.

    Margareta Maria tumbuh menjadi seorang biarawati yang baik dan rendah hati di Biara Visitasi di Paray-le-Monial setelah memasuki biara pada tanggal 25 Mei 1667 dan mengucapkan kaul kekal pada bulan November 1672.

    Meskipun ia sering kali diolok dan dicemooh oleh sesama biarawati karena kelambatannya dalam bekerja, ia tetap setia melaksanakan kehendak Allah.

    Puncak dari kehidupan St. Margareta Maria adalah saat ia menerima penampakan Yesus pada tahun 1675, di mana Yesus menunjukkan Hati-Nya yang berdarah.

    Yesus menyatakan kasih-Nya kepada seluruh umat manusia dan meminta Margareta untuk menyebarkan devosi kepada Hati Yesus Yang Mahakudus.

    Meskipun banyak yang ragu dan bahkan marah terhadapnya, Margareta tetap setia dalam melaksanakan tugas ini.

    Dalam suatu penampakan, Yesus memberitahukan bahwa Ia akan mengutus seorang imam yang saleh untuk membantu dan membimbingnya.

    Imam saleh itu adalah Santo Claude de la Colombière, SJ.

    Bersama-sama, mereka memperkenalkan “Jam Suci” yaitu jam sebelas malam sampai tengah malam menjelang fajar Jumat Pertama setiap bulan, di mana Margareta berdoa dengan sangat mendalam dan merenungkan penderitaan sakrat Yesus.

    St. Margareta Maria juga diberi tugas oleh Tuhan untuk menghormati Hati Yesus Yang Mahakudus dengan menerima Komuni Kudus setiap Jumat Pertama dalam bulan selama sembilan bulan berturut-turut.

    Devosi ini dilakukan sebagai upaya untuk menghapus dosa-dosa terhadap Sakramen Mahakudus.

    Seiring waktu, devosi kepada Hati Yesus Yang Mahakudus yang diilhami oleh Margareta Maria telah merambah ke seluruh dunia.

    Hari ini, umat Katolik di seluruh dunia mengenang dan merayakan warisan spiritualnya.

    St. Margareta Maria Alacoque meninggal pada tanggal 17 Oktober 1690, dan bulan Maret 1824, ia diangkat sebagai Venerabilis oleh Paus Leo XII.

    Tanggal 18 September 1864, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius IX, dan pada tahun 1920, ia dikanonisasi oleh Paus Benediktus XV. Pestanya dirayakan setiap tanggal 16 Oktober.

    Keberhasilan St. Margareta Maria Alacoque dalam menyebarkan devosi kepada Hati Yesus Yang Mahakudus menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk mendalami kasih dan pengorbanan dalam iman mereka.

    Hari ini, kita menghormati dan merayakan warisan spiritual yang ditinggalkannya serta devosi yang terus berkembang di seluruh dunia.

    Editor: Redaksi
    Sumber: Berbagai Olahan

    Peresmian Gereja Baru: Gereja Paroki Santa Theresia, Tempat Berkumpulnya Iman dan Harapan

    Foto Bersama: Uskup Agustinus dan sejumlah tokoh masyarakat di depan Gereja Paroki yang telah diresmikan (12/10)

    MAJALAHDUTA.COM, Banyuke Hulu, Landak – Tepat pada 12 Oktober 2023 merupakan hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba.

    Peresmian Gereja Paroki Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus di Simpang Tiga, Kalimantan Barat, adalah sebuah momen bersejarah yang disambut dengan kegembiraan dan harapan.

    Pembangunan gereja paroki ini dimulai pada tahun 2015 dan berkat sumbangan dari berbagai donatur yang berjiwa besar, gereja ini telah resmi digunakan.

    Pukul 16.30 WIB, Simpang Tiga bergetar ketika Gereja Paroki Santa Theresia dibuka dengan suka cita.

    Acara peresmian ini dihadiri oleh Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus, serta sejumlah tokoh masyarakat dan politikus yang berpartisipasi dalam peresmian gereja ini.

    Umat setempat dan anggota dewan dari Provinsi Kalimantan Barat dan Kabupaten Landak juga turut memeriahkan acara ini.

    Terlihat lebih dari 500 orang umat hadir dalam peresmian ini, bersama para Pastor dan Suster.

    Acara peresmian dimulai dengan indahnya Ritual Adat Dayak Banyadu’, yang memukau semua yang hadir.

    Tujuh gadis Dayak mengenakan busana merah, dan tiga pemuda Dayak menyambut rombongan dengan tarian khas.

    Sesuai dengan adat setempat, semua tamu besar disambut dengan taburan beras kuning sebagai tanda keselamatan.

    Sebagai Pastor Paroki, Pastor Albertus Trinitas CSE, dalam sambutanya itu dia berbicara dengan penuh semangat.

    “Gereja ini dibangun untuk umat, dan kami berharap bahwa gereja ini tidak hanya menjadi bangunan kosong, tetapi menjadi tempat yang dipenuhi dengan iman dan harapan. Terima kasih kepada seluruh umat dan para donatur yang telah mendukung pembangunan gereja ini,” kata Pastor Albert CSE.

    Sejalan dengan itu, sambutan juga datang dari Pastor Elisa Maria CSE, yang mewakili pimpinan Kongregasi CSE.

    Dia merayakan keberhasilan pembangunan gereja ini, mengakui dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan para donatur.

    “Kita bersyukur kepada Tuhan karena sekian lama telah berjuang bersama, akhirnya gereja ini berdiri dengan teguh. Gedung ini hanya salah satu sarana; gereja sejati adalah umat Allah yang beribadah di dalamnya. Mari kita membangun iman kita agar semakin mengakar dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Pastor Elisa CSE.

    Senada dengan itu, Drs. Cornelis MH, anggota Komisi II DPRRI, yang menekankan pentingnya agama dalam menciptakan peradaban manusia.

    “Kehadiran agama adalah identitas manusia yang percaya kepada Tuhan, dan kita harus menghargainya,” katanya.

    Ditambah sambutan Perwakilan PJ Bupati Landak, Anem, SE MSi, juga berbicara tentang pentingnya penggunaan fasilitas gereja setelah peresmian.

    “Kami berharap agar umat di sini dapat memanfaatkan fasilitas yang sudah ada. Terima kasih kepada para donatur yang telah membantu pembangunan gereja ini,” ujarnya.

    Prasasti: Berita Acara Peresmian Paroki Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus (12/10)

    Tumbuh dalam iman

    Sebelum pemberkatan dan peresmian, Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus memberkati seluruh gedung Gereja baru Paroki Santa Theresia dari kanak-kanak Yesus mulai dari memerciki gedung bagian luar dan memberkatinya dengan memerciki gedung gereja bagian dalam.

    Sambutan puncak datang dari Uskup Agustinus, menitikberatkan bahwa gereja adalah sebuah perjalanan rohani yang sarat makna.

    Dia berharap gereja ini akan terus bertumbuh dalam iman dan bahwa umat akan menjadikannya tempat berkat dan harapan.

    Uskup Agustinus melihat antusias umat bukan sekedar hari persemian saja, melainkan iman tersebut mesti dipupuk lagi dalam balutan semangat kasih yang terus bertumbuh dalam ajaran kasih sebagaimana Gereja Katolik ajarkan.

    Setelah sambutan, akan ada penandatanganan prasasti Gereja Paroki Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus Simpang Tiga.

    Para tamu diundang untuk meninjau gedung yang indah ini, yang akan menjadi tempat yang penting dalam perjalanan iman mereka.

    Peresmian ini adalah awal dari babak baru dalam hidup Gereja Paroki Santa Theresia, dan umat berharapan semoga Gereja ini menjadi tempat yang menjadi wadah berkat bagi semua yang datang untuk mencari kedamaian dan spiritualitas.

    Usai peresmian semua umat diajak untuk santap makan malam bersama kemudian dilanjutkan dengan acara hiburan.

    Editor: Redaksi
    Sumber: KOMSOS Keuskupan Agung Pontianak

    PDIP Resah Di Ujung Tanduk, NasDem Tidak Mau Ikut Terjun

    HASTO-AHMAD-ALI
    HASTO-AHMAD-ALI

    MAJALAHDUTA.COM, Pontianak– Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menunjukkan sikap bijak dengan belum menjalin komunikasi formal dengan pasangan calon lain, merespons dinamika politik terkini. Pernyataan dari Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali, menjadi sorotan ketika beliau menyatakan bahwa pihaknya tidak melakukan komunikasi institusi dengan pasangan manapun pada Sabtu (18/11).

    Sikap ini muncul setelah Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sedang menghadapi tekanan di berbagai daerah, termasuk pencopotan baliho. Menanggapi hal ini, PDIP mulai menjalin komunikasi dengan kubu capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), yang menghadapi tantangan serupa.

    “Hasto menyatakan, ‘Kita menyepakati dengan Amin juga, penggunaan suatu instrumen kekuasaan. Dalam konteks ini kami juga membangun komunikasi dengan Amin karena merasakan hal yang sama,'” ungkap Ahmad Ali kepada wartawan di sela-sela konsolidasi TPN dan TPD Ganjar-Mahfud di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat.

    Ali menegaskan bahwa tekanan yang dirasakan oleh pasangan Anies-Muhaimin tidak bersumber dari kekuasaan pemerintah. Menurutnya, tekanan tersebut berasal dari kader PDIP yang menjadi kepala daerah. “Paling tidak sebelum penetapan, saya mendampingi Amin kesana kemari, justru kami dapat tekanan dari kepala daerah yang dari partai mereka, tidak sedikit kemudian acara kemudian batal karena itu,” terang Ahmad Ali.

    Sikap Anies-Muhaimin yang memilih untuk tidak terlibat dalam komunikasi formal dengan pasangan calon lainnya mencerminkan sikap independen dan bijak dalam menghadapi kompleksitas politik jelang Pemilihan Presiden 2024. Keputusan ini dapat diartikan sebagai upaya untuk menjaga netralitas, menghindari potensi konflik, dan fokus pada penyampaian visi dan misi kepada masyarakat.

    Langkah ini dapat dianggap sebagai respons terhadap tantangan politik yang tidak jarang dipenuhi oleh dinamika persaingan ketat dan konflik kepentingan. Sikap ini juga mencerminkan upaya untuk menciptakan suasana politik yang kondusif, di mana dialog, kerjasama, dan persatuan diutamakan.

    Masyarakat berharap agar semua pihak dapat menjaga semangat demokrasi yang sehat dan membangun suasana politik yang kondusif menjelang Pemilihan Presiden 2024. Sikap bijak Anies-Muhaimin diharapkan dapat menjadi contoh bagi pasangan calon lainnya untuk mengedepankan sikap yang serupa, sehingga proses demokrasi dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi kemajuan bangsa.

    Editor: Redaksi DUTA
    Sumber: Liputan KOMSOS KA Pontianak

    Paus Fransiskus Menghubungi Paroki Gaza: Upaya Mempertahankan Gencatan Senjata di Tengah Konflik

    The remains of a rocket fired from the Gaza Strip into Israel lies on a road where it fell in Ashkelon, southern Israel (Vatikan News)

    MAJALAHDUTA.COM, Gaza, Palestina – Imam paroki Gaza, Romo Gabriel Romanelli, mengungkapkan bahwa ia telah menerima dua panggilan telepon yang sangat berarti dari Paus Fransiskus sejak dimulainya konflik yang berkepanjangan di wilayah Gaza.

    Panggilan-panggilan tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi masyarakat di Gaza yang terus menerus terkena serangan Israel setelah serangan teroris Hamas.

    Paus Fransiskus, dengan keprihatinan mendalam, terus memantau perkembangan situasi di Gaza dan berusaha menjalin kontak langsung dengan komunitas Kristen kecil yang berada di Jalur Gaza melalui panggilan telepon.

    Imam Paroki Gabriel Romanelli berbagi pengalamannya dengan Vatican News, menjelaskan bahwa ia menerima dua panggilan pribadi dari Paus Fransiskus sejak hari Sabtu lalu.

    Meskipun ia berada di Betlehem, ia tetap berhubungan secara teratur dengan jemaatnya di parokinya.

    Pada salah satu panggilan telepon tersebut, Paus Fransiskus menyatakan rasa dekatnya dengan masyarakat Gaza dan menawarkan doanya sebagai ungkapan dukungan dan solidaritas.

    Selain itu, Imam Paroki Romanelli menyampaikan rasa terima kasih atas seruan Paus untuk mencapai gencatan senjata dan menghentikan semua bentuk kekerasan, tindak terorisme, serta perang di wilayah tersebut.

    Paus Fransiskus juga berkeinginan untuk menunjukkan kedekatannya kepada komunitas Kristen Gaza dan berencana untuk melakukan panggilan telepon langsung kepada mereka. Ia akan melakukannya dengan bantuan vikar Imam Paroki Romanelli untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada orang-orang yang telah menjadi pengungsi di paroki tersebut.

    Situasi di Gaza semakin memburuk, terutama bagi komunitas Kristen yang telah kehilangan rumah mereka atau tengah mencari tempat yang aman untuk melindungi diri dari serangan udara yang terus terjadi.

    Meskipun seluruh wilayah Gaza terkena dampak serangan tersebut, saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa dalam komunitas Kristen atau kerusakan fisik di gereja-gereja setempat.

    Hingga hari Selasa, jumlah korban jiwa di seluruh Gaza melaporkan telah mencapai lebih dari 770 orang dengan sekitar 4.000 orang lainnya terluka sebagai akibat dari serangan yang dilakukan oleh Israel sebagai tanggapan terhadap serangan teroris oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober.

    Imam Paroki Romanelli juga mengingatkan bahwa Paus Fransiskus telah menghubungi mereka sebelumnya pada hari Senin untuk menanyakan tentang kondisi masyarakat dan paroki mereka.

    Paus juga memberikan berkatnya agar semua orang di Gaza dapat merasakan kedekatan Gereja dan meraih harapan di tengah masa sulit ini.

    Editor: Redaksi DUTA
    Sumber: Michele Raviart – Vatikan News

    Mengulik ‘Zaman Kegelapan’ Abad Pertengahan: Mitos dan Realitas

    Lukisan Martir perawan Santo Agatha dari Sisilia. Sejarah Abad Pertengahan dikaitkan dengan periode Zaman Kegelapan, zaman takhayul, penindasan dan pelecehan seksual. (Sumber: National Geographic Indonesia)

    MAJALAHDUTA.COM, SEJARAH- Abad Pertengahan, periode antara abad ke-5 hingga ke-15, sering dianggap sebagai masa ‘Zaman Kegelapan’ yang dipenuhi dengan ketidaktahuan, mitos, dan ketidakmampuan.

    Namun, istilah ini memiliki sejarahnya sendiri yang perlu dilihat dengan lebih kritis.

    Sejarah Abad Pertengahan dimulai setelah kejatuhan Kekaisaran Romawi dan berlangsung selama lebih dari 900 tahun hingga era Renaisans.

    Dalam periode ini, masyarakat Eropa sering digambarkan tenggelam dalam kebodohan, buta huruf, penindasan sosial, dan mitos.

    Penggunaan istilah ‘Zaman Kegelapan’ pertama kali dikaitkan dengan Francesco Petrarca, atau dikenal sebagai Petrarch, seorang ilmuwan Italia pada abad ke-14.

    Ia merasa kecewa dengan kurangnya karya sastra berkualitas pada masanya dan menggunakan istilah ini untuk menggambarkan kurangnya kemajuan budaya.

    Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa istilah ini terlalu umum dan kadang-kadang kurang tepat. Masa Abad Pertengahan bukanlah periode tunggal yang seragam.

    Itu terdiri dari periode yang berbeda, mulai dari Abad Pertengahan Awal, Pertengahan, hingga Akhir, masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri.

    Dalam kenyataannya, Abad Pertengahan juga memiliki sisi yang cerah.

    Misalnya, saat meningkatnya aktivitas misionaris Kristen yang berdampak positif pada pertukaran pengetahuan dan budaya antara berbagai kerajaan.

    Sejarawan juga menemukan bukti tentang perjalanan orang-orang Anglo-Saxon ke berbagai belahan Eropa, yang membuktikan bahwa komunikasi antarbudaya terus berlangsung.

    Wabah black death atau kematian hitam melanda Eropa abad pertengahan. (Student History)

    Selain itu, Abad Pertengahan telah melahirkan sastra yang dihargai dan dinikmati oleh masyarakat kelas atas. Ini adalah masa di mana sastra berkembang dan dihargai tinggi.

    Terlepas dari pandangan awal yang meremehkan Abad Pertengahan sebagai ‘Zaman Kegelapan’, sejarah ini tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari evolusi masyarakat Eropa dan perkembangan budaya.

    Dalam konteks modern, istilah ‘Zaman Kegelapan’ mungkin terlalu merendahkan dan tidak lagi relevan.

    Mungkin saatnya untuk melihat Abad Pertengahan dengan lebih cermat dan menghindari generalisasi yang seringkali tidak akurat.

    Editor: Kai – DUTA
    Sumber: National Geographic Indonesia

    Jejak Kita yang Dikenal-Nya: Berjalan Bersama Allah yang Tahu Segalanya

    Gambar Yesus dan anak-anak (Sumber: kreasitermodern)

    MAJALAHDUTA.COM, RENUNGAN– Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi….
    (Mazmur 139:1-3)

    Ayat-ayat dari Mazmur 139:1-3 menggambarkan sebuah panggilan yang sangat mendalam untuk merenungkan kehadiran Tuhan dalam hidup kita.

    Ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah Sang Pencipta yang benar-benar mengenal setiap detail dari kita. Berikut adalah sebuah renungan berdasarkan ayat-ayat ini:

    Ketika kita memandang langit dan bumi yang begitu besar ini, seringkali kita merasa kecil dan tidak berarti.

    Namun, Mazmur 139 mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak hanya menciptakan kita, tetapi Dia juga mengenal kita dengan sangat baik.

    Dia tahu kapan kita duduk dan berdiri, bahkan Dia mengerti pikiran-pikiran kita yang jauh di dalam hati.

    Pikirkan sejenak tentang makna dari “Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi…” Ini adalah pernyataan luar biasa tentang pemahaman yang mendalam yang dimiliki Tuhan terhadap hidup kita. Ketika kita berjalan di sepanjang jalan hidup ini, baik dalam kegembiraan maupun kesulitan, Allah adalah yang pertama kali tahu. Bahkan ketika kita berbaring di saat ketenangan atau dalam kegelisahan, Dia hadir.

    Rasa dicari dan diketahui oleh Yang Mahakuasa adalah anugerah yang luar biasa.

    Hal ini mengingatkan kita bahwa tidak ada yang bisa kita sembunyikan dari Allah.

    Dia tahu semua yang ada dalam hati kita, dan Ia tetap mencintai kita.

    Ini adalah panggilan untuk menjalani hidup kita dengan penuh kesadaran akan kehadiran dan pemahaman-Nya, serta untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai-Nya.

    Jadi, mari kita renungkan kembali Mazmur 139:1-3 dan ingatlah bahwa kita hidup di bawah pengawasan dan kasih sayang Allah yang sempurna.

    Semoga ini membawa kedamaian dan dorongan bagi kita dalam setiap langkah hidup kita.

    Tentang Hati dan Pikiran: Renungan dari Mazmur 139:23-24

    Ilustrasi: Gambar Hati (Sumber: Internet)

    MAJALAHDUTA.COM, RENUNGAN– Dalam kata-kata Mazmur 139:23-24, kita diajak untuk merenungkan hubungan kita dengan Tuhan.

    Kita diminta untuk merenungkan hati dan pikiran kita, untuk mengintrospeksi diri, dan memohon bimbingan-Nya.

    Kehadiran Tuhan dalam hidup kita adalah sumber pengetahuan dan petunjuk yang tak ternilai.

    Melalui renungan ini, mari kita terbuka pada pemahaman diri dan mendukung kehendak-Nya untuk membimbing kita ke jalan yang kekal.

    Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!….
    (Mazmur 139:23-24)

    OTT Yan Piet Moso, Hingga Blundernya Mendagri Tito Karnavian

    pj-bupati-sorong-yan-piet-moso-dan-capres-ganjar-pranowo
    pj-bupati-sorong-yan-piet-moso-dan-capres-ganjar-pranowo

    MAJALAHDUTA.COM, Vatikan– Sebuah Pakta Integritas yang melibatkan Pelaksana Tugas (Pj) Bupati Sorong, Yan Piet Moso, dalam mendukung Ganjar Pranowo, mendapatkan perhatian luas dan menimbulkan pertanyaan kritis terhadap kinerja Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Mendagri Tito Karnavian.

    Pakta integritas tersebut, yang menunjukkan komitmen untuk memenangkan Ganjar Pranowo, menyoroti potensi kegagalan pengawasan oleh Kemendagri. Agung Wibowo Hadi, juru bicara dari Perhimpunan Aktivis 98, menyatakan pandangannya bahwa munculnya pakta ini merupakan bukti kegagalan Kemendagri. “Mendagri Tito Karnavian gagal,” tegas Agung Wibowo Hadi pada Sabtu (19/11).

    Agung mengkritik Mendagri atas tidak berjalannya kewenangan dan kewajiban sebagai institusi negara yang seharusnya melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah. Selain itu, Agung menduga adanya kemungkinan Mendagri terlibat dalam permainan politik dengan menempatkan Pj kepala daerah yang mendukung calon tertentu untuk Pilpres 2024. “Atau bisa saja, Tito diduga main mata dengan menempatkan Pj kepala daerah untuk menangkan Ganjar Pranowo,” ujar Agung.

    Menyikapi hal ini, Agung mendorong Presiden Jokowi untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja Mendagri Tito Karnavian dan Pj kepala daerah di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah agar jalannya Pemilu 2024 dapat berlangsung dengan jujur, adil, dan aman.

    Pakta integritas yang diteken oleh Yan Piet Moso berisi janji konkret untuk memenangkan Ganjar Pranowo sebanyak 60 persen di Kabupaten Sorong, Papua Barat. Pakta tersebut juga mendapat perhatian karena ditandatangani oleh Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah (Kabinda) Papua Barat, Brigjen TSP Silaban, pada Agustus 2023.

    Meskipun terdapat kritik terhadap pakta ini, Menko Polhukam dan cawapres, Mahfud MD, menilai bahwa tidak ada hukum yang dilanggar dan pakta tersebut tidak melanggar netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN).

    Editor: Redaksi DUTA
    Sumber: Christopher Wells-VatikanNews

    TERBARU

    TERPOPULER