Tuesday, December 5, 2023
More

    Jambore Mahasiswa Katolik 1 KAP 2023 di Nyarumkop: Satukan Elemen Mahasiswa Katolik untuk Bangkit & Bersaksi

    Majalah DUTA – Pertemuan para Mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) digelar di komplek Persekolahan Katolik Nyarumkop pada 22-25 Juni 2023 yang lalu.

    Sekitar 700-an mahasiswa termasuk panitia membaur dalam keberagaman dengan semangat yang sama yakni persaudaraan. Mereka datang dari berbagai Perguruan Tinggi di kota Pontianak-Kalimantan Barat.

    JAMMAS 1: Tonggak Sejarah

    Temu akbar tersebut sangat istimewa karena menjadi tonggak sejarah atau cikal bakal lahirnya ajang ngumpul bagi pelajar muda katolik tingkat mahasiswa yang disebut “Jambore Mahasiswa Katolik ke-1 Keuskupan Agung Pontianak (JAMMAS 1 KAP).

    Pembukaan Jambore Mahasiswa perdana ini dibawa dalam perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Bapa Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus beserta beberapa imam konselebran.

    Dalam homilinya Mgr. Agus mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk perhatian keuskupan kepada para mahasiswa yang sedang berjuang menempuh pendidikan di tingkat perguruan Tinggi.

    “Kaum muda ini selain memiliki idealisme tinggi namun juga rentan terkontaminasi dengan pengaruh-pengaruh negatif arus modernisasi, oleh karena itu perlu dirangkul, dibina imannya,”ungkap Bapa Uskup.

    Pastor Kapelan untuk Mahasiswa

    Sebagai bentuk dukungan penuh Keuskupan Agung Pontianak bagi pelayanan pastoral khusus kepada mahasiswa Katolik ini, maka Bapa Uskup mengeluarkan Surat Keputusan dengan menunjuk RP. Greg Kukuh Nugroho, CM sebagai Ketua moderator SC Pastoral Mahasiswa Keuskupan Agung Pontianak.

    “Agar pelayanan pastoral bagi para mahasiswa bisa berjalan dengan baik, maka keuskupan menunjuk khusus satu pastor pendamping rohani. Sudah ada SK-nya,” kata Uskup Agus.

    “Dia khusus untuk pastor mahasiswa, maka dia tidak mengemban tugas yang lain misalnya sekalian sebagai pastor paroki,”demikian beliau menegaskan.

    Dengan demikian sudah ada wadah resmi bagi para mahasiswa katolik untuk berbagi, berkontribusi dan beraksi dalam pelayanan bermasyarakat dan menggereja.

    Pastor pendamping akan mengarahkan, mendampingi dan membimbing para mahasiswa dalam hidup bermasyarakat dan menggereja, sehingga semakin berkembang dalam iman, pengetahuan dan kemanusiaan.

    “Selamat berdinamika dan belajar bersama dalam Jambore Mahasiswa ini. Berproses bersama untuk menjadi calon-calon pemimpin masa depan yang rendah hati seturut teladan Yesus Kristus,”demikian harapan Mgr. Agus.

    Tema Workshop & Seminar Jambore

    Jambore Mahasiswa ini bukan hanya sekedar ajang ngumpul tetapi sebagai wadah untuk belajar menimba pengetahuan, mengasah keterampilan dan kreativitas.

    Oleh karena itu materi workshop dan seminar yang disuguhkan betul berbobot dan relevan dengan situasi saat ini.

    Misalnya seminar tentang Kewirausahawan/Bisnis bertujuan untuk menyiapkan generasi muda agar mampu mengembangkan entrepreneurship dan kreatifitas bagi usaha bisnis yang akan dirintis sehingga berkontribusi dalam memajukan perekonomian Indonesia.

    Ada juga seminar tentang Jurnalistik & Fotography. Harapan dari seminar ini adalah agar bermunculan jurnalis-jurnalis muda yang peka akan situasi sekitar mereka. Dengan demikian mau mengambil peran dalam menyuarakan kebenaran melalui media.

    Disusul materi tentang Politik Kebangsaan. Seminar ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda pada NKRI. Tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini kelak ada di pundak generasi muda. Oleh karena itu  orang muda diharapkan mampu meningkatkan spirit dan visi persatuan kebangsaan.

    Pertemuan para Mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) digelar di komplek Persekolahan Katolik Nyarumkop

    Seminar berikutnya tak kalah menarik yakni tentang Spiritualitas Panggilan dan Profesionalisme.

    Tujuan dari seminar ini pertama-tama memperkenalkan kepada kaum muda peran penting panggilan umum dan panggilan khusus dalam Gereja Katolik.

    Bersyukur jika satu-dua di antara mereka  akhirnya berani menanggapi panggilan khusus menjadi imam, bruder dan suster.

    Peran kaum muda tidak terpisahkan  misi Gereja. Panggilan secara umum, kaum muda diajak untuk terlibat aktif dalam karya pastoral dan kerasulan secara konkrit. Keterlibatan diri melalui organisasi atau komunitas pastoral mahasiswa katolik memelihara semangat persaudaan (koinonia). Bersaksi mewartakan kebenaran melalui kesaksian hidup yang baik (kerygma & martyria). Turut aktif dalam kegiatan liturgi (leitourgia) dan dalam gerakan-gerakan sosial kemanusiaan tanpa membeda-bedakan (diakonia).

    Hal lain yang perlu menjadi perhatian sekaligus keprihatinan kaum muda adalah sedikitnya jumlah imam yang melayani umat. Sedikitnya jumlah panggilan menjadi biarawan dan biarawati dalam gereja katolik dewasa ini.

    Mengutif ungkapan Bapa Paus Fransiskus yang mengatakan bahwa Biarawan dan Biarawati adalah ‘Denyut Jantung” Pewartaan Injil (30 April 2023 in Berita, Headline, Vatikan)

    Doa mereka adalah oksigen bagi semua anggota Tubuh Kristus, doa mereka adalah kekuatan tak terlihat yang menopang Gereja.

    Menurut Bapa Paus esensi hidup kaum berjubah yang meninggalkan diri mereka sendiri dan dunia untuk meniru Yesus di jalan kemiskinan, kesucian, ketaatan dan menjadi perantara atas nama semua” adalah kesaksian besar yang berjalan sepanjang sejarah.

    Narasumber Workshop-Seminar Jambore

    Selama kegiatan berlangsung peserta tampak antusias dalam mengikuti kegiatan karena diisi oleh pemateri – pemateri yang berlatar belakang profesi, pelaku usaha, dan juga akademisi seperti:

    • Bapak Franciscus Maria Agustinus, (Tim Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian)
    • Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si. (anggota DPR-RI periode 2019–2024)
    • Maria Goreti, S.Sos., M.Si. (anggota DPD RI mewakili Provinsi Kalimantan Barat 2004-sekarang)
    • William Chang, OFM Cap (Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Pontianak)
    • Greg Kukuh Nugroho, CM (Ketua moderator SC Pastoral Mahasiswa KAP)

    Hadir pula narasumber dari kalangan Politik, Bimas Katolik Provinsi Kalbar, Mass Media-Kompas Kalbar dan Suster Kongregasi SFIC Provinsi Indonesia.

    Selain seminar dan workshop, Jambore Mahasiswa juga diwarnai dengan dinamika kelompok, pentas seni dan acara hiburan guna menambah semaraknya kegiatan ini.

    Meskipun persiapan sangat singkat, namun jambore mahasiswa yang pertama ini terbilang sukses. Ketua panitia, Endro Ronianus mengungkapkan bahwa tidak gampang menggelar even sebesar ini dalam kurun waktu yang singkat. Ia mangatakan waktu yang dibutuhkan sekitar dua bulan untuk persiapan sampai hari H. Namun berkat dukungan dari semua pihak kegiatan ini berjalan dengan baik.

    Venue JAMMAS ke-2

    Pada penutupan jambore, Minggu, 25 Juni 2023 Pastor Moderator PMKRI cabang Pontianak RD. Alexius Alex mendeklarasikan bahwa venue JAMMAS ke-2 KAP akan dilaksanakan 3 tahun ke depan (2026).

    Jambore ditutup dalam misa yang dipimpin oleh Vikjen KAP, P. William Chang, OFMCap didampingi oleh Ketua Moderator SC Pastoral Mahasiswa Katolik Keuskupan Agung Pontianak, RP. Greg Kukuh, CM dan Ketua Moderator PMKRI cabang Pontianak RD. Alexius Alex

    Dalam homilinya Vikjen KAP mengungkapkan harapannya bahwa buah dari perhelatan Jambore Mahasiswa Katolik  yang pertama ini yakni, semakin terjalinnya persaudaraan tanpa sekat, kotak, dan tembok. (Sr. Maria Seba, SFIC)

    Related Articles

    Stay Connected

    1,800FansLike
    905FollowersFollow
    7,500SubscribersSubscribe

    Latest Articles