MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin|Landak, Selasa 30 Juli 2024 – Aktivitas berolahraga sangat digandrungi pada saat sekarang ini karena kesadaran diri untuk hidup lebih sehat. Secara aktif melakukan gerakan tangan dan kaki untuk memaksimalkan segala kemampuan dalam menghasilkan keluarnya keringat pada tubuh.
Pemilihan olahraga yang sangat tepat tergantung apa yang diingini dalam mengolah tubuh agar lebih bugar.
Pola gerakan semestinya dapat dipahami supaya lebih efisiensi dalam mengurangi kelelahan.
Berolahraga untuk meningkatkan kesehatan, tetapi jika tidak memahami sinyal tubuh saat waktunya istirahat dan mengabaikannya, hal ini dapat mengakibatkan cidera.
Rasa fokus pada permainan dan pertandingan meningkatkan diri dalam gerakan tanpa batas dengan melupakan kemampuan otot dan sendi untuk beradaptasi.
Seperti pada pasien berikut, sebelumnya seorang pemain bola voli, dengan postur tubuh yang cukup tinggi, sangat aktif mengikuti turnamen antar kecamatan dan meraih juara.
Setelah mengalami cidera, semua kegiatan olahraga tidak lagi dilakukan.
Penanganan dan pencarian titik kekakuan yang mengganggu penguncian gerakan dengan teknik usapan pada minyak, ditemukan beberapa kekakuan yang sangat sulit diurai alasan pasien karena sudah lama tidak pernah dihiraukan.
Memastikan saraf
Kedua tangan agak sulit diangkat sejajar kepala, ditekuk, memutar bahu bahkan untuk menggosok sabun di belakang badan pun agak sulit.
Tangan kiri terutama jari tengah sulit digerakkan, sudah pasti diberikan penanganan terlebih dahulu dari pada tangan kanan yang tidak terlalu terpengaruh banyak.
Relaksasi otot dilakukan bagian belakang lengan untuk memastikan saraf dapat berfungsi, dengan tekanan yang cukup kuat, bergerak ke bagian atas sendi lengan dengan teknik ujung jari seperti mencengkram, kemudian bagian bawah sendi siku dan otot-otot di sekitarnya, terakhir pada sendi jari dan pergelangan tangan.
Selain memberikan perawatan pijat, berikan juga gerakan peregangan statis yang dibantu dengan tarikan dan tekukan.
Secara perlahan agar sendi yang kaku dapat lebih leluasa bergerak.
Hasil yang telah diberikan membuktikan bahwa pemijatan ini dapat membantu gerakan sendi bahu yang kaku walaupun tidak sesempurna sebelum mengalami cidera, namun diperlukan pengulangan kembali agar jangkauan gerakan lebih baik.
Permasalahan ketika otot dan sendi di lengan harus segera ditangani agar tidak menghambat pergerakan organ lain seperti keterbatasan sendi akibat kekakuan.
Sumber Gambar: Channel Youtube "Cara Menggambar" (2019)
MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin|Pontianak, Selasa, 30 Juli 2024- Dalam proses membangun budaya keluarga yang positif dan membina, sering kali kita dihadapkan pada kebingungan tentang bagaimana memulai.
Apakah kita harus meniru budaya keluarga lain yang tampaknya sukses atau membangun norma baru dari awal?
Dengan menjawab satu pertanyaan sederhana, kita bisa menemukan arah yang jelas: “Puluhan tahun dari sekarang, saat anak-anak sudah dewasa dan keluar dari rumah, apa yang ingin mereka ingat dari masa kecil mereka?”
Budaya keluarga mencerminkan kebiasaan, nilai, aturan, dan prioritas yang menentukan kehidupan sehari-hari!
Dalam konteks ini, setiap keluarga memiliki keunikan tersendiri yang muncul baik dari ‘desain’ yang disengaja maupun dari kebiasaan yang berkembang secara ‘alami’.
Mengingat tujuan akhir ini akan membantu kita memfokuskan energi pada aspek-aspek yang paling penting.
Prioritas
Sebagai orang tua, menyusun daftar prioritas akan memudahkan dalam menentukan langkah-langkah praktis.
Misalnya, jika iman adalah nilai utama yang ingin ditanamkan, maka rutinitas seperti berdoa bersama atau terlibat dalam kegiatan amal akan menjadi bagian integral dari budaya keluarga.
Ini bukan hanya tentang melakukan kegiatan-kegiatan tersebut tetapi tentang memastikan bahwa anak-anak kita memahami dan merasakan nilai-nilai yang mendasari setiap aktivitas.
Di sisi lain, jika belajar adalah prioritas utama, maka melibatkan anak-anak dalam diskusi tentang pelajaran mereka, membaca buku bersama, dan mengeksplorasi minat baru seperti sains atau sejarah akan menguatkan nilai-nilai tersebut.
Budaya belajar dalam keluarga tidak hanya membentuk kebiasaan akademis, tetapi juga memperkuat hubungan dan keingintahuan intelektual anak-anak.
Begitu pula, jika waktu yang dihabiskan di alam adalah fokus utama, aktivitas seperti hiking, berkebun, dan berkemah akan menjadi bagian dari rutinitas keluarga.
Keberadaan alam sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari akan mendidik anak-anak tentang pentingnya koneksi dengan lingkungan dan gaya hidup sehat.
Aspek kreativitas dan kebugaran juga merupakan elemen penting yang bisa diprioritaskan.
Mengadakan sesi seni atau berpartisipasi dalam olahraga keluarga secara rutin tidak hanya menumbuhkan keterampilan tetapi juga mempererat hubungan keluarga.
Mengajarkan keterampilan hidup seperti memasak atau manajemen keuangan akan mempersiapkan anak-anak untuk mandiri di masa depan.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada satu cara yang benar dalam membangun budaya keluarga.
Kunci utama diantaranya ada konsistensi dan ketulusan dalam menerapkan nilai-nilai tersebut.
Pesan Paus Fransiskus
Paus Fransiskus menekankan bahwa sukacita sejati dalam keluarga tidak terletak pada hal-hal ‘material’ atau keadaan yang tampak sempurna, melainkan pada ‘kedalaman’ hubungan dan kehadiran Tuhan dalam kehidupan ‘sehari-hari’.
Dengan mengatur kehidupan sehari-hari sesuai dengan apa yang dianggap paling penting, memungkinkan anak-anak melihat dan merasakan nilai-nilai secara langsung.
Seiring waktu, unsur-unsur budaya positif yang dibangun akan ‘membentuk’ kenangan yang kuat dan memberi dampak jangka panjang bagi mereka.
Jadi, jawab dari pertanyaan sederhana tadi yakni dengan ‘menyusun’ budaya keluarga yang akan dikenang dan dihargai oleh generasi mendatang.
MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin|Kairo, Mesir – Senin, 29 Juli 2024 – “Rusia-Ukraina, Palestina-Israel, yang sampai saat ini tak kunjung menemukan titik temu, menjadi hal yang memilukan.
Atau beberapa kasus persekusi terhadap agama minoritas seperti yang terjadi di Tangerang akhir-akhir ini, masih menyisakan PR bagi kita untuk bisa hidup berdampingan dengan perbedaan keyakinan yang ada.
Konflik antar ras seperti di Amerika antara orang berkulit hitam dan putih yang akarnya masih tetap ada hingga sekarang.”
Itu tulisan dari Muhammad Yusmi Ridho, Mahasiswa di Universitas Al-Azhar Mesir yang terbit di ibtimes.id dengan judul, “Saya Islam dan Saya Dominikan” pada 25/07/2024 baru-baru ini.
Menurutnya, konflik yang terjadi sungguh sangat menjauhkan manusia dari nilai esensial yang ada dalam dirinya sendiri, karena manusia yang seharusnya dapat menjaga hak dan nilai tersebut justru masih menjadi pelaku atas konflik yang ada karena ego sectoral, ego kelompok dan ego golongan masing-masing.
Dia juga mengutib bahwa ribuan tahun lalu ada seorang filsuf yunani bernama Diagones yang menawarkan sebuah pandangan hidup yang melihat dunia dengan kacamata lebih luas, sebuah pandangan kosmosentris yang menolak anggapan bahwa kita berasal dari kota tertentu.
Dia di tanya dari mana sejatinya ia berasal? Lalu Diagones menjawab dengan lugas bahwa dirinya merupakan “Warga Dunia”, dari jawaban itu kita bisa belajar bahwa sejatinya kita harus memaknai hidup ini dengan kacamata lebih luas, alih-alih mempersempitnya dengan label-label yang erat kaitannya dengan ego kelompok, golongan atau sektor.
Melalui kesadaran bahwa manusia berasal dari tempat yang sama yaitu dunia, akan memberikan implikasi bahwa kita sebetulnya merupakan anak kandung dari dunia yang kita tinggali saat ini, maka dengan itulah sikap kemanusiaan, persaudaraan antar manusia akan benar-benar terwujud.
“Ide hidup berdampingan dengan melepas label dengan menyisakan fakta bahwa saya manusia, kamu manusia dan kita manusia, saya kira perlu terus digalakkan untuk meredam kejadian yang mencederai nilai kemanusiaan. Hal itu yang saya lihat terus digalakkan sebagai wacana dan tindakan di lembaga IDEO Kairo ini,” tulisnya (25/07).
Muhammad Yusmi Ridho di Kairo Mesir (2024)
Saya Muslim dan saya Dominikan
Berangkat dari kasus yang sama dengan yang dirasakan oleh mbak Lili, Muhammad Yusmi Ridho sebagai orang Islam Muhammadiyah merasa sangat dihargai dan jauh dari sikap-sikap diskirminasi atau bahkan ada upaya kristenisasi.
Justru dengan fasilitas yang ada di lembaga tersebut, dia semakin semangat untuk belajar dan menelaah beberapa buku di sana.
“Alih-alih saya dipaksa untuk masuk agama Katolik, saya justru merasa semakin meyakini keimanan saya dengan fasilitas yang disediakan perpustakaan untuk membaca dan mempelajari agama saya sendiri,” katanya dalam tulisan itu, (25/07).
Di tengah berbagai konflik dan perpecahan yang kerap mewarnai berita dunia, contoh kecil namun berharga mengenai toleransi dan penghormatan antar umat beragama muncul dari dua lokasi yang berbeda namun saling terhubung: Universitas Muhammadiyah Surakarta dan lembaga penelitian IDEO Kairo milik Ordo Dominikan Katolik.
Tulisan ini dia rangkai karena terinspirasi dari artikel IBTimes berjudul “Saya Kristen, dan Saya Muhammadiyah”, yang mengisahkan seorang mahasiswi Kristen bernama Lili di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), (25/07).
Lili, meski merupakan minoritas di kampus yang berafiliasi dengan Muhammadiyah, merasakan suasana inklusif dan penghargaan terhadap hak-haknya sebagai mahasiswa.
Menurut Lili, ia tidak mengalami diskriminasi, dan semua hak sebagai mahasiswa diperolehnya tanpa adanya pembedaan.
Pengalaman serupa juga dirasakan oleh Muhammad Yusmi Ridho, Mahasiswa di Universitas Al-Azhar, Mesir yang terbit di ibtimes.id dengan judul, “Saya Islam dan Saya Dominikan”, saat mengikuti pelatihan di IDEO Kairo, lembaga penelitian yang didirikan oleh Ordo Dominikan Katolik, (25/07).
Selama sebulan mengikuti pelatihan bertema “Agama dan Ilmu Kemanusiaan”, Muhammad Yusmi Ridho merasa dihargai dan diterima tanpa adanya diskriminasi.
Bahkan, suasana yang tercipta di lembaga ini penuh dengan sikap saling menghormati dan toleransi, baik antara penyelenggara maupun peserta pelatihan.
IDEO Kairo memang mengusung wacana dialog antar agama sebagai salah satu fokus utamanya.
Lembaga ini terbuka bagi semua orang tanpa memandang latar belakang agama atau etnis, dan memberikan fasilitas serta pelayanan yang sangat baik kepada semua peserta.
Selama pelatihan, Muhammad Yusmi Ridho tidak merasakan adanya perbedaan perlakuan, meskipun ia adalah seorang Muslim Asia di antara peserta lain yang kebanyakan adalah orang Arab beragama Kristen dan Islam.
Fenomena ini menggarisbawahi pentingnya penerapan sikap kemanusiaan yang mendalam di tengah dunia yang kian mendegradasi nilai-nilai kemanusiaan.
Konflik global seperti ketegangan Rusia-Ukraina, Palestina-Israel, dan kasus persekusi agama minoritas seperti yang terjadi di Tangerang menjadi pengingat bahwa kita masih jauh dari pencapaian toleransi sejati.
Begitu pula dengan konflik rasial di Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa masalah ini masih menyisakan pekerjaan rumah yang besar.
Filsuf Yunani kuno, Diogenes, pernah menyatakan bahwa ia adalah “Warga Dunia” ketika ditanya dari mana asalnya. Pandangan kosmosentris ini mengajak kita untuk melihat dunia dari perspektif yang lebih luas, melampaui batas-batas label yang seringkali mempersempit pandangan kita tentang kemanusiaan.
Pengalaman di IDEO Kairo, seperti yang diungkapkan penulis, menunjukkan bahwa melalui sikap terbuka dan komunikasi yang baik, kita dapat memupuk persaudaraan dan saling menghormati.
Dengan memanfaatkan fasilitas perpustakaan yang menyediakan literatur dari berbagai bahasa dan mengadakan seminar bersama, penulis merasakan betapa pentingnya dialog dan kerjasama dalam menjaga nilai-nilai dasar kemanusiaan.
Harapan dari pengalaman ini adalah agar kita terus menggalakkan komunikasi dan kerjasama yang baik antar sesama manusia.
Melalui kesadaran akan kesamaan kita sebagai bagian dari dunia yang sama, diharapkan tidak ada lagi persekusi atau konflik yang mengganggu keharmonisan hidup kita.
Dengan semangat ini, mari kita upayakan kehidupan yang lebih akur dan rukun sebagai warga dunia, tanpa terjebak pada label-label yang membatasi kemanusiaan kita.
By. Samuel – Media Center San Agustin.
Sumber: Muhammad Yusmi Ridho dalam ibtimes.
MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin| Landak, Senin 29 Juli 2024 – Bulan lalu, Amanda Sandy Ardilla, S.Psi., M.T., dosen dari FST San Agustin sukses menyelenggarakan sosialisasi Manajemen Rantai Pasok di SMK 1 Ngabang.
Sebanyak 500 siswa SMK 1 Ngabang (Landak) mendapatkan kesempatan untuk memperluas wawasan mereka tentang dunia industri melalui sosialisasi manajemen rantai pasok yang diselenggarakan pada tanggal 7 Juni 2024.
Kegiatan hari itu dipandu langsung Amanda Sandy Ardilla yang akrab dipanggil San-san, merupakan seorang pengampu mata kuliah Teknik Logistik dan Supply Chain.
Menurutnya, sosialisasi itu bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai peran penting teknik logistik dalam kehidupan sehari-hari dan dunia industri.
“Dunia industri yang terus berkembang memerlukan sumber daya manusia yang kompeten, terutama di bidang teknik logistik yang masih relatif baru di Indonesia dan memiliki jumlah lulusan yang terbatas,” kata San-san (26/07).
San-san menambahkan bahwa teknik logistik seringkali dipandang sempit hanya berkisar pada layanan pengiriman pengiriman yang dikenal pada umumnya.
SMK 1 Ngabang (2024)
Namun ternyata, teknik logistik merupakan ilmu yang sangat luas dan mencakup seluruh proses industri dari hulu ke hilir melalui manajemen rantai pasok atau supply chain.
“Rantai pasok ini merupakan roda penggerak yang menghubungkan berbagai proses dalam industri. Dari pembelian bahan baku hingga distribusi produk akhir, semua itu merupakan bagian dari proses logistik dan supply chain,” jelas San-san (26/07).
Sebagai contoh konkret, San-san menjelaskan bagaimana setiap orang secara rutin melakukan kegiatan logistik di rumah mereka, seperti memperbarui stok bahan makanan dan mempertimbangkan harga serta tenaga dalam proses pembelian.
Dengan penjelasan dan gambaran itu, San-san melihat siswa-siswa di SMK 1 Ngabang dapat lebih memahami betapa pentingnya teknik logistik dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Sosialisasi itu juga menjadi bagian dari upaya San Agustin untuk mempersiapkan sumber daya manusia di Kalimantan Barat apalagi pembentukan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan semakin di depan mata.
San-san menilai kegiatan itu mendapat sambutan positif dari siswa dan diharapkan dapat membuka wawasan mereka tentang peluang karir yang ada di bidang teknik logistik, serta meningkatkan pemahaman mereka mengenai pentingnya manajemen rantai pasok dalam berbagai aspek kehidupan dan industri.
“Harapannya, dengan semakin banyak siswa yang teredukasi mengenai pentingnya teknik logistik, akan tumbuh minat dan kebutuhan yang lebih besar untuk pendidikan di bidang ini, sehingga dapat menciptakan tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan industri di masa depan,” tutup San-san (26/07).
Gambar foto sumber pribadi titik sakit maag (2024)
MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin– Kebanyakan orang tidak mengerti bagaimana sakit maag bisa terjadi. Rutinitas membuat orang lupa akan pentingnya mengisi ulang energi yang dapat menghasilkan kekuatan dalam beraktivitas sehari-hari.
Agar kendaraan bermotor dapat bergerak, sudah pasti memerlukan bahan bakar yang dianalogikan sebagai mobilitas suatu gerakan.
Manusia membutuhkan makanan yang dapat mengolah energi agar dapat digunakan dengan baik.
Merasa betapa pentingnya harus melakukan banyak pekerjaan sampai-sampai melupakan manfaat makanan, mengakibatkan rasa nyeri yang pasti akan diderita.
Pada umumnya, nyeri perut maag ini menyebabkan sakit kepala.
Minimnya pengetahuan tentang bagaimana nyeri perut maag dan sakit kepala terjadi menambah kepanikan dalam memikirkan kesembuhan.
Memicu rasa mual
Sebenarnya proses terjadinya maag disebabkan oleh lambung yang kosong dan tidak terisi oleh makanan sehingga terpaksa melakukan aktivitas yang menguras tenaga.
Sakit kepala dapat terjadi akibat maag yang berlebihan yang tidak disadari oleh kebanyakan orang.
Sakit kepala yang berlebihan ini akan memicu rasa mual, pernapasan menjadi terhambat, tubuh terasa tidak seimbang dan gemetar, akibat efek menahan sakit.
Suhu tubuh menjadi tidak menentu, terasa panas dan dingin, hal ini harus segera diatasi sebelum masalah bertambah parah hingga hilangnya kesadaran diri.
Penanganan yang cepat sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini.
Mengatasi maag
Beberapa pengalaman dalam mengatasi maag, pemijatan sebenarnya sangat mudah dilakukan, namun dibutuhkan pengetahuan bagaimana mengenal titik nyeri bereaksi kuat.
Wajar jika pemijat mengetahui hal ini.
Namun seringkali, minimnya pendalaman materi dapat merugikan pasien.
Sakit maag dapat diatasi dengan pemijatan untuk meredakan ketegangan pada otot perut, dada, dan pinggang.
Pencarian kekakuan otot dengan teknik pijat usap atau mengelus pada pasien dibantu dengan minyak pelicin untuk memudahkan penemuan otot yang mengalami kekakuan.
Pijatan pada otot perut dengan dua jari atau satu jari akan terasa nyeri yang sangat menyiksa pada titik sasaran.
Melalui relaksasi ini terkadang pasien akan mengalami sendawa berulang, mual, dan muntah disertai ludah yang sedikit berbusa karena seiring dengan keluarnya gas dari lambung setelah melalui proses ini pasien akan merasa nyaman.
Pengalaman ini sudah dilakukan dari sekian banyak penyakit maag yang diderita pasien lebih merasa nyaman.
Namun diperlukan pengulangan pemijatan bagi penderita yang kronis.
By. Media Center San Agustin.
Penulis: Jayadi – Dosen PJKR San Agustin.
Amanda Sandy (Pakai baju Hitam) tengah memberikan Kuis Teknik Logistik (2024) SMA - SMK Maniamas Ngabang
MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin| Sabtu 27 Juli 2024- Tepat pada 6 Juni 2024, sebanyak 500 siswa dari SMA dan SMK Maniamas Ngabang mendapatkan kesempatan ‘langka’ untuk menjelajahi dunia logistik dalam acara Pengenalan Dunia Logistik yang diselenggarakan di sekolah mereka.
Acara ini dipandu oleh Amanda Sandy Ardilla, S.Psi., M.T., seorang dosen pengampu mata kuliah dalam bidang Teknik Logistik dan Supply Chain.
Amanda Sandy alias San-san mengatakan bahwa pengenalan logistik bertujuan untuk membuka wawasan siswa mengenai peran vital yang dimainkan oleh teknik logistik dalam industri modern.
“Di tengah perkembangan pesat industri, kebutuhan akan tenaga kerja terampil dalam bidang logistik semakin mendesak,” kata San-san (26/07).
Dia juga menambahkan meskipun Teknik Logistik adalah salah satu program studi yang relatif baru di Indonesia, keberadaannya sangat penting untuk mendukung kelancaran operasional berbagai sektor industri.
San-san juga menjelaskan bahwa banyak orang masih memandang logistik sebagai hal yang sempit, seperti layanan pengiriman dari JNE atau JNT.
Menurutnya, teknik logistik mencakup banyak aspek, salah satunya adalah Supply Chain atau rantai pasok.
Suasana Keseruan dan antusias siswa ikuti kuis Teknik Logistik (2024)
Supply Chain adalah proses yang menghubungkan setiap tahapan produksi dari hulu ke hilir, mulai dari pengadaan bahan baku hingga distribusi produk akhir kepada konsumen.
“Kegiatan sehari-hari seperti mengupdate stok bahan makanan di rumah juga merupakan bagian dari logistik,” tambah San-san, (26/07).
Melalui acara itu, San-san ingin menunjukkan kepada siswa betapa luas dan pentingnya teknik logistik dalam kehidupan sehari-hari serta dalam dunia industri.
“Kami juga berharap ini akan menumbuhkan minat mereka untuk mengejar pendidikan di bidang ini,” tambahnya (26/07).
Dengan adanya acara yang telah diusung tersebut, San-san harapkan siswa SMA dan SMK Maniamas Ngabang dapat memahami lebih dalam mengenai bidang logistik dan supply chain.
“Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia di Kalimantan Barat dalam menghadapi pembentukan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru,” pungkasnya (26/07).
Dengan antusiasme dan keingintahuan yang tinggi dari siswa, San-san mengamati bahwa acara hari itu tampaknya dapat menjadi langkah awal bagi siswa untuk mempertimbangkan karir di bidang logistik, sebuah sektor yang semakin krusial dalam mendukung perkembangan industri dan perekonomian regional.
MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin| Jumat, 26 Juli 2024 – Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo (Misericordia Veritatis) membuka kesempatan bagi siapapun yang hendak meniti karir sekaligus berkontribusi membangun ‘peradaban’ pikiran mulai dari ‘pinggiran’ bagi masyarakat dan ‘bibit’ bangsa di Kabupaten Landak, sebagai tenaga pendidik (Dosen) di Prodi Logistik San Agustin Kampus III.
Informasi tersebut resmi dirilis oleh San Agustin untuk membuka peluang bagi siapapun yang hendak berkarir dalam dunia akademis.
Program Studi Teknik Logistik membuka peluang untuk menduduki posisi Ketua Program Studi Teknik Logistik dengan syarat sebagai berikut:
Jenjang Pendidikan S2 / S3 Teknik / rekayasa Logistik/ Teknik Industri (Linear)
Memiliki NIDN (diutamakan)
Bersedia ditempatkan di Ngabang
Lokasi kerja: Kampus III (Ngabang, Kab. Landak,Kalimantan Barat)
Membuka peluang tenaga pengajar Dosen Program Studi Teknik Logistik dengan syarat sebagai berikut:
Jenjang Pendidikan S2/S3 Teknik / rekayasa Logistik Industri (liniear).
Memiliki NIDN (diutamakan).
Bersedia ditempatkan di Ngabang.
Lokasi kerja: Kampus II San Agustin (Ngabang, Kab. Landak, Kalimantan Barat)
Lamaran dapat dikirim langsung pada tautan di bawah ini:
MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin | Jumat, 26 Juli 2024- Aroma dan ‘ritme’ segar bergaung di Universitas Katolik Santo Agustinus, belum lama ini persis pada 17 Juli 2024, Festival Praktisi Mengajar 2024 mengusung tema “Redefining Education with Transformative Learning” sukses dan berjalan lancar di Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo.
Acara hari itu merupakan hasil dari program Praktisi Mengajar Tahun 2024 yang bertujuan untuk mendorong kolaborasi aktif antara praktisi ahli dan dosen unggulan, guna menciptakan pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam dan bermakna antar sivitas akademika di perguruan tinggi dan profesional di dunia kerja.
Setidaknya itulah kata Kunto Nurcahyoko Dosen San Agustin dan sekaligus Wakil Rektor Umum San Agustin.
“Program Praktisi Mengajar bertujuan memberikan nuansa baru dalam pembelajaran mahasiswa melalui kolaborasi antara praktisi ahli dan dosen,” kata Kunto (17/07).
Program itu diharapkan dapat meningkatkan relevansi keterampilan mahasiswa FKIP sebagai calon guru dengan kebutuhan dunia pendidikan yang dinamis.
Media Center San Agustin (2024)
Menurut laporan Bertnego (Mahasiswa PBI San Agustin) dalam acara tersebut dihadirkan tamu istimewa dalam Festival Praktisi mengajar ada Mr. Kristian, M.Ed., M.A., Guru SMAN 1 Ngabang, Mr. Kunto Nurcahyoko, M.A., M.Pd., Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang mengajar Microteaching dan Multiculturalism in Language Education, Bayu Permana Sukma, M.Hum., Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional dan Dr. Monika WS., M.Pd., Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang mengajar Pragmatics and Discourse Analysis.
Bertnego juga melaporkan bahwa acara itu dihadiri oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Angkatan 21 yang sangat antusias dalam mengikuti rangkaian acara.
Dalam kesempatan berharga, Kunto dan Kristian menggarisbawahi pentingnya apresiasi dan usaha para guru sehingga mereka mampu ‘melebur’ dalam situasi perubahan sebagai pendidik. itulah inti dari program Praktisi Mengajar.
“Kegiatan Praktisi Mengajar ini sangat baik dilaksanakan karena sangat membantu terutama bagi para dosen pengampu mata kuliah, para praktisi serta menambah pengalaman baru dan ilmu bagi mahasiswa,” kata Kunto (17/07).
Sejalan dengan itu Kristian juga merasa program praktisi mengajar memberikan manfaat besar bagi seluruh pihak yang terlibat.
Monika WS memberikan pandangannya, bahwa kegiatan praktisi mengajar menurutnya merupakan langkahh penting mahasiswa untuk ‘meramu’ diri menjadi pribadi yang lebih matang terutama sebagai calon pendidik.
“Kegiatan Praktisi Mengajar ini juga sangat bagus sekaligus menjadi bekal bagi mahasiswa untuk menambah wawasan sebagai calon tenaga pendidikan,” kata Monik (17/07).
Media Center San Agustin (2024)
Bertnego Balarama, turut menyampaikan pengalamannya bahwa kegiatan Praktisi Mengajar yang telah dilaksanakan dengan baik selama kurang lebih satu semester di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris merasa sangat terbantu dalam program tersebut.
“Apalagi dapat mempersiapkan mahasiswa seperti saya untuk menjadi calon guru yang berkualitas,” kata Bertnego (17/07).
Keberlansungan dan kelanjutan
Festival Praktisi Mengajar 2024 itu adalah bagian dari komitmen Universitas Katolik Santo Agustinus dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui kolaborasi antara akademisi dan praktisi.
Dengan adanya program tersebut Kunto bersama Monik harapkan terjadi pertukaran ilmu dan pengalaman yang dapat memperkaya proses pembelajaran di perguruan tinggi.
“Progam ini juga berperan penting dalam mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga pendidik yang siap menghadapi tantangan dunia kerja,” tambah Monik (17/07).
Kunto menggarisbawahi bahwa kegiatan praktisi mengajar 2024 tidak hanya memberikan manfaat bagi dosen dan mahasiswa, tetapi juga membuka peluang bagi para praktisi untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka.
Media Center San Agustin (2024)
“Dengan demikian, kolaborasi yang terjalin diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan secara keseluruhan,” pungkas Kunto (17/07).
Sebagai Wakil Rektor Umum Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, Kunto berterima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam acara ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa depan, guna mewujudkan visi pendidikan yang lebih baik dan relevan dengan perkembangan zaman.
Kristian dalam wawancaranya bersama Media Center San Agustin menyampaikan harapan serupa bahwa kegiatan praktisi mengajar dapat terus berlanjut, memberikan nuansa positif dan segar dalam dunia pendidikan.
Monik bersama dengan Kunto juga mengharapkan agar mahasiswa bersama dosen dapat berkolaborasi dan terus memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan, menciptakan generasi guru yang tidak hanya kompeten.
Semangat San Agustin bersama dengan semangat dan cinta dalam mendidik dapat terrealisasikan kepada semua pihak yang telah turut serta dalam menyukseskan acara tersebut.
By. S – Media Center San Agustin. Reporter: Bertnego Mahasiswa PBI San Agustin.
Gambar Sumber Pribadi- Jayadi Dosen PJKR San Agustin
MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin| Landak, Jumat 26 Juli 2024- Gerakan lengan paling dominan pada manusia. Berapa banyak karya yang tercipta atau diperoleh dari lengan seseorang.
Kegunaan lengan dalam membantu setiap kebutuhan aktivitas tidak perlu diragukan lagi.
Contoh kecil penggunaan sepeda motor.
Menggerakan lengan dan menggenggam jari sangat diperlukan untuk mengontrol arah saat mengemudikan kendaraan.
Selain itu lengan juga dapat digunakan untuk membantu memegang, mengangkat bahkan menggaruk ketika nyamuk sudah selesai menggigit, dan masih banyak lagi kegunaan lengan lainnya untuk kehidupan.
Bagaimana tidak semestinya jika lengan mengalami disfungsi secara tiba-tiba merasa kehilangan tenaga disuatu gerakan, seperti yang dialami oleh pasien dalam penanganan pijat sebelumnya.
Hal ini mengakibatkan permasalahan seperti kecelakaan bertabrakan dengan kendaraan lain.
Semestinya lengan dapat diarah pada tujuan, karena mengalami disfungsi semua gerakan menjadi terkunci pada kekakuan melalui ungkapan pasien.
Disfungsi lengan
Lengan memang sangat membantu dalam segala hal, namun jika tidak berfungsi maka menjadi masalah besar bagi seluruh pergerakan tubuh bagian atas.
Ada banyak masalah disfungsi lengan, kemungkinan karena perilaku gaya hidup yang kurang baik.
Seperti melakukan aktivitas kerja berlebihan pada gerakan lengan tanpa batas, ketidak sengajaan menahan berat tubuh saat tidur terlalu lama tanpa disadari dari penjelasan pasien.
Rasa sakit terhadap disfungsi lengan sebelumnya terjadi pada pasien mengakibatkan gerakan tidak dapat menekuk, mengangkat sejajar bahu dan hilangnya kekuatan.
Tergangunya otot, tulang, sendi dan saraf.
Disfungsi lengan apabila tidak cepat untuk ditangani berakhir pada gangguan sarap memicu pada kelumpuhan ringan.
Posisi belakang lengan
Secara penglihatan pasien begitu bugar, tidak ditemukan wajah yang mengalami disfungsi lengan. Namun setelah dilakukan pemeriksaan gerakan, ternyata lengan tidak mampu untuk diangkat dengan sendirinya.
Pemijat memerlukan tenaga yang sangat kuat dalam membangkitkan sirkulasi aliran darah dan aliran sarap pasien akibat ketegangan berlebihan pada kekakuan otot.
Penggunaan teknik pengelusan dalam mencari titik kekakuan ternyata banyak ditemukan.
Bermula pada, otot leher, otot bahu, otot dibawah sendi siku, otot atas sendi siku, dan otot bahu bawah posisi belakang lengan.
Teknik menekan dengan genggaman ujung jari dalam peregangan tidak dapat dilakukan pada bahu bawah bagian belakang lengan karena ketegangan sangat kuat, hal ini sangat diperlukan karena titik saraf pemicu pergerakan lengan.
Namun pada penggunaan teknik siku atas dan bawah dapat mengatasi hal tersebut.
Setelah dilakukan pasien merasa semua ketegangan dan kekakuan dapat teratasi, dibuktikannya gerakan lengan yang lebih luas dari sebelumnya.
MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin| Kamis 25 Juli 2024- Kaki sangat diperlukan dalam kehidupan manusia khususnya.
Aktivitas fisik dan setiap rutinitas pekerjaan membutuhkan kaki untuk bergerak.
Kaki yang kuat mampu menopang berat badan di setiap langkahnya.
Stabilitas kaki berasal dari keseimbangan yang diberikan oleh permukaan tulang dan jaringan.
Tulang yang sangat besar di bagian tumit kaki terhubung dengan sendi pergelangan kaki dan jaringan tendon Achilles.
Setiap gerakan yang terjadi merupakan gabungan antara tulang tumit kaki, tulang pergelangan kaki, dan jaringan tendon Achilles.
Kemampuan setiap otot atau jaringan mempunyai kapasitas tertentu untuk menahan beban lebih dari setiap gerakan.
Terkadang mengalami disfungsi dan berujung pada ketidakseimbangan tubuh. Ketidakmampuan ini sebenarnya merupakan efek dari kekakuan otot.
Saat kaki terasa berat untuk melangkah, dibutuhkan pegangan membantu tubuh tetap tegak.
Kemampuan diri sudah menurun karena faktor usia, hanya semangat untuk sembuh dari sebuah penantian ungkap pasien.
Ketegangan yang memuncak terhadap jaringan tendon Achilles terhadap pasien membuat kesulitan dalam berjalan, sehingga berpengaruh terhadap nyeri pada tulang.
Jayadi – Dosen PJKR San Agustin Tengah melakukan praktik pijat pada pasien. (2024).
Pijat tak sekedar uang, ada nilai lain dari itu
Apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Segala usaha telah dilakukan untuk menyembuhkan, pengobatan medis, pengobatan alternatif pada pijat, namun tidak merubah rasa sakit menjadi menurun.
Menyimak dari ucapan dan pengalaman pasien tentang penanganan yang telah dilalui melalui pijat sudah dilakukan akan tetapi tidak berpengaruh.
Berbagai macam teknik yang digunakan pemijat tetapi sangat diperlukan memahami, bagaimana seharusnya penguraian otot yang sebenarnya.
Pijat bukan hanya untuk mendapatkan uang tapi juga harus memberikan nilai lebih atas kepercayaan pasien pada tingkat kesembuhan.
Perlakuan pertama pemijatan yang harus diberikan terhadap pasien yaitu, dengan memastikan terlebih dahulu bagaimana kemampuan sendi pergelangan kaki dapat bergerak.
Kemudian kedua menelusuri jaringan tendon dengan teknik elusan ringan.
Setelah mengetahui permasalahan yang sebenarnya, terdapat kekakuan pada jaringan tendon yang memuncak.
Ketiga penguraian otot pada jaring tendon dilakukan dengan teknik tekanan penggunaan ujung jari. Setelah memastikan otot terurai dan rileks kemudian memberi perlakukan keempat terhadap sendi pergelangan kaki.
Memijat sendi pergelangan kaki memang tidak mudah dengan bantuan gerakan memutar, mengangkat, dan menekuk yang berulang-ulang.
Setelah penanganan pemijatan terhadap pasien, dapat berjalan walaupun tidak secara langsung penyembuhan secara total dibutuhkan pengulangan pemijatan selanjutnya.
Permasalahan dari gangguan gerakan langkah pada kaki merupakan sumber ketegangan yang sangat kuat terhadap jaringan tendon dalam mengunci pergerakan.