Sunday, October 26, 2025
More
    Home Blog Page 32

    Pijat Kaki? Simak Cara Sederhananya!

    Gambar titik kekakuan (sumber pribadi) (2024)

    MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin|Landak, Jumat 02 Agustus 2024 – Keseimbangan tubuh mempengaruhi kekuatan kaki untuk menopang.

    Setiap orang memiliki kemampuan beradaptasi masing-masing untuk menyesuaikan gerakan tumpuan kaki.

    Melewati jalan setapak, permukaan licin bahkan bebatuan dengan kerikil tajam.

    Aliran saraf sensorik dari permukaan kaki dapat merespon segala kondisi yang akan selalu dihadapi dalam setiap gerakan berjalan atau berlari.

    Kemampuan ini dapat dirasakan sejak manusia memulai awal perkenalan langkah pertama berjalan.

    Namun, dibutuhkan kesabaran dan usaha melebihi saat ini dalam menyempurnakan langkah berjalan atau berlari.

    Terkadang dengan sudut pandang yang berbeda, kaki hanya bagian bawah dan akan sulit dilihat oleh kedua mata, hanya koreksi kepada orang lain yang dapat mengingatkan bagaimana seseorang berjalan, menopang kedua kaki atau hanya satu kaki yang dapat berfungsi dengan baik.

    Pernahkah terpikir sejenak betapa bermanfaatnya kaki untuk bekerja keras seperti seorang tukang bangunan.

    Sudah berapa ratus bahkan ribuan langkah yang dilalui padahal ukuran bangunannya kecil dengan arah maju mundur.

    Berapa lama kaki dipaksa untuk berdiri. Selain itu, mengaduk semen dengan tumpuan kaki yang kokoh dengan campuran pasir dan batu, mendorong gerobak artco dalam muatan, berjongkok dengan kedua kaki ditekuk, hal ini sangat mempengaruhi kemampuan kaki untuk beradaptasi.

    Nyeri

    Sebelum pasien menceritakan pekerjaannya, anggapan di atas sudah menjadi sebuah simpulan dari setiap aktivitas yang dilakukan setiap hari.

    Suatu keharusan untuk menunjang kebutuhan keluarga dengan tiga orang anak, senantiasa berdoa agar diberikan kesehatan agar dimudahkan dalam bekerja.

    Kapasitas setiap otot berbeda-beda, apalagi penggunaan yang berlebihan, pasti akan mengalami masalah ketegangan hingga kekakuan.

    Pasien merasakan nyeri pada pinggang saat berjalan agak miring ke kanan, kemungkinan karena terlalu banyak menopang gerakan.

    Penanganan masalah ini harus dalam posisi tengkurap untuk memastikan ketegangan yang terjadi.

    Kasus ini sebenarnya dari masalah kekakuan otot pada paha bagian belakang, samping, dan depan. Seperti juga yang ditemukan pada kasus kedua pada pasien yang tidak bisa jongkok.

    Mungkin dengan rutinitas kerjanya yang kebanyakan duduk dan berdiri. Ceritanya memang susah melakuakan BAB hanya khusus menggunakan kloset duduk.

    Kedua pasien tersebut sangat sulit untuk memastikan jaminan pijat pada pasien yang kedua, dengan asumsi tukang pijat hanya menyiksa seakan-akan menyakiti, namun beberapa kali pengulangan pijatan hasilnya menjadi percaya diri, dan sampai sekarang menikmati perubahan yang terjadi juga seperti pada pasien yang pertama.

    Pengalaman dari kedua kasus dalam penanganan masalah pinggang ini sebenarnya pada titik tumpuan utama pada kaki.

    Keseimbangan dalam bergerak membutuhkan kaki yang kuat untuk menopang.

    Namun, otot kaki secara alamiah melakukan tugasnya untuk berkontraksi dan menegangkan fokus pada gerakan.

    Kekhawatiran tidak kembalinya relaksasi menyebabkan kekakuan otot di sekitar, karena sangat umum tidak diketahui dan dianggap tidak masalah, hal ini justru mempengaruhi otot untuk terus menjalar ke bagian atas, terutama pinggang.

    By. Jayadi – Dosen PJKR San Agustin.

    Paus Fransiskus Kunjungi Luna Park di Ostia Lido dan Mengucapkan Terima Kasih kepada Pekerja Sirkus

    Paus Fransiskus menyapa sebuah keluarga (31/07/24)

    MAJALAHDUTA.COM | Italia, Kamis 01 Agustus 2024 – Paus Fransiskus melakukan kunjungan istimewa ke Luna Park di Ostia Lido, sekitar satu jam di barat daya Roma, pada Rabu sore, 31 Juli 2024.

    Dalam kunjungannya, Paus mengungkapkan rasa terima kasih dan dukungannya kepada para pekerja karnaval dan sirkus yang tinggal dan bekerja di taman hiburan tersebut.

    Menurut laporan Vatikan News yang dipublikasikan oleh Salvatore Cernuzio, Paus Fransiskus memanfaatkan waktu dari “liburan musim panas” bulan Juli untuk mengunjungi para pekerja dan mereka yang memberikan dukungan pastoral kepada mereka.

    Kunjungan ini dilakukan dalam suasana hangat dan penuh sukacita, di mana Paus menyatakan betapa pentingnya senyuman dan kegembiraan yang dibawa oleh para pekerja sirkus kepada masyarakat.

    Paus menyampaikan harapan dan dukungannya yang hangat, dengan mengatakan bahwa ia ingin secara pribadi mengungkapkan rasa terima kasihnya saat mereka membantu menghadirkan senyum di wajah orang-orang.

    Setibanya di Luna Park sekitar pukul 15.05 waktu setempat, Paus disambut oleh suhu yang mencapai 35 derajat Celsius.

    Ia mengendarai Fiat 500 L yang melaju di antara ayunan dan mobil bumper.

    Di lokasi, Paus ditemui oleh Suster Geneviève Jeanningros, seorang anggota Little Sisters of Jesus dari Prancis yang telah berdedikasi selama lebih dari 56 tahun dalam pelayanan kepada orang-orang yang kurang beruntung. Ia juga didampingi oleh Suster Anna Amelia.

    Little Sisters of Jesus, yang terinspirasi oleh Santo Charles de Foucauld, memiliki misi untuk melayani komunitas yang termiskin.

    Paus Fransiskus mengunjungi para pekerja di Luna Park di Ostia Lido (Roma) (Divisi Foto MEDIA VATICAN) (31/07/24)

    Suster Geneviève, yang sebelumnya telah bertemu dengan Paus Fransiskus dan membawa berbagai kelompok yang ia bantu untuk bertemu dengan Paus pada akhir Audiensi Umum hari Rabu, mengantar Paus ke dalam ruangan yang digunakan untuk merayakan pesta ulang tahun anak-anak. Di sana, tepuk tangan meriah menyambut kehadiran Paus.

    Paus Fransiskus, yang tiba dengan kursi roda, memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan beberapa patah kata kepada masyarakat yang hadir.

    Bapa Suci mengucapkan terima kasih secara langsung kepada para pekerja sirkus, menyampaikan terima kasihnya kepada para sirkus.

    “Saya berterima kasih kepada Anda semua atas apa yang Anda lakukan untuk membuat orang tersenyum…terima kasih telah membantu menghadirkan kegembiraan,” kata Paus (31/07).

    Selain itu, Paus Fransiskus juga melakukan pemberkatan di depan gambar Bunda Maria, yang bertuliskan, “Kita membutuhkan Bunda Maria untuk menjadi pelindung kita.” (Sam).

    Pijat Bahu Kesemutan

    Gambar. Penekanan pada titik pemijatan - Jayadi (2024)

    MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin| Landak, Kamis 01 Agustus 2024- Setiap pekerjaan buruh angkut menuntut kemampuan untuk selalu sehat. Terkadang demi memenuhi kebutuhan, harus bekerja keras mewujudkannya.

    Belum lagi demi urusan dapur, sekolah anak, dan sebagainya. Setiap keterampilan sangat dibutuhkan dalam kondisi berjuang demi bertahan hidup.

    Bahkan mampu menyekolahkan dua anak hingga jenjang pendidikan tinggi, penjelasan singkat kepada pasien.

    Pekerjaan buruh angkut memang tidak mudah, tetapi merupakan pilihan yang tepat.

    Tangan, bahu, dan kaki yang kuat memudahkan suatu pekerjaan.

    Memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain, sesuai tujuan perintah dengan cara memanggulnya di bahu kanan atau kiri dalam kemampuan keduanya.

    Tentu sulit mengetahui apakah barang yang dibawa ringan atau berat, asalkan pekerjaan selesai di tempat persinggahan.

    Seringnya rutinitas pekerjaan buruh angkut dengan membebani diri sendiri menggunakan bahu menyebabkan gangguan saraf pada kedua tangan.

    Kram atau kesemutan sering terjadi akibat tekanan beban terlalu lama. Tangan akan sulit digerakkan dan bahu terasa kaku karena tegang.

    Masalah ini sebenarnya karena adanya hambatan dari setiap penekanan beban berdampak pada peredaran darah sulit mengalir ke organ tubuh tertentu.

    Gangguan bahu

    Selain itu, cukup jelas bahwa efek tekanan juga mengganggu jaringan saraf.

    Keterangan pasien sangat jelas bahwa gangguan terjadi pada bahu dan lengan mengalami rasa sakit.

    Untuk mengatasi masalah ini pada pasien, diperlukan penanganan. Tindakan selanjutnya yang harus dilakukan adalah memastikan pasien dalam posisi tengkurap.

    Teknik gosokan dengan menggunakan minyak mencari titik-titik kekakuan.

    Ternyata kekakuan tersebut terdapat pada bagian punggung, bahu, dan sendi lengan atas. Teknik relaksasi yang sangat kuat harus diberikan.

    Penggunaan siku bagian atas dan bawah sangat tepat. Sebaiknya tidak digunakan pada otot bahu dalam keadaan ketegangan ringan, karena dapat menambah masalah lain pada gangguan leher.

    Setelah pemberian perlakuan pasien sudah merasa lebih baik dari gerakan sebelumnya.

    Pemijatan berulang dapat dilakukan untuk tingkat penyembuhan yang lebih optimal, berdasarkan arahan dari tingkat keparahan suatu masalah yang disampaikan oleh pemijat, namun pasien jarang kembali, dengan dua anggapan jawaban kemungkinan sudah merasa lebih baik atau trauma akan rasa sakit pada pijat, namun berdasarkan pertanyaan langsung pasien sudah lebih membaik.

    By. Jayadi, Dosen PJKR San Agustin.

    Menyikapi Jalan ‘Kesendirian’ dari Samurai Legendaris

    Sumber: Mung Fali (2024)

    MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin|Pontianak, Kamis, 01 Agustus 2024 – “Terimalah segala sesuatu sebagaimana adanya.”

    Itu kutipan salah satu poin dari Miyamoto Musashi dalam catatan yang ia tuliskan yakni “Do Kodo”.

    Dalam dunia yang sering kali dilanda keraguan dan kesulitan, banyak dari kita mencari pedoman yang bisa membimbing melalui liku-liku kehidupan.

    Barangkali yang menjadi pertimbangan besar diantaranya adalah saat seseorang atau siapapun yang ‘mencoba’ untuk ‘menekan’ atau dia yang ‘ditekan’ karena situasi, posisi dan kondisi yang tak menguntungkan, pesan Musashi tentang menerima prinsip itu untuk menghadapi kenyataan dengan kepala tegak, tanpa terlalu membiarkan diri kita terhanyut dalam emosi negatif.

    Buku filosofi “ Do Kodo” yang ditulis oleh samurai legendaris Miyamoto Musashi patutlah menjadi salah satu pegangan ‘disiplin’ diri untuk berdiri tegak dalam jalan ‘kesendirian’.

    Musashi menulis buku itu menjelang akhir hidupnya, dengan isi 21 prinsip yang tidak hanya relevan bagi para pejuang, tetapi juga bagi setiap individu yang berusaha menjalani hidup yang ‘sendiri’ dengan ‘makna’.

    Sumber: New Traderu (2024)

    Konteks hidup masa kini

    Prinsip-prinsip dalam “Do Kodo” menyoroti pentingnya kemandirian, kesederhanaan, dan pengembangan diri yang konsisten.

    Dalam konteks kehidupan sekarang, hal itu berarti menerima kegagalan dan tantangan sebagai bagian dari proses belajar dan pertumbuhan.

    Dengan cara itu, manusia diandaikan dapat mengalihkan energi dari ‘meratapi’ tekanan dan kegagalan menuju ‘upaya’ untuk menemukan solusi dan mencapai tujuan yang lebih tinggi dan lebih mulia.

    Prinsip lain yang sangat menonjol adalah “Jangan terpaku pada satu teknik atau senjata tertentu.”

    Musashi, sebagai seorang ahli bela diri, menyarankan agar setiap insan  tidak hanya bergantung pada satu keterampilan atau metode, melainkan terus mengembangkan berbagai kemampuan untuk mempertajam senjata yang ada.

    Dunia ini terus berubah, ‘masa depan siapa yang tahu?’ setidaknya ini gambaran tentang pentingnya memiliki keterampilan yang beragam dan kemampuan untuk beradaptasi mesti dipandang sebagai ‘aset berharga’ – bahasa manajemen bisanya disebut change management.

    Prinsip itu mendorong manusia untuk keluar dari ‘ruang’ batin dilema dan berani mencoba hal baru, yang pada gilirannya memperluas perspektif dan meningkatkan kemampuan dalam menghadapi tantangan.

    “Jangan bergantung pada uang atau benda material” salah satu prinsip lain yang menegaskan kebahagiaan sejati ‘tidak terletak’ pada kekayaan atau barang-barang mewah.

    Musashi mengajarkan kesenangan sejati berasal dari Kesederhanaan (K – kapital) dan Kepuasan (K Kapital) dengan apa yang dimiliki.

    Sadar atau tidak, hal itu merupakan panggilan kepada manusia untuk menghargai waktu bersama keluarga, menikmati hobi, dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana yang sering kali terabaikan.

    Kejujuran

    Layak untuk dicermati, prinsip selanjutnya yakni “menjaga kesehatan” dan “berbicaralah dengan jujur dan tegas”.

    Kesehatan fisik yang baik merupakan ‘modal’ dasar untuk menjalani hidup secara efektif, sedangkan kejujuran dan ketegasan dalam berkomunikasi membangun kepercayaan dan hubungan yang kuat dengan orang lain.

    Kedua prinsip itu berfungsi sebagai pengingat bahwa kesehatan dan integritas pribadi merupakan fondasi penting dalam memaknai ‘dimana kita berada’.

    Musashi juga mengingatkantentang pentingnya “berpikir jernih dan bijaksana dalam pengambilan keputusan” serta “mengakui dan memperbaiki kelemahan diri.”

    Dia sebenarnya mau menegaskan bagaimana Kemampuan (K kapital) untuk berpikir dengan tenang guna memperbaiki kelemahan diri sendiri menjadi jawaban dan kunci untuk pertumbuhan pribadi dan profesional yang berkelanjutan.

    Prinsip puncak dari ajaran Musashi dalam “Do Kodo,” yaitu “Terimalah kematian sebagai bagian dari hidup.”

    Dengan menyadari bahwa kematian bagian tak terhindarkan dari hidup, maka Musashi menawarkan perspektif yang mendalam tentang bagaimana memanfaatkan setiap ‘waktu’ dengan hati, tanpa takut pada akhir yang pasti ‘lenyap’, maksud saya ‘kematian’.

    Secara keseluruhan, “Do Kodo” adalah sebuah karya memberikan panduan jalan ‘kesendirian’ dengan melihatnya sebagai sesuatu yang berharga.

    Zaman sekarang tidak hanya bagi mereka yang terlibat dalam seni bela diri, tetapi juga bagi siapa pun yang mencari cara untuk hidup  dengan situasi ‘kesendirian’ dengan lebih baik guna maknai sebagaimana mestinya.

    Prinsip-prinsip Musashi paling tidak, membuka mata setiap orang untuk menghadapi kehidupan dengan sikap yang bijaksana, mandiri, dan penuh rasa syukur, serta untuk terus belajar dan berkembang dalam setiap aspek kesendirian dalam kehidupan.

    Bagaimana? Siapapun bisa mengadobsinya. Selamat mencoba.

    By. Sam – Media Center San Agustin.

    UNIMAS dan Operasi Akademik dengan San Agustin

    Kunto (San Agustin) dan Noratikah (UNIMAS) (2024)

    MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin| Kamis 01 Agustus 2024 –  Bagaimana UNIMAS menilai poin tantangan dan peluang dalam menjalin kemitraan akademik dengan institusi pendidikan di Indonesia, khususnya dengan Kampus San Agustin?

    Pertanyaan Media Center saat mewawancarai Dr. Noratikah bt Mohamad Ashari – The Deputy Dean – Industry and Community Engagement  dari Faculty of Education, Language and Communication of Universiti Malaysia Serawak pada Selasa 30 Juli 2024 lalu.

    Dia menilai peluang yang dihadapi diawali dengan melihat pada apa yang dimiliki bersama.

    “Saya pikir, saya menilai lebih kepada kesamaan konteks, tujuan dan permasalaha yang memang kedua institusi miliki. Ya, sebagai sesame universitas di pulau Borneo, kita tentu dapat berkolaborasi dalam mencari solusi akan berbagai tantangan, masalah, dan peluang yang sama juga,” kata Noratikah, (30/07).

    Pertemuan itu dihadiri oleh sejumlah jajaran pengurus antara UNIMAS dan jajaran pihak San Agustin, di Kampus II Pontianak.

    Ketika Noratikah ditanya konteks penelitian bersama, dapatkah mereka memberi tahu San Agustin pada area fokus penelitian utama untuk FELC? Bagaimana menurut UNIMAS bisa berkolaborasi?

    Noratikah mengatakan bahwa fokus utama FELC adalah, pendidikan, bahasa, dan komunikasi.

    Yang mereka upayakan pertama-tama, bagaimana dua belah pihak (UNIMAS dan San Agustin) bisa mencari konteks permasalah dan solusi berkakitan dengan hal-hal tersebut.

    Menurutnya, UNIMAS dan San Agustin dapat saling bekerja sama dalam penelituan tentang bagaimana isu-isu dalam kebahasaan pendidikan serta atau komunikasi seperti bagiamana menggunakan bahasa yang benar dalam konteks yang benar.

    “Bagaimana kita bisa berkomunikasi dengan audiens yang tepat dan lain sebagainya,” tambah Noratikah (30/07).

    Pemberian cinderamata kepada pihak UNIMAS dari San Agustin (2024)

    Visi panjang FELC hubungan internasional dan operasi akademik dengan San Agustin

    Noratikah menitikberatkan agar mereka dapat bertumbuh bersama, yang paling penting yaitu saling belajar satu dengan yang lain.

    “Ya, untuk tumbuh bersama kita banyak belajar dari satu sama lain. Saya pikir San Agustinus masih muda, tapi kita akan bisa saling belajar. Pengalaman kami mungkin berbeda dengan apa yang Anda alam, jadi saya pikir ketika kita tumbuh bersama akan menjadi hal yang baik,” katanya, (30/07).

    Di masa yang akan datang, menurutnya mereka harus terus bekerja sama dan berkolaborasi baik agar kualitas semua semakin meningkat.

    Menutup wawancaranya, Noratikah sangat bersyukur secara pribadi. Dia pikir bukan hanya dirinya, seluruh tim sangat terkesan dengan keramahan yang San Agustin berikan kepada mereka hari itu.

    “Kami juga terkesan dengan semangat tulus kalian untuk pendidikan dan untuk masyarakat Borneo. Jadi, seperti motto Anda, teruslah bersemangat!” pungkas Noratikah, (30/07).

    Pertemuan interaktif

    Pihak San Agustin yang diwakili oleh Kunto Nurcahyoko sebagai Wakil Rektor Umum San Agustin juga memberikan komentar.

    Dalam komentarnya kunjungan kerja sama oleh Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS) kepada Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo di Pontianak hari itu berlangsung dengan sukses.

    Menurut Kunto acara itu diwarnai dengan sesi business meeting yang interaktif, di mana kedua belah pihak saling bertukar pengalaman mengenai proses administrasi dan pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi di masing-masing universitas.

    “Diskusi yang terbuka dan konstruktif ini memperkaya pemahaman tentang praktik terbaik dan pengalaman yang diterapkan di kedua institusi,” kata Kunto (30/07).

    Kunto juga menggarisbawahi bahwa hari itu telah disepakati beberapa kegiatan kerja sama yang akan dilaksanakan pada tahun akademik.

    Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi penyelenggaraan Global Classroom yang akan memungkinkan interaksi lintas budaya dan pengetahuan antara mahasiswa kedua universitas, program pertukaran dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengalaman internasional, serta penelitian kolaboratif yang diharapkan dapat menghasilkan temuan-temuan yang bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama untuk konteks Kalimantan.

    “Kami berharap kerja sama yang baik ini dapat terus ditingkatkan di masa yang akan datang. Melalui kolaborasi yang erat dan berkelanjutan, kami yakin bahwa San Agustin dan UNIMAS dapat mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian, serta berkontribusi positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat, ” kata Kunto (30/07).

    By. S | Media Center San Agustin.
    Sumber: Kunto dan Noratikah, Selasa 30 Juli 2024.

    FST San Agustin dan PLN Hadirkan Terobosan untuk Petani Jeruk di Desa Sejiram

    Petani Jeruk di Desa Sejiram (2024)

    MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin| SAMBAS,  31 Juli 2024 – Desa Sejiram, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, menjadi saksi nyata dari upaya inovatif dalam pemberdayaan petani jeruk.

    Program Studi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo (FST San Agustin) bekerjasama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Provinsi Kalimantan Barat meluncurkan inisiatif Pemberdayaan Masyarakat Petani Jeruk yang dimulai pada 29-31 Juli 2024.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi dalam hal ini adalah pengabdian masyarakat oleh FST San Agustin dan bertujuan untuk memperkuat kapasitas petani lokal melalui serangkaian program komprehensif.

    Tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa universitas tersebut, termasuk Rudy Hartono, M.KOM (perwakilan dekan), Dr. Endang Solichin, M.Si., Sarita Indah Sari, SP., M.P., Egidius Taek, SP., M.Agb., Tri Hadi Sumitra Lada, S.ST., M.Tr.P., Stepanus Marjoni, SP., MP., serta mahasiswa Lili, Indah, dan Lukas, berkolaborasi langsung dengan masyarakat.

    Program Unggulan dan Dampak Positif

    Menurut Dr. Endang Solichin, M.Si atau yang biasa panggil dengan Dr Endang bahwa program ini mencakup berbagai aspek penting, mulai dari penguatan kelembagaan kelompok tani hingga pengembangan kewirausahaan dan pemasaran.

    Dia mengatakan bahwa tim PkM juga memberikan pelatihan praktis dalam budidaya jeruk, mengatasi penyakit tanaman, dan pengembangan produk olahan seperti selai dan sirup jeruk.

    Melalui program itu, petani diharapkan tidak hanya meningkatkan hasil panen mereka tetapi juga menciptakan produk-produk bernilai tambah yang dapat meningkatkan pendapatan mereka.

    Dr. Endang menyoroti pentingnya program itu dalam konteks tridharma perguruan tinggi.

    “Ini adalah bentuk nyata dari pengabdian kami. Kami bekerja sama dengan kelompok tani dan kepala desa Sejiram serta didukung oleh PLN Kalimantan Barat. Kami berfokus pada penguatan kelembagaan, kewirausahaan, dan pemasaran. Selain itu, kami juga memberikan alat sarana produksi dan melatih petani dalam pengembangan produk lanjutan,” ujar Dr. Endang (31/07).

    Petani Jeruk di Sejiram dan FST San Agustin (2024)

    Adapun agenda yang dilakukan dalam pemberdayaan ini adalah penguatan kelembagaan dari kelompok tani.

    “Kita memberikan penguatan pada kelembagaan, penguatan pada kewirausahaannya dan penguatan pada pemasarannya,” katanya (31/07).

    Dia juga menambahkan bahwa ada juga budidaya jeruk dan mereka telah turun langsung bersama petani untuk meninjau secara keseluruhan.

    “Banyak bertanya tentang masalah penyakit yang kemudian ditampung dan diarahkan solusi, dari segi ini ada aspek budidayanya, dan pengembangan dari produk jeruk,” katanya.

    Pengembangan Produk Jeruk yang berkelanjutan

    Menurut Dr Endang, produk jeruk yang dihasilkan nanti dikembangkan menjadi produk-produk lain, satu diantaranya membuat, mempraktekkan dan melombakan dengan para peserta sebagai produk lanjutan dari jeruk.

    Misalnya selai, membuat sirup dan membuat produk kembangan yang sebagainya.

    “Itu yang dilakukan dari kami dan kami juga memberikan bantuan berupa alat-alat sarana produksi, alat-alat untuk produk lanjutan dari itu,” tambahnya, (31/07).

    Dia berharap agar kedepan, para petani tidak ‘hanya’ tanam jeruk kemudian menjual jeruknya, tetapi bagaimana dia bisa melakukan produk lanjutan sehingga sehingga mempunyai nilai tambah bagi petani.

    “Begitu juga dalam hal pemasaran dan kewirausahaan, kita tidak hanya sekedar jadi petani agar nilai dari jeruk itu bertambah dan margin pendapatan bisa diperoleh juga oleh petani,” tutur Dr Endang, (31/07).

    Menutup wawancaranya dia menggarisbawahi supaya petani menghindari kemungkinan lebih banyak kerugian, yang mengakibatkan ‘penadah’ mendapatkan untung lebih tinggi dari petani itu sendiri.

    “Rantai pasoknya mungkin harus dipertimbangkan agar memiliki konsep efisiensi sehingga nilainya tidak jatuh dari tangan petani,” pungkasnya, (31/07).

    Pelajari ilmu baru

    Mahasiswa Agribisnis, Lukas, turut memberikan komentarnya mengenai program ini.

    “Sebagai mahasiswa, saya sangat antusias untuk terlibat dalam kegiatan ini. Ini adalah kesempatan bagi kami untuk menerapkan ilmu yang kami pelajari dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Dengan kerjasama yang solid dari semua pihak, saya yakin program ini akan membawa perubahan signifikan bagi petani jeruk di Desa Sejiram,” kata Lukas, (31/07).

    Program Pemberdayaan Masyarakat Petani Jeruk ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada petani tetapi juga menjadi model bagi inisiatif serupa di masa depan.

    Lukas juga mengatakan bahwa kolaborasi antara universitas, pemerintah, dan sektor swasta seperti PLN diharapkan dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan keterampilan dan pengembangan produk.

    Sebagai mahasiswa Lukas menilai dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Desa Sejiram kini bersiap untuk memasuki era baru pemberdayaan ekonomi, di mana petani jeruk tidak hanya menjadi penghasil utama tetapi juga pelaku aktif dalam inovasi dan pemasaran produk.

    By. S | Media Center San Agustin.
    Sumber:  Dr Endang & Lukas – FST San Agustin.

    HIMASI San Agustin Gelar Turnamen E-Sport di Landak

    HIMASI San Agustin (2024)

    MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin| Landak, Rabu 31 Juli 2024 – Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HIMASI) San Agustin berhasil menggelar turnamen E-Sport yang sukses di Legian Cafe Landak dari tanggal 26 hingga 30 Juli 2024.

    Turnamen ini diikuti oleh 154 peserta yang terbagi dalam 22 tim, menampilkan kompetisi yang ketat dan menarik.

    Acara ini didukung oleh sejumlah sponsor ternama, termasuk KONI Landak, Cu Pancur Kasih, Anugrah Sentosa, Legian Cafe, Smart Station, Dara Itam Esport, dan ESI Landak.

    Dukungan dari sponsor-sponsor tersebut sangat penting untuk kelancaran turnamen, baik dari segi materi maupun dukungan moral.

    Dalam wawancara dengan Pembina HIMASI – FST, Gumilang Megasari, M.Kom dijelaskan bahwa tujuan utama dari Prodi FST San Agustin dalam mengadakan turnamen E-Sport adalah untuk menyediakan wadah bagi anak muda dan pecinta game dalam ajang kompetisi di area Landak serta mempromosikan Program Studi Sistem Informasi Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo.

    Gumilang Megasari alias Mega juga menjelaskan bahwa Prodi Sistem Informasi berupaya mengintegrasikan elemen pendidikan dan pengembangan keterampilan dalam turnamen ini dengan mengedukasi masyarakat tentang penggunaan media digital yang tepat, terutama dalam konteks E-Sport.

    “Ini merupakan bagian dari komitmen mereka untuk mengembangkan keterampilan digital di kalangan masyarakat,” katanya, (31/07).

    Mahasiswa Prodi Sistem Informasi pada Fakultas Sains dan Teknologi berperan aktif sebagai panitia penyelenggara dan wasit dalam turnamen Mobile Legend.

    Menurutnya, peran ini menunjukkan keterlibatan langsung mahasiswa dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan acara.

    Untuk mengevaluasi kesuksesan dan dampak dari turnamen, Prodi FST San Agustin mengadakan rapat panitia segera setelah acara selesai.

    “Evaluasi ini memastikan bahwa semua aspek kegiatan telah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan harapan,” katanya (31/07).

    Dengan suksesnya turnamen E-Sport itu, Mega berharap  HIMASI San Agustin dapat terus menyelenggarakan acara serupa di masa depan, sambil terus berkontribusi pada pengembangan komunitas E-Sport dan promosi Program Studi Sistem Informasi.

    By. S| Media Center San Agustin.
    Sumber: Wawancara Pembina HIMASI – FST, Gumilang Megasari, M.Kom.

    HIMASI San Agustin Hadirkan Turnamen E-Sport: Kaprodi SI Sebut Game Online Jadi Ladang Penghasilan

    Pemberian hadiah dan piala oleh perwakilan KONI Landak, Bapak Cahyatanus, SH (2024)

    MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin| Landak, Rabu 31 Juli 2024 – Kegiatan turnamen E-Sport yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HIMASI) San Agustin berlangsung sukses di Legian Cafe Landak pada tanggal 26 hingga 30 Juli 2024.

    Dengan diikuti oleh 154 peserta yang terbagi dalam 22 tim, acara itu tidak hanya menampilkan kompetisi yang ketat tetapi juga mendapat dukungan dari sejumlah sponsor ternama.

    Acara ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk KONI Landak, Cu Pancur Kasih, Anugrah Sentosa, Legian Cafe, Smart Station, Dara Itam Esport, dan ESI Landak.

    Sponsor-sponsor tersebut memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kelancaran turnamen ini, baik dari segi materi maupun dukungan moral.

    Tanggapan Kaprodi Sistem Informasi

    Kaprodi Sistem Informasi, Okta Kamiksius, S.Pd.Kom., M.Kom, memberikan tanggapan positif terkait kegiatan ini.

    Dalam komentarnya, dia menyatakan, bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang postif untuk dilaksanakan.

    Okta mengatakan bahwa game online saat ini merupakan permainan yang ‘dianggap’ membuang waktu.

    Namun jika digeluti dengan baik semua bisa menjadi penghasilan bagian penggiatnya.

    “Kegiatan ini sangat positif dan baik untuk dilaksanakan. Seperti kita ketahui, game online saat ini bukan hanya menjadi sebuah permainan yang membuang waktu, tetapi jika digeluti dengan baik, bisa menjadi ladang penghasilan bagi pegiatnya. Banyak atlet E-Sport saat ini yang menjadikan game online sebagai pundi-pundi rupiah mereka,” kata Okta (31/07).

    Okta juga menambahkan turnamen yang telah berlangsung itu di motori oleh HIMASI mengingat beberapa waktu lalu San Agustin sudah bekerja sama dengan penyedia game online – nya.

    “Turnamen ini merupakan langkah baik yang diambil oleh Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi, mengingat bahwa beberapa waktu lalu San Agustin sudah bekerja sama dengan penyedia game online ternama, Genflix,” kata Okta (31/07).

    Dia berharap semoga kegiatan seperti itu dapat terus diadakan untuk menjaring bakat-bakat terbaik baik di lingkungan kampus maupun umum.

    Menurutnya turnamen E-Sport di Legian Cafe sukses memberikan wadah bagi para pemain game online untuk menunjukkan keterampilan dan bersaing dalam suasana yang kompetitif namun bersahabat.

    “Dengan dukungan dari berbagai sponsor dan penyelenggara yang profesional, acara ini tidak hanya meningkatkan popularitas E-Sport tetapi juga membuka peluang bagi para peserta untuk mengejar karir di bidang yang semakin berkembang ini,” tambah Okta, (31/07).

    By. S | Media Center San Agustin.
    Sumber: Kaprodi Sistem Informasi, Okta Kamiksius, S.Pd.Kom., M.Kom.

    OMK Paroki Sambas Kunjungi Lansia

    Foto Bersama OMK dan Kerasulan Keluarga Kunjungan Ke Rumah Kakek-Nenek Lansia (2024)

    MAJALAHDUTA.COM|Sambas, Rabu, 31 Juli 2024 – Dalam rangka menyongsong Hari Kakek-Nenek dan Lanjut Usia Sedunia yang ke-IV tahun 2024.

    OMK Paroki Sambas bersama dengan Komisi Kerasulan Keluarga dari Dewan Pastoral Paroki (DPP) Sambas ikut serta dalam program yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya, yakni mengunjungi kakek-nenek dan lanjut usia di empat lingkungan yang ada di sekitar Paroki Sambas.

    Kunjungan hari itu adalah bagian dari perhatian Paroki Kristus Raja Sambas kepada umatnya yang ‘lansia’.

    Yuni Fransiska salah satu OMK yang melakukan kunjungan Lansia tahun ini menyampaikan bahwa  OMK Paroki Sambas ikut turut serta dalam kegiatan tersebut.

    Dia berharap agar OMK bisa belajar untuk bisa memberikan kasih dan tanda cinta terhadap kakek-nenek dan lanjut usia, serta menambah ilmu dan pengalaman untuk kaum muda agar kelak OMK bisa mandiri dan dapat mencontoh langkah baik yang sudah dijalankan oleh tim kerasulan keluarga.

    “Dalam rangka kunjungan lansia ini juga diberikan sakramen ekaristi untuk kakek dan nenek, supaya kakek dan nenek diberikan kekuatan rohani dalam masa tuanya,” katanya, (31/07).

    Menurut Yuni, pemandangan hari itu menimbulkan rasa haru dan sukacita dari wajah para lansia yang dikunjungi, mereka merasakan kehangatan kasih dari Allah Bapa melalui tim kerasulan keluarga yang mengunjungi mereka, terlebih dengan mereka yang sakit, harapannya menjadi semangat dalam menjalani masa tua mereka. (S).

    San Agustin Catat Prestasi, Tiga Proposal Penelitian Dosen Lolos Seleksi Nasional

    Selamat dan Sukses Dosen San Agustin (2024)

    MAJALAHDUTA.COM, Media San Agustin| Selasa 30 Juli 2024 — Tiga proposal penelitian dari dosen-dosen Universitas San Agustin baru-baru ini berhasil lolos seleksi hibah penelitian yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

    Keberhasilan ini melibatkan tiga kelompok penelitian yang masing-masing mengusulkan judul penelitian yang beragam dan inovatif.

    “Ini merupakan capaian yang membanggakan mengingat skema penelitian dosen pemula afirmasi ini diperuntukkan bagi dosen yang memiliki NIDN, belum memiliki jabatan fungsional, dan berada di wilayah afirmasi yang ditentukan Kemendikbudristek. Artinya dosen-dosen pemula ini sudah menunjukkan prestasinya di tingkat nasional,” kata ketua LPPM, Dr. Monika Widyastuti Surtikanti, M. Pd, (27/07).

    Menurut Monik, keberhasilan yang dicapai oleh Dosen San Agustin melampaui target awal Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) San Agustin sendiri.

    “Saat pengumuman seleksi hibah dari Kemendikbudristek, LPPM San Agustin hanya menargetkan minimal satu proposal lolos di kategori penelitian dan satu proposal di kategori pengabdian kepada masyarakat. Target ini dianggap realistis mengingat seleksi yang bersifat nasional,” tambah Monik, (27/07).

    Monik juga mengatakan bahwa sejak San Agustin resmi menjadi universitas baru pada tahun 2024, prestasi dosen-dosen dalam memperoleh hibah Kemendikbudristek semakin meningkat.

    Sebelumnya, beberapa hibah berhasil diraih dalam skema Program Dana Penelitian (PDP) Reguler, PDP Afirmasi Batch 1, serta Skema Pengabdian kepada Masyarakat, dengan daftar penerima yang mencakup, skema PDP Reguler, Skema PDP Afirmasi Batch 1, Skema Pengabdian kepada Masyarakat.

    Diantara skema diatas ada dosen-dosen yang berperan di dalamnya.

    Skema PDP Reguler ditangani oleh Dr. Monika Widyastuti Surtikanti, M. Pd. dan Kunto Nurcahyoko, M.A., M.Pd. kemudian ada juga Pradipta Annurwanda, M.Pd. dan Wike Elissie, M.Pd.

    Skema PDP Afirmasi Batch 1 ditangani oleh Wike Elissie, M.Pd. dan Sepriani Liliana, M.Pd.

    Skema Pengabdian kepada Masyarakat ditangani oleh Kunto Nurcahyoko bersama tim dan rekannya. Kemudian ada juga Siskariyanti bersama rekan dan tim.

    “Kami berharap bahwa pada tahun 2025, lebih banyak lagi proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari San Agustin yang akan mendapatkan hibah eksternal, baik dari Kemendikbudristek maupun dari pihak eksternal lainnya,” tambah Monik, (27/07).

    Menurutnya, prestasi itu mencerminkan dedikasi dan kualitas penelitian yang terus berkembang di San Agustin, serta memberikan dorongan bagi dosen-dosen untuk terus berinovasi dan berkontribusi pada ilmu pengetahuan dan masyarakat. (S).

    By. Media Center San Agustin.
    Sumber: ketua LPPM, Dr. Monika Widyastuti Surtikanti, M. Pd, (27/07).

    TERBARU

    TERPOPULER