Wednesday, October 1, 2025
More
    Home Blog Page 94

    Di Hari Pariwisata Dunia 2022, ORARI Bertekad Meningkatkan Peran Dukom Majukan Pariwisata, Sejahterahkan Masyarakatnya

    MajalahDUTA, Jakarta- Setiap Tanggal 27 September, masyarakat Dunia memperingati Hari Pariwisata, untuk Tema tahun 2022 adalah “Rethinking Tourism” atau “Memikirkan Kembali Pariwisata”.

    Tema ini bertujuan untuk menginspirasi perdebatan seputar memikirkan kembali pariwisata untuk pembangunan, termasuk melalui pendidikan dan pekerjaan, dan dampak pariwisata di planet ini dan peluang untuk tumbuh lebih berkelanjutan, tentunya untuk mewujudkan makna dari Tema tersebut, diperlukan adanya suatu kolaborasi dari berbagai pihak yang dapat berperan strategis untuk mengembangkan dunia pariwisata di tingkat Nasional maupun International, salah satu diantaranya adalah ORARI sebagai organisasi yang dapat berperan memberikan dukungan informasi dan komunikasi, Tidak hanya menyambungkan komunikasi, akan tetapi anggotanya juga bisa membantu menarik minat wisatawan untuk datang ke destinasi wisata yang berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, demikian disampaikan Erdius Zen Chaniago, YBØQA wakil Sekjen ORARI Pusat kepada awak media yang menghubunginya, Selasa, 27/9/2022 di Jakarta.

    “Anggota ORARI dapat memperkenalkan informasi tentang destinasi wisata melalui jaringannya ke seluruh wilayah Indonesia, bahkan ke manca negara, bukan hanya itu keberadaan ORARI dapat memandu para wisatawan sedang berwisata di kawasan pengunungan atau lautan yang tidak terjangkau oleh signal handphone” ungkap Erdius Zen Chaniago, YBØQA Wakil Sekjen ORARI Pusat.

    Baca juga: Bentuk Team Khusus Cegah Manipulasi Pemberian Status Opini WTP

    Menurut Erdius Zen Chaniago, YBØQA, ORARI merupakan Komunikasi melalui frekuensi, memang sangat penting mem-Back Up komunikasi, dalam posisi Dukungan Komunikasi atau DUKOM, karena pengguna handphone di daerah yang tidak memiliki jaringan signal, maka ORARI bisa melakukannya, karena menggunakan frekuensi, Intinya, ORARI merupakan instrumen pendukung permanen komunikasi melalui radio menggunakan Frekuensi, jadi walau di lokasi tanpa menara sinyal (bagi yang menggunakan Handphon ), ORARI masih bisa beraktifitas dalam mendukung komunikasi, ORARI adalah organisasi tunggal bagi segenap Amatir Radio Indonesia yang bersifat mandiri, sosial, non-komersial dan non-politik,

    “Dimanapun berada, ORARI akan selalu mendukung setiap program pemerintah, tentunya dalam bidang Dukungan Komunikasi atau DUKOM, mengenai bentuk kolaborasi dengan pihak Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif, tentunya hal ini merupakan terobosan yang akan dibicarakan terlebih dahulu di internal ORARI tentang rumusan langkah-langkah bentuk Kolaborasinya, yang selanjutnya dapat dikomunikasikan dengan pihak Kemenparkeraf” tukasnya

    Sementara itu, mengenai momentum peringatan hari Pariwisata International, juga mendapat tanggapan dari Doni Iskandar YC4AOK Ketua ORDA Jambi, kepada awak media, ia mengatakan bahwa pada hakekatnya manusia adalah mahkluk social, yang saling berkomunikasi satu dengan yang lain, dengan kata lain komunikasi itu merupakan kebutuhan dasar dari manusia, sehingga dengan cara apapun dan ketika manusia berada di manapun, serta dalam kondisi apapun pasti memerlukan komunikasi beserta alat komunikasinya yang sederhana mudah menjangkau ke berbagai tempat, terutama di kawasan pegunungan, hutan, lautan dsb, di sinilah keberadaan ORARI sangat diperlukan sebagai alat komunikasi dengan menggunakan frekwensi yang sangat menjangkau ke berbagai kawasan.

    “Nah, begitu pula dalam dunia pariwisata, tentunya peran ORARI sangat diperlukan untuk memberikan dukungan komunikasi agar masyarakat mengenal kawasan destinasi wisata dari suatu daerah, khususnya di wilayah Provinsi Jambi”ucap Doni Iskandar YC4AOK Ketua ORDA Jambi

    Menurut Doni Iskandar YC4AOK, ORDA Jambi sangat berperan aktif bukan hanya memberikan dukungan komunikasi saja, melainkan juga berperan aktif dalam mempromosikan destinasi pariwisata beserta potensinya yang berada di wilayah Provinsi Jambi, tentunya hal ini juga merupakan wujud dari Kolaborasi ORDA Jambi dengan Dinas Pariwisata Provinsi Jambi, yang sudah lama terbangun, dan terus berkembang semakin solid, akrab, massif dan semakin berinovasi agar pariwisata di Provinsi Jambi ini semakin diminati, digemari dan dicintai oleh para wisatawan baik lokal, domestic maupun manca negara, serta menciptakan situasi kondusif destinasi wisata sehingga mereka yang datang ke kawasan wisata di Jambi nyaman, betah dan akan merindukan suasana yang menyenangkan menjadi suatu kenangan tak terlupakan.

    Baca juga: KRK Santo Rafael ke Gereja Santo Gregorius Agung Capkala

    “Sesuai tema Hari Pariwisata Dunia tahun 2022 ini, “Memikirkan Kembali Pariwisata” maka tentunya ORDA Jambi berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata maupun seluruh komponen masyarakat Jambi, senantiasa berinovasi memajukan Pariwisata, melalui event promoasi, edukasi, event DXy dll, sehingga sector Pariwisata bukan hanya bermanfaat sebagai salah satu potensi Sumber Pendapatan Asli Daerah, tapi juga untuk kesejahteraan masyarakat Jambi, Selamat Hari Pariwisata International, Majukan Dunia Pariwisata Sejahterahkan Warganya”pungkas Doni Iskandar YC4AOK kepada awak media, Selasa, 27/9/2022 di Jambi.

    Bentuk Team Khusus Cegah Manipulasi Pemberian Status Opini WTP

    Bentuk Team Khusus Cegah Manipulasi Pemberian Status Opini WTP

    MajalahDUTA.Com, Jakarta– Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam Mahfud MD menyatakan bahwa status Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tidak menjamin sebuah daerah atau lembaga terbebas dari kasus korupsi di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat 23 September 2022 kemarin.

    Pernyataan Menkopolhukam tersebut, justru mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak, salah seorang diantaranya, ada tanggapan dari Pengamat Sosial dan Perkotaan Drs Primus Wawo, MSi, kepada awak media yang menghubunginya, ia mengatakan bahwa status opini WTP, tidak bisa menjadi parameter suatu daerah baik itu Provinsi, Kabupaten maupun Kota dikatakan bersih buktinya banyak daerah yang dikasih opini WTP oleh BPK dalam pengelolaan anggaran daerah,

    “Justru banyak terindikasi kasus korupsi dan kepala daerah jadi langganan masuk penjara, dan ini bukan rahasia umum lagi, melainkan suatu realitas yang memprihatinkan, sehingga masyarakat pun menjadi bertanya-tanya sebenarnya manfaat dari status opini WTP itu apa?”ungkap Primus Wawo kepada awak media, Senin, 26/9/2022 di Jakarta.

    Menurut Primus, ada beberapa daerah yang setiap tahun mendapatkan status opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Selain Provinsi Papua, Prestasi itu juga diraih oleh Provinsi DKI Jakarta, yang selama kepemimpinan Anies Baswedan setiap tahunnya, BPK RI selalu memberikan predikat status opini WTP kepada Pemprov DKI Jakarta, dan ini merupakan prestasi membanggakan dalam pengelolaan keuangan daerah, namun permasalahannya, Predikat WTP itu bukan menjamin tidak adanya korupsi. WTP itu, hanya kesesuaian transaksi yang dimasukkan ke dalam laporan keuangan.

    Kesesuaian transaksi, yang tidak dimasukkan dalam laporan keuangan, itu berbeda, jika ada transaksi yang dilakukan, kemudian lembaga atau institusi tersebut meminta jatah fee proyek ke pemenang tender.

    Dari sanalah, lanjut Primus, akhirnya terjadi transaksi keuangan dari pemenang tender ke lembaga atau institusi, melalui salah satu oknum orang yang ada di dalamnya, Ada yang tidak ditransaksikan, kemudian, ada kick back, sudah ditransaksikan, misalnya ada proyek penyelenggaraan balapan mobil listrik (Formula E), kontraknya sudah benar, transaksi sudah benar dan pembukuannya juga benar.

    Tapi yang menjadi pertanyaannya apakah ada kick back yang diperoleh Pemprov DKI Jakarta, yang terkadang luput dari pemeriksaan audit BPK, sehingga hal ini bisa menjadi pekerjaan bagi KPK untuk melakukan penelusuran terhadap penyelenggaraan kegiatan Formula E tersebut, sehingga KPK perlu memanggil Gubernur Anies Baswedan untuk dimintai keterangan sekaligus melakukan penelusuran mengenai ada tidaknya kick back yang diberikan oleh lembaga penyelenggara Formula E Operation (FEO) ke Pemprov DKI Jakarta.

    “Itu sebuah contoh saja bahwa setiap pejabat kepala daerah yang dipanggil KPK tidak bertendensi politik karena orang awam juga tau dan paham hukum kalau memang ada fakta fakta dalam pemeriksaan yang dinilai sudah memenuhi unsur unsur pidana pasti KPK akan menetapkan status tersangka, sebaliknya kalau tidak memenuhi unsur unsur yang menjadikan tersangka tentunya KPK tidak akan menetapkan status tersangka”tukas Drs Primus Wawo, MSi yang juga Tokoh di ormas Flobamora di Jakarta

    Karena itu, lanjut Primus, sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat harus mendukung KPK untuk melakukan investigasi terhadap adanya dugaan tindak pidana korupsi yang disinyalir terdapat pada penyelenggaraan suatu proyek yang dibiayai baik oleh APBN, APBD maupun oleh pihak swasta dalam negeri dan juga luar negeri, hal ini perlu dilakukan dalam rangka pemberantasan korupsi sebagai bentuk penegakan hukum yang diharapkan oleh publik, selain itu juga masyarakat juga memiliki hak dan bahkan berkewajiban untuk turut mengawasi hasil audit pengelolaan keuangan daerah oleh BPK, yang memberikan status opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), agar jangan sampai predikat tersebut menjadi ajang untuk menutupi terjadinya dugaan praktek korupsi, gratifikasi, kick back maupun suap dalam penyelenggaraan program kegiatan yang sumber dananya dari uang rakyat, karena itu pemberian status opini WTP ini harus dievaluasi, apakah keputusan pemberian hasil audit BPK dengan status opini WTP itu obyektif atau subyektif dan bahkan diduga manipulatif, sebab realitasnya muncul kasus jual-beli WTP seperti yang terjadi pada Bupati Bogor Ade Yasin, hanya demi prestise, terjadilah praktek jual-beli WTP yang juga melibatkan Auditor BPK, dan masalah ini tidak menutup kemungkinan terjadi pada daerah lain, yang belum terungkap.

    “Agar tidak terjadi pemberian WTP sebagai ajang manipulative, dan menutupi dugaan korupsi dalam pengelolaan keuangan negara maupun daerah, maka diperlukan adanya partisipasi masyarakat, yakni Akademisi, LSM seperti Komite Masyarakat untuk Pemberantasan Korupsi atau LSM yang berkompeten dan juga melibatkan institusi negara lainnya, yakni KPK dan Kejaksaan Agung, dengan membentuk team khusus membantu BPK agar pemberian status WTP tersebut benar-benar obyektif, dan dapat menjadi wahana untuk mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi dalam pengelolaan keuangan negara”tukas Primus.

    Diakhir perbincangan dengan wartawan, Primus menyampaikan pernyataan bahwa perlunya dukungan semua pihak untuk melakukan pengawasan maupun pemantauan agar WTP tidak menjadi ajang prestise dan juga ajang capaian prestasi semu pengelolaan keuangan negara maupun daerah

    “Mari kita dukung KPK dan BPK untuk bersama-sama mencegah terjadi korupsi dalam pengelolaan keuangan baik di instansi pemerintah pusat, maupun di instansi pemerintah daerah, ya, kalau pemberian status WTP itu tanpa adanya melibatkan instansi KPK, Kejaksaan Agung dan juga partisipasi dari kalangan akademisi dan LSM, ya lebih baik, pemberian status WTP itu ditiadakan saja, buat apa ada WTP tapi ternyata terbongkar adanya korupsi, karena itu, lebih baik mencegah korupsi dari pada memperbanyak daftar kepala daerah maupun pejabat negara yang terlibat kasus korupsi. ujar Primus Wawo, yang juga mantan pejabat Pemda Provinsi DKI Jakarta.

    KRK Santo Rafael ke Gereja Santo Gregorius Agung Capkala

    Dokumentasi Timotius: Tampak Pastor Soedirjo (Baju Putih) sedang mendoakan umat

    MajalahDUTA.Com, Capkala- Telah dilaksanakanya pelayanan doa Kebangunan Rohani Katolik (KRK) Santo Rafael pada 25 September 2022 di Gereja Santo Gregorius Agung Capkala. Pelayanan doa tersebut didampingi oleh Pastor Timotius Sinaga OFMCap, Pastor Paskalis Sudirjo OFMCap dan Pastor Frederick Samri OFMCap dengan dihadiri kurang-lebih 300 umat.

    Kegiatan KRK kali ini diketuai oleh Melani (sebagai Leader) yang dihadiri sebanyak 15 Anggota. Adapun umat yang turut ikut menghadiri kegiatan tersebut diantaranya umat Paroki Singkawang dan dari Paroki Pemangkat bahkan dihadiri umat yang beragama lain (saudara Protestan). Kebangunan Rohani Katolik kali ini mengusung tema “Merasakan Kasih Kristus” dilatarbelakangi kerinduan umat untuk dilayani dengan pelayanan doa agar terlepas dari pergumulan hidup.

    Baca juga: KRK Santo Rafael dengan Pengalaman Pelayanan Rohani yang Menyembuhkan

    Menurut Timotius sebagai ketua KRK Santo Rafael Pontianak, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari pelayanan KRK Santo Rafael untuk melihat dan menyaksikan secara langsung bagaimana ‘dahsyatnya’ kerinduan umat akan Allah bersama sentuhan pengalaman rohani yang dialami oleh umat yang dilayani.

    Kedatangan KRK Santo Rafael di Gereja Capkala adalah bagian dari tanggungjawab rohani yang dimana setiap umat yang terlibat berhak menerima dan merasakan betapa besarnya kasih Allah. Kesadaran itulah yang kemudian menjadi dasar dari pelayanan yang berkelanjutan setiap pekan bahkan bulannya.

    Dalam diskusi bersama ketua KRK Santo Rafael, Timotius juga menilai bahwa setiap orang berhak menerima berkat dan menyadari berkat Allah setiap harinya, untuk itu pelayanan KRK ini adalah bagian dari tanggungjawab rohani yang bisa dibagikan sukacitanya kepada umat yang membutuhkan.

    Timotius berharap kedepan umat Gereja Capkala besama dengan umat yang lain semoga lebih percaya akan kehadiran Yesus dalam kehidupan sehari-hari.

    Pelantikan dan Pengukuhan Bapak Gereja Katolik (BAPAKAT)

    Pelantikan dan Pengukuhan Bapak Gereja Katolik (BAPAKAT)-Oleh : Yuni Fransiska (OMK Kristus Raja Sambas)

    MajalahDUTA.Com, Sambas- Pada hari Minggu, 18 September 2022 telah dilaksanakannya pelantikan dan pengukuhan bapak gereja katolik (BAPAKAT) Stasi untuk wilayah kecamatan Subah periode 2022/2025.

    Pelaksanaan pelantikan dan pengukuhan BAPAKAT bertempat di Paroki Kristus Raja Sambas, dan dihadiri oleh 17 stasi dari kecamatan Subah.

    Tujuan pelantikan dan pengukuhan BAPAKAT ini adalah untuk memberikan kekuatan hukum bahwa mereka SAH atau resmi sebagai organisasi BAPAKAT yang diberi kewenangan untuk membantu pengurus stasi dalam menjalankan tugas gereja di stasi.

    Surat Keputusan Pelantikan dan Pengukuhan BAPAKAT dibacakan oleh ketua BAPAKAT Paroki Kristus Raja Sambas (Lorensius Naga) dan diberikan berkat oleh Pastor Paroki Kristus Raja Sambas (RP. Celestinus Joni, OFM.Cap) sehingga telah SAH dan resmi dihadapan Tuhan dan umat, mereka yang telah dilantik menjadi pengurus dan anggota BAPAKAT.

    Semoga amanah dalam mengemban tugas gereja di stasi wilayah kecamatan Subah.

    Komisi I DPR RI Di Desak JARUM NTT, Bentuk Segera Pansus Kebocoran Data

    Komisi I DPR RI Di Desak JARUM NTT, Bentuk Segera Pansus Kebocoran Data

    MajalahDUTA.Com, Jakarta– Kebijakan dan kinerja Johnny Gerard Plate sebagai Menkominfo yang telah membuat kegaduhan dan menuai protes dari masyarakat, khususnya di bidang platform digital, dan juga masalah munculnya dugaan kebocoran data 1,3 miliar SIM Card hingga 105 juta data penduduk Indonesia belakangan ini menambah daftar kasus pencurian data pribadi di Indonesia, sesungguhnya kondisi tersebut menunjukkan ketidakbecusan Johnny Gerard Plate dalam menangani permasalahan teknologi digital di negeri ini, demikian disampaikan Ahmad Ritus Koordinator JARUM NTT Jabodetabek saat dihubungi wartawan, Sabtu, 24/9/2022 di Jakarta.

    “Informasi yang kami terima kasus kebocoran 1,3 miliar data SIM Card di Indonesia merupakan kasus kebocoran data terbesar di Asia, ini sesuatu yang luar biasa, ini benar-benar bencana, dan sudah seharusnya Johnny Gerard Plate sebagai Menkominfo harus bertanggungjawab, karena Menkominfo lah yang membidangi masalah ini”ungkap Ahmad Ritus.

    Menurut Ahmad Ritus, dari informasi yang diperolehnya, bahwa 31 Agustus kemarin Indonesia menjadi korban dengan angka yang luar biasa spektakuler yaitu 1,3 miliar data pengguna jasa telekomunikasi, menjadikan Indonesia kebocoran data paling besar di Asia sampai sekarang, selain permasalahan tersebut, juga masalah terdaftarnya aplikasi judi online dalam PSE, merupakan masalah yang sangat meresahkan masyarakat, dan kondisi tersebut tercipta tidak terlepas dari kinerja Menkominfo Johnny G Plate yang seharusnya menjadi tanggungjawab yang bersangkutan, namun pada realitasnya yang bersangkutan jutru melempar tanggungjawab ke pihak lain, oleh karena itu sudah sepatutnya pemerintah, berbagai kalangan, terutama Komisi I DPR RI tidak mendiamkan kasus yang meresahkan masyarakat ini, yang juga merupakan tanggungjawab dari Kemenkominfo yang dipimpin oleh Johnny Gerard Plate.

    Baca juga:Di Muslok IV ORARI Lokal Kota Adm Jakarta Barat, Secara Aklamasi Johanes Susanto YB0FVV Terpilih Sebagai Ketua ORLOK Jakbar

    “Untuk itu kami mendesak Komisi I DPR RI membentuk Panitia Khusus yang diharapkan dapat mengungkap kasus ini dengan sejelas-jelasnya, ini harus segera dilakukan kepentingan hajat hidup masyarakat, maka sudah sepatutnya DPR RI membentuk Pansus Kebocoran Data Pribadi, ” tukas Ahmad Ritus.

    Dalam Panitia Khusus tersebut, lanjut Ahmad Ritus, diharapkan adanya rekomendasi untuk memecat Johnny Gerard Plate sebagai Menkominfo, yang merupakan bentuk tanggungjawab dari seorang pejabat negara, yang mendapatkan gaji beserta fasilitas lainnya dari uang rakyat, namun justru kinerja maupun kebijakannya tidak mengayomi masyarakat, melainkan justru menyalahkan rakyat dan melempar tanggungjawab ke pihak lain, selain itu juga keberadaan Pansus ini harus terlepas dari kepentingan politik, melainkan lebih focus pada kepentingan menyelamatkan data pribadi masyarakat, karena itu apabila hal ini tidak segera di lakukan oleh DPR RI, dapat mengakibatkan timbulnya preseden buruk dan menurunnya kepercayaan masyarakat, maupun mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat International terhdap keberadaan Komisi I DPR RI.

    “Ya, Intinya DPR RI Jangan membiarkan kasus kebocoran data ini, jangan hanya percaya keterangan dari satu pihak saja, tapi DPR RI terutama Komisi I DPR RI harus menelusuri dari berbagai pihak, dari berbagai sisi, dan juga dari berbagai sebab-musababnya, karena itu Pansus ini adalah suatu keniscayaan membongkar misteri kasus kebocoran data pribadi masyarakat tersebut, Untuk itu Kami sudah bersurat ke Komisi I DPR RI, hari jumat, 23/9/2022 kemaren, ya, semoga segera direspon, bang ”pungkas Ahmad Ritus.

    Misa di Gua Maria Anjungan Oktober 2022

    MajalahDUTA.Com, Pontianak- I. Minggu, 2 Oktober 2022
    Misa Pkl 09:00 RD. Donatus

    II. Minggu, 9 Oktober 2022

    Misa I Pkl 07:00 RD. Fidelis Sajimin
    Misa II Pkl 09:30 RD. Serafikus Suarno

    III. Minggu, 16 Oktober 2022

    Misa I Pkl 07:00 RP. Gregorius Eddy CP
    Misa II Pkl 09:30 RD. Viktorius Reno

    IV. Minggu, 23 Oktober 2022

    Misa I Pkl 07:00 RP. Timotius Sinaga OFMCap
    Misa II Pkl 09:30 RD. Rufinus Kehi

    V. Minggu, 30 Oktober 2022

    Misa I Pkl 07:00 RD. Alexius Alex dan Para Frater STAV
    Misa II Pkl 09:30 RD. Ambros, dan Para Frater STAV

    Terima Kasih

    KRK Santo Rafael dengan Pengalaman Pelayanan Rohani yang Menyembuhkan

    Ketua KRK Santo Rafael - Pelayanan Kategorial Keuskupan Agung Pontianak, Timotius (54) - Lokasi Aming Coffee

    MajalahDUTA.Com, Pontianak- Kurang lebih empat jam, saya berbincang bersama Tiomtius (54) tentang KRK Santo Rafael pada Rabu 21 September 2022 di Aming Coffee Jl. H. Abbas 1 No.157. Timotius mengaku perjalanan Kebangunan Rohani Katolik (KRK) Santo Rafael bukanlah tanpa alasan, dia mengatakan justru kehadiran kategorial pelayanan ini baginya masih misteri Ilahi.

    Sejak 29 September 2018, KRK Santo Rafael resmi menjadi bagian kategorial pelayanan di bawah Keuskupan Agung Pontianak. Menurut Timotius awal mula kehadiran KRK Santo Rafael sebenarnya bermuara dari kerinduan batin untuk ‘berbagi berkat’ kepada orang-orang yang merindukan berkat Allah.

    Baca juga: Tiga Kapusin Muda Pontianak Ditahbis Diakon

    Rasa syukur yang telah diperoleh Timotius bersama dua rekannya, Sulaiman sebagai koordinator pelayanan dan Surianto Ahuat sebagai koordinator humas maka mereka beranikan diri untuk memulainya dengan cara yang sederhana yaitu melayani dari rumah ke rumah.

    Semangat untuk berbagi suka cita dan berusaha mengajak lebih banyak orang turut mendapat berkat yang sama dari pengalaman pahit hidup berkeluarga, membuat mereka semakin kuat bahwa Tuhan sungguh ada oleh karenanya, mereka mulai dari pelayanan doa kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan agar mereka terlepas dari lingkaran kejahatan.

    Timotius sebagai penggagas utama mengungkapkan bahwa kehadir kelompok Kategorial Pelayanan KRK Santo Rafael di Keuskupan Agung Pontianak adalah sebuah anugerah besar yang boleh mereka rasakan.

    “Memang cara Tuhan itu misteri, saya tahu bahwa hal yang misteri itu tidak akan pernah bisa dipecahkan oleh akal budi manusia. Namun karena berkat Allah itu ‘sangat besar’ apapun tidak ada yang mustahil Allah lakukan, bagi anak-anak-Nya,” kata Timotius.

    Gerakan Kabangunan Rohani yang menyembuhkan

    Wawancara siang kemarin (21/09/2022) di Aming Coffee, Timotius sedikit memaparkan unit pelayanan yang dilakukan setiap harinya adalah pelayanan doa dari rumah ke rumah untuk mendoakan keluarga yang membutuhkan siraman rohani.

    Sering mereka menemui ‘pensiunan loya’ (loya: bahasa Tionghua Khek atau Tioucu artinya dukun) untuk dilepaskan bahkan pelayanan doa mendoakan orang sakit hingga yang kesurupan juga biasa mereka temui.

    Baca juga: Unik, Cara Hidup dan Pandangan Filosofis Teladan Fransiskan: Berbagi dalam Temu OFS Regio Kalimantan (Pontianak)

    Untuk pelayanan doa lainnya mereka KRK Santo Rafael juga melayani untuk mendoakan usaha, mendoakan rumah, mendoakan dan menghibur orang sakit, dan pelayanan doa penguatan bagi keluarga-keluarga yang memiliki pergumulan hidup sampai pelayanan doa bagi pengaruh-pengaruh kuasa kegelapan. Timotius menegaskan kehadiran kelompok kategorial pelayanan KRK Santo Rafael murni untuk melayani umat dengan cara pelayanan doa yaitu langsung terjun ke rumah-rumah.

    Selaras dengan itu Uskup Keuskupan Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus dalam temu pastores 2021 di Rumah Retret Santo Johanes Paulus II Anjongan, pernah mengungkapkan pentingnya kehadiran kategorial pelayanan semacam ini. Karena tangan imam tidak bisa menjangkau mereka (umat) yang dirumah-rumah secara personal oleh karena itu Uskup Agustinus mengaku bahwa kehadiran pelayanan doa semacam ini adalah hal bagian dari pelayanan Keuskupan kepada umat juga.

    Bagi Timotius selain pelayanan doa yang dibagikan bisa menyembuhkan dilain sisi tim pendoa juga turut merasakan suka cita dan disembuhkan melalui pelayanan doa yang dilakukan selama ini.

    Dia menggarisbawahi bahwa KRK Santo Rafael yang menggunakan nama Malaikat Rafael, harapannya tim pelayanan doa bisa menjadi penyembuh sebagaimana malaikat Rafael menyembuhkan dengan doa-doanya.

    Saat ini, keanggotaan KRK Santo Rafael sudah mencapai 40an anggota yang siap bekerja diladang Tuhan dengan pelayanan doa harian, pertemuan mingguan hingga kegiatan bulanan. Selama ini kategorial pelayanan KRK Santo Rafael sudah melayani jangkauan pelayanan dari paroki hingga ke stasi-stasi di wilayah Keuskupan Agung Pontianak.

    Baca juga: Ke-satu-an

    Timotius berharap, pelayanan KRK ini adalah salah satu cara pelayanan doa yang baginya sendiri unik, sebab setiap kali mengadakan pelayanan ini, mereka bisa merasakan dengan jelas pengalaman-pengalaman rohani dan spritual yang betul-betul menjadi dorongan untuk lebih mencintai Tuhan.

    “Pelayanan doa ini, selain kami hadir untuk mendoakan dilain sisi kami juga bertanggungjawab atas kebaikan Tuhan yang telah Tuhan berikan kepada hidup kami, oleh karenanya berkat yang kami peroleh harus kami bagikan juga. Agar semakin banyak orang yang diberkati dalam keluarga dan hidup mereka di masyarakat,” kata Timotius.

     

    Tiga Kapusin Muda Pontianak Ditahbis Diakon

    Tahbisan Diakon, Gereja Gembala Baik Seng Hie

    MajalahDUTA.Com, Pontianak– Bertempat di Gereja Gembala Baik Pontianak, Rabu 21 September 2022 pukul 17.00 Wib tiga Biarawan muda Kapusin Pontianak ditahbiskan menjadi Diakon oleh Uskup Keuskupan Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus.

    Dalam gereja tampak paduan suara yang mengenakan seragam hitam dengan corak keemasan yang siap mengumandangkan suara dalam perayaan misa tahbisan tiga diakon ditambah suasana sore dengan panorama matahari terbenam ke arah Barat hingga angin sepoi-sepoi apalagi dihadiri lebih dari 50-an imam Keuskupan Agung Pontianak, tentulah menjadi momentum tersendiri untuk ketiga Frater muda Kapusin Pontianak itu. Kini Frater Apollonius Jumbing OFMCap, Frater Imanuel Chandra OFMCap dan Frater Selpinus Ala OFMCap resmi menjadi Diakon Kapusin di Pontianak.

    Baca juga: Ke-satu-an

    Dalam sambutan pembukaan misa, Uskup Agustinus mengungkapkan syukur karena jajaran imam di Keuskupan akan bertambah dan meminta umat untuk mendoakan tiga diakon yang tertahbisa agar setia dalam panggilannya.

    Diaken (bahasa Belanda: diaken) atau Diakon (bahasa Yunani: διάκονος, diakonos; bahasa Latin: diaconus) adalah anggota diakonat, yakni jawatan pelayanan dalam Gereja. Uskup Agustinus menjelaskan bahwa jenjang diakon adalah jenjang pertama dalam jenjang imamat dalam menjadi pelayan di Gereja Katolik Roma.

    Tahbisan ke tiga Diakon Kapusin Pontianak itu, bertempat dengan hari raya Santo Matius yang merupakan pengarang Injil. Dalam homilinya Uskup Agustinus menjelaskan bahwa Santo Matius dahulu adalah pribadi yang berdosa namun mau dipakai Allah.

    Melihat orang buruk dan jahat seakan-akan tidak ada harapan lagi persis polemik semacam itu masih terjadi sampai saat ini. Uskup Agustinus menjelaskan bahwa teladan Matius menjadi contoh konkret bahwa Allah memanggil setiap orang yang hendak dipanggil-Nya.

    “Jika Tuhan memanggil saya artinya saya adalah orang istimewa dan kita mesti bangga jika kita dipanggil oleh Allah,” kata Uskup Agustinus.

    Panggilan adalah istimewa

    Pemerenungan yang dibawakan oleh Uskup Agustinus menggarisbawahi bahwa tugas Diakon adalah jenjang pertama dalam masuk jajaran imamat. Untuk itu seseorang harus menyadari bahwa dirinya istimewa. Berapa ribu orang muda, tetapi berapa banyak orang dipilih-Nya.

    Tugasnya meliputi tetang, sabda (membaca Injil dan berkotbah), altar (membantu imam di altar) dan Kurban (bersaksi dan berkorban). Dengan tegas Uskup Agustinus mengatakan bahwa untuk menjadi imam bukanlah sesuatu yang mudah di zaman sekarang, namun bagaimanapun hendaklah penghayatan rendah hati, lemah lembut dan sabar selalu dikedepankan sehingga cermin dari pelayan imam sungguh-sungguh bersandar pada teladan kasih Kristus itu sendiri.

    “Tantangan tetap ada, oleh karena itu semangat kasih harus menjadi keutamaan dalam pelayanan. Penghayatan imamat harus dicari, dan beberapa kata kunci untuk tetap fokus pada tujuan untuk menjadi imam,” ungkap Uskup Agustinus.

    Baca juga: Sudah saatnya umat manusia mengubah arah

    Uskup Agustinus juga mengisahkan bahwa Matius di zaman nya juga ditolak dimana-mana tetapi Yesus memanggilnya untuk menjadi pelayan Nya. Untuk itu Uskup Agustinus menengaskan bahwa persaudaraan dalam biara sangat penting, baginya mereka yang menjadi imam hal pertama sudah meninggalkan keluarga, untuk itu hidup dalam satu persaudaraan dalam biara adalah hal yang utama.

    “Ingat tiga Diakon, yang memanggil kalian bukanlah manusia, tetapi Tuhan yang memanggil. Untuk itu jika ada masalah janganlah langsung berpaling, tetapi harus ingat kembali keutamaan motto yang menjadi penguat dalam panggilan. Tuhan bisa menggunakan manusia sebagai alatnya, ” Uskup Agustinus.

    Semangat kemiskinan

    Sebagai Minister Propinsial Kapusin Pontianak, Pastor Faustus Bagara OFMCap berharap hendaklah tahbisan Diakon ini menjadi rahmat dan cinta kasih Allah senantiasa memberkati semua umat. Tahbisan Diakon adalah tahapan dalam jajaran pelayan suci yaitu imamat yang suci dan tertahbis menjadi pelayanannya. Pelayan sabda, dan amal kasih. Tahbisan adalah bukanlah sebuah capaian tetapi adalah pemberian dari Allah.

    “Maka dari itu menjadi pelayan imam bukanlah menjadi suka-suka karena sudah menjadi imam. Kasihan Bapa Uskup,” kata Pastor Bagara.

    Menurutnya, Imam adalah teladan bagi kawanan (umat), untuk itu tidaklah mudah menjadi seorang pelayan imam, mereka berkorban bagi kepentingan banyak orang. Sama halnya orang tua juga tidak mudah melepaskan anak-anaknya menjadi pelayan umat.

    “Dalam semangat kemiskinan kita menjadi kaya, tetapi janganlah karena kekayaan kita menjadi miskin, ” pungkas Pastor Bagara OFMCap.

    Orang pilihan

    Kesempatan sambutan itu juga, Uskup Agustinus mengingatkan bahwa menjadi imam artinya orang istimewa. Dia juga menggarisbawahi untuk tidak ragu-ragu dalam melayani.

    “Kedua, dunia ini tidak pernah habis nya masalah, hadapilah dengan sukacita. Ketiga, saya mendoakan kalian dan banggalah menjadi imam capailah cita-cita menjadi imam yang baik,” pesan Uskup Agustinus kepada tiga Diakon baru.

    Menutup sambutannya Uskup Keuskupan Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus mengajak seluruh umat untuk menyebarkan kabar sukacita dan mewartakan kabar gembira untuk orang banyak. Sebagaimana Yesus datang membawa sukacita dan bukan datang untuk menghakimi manusia.

    Baca juga: Paus berdoa untuk perdamaian antara Azerbaijan dan Armenia

    Semangat Kristus harus menjadi pembawa damai, artinya berusaha untuk melihat kebaikan dari setiap orang. Dalam sambutannya juga, Uskup Agustinus menegaskan dimana keberadaan dunia sekarang tetap masih membutuhkan kaum berjubah ditengah masyarakat.

    Baginya sederhana bahwa hal yang bisa dilakukan umat adalah mendukung imam itu untuk melakukan pelayanan nya.

    “Berusahalah untuk hidup bersaudara dalam komunitas, rendah hati, mau saling mendukung, dan saling menghargai, saya sedih kalau hal kecil dibesar-besarkan, jika Pastor berhasil maka pujilah mereka. Jika mereka salah doakanlah mereka,” kata Uskup Agustinus.

    PASTOLIK FK UNTAN adakan BATIK PASTOLIK Tahun 2022 di Mempawah

    PASTOLIK FK UNTAN adakan BATIK PASTOLIK Tahun 2022 di Mempawah

    MajalahDUTA.Com, MEMPAWAH– Bakti Sosial Persekutuan Mahasiswa Katolik Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura atau biasa disingkat dengan BATIK PASTOLIK, tahun ini dilaksanakan di Desa Bawing, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah pada hari Minggu, 11 September 2022.

    Persekutuan Mahasiswa Katolik Fakultas Kedokteran Universitas Tajungpura (PASTOLIK) merupakan lembaga organisasi kemahasiswaan yang beranggotaan sejumlah mahasiswa dari Fakultas Kedokteran yang beragama katolik.

    Sebagai organisasi yang menjunjung Tri Dharma Perguruan Tinggi, pada tahun 2022 ini PASTOLIK Kembali mengadakan BATIK PASTOLIK.

    BATIK PASTOLIK sendiri merupakan kegiatan program kerja dari bidang PELMAS (Pelayanan Masyarakat) yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan dan keimanan.

    Menurut Ketua Panitia BATIK PASTOLIK 2022, Mutiara Suryani Eduarna, agenda dalam kegiatan ini terdiri dari beberapa rangkaian, diantarnya kegiatan pemeriksaan dan pengobatan gratis. Selain kegiatan ini, disertai juga dengan kegiatan lain seperti Sekolah Minggu untuk anak-anak dan kegiatan Penyuluhan kesehatan bagi masyarakat.

    “Tujuan kegiatan Batik ini Sebagai perwujudan nyata keperdulian Mahasiswa/i Katolik Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” jelasnya.

    Sudah saatnya umat manusia mengubah arah

    Paus Fransiskus menyapa warga Neapolitan selama kunjungannya ke Napoli pada Juni 2019 (Vatican Media)

    MajalahDUTA.Com, Vatikan- Menarik untuk dibaca, tulisan yang diangkat oleh Christopher Wells dalam sebuah wawancara yang diterbitkan hari Minggu oleh “Il Mattino” untuk peringatan 130 tahun surat kabar Neapolitan.

    Paus Fransiskus membahas berbagai topik, mulai dari perang hingga kesulitan di selatan Italia hingga dunia; dari politik sebagai bentuk amal tertinggi hingga momok kejahatan terorganisir dan perusakan lingkungan, dengan referensi khusus ke Terra dei fuochi dan banjir di wilayah Marche di Italia.

    Baca juga: Paus berdoa untuk perdamaian antara Azerbaijan dan Armenia

    Dalam wawancara luas dengan surat kabar Neapolitan Il Mattino, Paus Fransiskus sekali lagi menekankan perlunya mengatasi masalah perang, pandemi dan kemiskinan yang sedang berlangsung dengan bekerja sama untuk kebaikan bersama.

    “Hanya dengan menemukan apa yang menyatukan kita, saudara dan saudari, kita akan menemukan jalan keluar dari krisis yang kita alami, yang tidak dimulai hari ini …”

    “Meskipun wawancara berfokus terutama pada masalah yang dihadapi Napoli dan Italia selatan, Paus Fransiskus menjelaskan bahwa masalah yang mereka hadapi “adalah masalah global,” pertanyaan yang “mengkhawatirkan masa depan seluruh dunia.”

    “Kami belum sadar akan perang dan ketidakadilan planet, kami belum mendengarkan tangisan orang miskin, dan planet kami yang sakit parah,” ujar Paus.

    Merubah arah

    Paus Fransiskus menegaskan tentang perlunya “mengubah arah,” dengan mengatakan bahwa kita semua ditantang untuk melakukannya.

    Baca juga: Unik, Cara Hidup dan Pandangan Filosofis Teladan Fransiskan: Berbagi dalam Temu OFS Regio Kalimantan (Pontianak)

    Hari ini, katanya, “adalah waktu percobaan, waktu untuk memilih… Ini adalah waktu untuk mengatur ulang jalannya.” Secara khusus, ia menunjukkan perlunya pembangunan berkelanjutan dan integral serta cara-cara baru untuk memahami ekonomi dan kemajuan; keringanan utang untuk negara-negara berkembang; dan kebutuhan untuk mengakhiri eksploitasi bumi, perlombaan senjata; dan, eksploitasi manusia, terutama anak-anak.

    Untuk menanggapi krisis ini, Paus mengatakan kreativitas yang diarahkan untuk kebaikan bersama diperlukan, sambil mengulangi sekali lagi bahwa jalan yang kita pilih adalah penting.

    Keadilan dan pengampunan adalah pilar perdamaian sejati

    Mengatasi masalah perang, Paus Fransiskus mengatakan bahwa hari ini kita diukur dengan perang di Ukraina, tetapi juga oleh banyak perang lainnya. Dia mengutip St Yohanes Paulus II, yang menulis setelah serangan teroris pada 9/11, mengatakan bahwa “tatanan yang hancur tidak dapat dipulihkan sepenuhnya sampai keadilan dan pengampunan digabungkan.”

    Baca juga: Ke-satu-an

    “Pilar perdamaian sejati adalah keadilan dan pengampunan yang merupakan bentuk cinta tertentu,” katanya, kemudian Paus Fransiskus menambahkan, “Ada waktu untuk segalanya. Sebelum pengampunan datang penghukuman kejahatan. Namun, sangat penting untuk tidak memupuk perang, tetapi untuk mempersiapkan perdamaian, untuk menabur perdamaian.

    Komitmen ekologis harus jadi prioritas

    Paus juga membahas masalah kepedulian terhadap lingkungan, terutama dalam konteks Terra dei Fuochi (“tanah api”) di dekat Napoli dan banjir dahsyat baru-baru ini di wilayah Marche Italia.

    Baca Juga: Pelatihan Jurnalistik Komisi Sosial Keuskupan Agung Pontianak (KOMSOS KAP)

    Dia mengulangi sekali lagi bahwa “semuanya terhubung,” mengatakan kita harus “mulai lagi” dari kesadaran ini.

    “Hari ini, sangat diperlukan, bahwa setiap orang dan seluruh komunitas internasional menganggap sebagai prioritas komitmen ekologis untuk tindakan kolegial, berbasis solidaritas, dan berpandangan jauh ke depan,” tegas Paus Fransiskus.

    Politik, bentuk amal tertinggi

    Wawancara dengan Bapa Suci menyentuh sejumlah topik lain termasuk peran Gereja dalam politik yang digambarkan oleh paus sebagai “seni perjumpaan” dan “bentuk amal tertinggi”; “momok” kejahatan terorganisir; dan apa yang dapat dipelajari dunia dari Global South dalam hal solidaritas dan hubungannya dengan waktu, dengan sejarah, dan dengan tanah.

    Sumber Utama ada di Teks ini: https://www.vaticannews.va/it/papa/news/2022-09/papa-francesco-intervista-scelzo-il-mattino-napoli.html

    TERBARU

    TERPOPULER