Sunday, October 26, 2025
More

    Tahun Yubelium adalah Momen Pembaruan Iman dan Solidaritas Sosial

    Duta, Pontianak | Kampus II Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, Kamis (9/10/2025) — Tahun Yubelium menjadi momen istimewa bagi umat Katolik untuk memperbarui kehidupan rohani, memperdalam relasi dengan Tuhan, dan memperkuat semangat solidaritas sosial di tengah masyarakat.

    Hal ini disampaikan oleh Dendak, Ketua Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK), dalam wawancara bersama Nevty Inggrid Rai di Kampus II Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo.

    Menurut Dendak, Tahun Yubelium merupakan masa rahmat khusus yang ditetapkan oleh Gereja Katolik untuk mengajak umat beriman memperbaharui hidup rohani, bertobat, serta mengalami kasih dan belas kasih Allah secara lebih mendalam.

    Ia menjelaskan bahwa tradisi Yubelium berakar pada Kitab Imamat 25 dalam Perjanjian Lama, di mana setiap 50 tahun sekali dirayakan sebagai tahun kebebasan, pengampunan hutang, pembebasan budak, dan pemulihan tanah warisan.

    “Di dalam Gereja Katolik, Tahun Yubelium telah dirayakan sejak tahun 1300 dan biasanya diadakan setiap 25 tahun, atau secara khusus jika ditetapkan oleh Paus atau Uskup,” jelas Dendak.

    Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa makna spiritual Tahun Yubelium mencakup beberapa hal penting, antara lain pertobatan dan pengampunan dosa, pembebasan rohani dari beban dan luka batin, pengalaman akan belas kasih Allah, serta pembaruan hidup iman.

    Melalui sakramen tobat dan kehidupan yang lebih akrab dengan Kristus, umat diajak untuk kembali kepada Tuhan dan hidup dalam kasih.

    “Tahun Yubelium adalah waktu untuk melepas keterikatan pada dosa dan beban hidup, serta mengalami kerahiman Tuhan melalui indulgensi dan pengampunan,” tambahnya.

    Dendak menegaskan, pesan utama dari perayaan Tahun Yubelium adalah ajakan untuk kembali kepada Allah yang penuh belas kasih dan pengampunan.

    Ia berharap umat Katolik dapat menjadikan momen ini sebagai kesempatan untuk memperdalam iman dan memperkuat kepedulian terhadap sesama, khususnya mereka yang lemah dan tertindas.

    Sebagai penutup, ia menekankan bahwa Tahun Yubelium bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan waktu pembaruan iman dan tindakan nyata kasih dalam kehidupan sehari-hari.

    “Melalui Yubelium, kita diajak untuk bersyukur, bertobat, dan mempraktikkan cinta kasih dalam kehidupan nyata,” pungkas Dendak.

    * Nevty Inggrid Rai, Mahasiswa Akademi Keuangan dan Perbankan Grha Arta Khatulistiwa Pontianak, Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, Kampus II. (Sam). 

    Related Articles

    spot_img
    spot_img

    Latest Articles