Sunday, October 26, 2025
More

    Maksum, Mengajar dengan Cinta

    Duta, Pontianak | Dengan senyum yang ramah dan tutur yang tenang, Maksum, S.E., M.M., dosen senior di Akademi Keuangan dan Perbankan (AKUB) Pontianak, menceritakan perjalanan panjangnya di dunia pendidikan.

    Di usianya yang kini menginjak 60 tahun, semangatnya untuk mendidik generasi muda tidak pernah surut.

    “Secara umum di AKUB, Bapak lihat semangat belajarnya cukup lumayan bagus, karena didorong oleh niat baik mahasiswa sendiri” ujar Maksum (60) saat wawancarai di kampus, Jumat(10/10/25).

    Baginya, perubahan generasi bukanlah hambatan, melainkan tantangan bagi pendidik untuk terus beradaptasi.

    “Mahasiswa sekarang lebih cepat tanggap karena teknologi, tapi mereka tetap perlu diarahkan agar semangatnya tetap terjaga,” tambahnya.

    Menjadi dosen bukan Keputusan tiba-tiba. Sejak muda, Maksum sudah merasa terpanggil untuk menjadi seorang pengajar.

    “Bapak memang dari dulu sebagai pengajar. Latar belakangnya dulu sekolah di keguruan. Sebelum jadi dosen, saya sudah pernah mengajar di SMP dan SMA, mengajar matematika dan komputer,” kisahnya.

    Karirnya di dunia pendidikan dimulai dari ruang kelas kecil hingga akhirnya mengabdi di dunia perguruan tinggi. Ia melanjutkan ke jenjang S2, dan sejak itu mengabdikan diri di AKUB.

    “Sambil mengembangkan diri, saya lanjutkan ke S2. Dunia perkuliahan ini tidak jauh berbeda, hanya cakup ilmunya lebih luas,” ungkapnya.

    Dalam perjalanannya, sosok Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, toko pendidikan Kalimantan Barat, menjadi salah satu inspirasi utamanya.

    “Beliau toko pendidikan yang sangat berpengaruh. Kalau di tingkat nasional, dulu banyak mentri Pendidikan  yang luar biasa di era Suharto, meskipun belakangan ini fokus pada pendidikan berkurang,” ucapnya dengan nada penuh harap.

    Selama bertahun-tahun mengajar, banyak pengalaman yang ia lalui. Namun, salah satu hal yang paling berkesan baginya adalah ketika menghadapi mahasiswa yang kurang pada pelajaran berhitung.

    “Semua pengalaman mengajar saya nyatakan berkesan. Tapi yang paling berkesan ketrika mengajar mahasiswa yang kemampuan berhitungnya masih lemah. Itu jadi tantangan tersendiri,” katanya.

    Menurutnya kualitas dasar seperti matematika menjadi fondasi penting dalam pendidikan. “Karena tidak ada ujian nasional, banyak yang jadi agak kendor belajarnya,” ujarnya.

    Dalam kesehariannya, Maksum menyiapkan materi kuliah di rumah. Di sanalah ia merasa paling fokus dan tenang.

    “Materi-materi saya sebenarnya sudah disusun beberapa tahun lalu. karena saya mengajar matematika dan statistika, prinsipnya materi itu tidak berubah,” Jelasnya.

    Ia percaya bahwa seorang dosen harus memperbaharui cara mengajar agar relevan dengan perkembangan zaman.

    Ketertarikannya pada bidang keuangan dan perbankan bermula dari kecintaannya pada angka.

    “Dulu saya dari bidang hitung-hitungan. Waktu itu saya juga mengajar matematika, kemudian ada jurusan Keuangan dan Perbankan, jadi saya melanjutkan S2 dibidang keuangan,” tuturnya.

    Menurutnya, kemampuan berhitung yang kuat sangat penting dalam dunia keuangan. “Kalau tidak paham hitungan, susah untuk menjelaskan secara detail agar mahasiswa bisa paham,” tegasnya.

    Bapak Maksum menilai jurusan Keuangan dan Perbankan memiliki prospek cerah di masa depan. “Jurusan ini termasuk langka, jadi peluang kerja masih sangat terbuka, terutama di Lembaga-lembaga keuangan seperti koprasi dan CU,” jelasnya.

    Ia berpesan agar mahasiswa tidak bergantung sepenuhnya pada dosen.

    “Mahasiswa harus banyak membaca dan menambah pengetahuan sendiri. Kalian harus kreatif menambah keahlian lewat buku, media sosial, dan internet,” ujarnya menutup pembicaraan dengan senyum.

    Dengan pengalaman dan dedikasi yang telah ia curahkan selama puluhan tahun, Maksum menjadi salah satu figure penting di lingkungan Akademik Keuangan dan Perbankan (AKUB).

    Komitmennya dalam dunia pendidikan membuktikan bahwa mengajar bukan sekedar profesi, melainkan panggilan hati yang berkompeten dan berintergritas di bidang keuangan dan perbankan.

    *Lira Virna adalah Mahasiswa Akademik Keuangan dan Perbankan Grha Arta Khatulistiwa Pntianak Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo Kampus II Pontianak. (Sam).

    Related Articles

    spot_img
    spot_img

    Latest Articles