MAJALAHDUTA.COM, VATIKAN- Paus Fransiskus mengimbau negara-negara untuk meredam senjata mereka dan mencari solusi damai di Nagorno Karabakh, saat ketegangan meningkat di wilayah Kaukasus Selatan.
Paus Fransiskus telah mengeluarkan seruan agar senjata berhenti berbunyi dan negara-negara mencari solusi damai di Nagorno Karabakh.
Dalam pidatonya kepada para peziarah berbahasa Italia pada Audiensi Umum Rabu, Paus mengungkapkan kekhawatirannya terhadap krisis kemanusiaan di wilayah Kaukasus Selatan.
“Kemarin, saya mendengar berita mengkhawatirkan dari Nagorno Karabakh, di Kaukasus Selatan, di mana situasi kemanusiaan yang sudah kritis sekarang diperburuk oleh bentrokan bersenjata tambahan,” kata Paus.
Ia menghimbau pihak-pihak yang terlibat untuk menghentikan pertempuran dan mencari solusi damai untuk krisis tersebut.
“Saya mengulangi seruan saya kepada semua pihak yang terlibat dan kepada Komunitas Internasional,” kata Paus Fransiskus, “agar mereka berhenti menggunakan senjata dan melakukan segala upaya untuk menemukan solusi damai demi kebaikan rakyat dan penghormatan terhadap martabat manusia.”
Situasi di Nagorno Karabakh Azerbaijan memulai operasi militer di Nagorno Karabakh pada hari Selasa.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengumumkan operasi militer tersebut, menggambarkannya sebagai tindakan “anti-teror” melawan serangan terus-menerus oleh pasukan Armenia dan setelah sejumlah warga sipil dan polisi Azerbaijan tewas dalam ledakan ranjau dalam beberapa hari terakhir.
Menurut berbagai media, pasukan Azerbaijan telah melakukan serangan udara ke Stepanakert, kota utama yang berada di bawah kendali Armenia, dan posisi Armenia lainnya.
Pihak berwenang Armenia melaporkan dua warga sipil tewas, termasuk seorang anak, dan 23 luka-luka.
Pihak berwenang Azerbaijan melaporkan kematian seorang warga di Shusha, kota penting di wilayah tersebut, akibat serangan artileri.
Dalam pidatonya di Audiensi Umum, Paus Fransiskus juga mengingat “Ukraina yang telah menjadi martir” dan menyampaikan doanya untuk mantan Presiden Republik Italia, Presiden Giorgio Napolitano, yang sedang sakit parah.
Editor: MajalahDUTA.Com
Sumber: Vatikan News