Penulis: Hendro Nikaolaus, Peserta Lomba Menulis Liputan Bulan Rosario di masa Pandemi Covid-19
MajalahDUTA.Com, Pontianak- Kehidupan yang dimiliki oleh setiap manusia merupakan suatu “anugerah yang tak terkira” yang diberikan Allah. Kehidupan bukanlah sebuah “hasil raihan” dari manusia melainkan “suatu anugerah” dari Allah. Dalam kehidupannya manusia memiliki banyak “mimpi-mimpi” tentang masa depannya di dunia ini, namun tentang apa yang akan terjadi dan apa yang akan ditemuinya di masa depan baginya merupakan sebuah misteri yang tak tersingkap.
Di saat ini, dunia kita mengalami “ketidak berdayaan” karena mewabahnya virus Corona. Di tengah pandemi yang terjadi saat ini, langkah kaki kita seakan-akan menjadi melambat. “Gerak roda kehidupan” menjadi tampak berhenti sejenak dari segala hiruk pikuknya.
Mobilitas manusia yang dalam situasi normal berjalan cukup cepat, kini diliputi oleh kegelisahan karena orang-orang menjadi kuatir akan tertular virus Corana. Kini relasi yang dijalin manusia dengan sesamanya menjadi “dingin”, manusia berubah menjadi “pribadi yang tertutup”. Saat ini, banyak kita jumpai orang-orang yang berubah menjadi pribadi yang individualis, mereka itu hanya mementingkan keselamatan jiwanya sendiri.
Demi kepentingannya itu kini manusia melakukan berbagai cara dan bahkan meskipun harus menyingkirkan sesamanya. Sebagai umat Kristiani yang juga mengalami situasi yang sama, maka apakah kita hanya berpangku tangan tanpa berbuat apa-apa? Sebagai umat beriman, teladan Bunda Maria, menjadi teladan bagi kita semua. Sebagai Bunda Yesus, Maria juga mengalami masa-masa terberat dalam hidupnya.
Namun bagaimanakah cara yang ditempuh oleh Bunda Maria sehingga ia dapat melewati masa-masa duka-citanya dalam mengikuti Yesus? Sebagaimana yang kita ketahui sejak Bunda Maria menerima kabar dari malaikat Gabriel, Bunda Maria, penuh dengan sukacita mengamini kabar gembira itu, dan meskipun ia menghadapi pergumulan dalam hidupnya, Bunda Maria tetap setia mengikuti kehendak Tuhan.
Kesetiaan Bunda Maria dalam mengikuti kehendak Allah itu memuncak pada penyaliban Yesus dan peristiwa penyaliban Yesus itu amat memilukan hatinya. Namun, dalam seruannya fiat voluntas tua Bunda Maria sungguh-sungguh menyerahkan seluruh dirinya pada penyelenggaraan Allah (Providentia Dei).
Bulan Rosario yang kita alami pada tahun ini, merupakan bulan yang mendatangkan berkat kepada umat Kristiani dan dunia, mengapa dikatakan bulan Rosario pada tahun ini, sebagai “bulan berkat” padahal kenyataannya hingga pada bulan ini, dunia masih mengalami pandemic Virus Covid-19? Apakah pernyataan itu tidak berseberangan dengan realitas yang di alami manusia pada saat ini? Sebagaimana yang kita ketahui bahwa, setiap bulan Oktober dan pada bulan Mei, Gereja Katolik mengkhususkan bulan itu, bagi umat beriman untuk berdevosi kepada Bunda Maria.
Pada bulan Okteber di tahun ini yang meskipun berbeda situasinya dengan bulan Oktober sebelum pandemic Virus Covid-19, bulan ini, menjadi bulan yang istimewa, karena di tengah-tengah situasi yang terjadi saat ini, semua orang memiliki waktu yang lebih intensif untuk bersama keluarganya masing-masing dan dalam kebersamaan yang intensif inilah, menjadi peluang bagi keluarga-keluarga Kristiani untuk menjalin relasi yang lebih intensif dengan Allah melalui perantaraan Bunda Maria.
Melalui devosi yang dilakukan oleh keluarga-keluarga Kristiani maka keluarga-keluarga Kristiani dapat menyampaikan wujud doanya bagi situasi dunia yang sedang mengalami krisis akibat Pandemic Virus Covid-19. Doa-doa itu sendiri merupakan “pemberian yang baik” yang dapat diberikan oleh keluarga-keluarga Kristiani kepada dunia.
Oleh karena itu di bulan Rosario yang penuh berkat di tahun ini, maka kita umat Kristiani dapat memberikan sesuatu yang baik bagi dunia dan pemberian yang kita berikan kepada dunia tidaklah mesti berupa pemberian dalam hal-hal yang bersifat material semata. Bentuk pemberian kita kepada semua orang dapat kita lakukan melalui berbagai cara, dan berbagai bentuk. Melalui media sosial saat ini, juga kita dapat memberikan pemberian yang baik kepada semua orang dengan menyebarkan kabar sukacita.
