Duta Pontianak | Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalimantan Barat melakukan Kunjungan Silaturahim Kerukunan ke Keuskupan Agung Pontianak. Rombongan dipimpin oleh Ketua FKUB Kalbar, Prof. Dr. Ibrahim, MA bersama para pengurus dari berbagai unsur agama.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua FKUB menyampaikan ucapan terima kasih kepada Mgr. Agustinus Agus, Uskup Agung Pontianak, yang telah menerima kunjungan dengan penuh keramahan.
“Kami sangat berterima kasih karena telah diterima dengan baik oleh Bapak Uskup. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya kami mempererat persaudaraan dan kerukunan antarumat beragama di Kalimantan Barat,” ujar Ibrahim.

Ia menambahkan, pentingnya kunjungan langsung seperti ini agar tidak timbul salah persepsi.
“Sering kali, ketika melihat hanya dari jauh atau dari luar, muncul perspektif yang keliru. Karena itu, melalui kunjungan ini kami bisa melihat langsung dan mengetahui keadaan yang sebenarnya,” tegasnya.
Ibrahim juga menilai diskusi dan tanya jawab dalam silaturahim ini membuka banyak wawasan baru.
“Melalui diskusi dan tanya jawab dalam silaturahim ini, banyak hal yang sebelumnya belum sepenuhnya kami pahami menjadi lebih jelas dan membuka mata kami,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Uskup Agus memberikan penjelasan mengenai struktur Keuskupan dalam Gereja Katolik, sehingga para peserta kunjungan dari FKUB dapat lebih memahami tata organisasi dan pelayanan pastoral Gereja.
Uskup Agus juga menjelaskan perbedaan antara Uskup Agung dan Uskup sufragan, yang menunjukkan hierarki serta tanggung jawab dalam kepemimpinan Gereja Katolik.
Lebih jauh, Uskup Agus memaparkan tentang paroki-paroki yang ada di wilayah Keuskupan Agung Pontianak beserta jumlahnya, sehingga rombongan FKUB mendapatkan gambaran nyata mengenai pelayanan Gereja Katolik di Kalimantan Barat.

Uskup Agus juga menyinggung cara Gereja menyikapi persoalan di masyarakat. Ia menegaskan bahwa apabila terjadi konflik atau gesekan, misalnya terkait pendirian gereja seperti yang pernah terjadi di Desa Kapur, umat awam tidak boleh mengatasnamakan Gereja.
“Gereja sudah memiliki struktur resmi melalui paroki. Karena itu, yang harus terjun minimal adalah Pastor Paroki sebagai wakil resmi pihak Keuskupan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Uskup Agus menyampaikan pandangan Gereja mengenai pentingnya kerukunan antarumat beragama. Ia menyinggung Surat Ensiklik Fratelli Tutti Paus Fransiskus, yang menekankan pentingnya persaudaraan universal dan persahabatan sosial sebagai dasar membangun kerukunan, dialog, dan kerja sama lintas iman.
Sebagai contoh nyata, Uskup Agus juga menceritakan pengalamannya mengundang tokoh Islam untuk memberikan pencerahan kepada para biarawan dan biarawati Katolik. Hal ini, menurutnya, merupakan wujud nyata dialog lintas iman yang saling memperkaya dan menumbuhkan sikap saling menghargai.
Menanggapi penjelasan tersebut, Sekretaris FKUB Kalbar H. Nurwahid, S.Ag menyampaikan apresiasinya. Ia menilai pemaparan Uskup Agus sangat membuka wawasan baru mengenai kehidupan internal Gereja Katolik sekaligus memberi gambaran konkret bagaimana Gereja membangun kerukunan dengan umat beragama lain.

Selain berdialog, rombongan FKUB juga mengapresiasi keunikan Gedung Keuskupan Agung Pontianak yang menjadi salah satu ciri khas Gereja Katolik di Kalimantan Barat.
Sebagai penutup kunjungan, Uskup Agustinus Agus menjamu rombongan FKUB Kalbar dengan makan siang bersama di lantai 5 Gedung Keuskupan. Suasana penuh keakraban itu semakin mempererat persaudaraan dan mencerminkan semangat kerukunan yang dihidupi bersama.#Paul