MajalahDUTA.Com, Pontianak- Dirilis dari Vatikan News yang berjudul “Church leaders decry Indonesia bomb attack on Palm Sunday” yang ditulis oleh Lisa Zengarini. Berisikan tentang seruan Gereja Mengencam Serangan Bom di Indonesia pada Minggu Palma.
Gereja dan pemimpin dari semua denominasi agama mengutuk pemboman katedral Makassar pada Minggu Palem.
Langkah pengamanan untuk melindungi umat Kristiani selama perayaan Pekan Suci diperketat di Indonesia, menyusul serangan bom bunuh diri di Katedral Hati Kudus Yesus Makassar, di Sulawesi Selatan, pada Minggu Palma.
Pengeboman yang terjadi pada akhir Misa Minggu Palma, telah menewaskan dua pelaku dan sedikitnya 20 orang terluka, menuai kecaman dan solidaritas dari seluruh dunia dengan Gereja di Indonesia. Paus Fransiskus menyerukan doa bagi para korban selama doa Angelus di Basilika Santo Petrus.
Baca Juga: Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus Kecam Aksi Bom Bunuh diri di Katedral Makassar
Perhatian dan doa para uskup
Para uskup Indonesia telah menyatakan “keprihatinan, doa dan kesedihan yang mendalam atas serangan itu” dengan mengatakan “tidak hanya pada komunitas Katolik tetapi pada seluruh Bangsa dan Negara Indonesia”.
Ini “merendahkan martabat manusia, menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan dan menambah panjang daftar aksi terorisme di nusantara tercinta “, sebuah komunike berbunyi. Pernyataan yang ditandatangani oleh Uskup Yohannes Harun Yuwono, ketua Komisi Hubungan Antaragama Konferensi Waligereja Indonesia, menyerukan umat Katolik dan seluruh rakyat Indonesia untuk “tetap tenang” dan “tetap waspada”.
Komisi juga mengungkapkan “kepercayaan penuh” para uskup terhadap pemerintah Indonesia, angkatan bersenjata dan polisi nasional, dan berharap “serangan tidak akan merusak dan melemahkan hubungan” yang telah dibangun selama bertahun-tahun antara pemeluk agama dan keyakinan.
Baca Juga: Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus; Terima Kasih Pada Para Leluhur
Solidaritas dari para pemimpin Kristen dan Muslim Indonesia
Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, telah menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan telah mengundang umat Kristiani di Tanah Air “jangan takut tapi waspada”, lapor UCA News. Presiden Indonesia Joko Widodo mengutuk insiden tersebut dan mengatakan terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pemboman itu juga dikecam oleh Anwar Abbas, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia, yang mengatakan serangan itu bertentangan dengan nilai-nilai agama. Menurut pemimpin Muslim itu, serangan itu terkait dengan penangkapan puluhan teroris di beberapa wilayah di Tanah Air oleh pasukan antiteror polisi sejak Januari.
Baca Juga: Atasi Mental Block: Bagaimana Caranya?
Dewan Gereja Dunia bersatu dalam solidaritas
Dewan Gereja Dunia (Wcc) terlalu bersatu dalam mengutuk pemboman itu. “Kami berdoa untuk para korban serangan kejam ini, untuk keluarga dan orang yang mereka cintai, untuk para jamaah yang baru saja menyelesaikan kebaktian Minggu Palem mereka,” kata penjabat sekretaris jenderal Pdt. Prof. Dr Ioan Sauca. ” Kami berdoa untuk para pelaku, yang menjadi mangsa ideologi ekstremis sehingga mereka rela menghancurkan diri mereka sendiri untuk menyakiti orang lain.”
Sauca juga menyerukan solidaritas dari dunia dalam membawa perdamaian, keamanan dan keadilan tidak hanya untuk Indonesia tetapi untuk semua orang, di setiap bangsa. “Serangan terhadap gereja lokal — tindakan sesat yang sangat mengerikan yang menargetkan kakek-nenek, dan anak-anak serta cucu mereka, saat mereka beribadah, adalah serangan terhadap kita semua,” katanya.
Tradisi toleransi yang sudah lama terancam oleh fundamentalisme
Indonesia adalah negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, tetapi memiliki tradisi toleransi dan pluralisme yang telah lama berdiri, yang diabadikan dalam lima prinsip dasarnya, “Pancasila”.
Namun, selama dua dekade terakhir tradisi ini telah diuji oleh kelompok radikal Islam dan teroris yang terkait dengan al-Qaeda dan baru-baru ini dengan apa yang disebut Negara Islam, yang juga menargetkan umat Kristen. Umat Katolik adalah sekitar 3 persen dari populasi. (Sz).




