Sunday, November 9, 2025
More

    Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus Kecam Aksi Bom Bunuh diri di Katedral Makassar

    MajalahDUTA.Com, Pontianak- Pandemi Covid 19  belum berakhir, namun sekarang ada ulah baru yang terjadi beberapa hari lalu persis di Gerbang Depan Gereja Katedral Hati Yesus Yang Maha Kudus Makassar yang dahulu bernama Gereja Katedral Ujung Pandang merupakan gedung gereja tertua di kota Makassar, termasuk di seluruh wilayah Sulawesi Selatan. Gereja ini jadi sasaran bom bunuh diri tepat pada Minggu Palma  (28/3) pagi.

    Sebagai tokoh agama Katolik Keuskupan Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus angkat bicara terkait kasus yang masih hangat tersebut. Dalam wawancara bersama wartawan Majalah DUTA, Tribun Pontianak, Ruai TV, Suara Indonesia, RRI, Suara Pemred, TVRI dan Media Komisi Komunikasi Keuskupan Agung Pontianak Uskup Agung Pontianak mengungkapkan tidak ada satu agama dan kepercayaan apapun yang mengijinkan orang menghabiskan nyawa orang lain.

    “Karena saya yakin bahwa nyawa berada ditangan Tuhan,” ujarnya Senin (29/3) siang.

    Mgr Agustinus Agus menegaskan ketika manusia mengambil perananan Tuhan, melanggar norma-norma hukum dan melanggar hak kemanusiaan serta menghancurkan martabat manusia maka tindakan tersebut  patut dikutuk.

    Sebagai tokoh Katolik di Keuskupan Agung Pontianak, Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus sangat prihatin dengan fenomena yang terjadi dan turut berduka atas korban-korban.

    Mgr Agus mengajak seluruh umat untuk mendoakan agar korban-korban cepat sembuh dan dalam hal ini Mgr Agus juga berterima kasih kepada pihak pemerintah yang cepat tanggap terhadap korban.

    Dalam wawancara siang itu, Mgr Agus pertanyakan kenapa fenomena ini terulang kembali, ada apa di negara kita ini? “Tidak mungkin suatu kejadian ini tanpa sebuah back-up atau backing. Misalnya dana dan sebagainya,” tuturnya.

    Uskup Agung Pontianak minta agar pihak keamanan khususnya Polri dalam hal ini harus serius dalam kasus yang terjadi ini. Sebagaimana yang Presiden RI ungkapkan untuk menuntaskan sampai keakar-akarnya.

    Khusus di Kalimantan Barat sebagai Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus sangat bersyukur dengan kemamanan yang ada. Padahal Kalbar ini juga sudah lama menjadi incaran baik dari kejadian berapa puluh tahun lalu terkait fenomena pelanggaran HAM. “Nampaknya sekelompok orang menginginkan ini terjadi lagi,” tambahnya.

    Tidak ada Sesuatu yang Logis

    Dalam wawancara siang itu, Uskup Agung Pontianak juga sedikit mempertanyakan sebenarnya ada apa dibalik tragedi yang terjadi  dan apa motif dibaliknya? “Saya tidak melihat suatu yang logis dengan cara yang tak halal dan tujuan yang tak jelas,” pungkasnya.

    Mgr Agustinus Agus mengungkapkan bahwa agama apapun tidak akan mendukung perbuatan semacam ini. Di pihak lain, tokoh-tokoh agama juga harus bersatu untuk melawan hal ini.

    Kondisi yang masih pandemi covid19 bahkan Negara sudah memberi anggaran yang begitu besar untuk terlepas dari Pandemi Covid19, namun sekarang ada lagi yang buat ulah seperti itu.

    “Saya sangat prihatin dan mengutuk perbuatan semacam itu. Karena saya yakin yang berhak mencabut nyawa manusia adalah Tuhan itu sendiri,” ucapnya.

    Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus mengajak seluruh masyarakat biasa, umat beragama untuk  mendukung pihak-pihak yang bertanggungjawab terutama Polri dan TNI. Karena tanpa dukungan masyarakat-masyarakat kecil hal seperti ini sulit untuk diatasi.

    Rasio jumlah masyarakat dan polisi kan jauh sekali. Untuk itu sebagai tokoh umat katolik, Mgr Agustinus Agus tegaskan fenomena ini tidak dihubungkan dengan agama tapi justru menjadi tanggung jawab dan masalah setiap insan.

    “Saya menghimbau khusus untuk orang katolik kita dukung usaha aparat kemanan kita berdoa agar kelompok-kelompok seperti ini mau bertobat dan kembali ke jalan yang benar sesuai agama yang dianutnya,” harapnya.

    Sikap Waspada

    Uskup Agus juga mengingatkan jika andai kata ada dendam pribadi, janganlah membawa orang lain menjadi korban. Terlebih untuk masyarakat Kalimantan Barat sudah saatnya bangkit dan bersatu.

    Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus juga mengisahkan sejak pertama kali ia datang ke Pontianak, selalu berusaha menjalin silahturahmi dengan semua golongan baik dari ras, kelompok, agama dan pihak pemerintah. Ia sadar sebab Gereja Katolik dan manusia pada umumnya tidak bisa hidup sendiri.

    “Tidak ada satu pemerintah dan bahkan Amerika-pun dengan pandemi Covid19 harus butuh Tenaga ahli dari Negara lain,”tuturnya.

    Mgr Agustinus Agus menyampaikan untuk Gereja St. Yoseph Katedral Pontianak persiapan internal menyambut paskah dipastikan aman oleh Kapolda.  Dalam masalah  ini secara internal gereja juga harus memperkuat dan Satpam juga harus lebih mengenal umat Katolik dan waspada.

    “Kita harus waspada, tapi dipihak lain jangan juga takut. Sikap waspada bukan berarti takut, tetapi lebih bermakna jangan lengah,” kata Mgr Agus.

    Menutup wawancara siang itu, Mgr Agustinus Agus tak habis pikir kenapa Gereja Katedral Makassar jadi sasaran. Setahunya, bahwa gereja Katedral tidak terlalu besar dan paling hanya bisa menampung 300-400 umat saja. Sudah lama ia dengar gereja disana mau dibangun tapi tidak terrealisasi sampai saat ini. (SZ).

    Related Articles

    spot_img
    spot_img

    Latest Articles