Sunday, October 26, 2025
More

    Pioneer dari Human Resource Management (Ilmu SDM)

    DUTA, Media Center San Agustin | Robert Owen (1771-1858) seorang manajer di pabrik pemintal kapas di New Lanark, Skotlandia, sejak awal 1800-an, sering dianggap sebagai salah satu pelopor dalam manajemen ilmiah.

    Dia memandang sumber daya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan, sebuah pemikiran yang jauh di depan masanya. Dalam teori manajemennya, Owen menitikberatkan pentingnya peran manajer atau kader yang harus berfungsi sebagai reformis dalam pengelolaan sumber daya manusia.

    Teori manajemen Owen berfokus pada reformasi kondisi kerja dan pengelolaan tenaga kerja, yang sangat berpengaruh dalam perkembangan awal manajemen sumber daya manusia.

    Dia mengkritik keras kondisi kerja yang buruk pada masa itu, seperti pekerja anak di bawah usia lima tahun dan hari kerja yang panjang hingga 13 jam sehari.

    Sebagai respons, Owen mengusulkan pengurangan jam kerja menjadi 10,5 jam dan membatasi usia minimum tenaga kerja menjadi 10 tahun. Selain itu, ia juga mendirikan toko-toko perusahaan yang menyediakan kebutuhan sehari-hari bagi para pekerja dengan harga lebih murah, sebagai bagian dari usaha kesejahteraan karyawan.

    Sumber: Lookandlearn history images (Diakses 27 September 2024)

    Kaitan dengan Teori Manajemen Klasik dan Modern

    Dalam konteks manajemen klasik, kontribusi Owen dapat dilihat sebagai pendahulu dari teori-teori yang cenderung sistematis seperti Scientific Management dari Frederick Taylor (1856-1915) yang muncul kemudian.

    Meskipun dia tidak mendokumentasikan pendekatannya dalam bentuk teori formal seperti Taylor, fokusnya pada efisiensi dan perbaikan kondisi kerja menggambarkan semangat yang serupa dengan Taylorisme.

    Pendekatannya dengan menekankan kesejahteraan pekerja bisa dilihat sebagai awal dari gerakan Human Relations (hubungan kemanusiaan) yang dikembangkan oleh Elton Mayo (1880-1949) pada 1920-an dan 1930-an, yang menunjukkan bahwa kondisi sosial dan psikologis sangat mempengaruhi produktivitas pekerja.

    Jika ditinjau dari segi manajemen modern, gagasan Owen tentang sumber daya manusia (SDM) masih sangat relevan, terutama dalam teori Human Resource Management (HRM/MSDM).

    Konsep bahwa kesejahteraan pekerja dan kondisi kerja yang baik dapat meningkatkan produktivitas adalah prinsip yang diterima secara luas dalam manajemen sumber daya manusia modern.

    Lebih jauh lagi dari pendekatan Owen terhadap kesejahteraan pekerja seolah mau mencerminkan prinsip-prinsip Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkembang pada abad ke-21, di mana perusahaan tidak hanya bertanggung jawab kepada pemegang saham tetapi juga kepada kesejahteraan pekerja dan masyarakat sekitar, dalam konteks ini dimana perusahaan itu berdiri memiliki keterikatan moral terhadap lingkungan masyarakat setempat.

    Sumber: Commons Wikimedia (Akses 27 September 2024)

    Kontribusi Owen terhadap teori manajemen penting dilihat dalam konteks sejarah industri pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19.

    Kondisi kerja yang keras, seperti yang digambarkan oleh Owen, mendorong munculnya berbagai reformasi perburuhan di Eropa dan Amerika Serikat.

    Misalnya, Factory Act 1833 di Inggris, yang mulai membatasi jam kerja untuk anak-anak dan memperbaiki kondisi kerja, bisa dianggap sebagai respons terhadap kesadaran yang dibangkitkan oleh tokoh-tokoh seperti Owen.

    Teori manajemen Owen juga dapat dipahami melalui perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang cepat pada masa itu. Revolusi Industri membawa pergeseran besar dari ekonomi agraris ke industri, yang menimbulkan tantangan baru dalam pengelolaan tenaga kerja dan produksi.

    Owen adalah salah satu dari sedikit pengusaha pada masanya yang melihat manusia bukan hanya sebagai sumber daya produktif tetapi juga sebagai individu yang memiliki kebutuhan dan hak-hak yang harus dihormati.

    Dengan demikian Robert Owen yang merupakan seorang visioner dalam manajemen sumber daya manusia, menyumbangkan gagasannya tentang perbaikan kondisi kerja dan kesejahteraan pekerja terus memengaruhi teori dan praktik manajemen hingga hari ini.

    Meskipun dia hidup pada awal Revolusi Industri, pemikirannya masih relevan dalam diskusi modern tentang manajemen sumber daya manusia, CSR, dan etika bisnis.

    Perjalanan Owen dari manajer pabrik kapas ke pionir manajemen adalah semiotika untuk menunjukkan perhatian pada aspek manusiawi dalam organisasi dengan membawa perubahan signifikan dalam teori dan praktik manajemen, baik dalam konteks klasik maupun modern. (Diolah dari berbagai sumber.[S])

    Related Articles

    spot_img
    spot_img

    Latest Articles