MajalahDUTA.Com,Pontianak-Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus berkati Rumah Pastoran St. Paulus Mandor yang masih dalam kuasi Paroki Mandor.
Acara peresmian dan pemberkatan Pastoran St. Paulus dari Salib Mandor dilaksanakan pada Rabu Sore, 14 April 2021 dihadiri oleh sejumlah umat. Kegiatan sore itu disambut dengan tarian adat oleh Orang Muda Katolik dan dimeriahkan oleh koor gabungan Kuasi Paroki Mandor dalam ibadat sabda pemberkatan Pastoran St. Paulus dari Salib.
Kegiatan sore itu dimulai pukul 16.00 WIB serta dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dan Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa beserta jajarannya.
Acara didahului dengan sambutan dari ketua panitia peresmian, Pastor Paroki dan Bupati Landak.
Dilanjutkan dengan pemberkatan oleh Mgr. Agustinus Agus yang dipimpin dalam ibadat sabda kemudian pemercikan air kudus ke seluruh sudut ruangan.
Pastoran yang diberkati dan diresmikan tersebut memiliki luas sebesar 445 meter persegi. Dengan rincian untuk lantai satu sebesar 335,5 meter persegi dan untuk lantai dua sebesar 109,5 meter persegi.
Sembilan Bulan Sedari Peletakan Batu Pertama Pembangunan
Upacara pemberkatan Pastoran Kuasi Paroki Santo Paulus dari Salib Mandor Kabupaten Landak Keuskupan Agung Pontianak ini telah berlangsung dengan khidmat dan sukses.
Baca Juga: Mengenal Tarekat MSC (Societas Missionarium sacratissimi Cordis Iesu)
Upacara dimulai di luar Pastoran. Persis di depan dalam keadaan tertutup dan terkunci. Kemudian seluruh umat berkumpul di halaman.
Dalam kata pengantarnya, Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus mengungkapkan syukur karena hari ini bisa meresmikan dan memberkati pastoran baru yang akan ditempati oleh dua pastor Passionis yang berkarya di Keuskupan Agung Pontianak.
Jadi khusus di Keuskupan Agung Pontianak sudah ada tiga paroki yang dibantu dari tenaga Passionis antara lain, Paroki Tanjung Hulu, Paroki Sungai Ambawang dan Mandor.
Sebagai Ketua Panitia, Heribertus Neri mengungkapkan persis pada 10 Juli 2020 yang lalu di tempat itu juga telah dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan gedung pastoran.
Baca Juga: Pastor Ferdinand OFMCap Ungkapkan: Menguatkan dan Menyadarkan adalah Bagian Iman Kita
Sehingga tepat pada Rabu, 14 April 2021 merupakan momen sembilan bulan gedung pastoran dapat berdiri dan diresmikan.
Ia mengisahkan bahwa tepat sembilan bulan layaknya seorang ibu yang mau melahirkan akhirnya sekarang sudah diberkati dan diresmikannya Pastoran St. Paulus dari Salib Mandor.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Mgr. Agustinus Agus selaku Uskup Agung Pontianak yang sudah berusaha keras untuk membangun gedung ini yang dimana kedepannya akan digunakan sebagai fasilitas dan administrasi paroki,” kata Heribertus.
Heri juga berterima kasih pula kepada Pemerintah Kabupaten Landak yang telah membantu berdirinya gedung pastoran tersebut.
Baca Juga: Paguyuban Wartawan Katolik Anugerahkan Tropi Terima Kasihku KepadaMu kepada Ketua KPK H Firli Bahuri
Tak lupa juga ia ucapan terima kasih kepada seluruh donatur dan ketua stasi umat Katolik terlebih secara khusus yang berada di wilayah Mandor atas semua dukungan dan bantuan baik secara material dan tenaga sehingga pada hari ini kegiatan peresmian dapat dilaksanakan.
Sebagai perwakilan umat, ia berharap agar dengan diresmikan dan diberkatinya Pastoran dapat menjadi tonggak sejarah kebangkitan iman bagi umat katolik serta seluruh masyarakat yang ada di Kecamatan Mandor.
Pastoran Bukan Hanya Sekedar Tempat
Sebagai Pastor Paroki Pastor Andreas Dwi Heri Priyodarminto CP mengucapkan banyak terima kasih atas perjuangan Mgr. Agustinus Agus yang sudah mengusahakan berdirinya Pastoran baru untuk wilayah Mandor.
Pastor Paroki Mandor berharap semoga Pastoran tersebut bukan hanya menjadi tempat tinggal yang nyaman tetapi dapat menjadi pusat pelayanan bagi umat yang ada di paroki.
Andreas Dwi Heri Priyodarminto CP juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Landak yang sudah memfasilitasi dengan berbagai upaya.
Baca Juga: Bencana Alam di NTT Jadi Perhatian Diaspora Katolik Sedunia saat Rayakan Paskah
Ia berharap kerja sama ini dapat berkelanjutan bukan hanya pembangunan fisik tetapi juga pembangunan sumber daya manusia dan rohani di Kabupaten Landak khususnya di Kecamatan Mandor.
Pastor Andreas CP mengungkapkan terima kasihnya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kerja sama pembangunan Pastoran dan yang telah mendukung selama pendirian Paroki St. Paulus dari Salib Mandor.
“Semoga dengan pendirian pastoran ini seluruh pihak bisa bekerjasama untuk membangun kehidupan rohani dan memperdalam iman umat,” ujarnya.
Apresiasi Apa yang Telah Keuskupan Agung Pontianak Lakukan
Dalam kesempatan itu pula, dr. Karolin Margret Natasa mengucapkan syukur meskipun dalam pandemi Covid-19, tetapi pastoran bisa selesai dan tentu saja berkat dari Tuhan yang Maha Kuasa Yesus Kristus maka pembangunan Pastoran dapat terwujud.
“Sebagai Pemerintah Daerah kami mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Keuskupan Agung Pontianak untuk masyarakat dan kebutuhan Kabupaten Landak,” ujarnya.
Karolin berharap dengan peresmian itu, para pastor dapat melayani umat dalam peningkatan kualitas masyarakat Kecamatan Mandor terutama di paroki baru. “Semoga dengan ini masyarakat dapat menjadi semakin baik di masa yang akan datang,” katanya.
Ia juga berharap agar anak-anak, remaja, dewasa dan lansia dapat terlayani dengan baik, baik dalam hal hidup bermasyarakat dan spritual.
Semangat Gotong Royong
Hal ini dapat terwujud karena Gotong Royong. Tanpa Gotong Royong dan kerja sama maka pastoran tak mungkin terwujud.
Baca Juga: Museum Kapusin, Pusaka Dayak & Tionghua di Paroki Santo Fransiskus Assisi Singkawang
“Dari pemerintah daerah telah memberikan tanah hingga bekerja sama baik dari pihak Keuskupan, pastor dan umat sehingga dapat terwujud pada hari ini,” kata Karolin.
Karolin juga menegaskan bahwa gotong royong dan kekompakan haruslah selalu dipelihara. Hal itu tidak hanya untuk mewujudkan bangunan fisik tetapi membangun gereja yang sebenarnya ditengah umat. “Inilah tantangan yang akan ada terus menerus dimasa mendatang,” tambahnya.
Kebersamaan harus menjadi hal yang paling utama untuk membangun kualitas hidup bermasyarakat semakin baik.
Dalam Sambutan itu, Bupati Landak juga sedikit menyinggung tentang kegiatan pasar malam harus dikurangi.
Baca Juga: Sejarah: Kongsi Lan-Fong Mandor Kalimantan Barat
“Saya Boleh Ngadu sedikit Bapak Uskup? Mandor ini, kalau yang disebut dengan Pasar malam paling jago. Mohon maaf ya, saya Bupati mata-matanya banyak,” katanya.
Ia juga mengaku bahwa banyak informasi yang ia ketahui, bahkan ia pernah mendapat curhat dari ibu-ibu kalau ada pasar malam suaminya tak pulang-pulang.
Karolin juga prihatin bahwa Kecamatan Mandor juga masih banyak hal-hal yang menyangkut prostitusi.
Dalam kesempatan itu pula ia mohon bantuan gereja untuk mulai bina masyarakat agar Kecamatan Mandor pelan-pelan menjadi lebih baik dan berkualitas.
Dalam kesempatan yang sama itu, Bupati Landak mengungkapkan bahwa Kabupaten Landak merupakan salah satu Kabupaten yang masih berjuang untuk melepaskan diri dari kemisikian.
Bupati Landak mengesalkan bahwa umumnya orang tua sanggup pasang angka setiap hari, tapi anak tak mampu untuk disekolahkan.
“Akhirnya, anak putus sekolah. Untuk itu tak heran jika angka putus sekolah di Kabupaten Landak juga tinggi,” tambah Karolin.
Kualitas Mental dan Spritual yang semakin baik
Menutup sambutannya dalam pemberkatan dan peresmian Pastoran sore itu Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa berharap semoga Pastoran baru bukan hanya sekedar bangunan fisik.
Tetapi lebih dari itu yakni bisa membangun kualitas masyarakat secara mental dan spritual yang semakin baik untuk siap menghadapi berbagai tantangan zaman.
“Karena berhubung dengan itu, Kecamatan Mandor adalah lini pertama batas Kabupaten Landak dengan kota ini,” katanya.
Paroki Kuasi Mandor Sudah Miliki Pastoran
Kesempatan pertama, Uskup Agung Pontianak mengucapkan selamat kepada Paroki Mandor karena sekarang sudah punya pastoran untuk tempat tinggal pastor yang merupakan sarana pelayanan umat di paroki.
Mgr. Agustinus Agus juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa yang sudah memberikan perhatian yang begitu besar kepada Keuskupan Agung Pontianak terutama dalam hal tersebut.
Hibah Tanah
Mgr. Agustinus Agus juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Landak telah bersedia menghibahkan tanah yang seharusnya menjadi milik Kabupaten Landak tetapi dilimpahkan kepada Gereja Katolik untuk mendirikan gedung Pastoran di Kecamatan Mandor.
Baca Juga: Pastor Lukas Ahon, CP Ungkapkan Inti Sari Kata Solider- Minggu Paskah 2021
“Oleh karena itu sebagai ucapan terima kasih, semoga pelayanan di paroki ini sungguh-sungguh sebagai pusat pelayanan,” katanya.
Gedung ini memang sebagian besar dibangun oleh dana Keuskupan, tetapi sebagai Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus berharap agar umat dapat bergotong royong untuk membantu pastor terkait kebutuhannya sehari-hari.
Misalnya dari satu kampung bergotong royong secara bergiliran untuk membantu pastor yang ada di paroki.
Pertolongan yang diberikan juga dapat berupa finansial, tenaga dan liturgi yang menjadi target utama Keuskupan Agung Pontianak.
Sebagai Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus mengucapkan banyak terima kasih kepada Provinsial Passionis yang merelakan pastornya untuk berkarya di Paroki Mandor yakni Paroki Santo Paulus dari Salib.
Harapan Pemekaran Paroki Meranti
Uskup Agus juga berharap Meranti juga dapat menjadi kuasi Paroki dan tahun depan dapat dimekarkan menjadi paroki baru. Karena sekarang Darit melayani kurang lebih 60 kampung.
Baca Juga: Kebangkitan
Mudah-mudahan dengan Meranti menjadi paroki. Sehubung dengan itu, belum lama ini ada utusan satu pastor dari MSC untuk persiapan kuasi paroki di Meranti.
“Semua ini kami lakukan agar pelayanan Keuskupan lebih dekat dengan umat. Harapannya penyakit-penyakit masyarakat yang sudah disebutkan bupati tadi, pelan-pelan bisa kita basmi,” kata Mgr. Agus.
Usai Ibadat Pemberkatan dan Sambutan penutup dari Uskup Agung Pontianak selanjutnya penandatanganan prasasti oleh Bupati Landak dan Uskup Agung Pontianak.
Setelah itu, rombongan akan memantau gedung pastoran yang baru diberkati dan diresmikan. Samuel_Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak.