Sunday, November 9, 2025
More

    Pastor Ferdinand OFMCap Ungkapkan: Menguatkan dan Menyadarkan adalah Bagian Iman Kita

    MajalahDUTA.Com, Sekura- Malam cerah dengan udara sejuk ditambah dengan angin sepoi-sepoi laut membuat suasana misa di Kamis malam, 8 April 2021 khidmat dan hening.

    Misa liturgi biasa malam itu dipimpin oleh Pastor Ferdinand, OFMCap di Stasi Santa Maria Kecamatan Sekura yang diikuti oleh suster-suster KFS, puluhan umat dan anak asrama Susteran KFS Sekura sesuai Protokol Kesehatan.

    Malam itu merupakan malam dengan bacaan harian yang diambil dari Lukas 24:35-48 mau mengingatkan umat kembali tentang kesadaran akan iman akan kebangkitan Kristus.

    Pastor Ferdinand, OFMCap dalam homilinya mengungkapkan Yesus berusaha menyadarkan para murid untuk percaya akan kebangkitan-Nya. Yesus yang menampakkan diri dan berdialog dengan mereka para murid.

    Melalui dialog yang intensif, Yesus berusaha untuk menyadarkan, menguatkan dan membuka mata para murid yang sedang ketakutan serta penuh kebimbangan.

    Dengan cara demikian, mereka menjadi percaya dan siap bersaksi tentang kebangkitan-Nya. Pewartaan tentang kebangkitan menjadai lebih mungkin karena mereka mengalami dan menjadi saksi atas semua peristiwa yang terjadi.

    Dikisahkan bahwa pemberitaan Lukas tentang kebangkitan Kristus yang didasarkan pada kisah para saksi. Bacaan hari malam itu merupakan kisah Paskah yang ketiga dalam Injil Lukas.

    Dalam kisah pertama, meski tidak bertemu Yesus, beberapa perempuan menjadi saksi kubur yang kosong (Luk. 23:56b-24:12). Dalam kisah kedua, Ia menampakkan diri pada dua orang murid (Luk 24:13-35).

    Dan yang ketiga, Yesus memperlihatkan diri-Nya pada sebelas orang murid, yang sedang mendengarkan cerita dua murid yang bertemu Yesus di Emaus. Para murid terkejut dan takut ketika melihat Yesus. Tampaknya mereka tidak pernah berharap bahwa Yesus akan bangkit dan hidup! Namun mereka kemudian menjadi girang dan heran, meski belum paham!

    Dalam homilinya juga, Pastor Ferdinand OFMCap mengisahkan bahwa Yesus tidak membiarkan mereka bingung. Bahkan Yesus menyuruh muridnya untuk melihat dan meraba bekas luka di tangan dan kaki-Nya.

    Diceritakan bahwa saat Yesus pun memakan sepotong ikan goreng (42-43) untuk meyakinkan mereka. Tindakan Yesus ini memperlihatkan bahwa tubuh kebangkitan-Nya benar-benar memiliki aspek fisik. Kebangkitan-Nya adalah kebangkitan manusia seutuhnya, yakni melibatkan tubuh, yang berdaging dan bertulang.

    Atas semua itu, para murid diberi tanggung jawab untuk mengemban misi Allah, dengan menjadi saksi yang memberitakan pertobatan dan pengampunan kepada segala bangsa.

    Untuk itu para murid akan mendapatkan pertolongan dari Roh Kudus. Menjadi saksi Kristus, sesungguhnya bukan sekadar tugas atau kewajiban. Sebagai orang yang sudah berjumpa Kristus dan menerima keselamatan dari-Nya, Pastor Ferdinand mengajak umat untuk terdorong berbagi sukacita ini kepada sesama.

    “Karena hanya dengan mengandalkan Roh dan menggali Firman, jadilah saksi-Nya yang andal,” pungkas Pastor Ferdi.

    Sebagai penghujung homilinya, ia menambahkan bahwa sebagai pengikut Yesus, manusia menerima tugas yang sama untuk mewartakan kebangkitan-Nya melalui kesaksian hidup umat dalam keseharian. Sesuai dengan panggilan umat masing-masing di manapun,  kapan pun dan bagaimanapun caranya.

    Setiap insan yang percaya kepada-Nya menerima tanggungjawab yang sama pula dalam mewartakan Tuhan, bukan diri sendiri. Manusia menawarkan kasih dari Tuhan. Cara dan strategi yang digunakan akan sangat menentukan apakah pewartaan yang dilakukan berhasil atau tidak.

    Pastor berharap semoga dengan bantuan dan pertolongan-Nya, kesaksian dan laku hidup umat yang percaya kepadanya menjadi pewartaan yang sesungguhnya tentang Tuhan yang bangkit.- (L).

    Related Articles

    spot_img
    spot_img

    Latest Articles