Sunday, November 9, 2025
More

    Pengembangan Iman Melalui Pelayanan Liturgi

    Duta, Pontianak | Tidak semua orang menemukan Tuhan di ruang sunyi. Ada yang justru menemukan-Nya di tengah alunan lagu, denting gitar, atau bait Mazmur yang mengalir dari hati. Begitulah cara sebagian umat Katolik menghidupi imannya melalui pelayanan liturgi.

    Bagi banyak orang muda, terutama di lingkungan kampus dan paroki, pelayanan liturgi menjadi ruang belajar yang sangat istimewa. Di sana mereka tidak hanya bernyanyi atau membaca doa, tetapi juga belajar tentang kedisiplinan, kerja sama, dan cinta pada Tuhan yang diungkapkan lewat karya nyata.

    Tulisan ini terinspirasi dari pengalaman dua mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Katolik (STAKat) Pontianak yang setia melayani di altar Tuhan: Naca Hizkia Jrikho, seorang anggota koor, dan Octavianus Dicky, seorang pemazmur. Keduanya adalah contoh sederhana dari kaum muda yang menemukan sukacita iman lewat pelayanan liturgi.

    Mereka mengingatkan kita bahwa liturgi bukan sekadar serangkaian doa atau lagu yang diulang setiap Minggu, tetapi sebuah perjumpaan hidup antara Allah dan umat-Nya. Dalam liturgi, iman dipupuk, hati dipersatukan, dan cinta Allah dinyatakan nyata di tengah Gereja.

    Mengapa Memilih Pelayanan Koor dan Mazmur?

    Bagi Naca dan Dicky, pelayanan bukan sekadar kewajiban Mingguan, tetapi ungkapan cinta kepada Allah. Sejak awal kuliah di STAKat Pontianak, mereka sudah aktif melayani: Naca sebagai anggota koor dan Dicky sebagai pemazmur. Meski sibuk dengan tugas kuliah, keduanya tetap setia hadir di setiap latihan dan perayaan Ekaristi.

    “Melayani di koor itu seru,” kata Naca dengan senyum lebar. “Kami tidak hanya bernyanyi, tapi benar-benar memuji Tuhan dari hati. Rasanya seperti berdoa lewat lagu.”

    Hal yang sama dirasakan Dicky. Baginya, tugas sebagai pemazmur bukan soal tampil di depan umat, tetapi soal menyampaikan Sabda Tuhan melalui nyanyian. “Ketika bermazmur, saya merasa sedang berbicara langsung dengan Allah,” ujarnya.

    Keduanya sepakat: pelayanan liturgi menumbuhkan kedekatan pribadi dengan Tuhan dan membantu mengembangkan iman secara rohani. Melalui lagu, doa, dan kesetiaan melayani, mereka belajar menjadi pribadi yang lebih rendah hati dan peka terhadap kehadiran Allah.

    Mereka pun berharap agar semakin banyak kaum muda Katolik berani mengambil bagian dalam pelayanan Gereja, bukan hanya di altar, tapi juga di berbagai bidang hidup. Sebab, seperti mereka katakan, pelayanan bukan hanya terjadi di dalam gereja, tetapi juga dalam keseharian ketika kita menghadirkan kasih Kristus bagi sesama.

    Pelayanan liturgi, apa pun bentuknya, memiliki tujuan yang sama: memuliakan Tuhan, memperkuat iman umat, dan membangun komunitas Gereja yang hidup. Dalam pelayanan, umat belajar untuk bertumbuh dalam kasih, saling meneguhkan, dan semakin menyerupai Kristus yang datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani.

    Refleksi Iman: Melayani dengan Hati yang Bersih

    Melalui pengalaman sederhana ini, kita diingatkan kembali bahwa ibadah bukan sekadar rutinitas atau kewajiban mingguan. Ibadah adalah perjumpaan hidup antara Allah dan umat-Nya. Dalam setiap liturgi, kita tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga diundang untuk berpartisipasi aktif dalam karya keselamatan Kristus.

    Pelayanan liturgi menuntut hati yang bersih, kerendahan hati, dan kesetiaan. Menjadi koor, pemazmur, lektor, atau pelayan altar bukan sekadar “tugas”, melainkan panggilan untuk mempersembahkan diri kepada Tuhan.

    Dari pengalaman Naca dan Dicky, kita belajar bahwa iman bertumbuh ketika diwujudkan dalam tindakan. Ketika kita mau bernyanyi dengan tulus, membaca mazmur dengan penuh doa, atau sekadar membantu di altar, di sanalah kasih Allah bekerja.

    Pada akhirnya, pelayanan liturgi bukan hanya tentang suara yang merdu atau penampilan yang rapi, tetapi tentang hati yang mau hadir, melayani, dan menyerahkan diri kepada Allah. Di situlah iman berkembang, sederhana, tetapi sungguh hidup.

    Mahasiswa AKUB mewawancarai 2 mahasiswa STAKAT Pontianak tentang pelayanan liturgi paroki (032/11/2025)

    Melayani, Tumbuh, dan Mengasihi

    Pelayanan liturgi bukan sekadar rutinitas gereja, tetapi jalan nyata untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Di dalamnya, umat Katolik diajak untuk mengalami perjumpaan dengan Allah melalui lagu, doa, dan tindakan sederhana yang penuh makna.

    Melalui pengalaman para pelayan muda seperti Naca dan Dicky, kita belajar bahwa pelayanan liturgi menjadi ruang di mana tradisi Gereja bertemu dengan semangat baru kaum muda. Di sanalah keseimbangan antara warisan iman dan kreativitas zaman ini dipelihara, demi memperdalam dan memperkuat iman umat Katolik.

    Liturgi yang dijalankan dengan hati yang tulus mampu menyalakan kembali semangat rohani umat dan menjadikan Gereja sebagai tempat hidup yang dinamis, terbuka, dan penuh sukacita.

    Harapan

    Kami berharap agar kaum muda Katolik: remaja, mahasiswa, dan generasi penerus Gereja tidak takut untuk terlibat dalam pelayanan. Gereja adalah rumah yang aman dan inspiratif, tempat di mana setiap orang dapat bertumbuh dalam iman dan menemukan jati diri sejatinya sebagai anak-anak Allah.

    Keterlibatan dalam pelayanan bukan hanya memberi manfaat bagi Gereja, tetapi juga bagi diri sendiri: melatih tanggung jawab, memperkuat relasi dengan sesama, dan menumbuhkan kedekatan dengan Tuhan.

    Maka, mari kita mulai dari hal kecil: bergabung dalam paduan suara, menjadi pemazmur, atau membantu di altar. Setiap langkah kecil menuju pelayanan adalah langkah besar menuju kasih Allah.

    Sebab, seperti yang diajarkan Kristus, “Barangsiapa melayani, dialah yang terbesar di antara kamu.” (bdk. Mat 23:11). Melalui pelayanan liturgi, iman kita bukan hanya dipelihara, tetapi juga dihidupkan agar Gereja terus bersinar sebagai tanda kasih Allah di tengah dunia.

    *Penulis  : Anas Tasya Fanggi,  Adito, Alexsa Gustia Putri, dan Charoline Tita Kaimabo (Mahasiswa Prodi Keuangan dan Perbankan Akademi Keuangan dan Perbankan Grha Arta Khatulistiwa Pontianak)

    *Editor:   Vinsensius, S.Fil., M.M. (Dosen Akademi Keuangan dan Perbankan Grha Arta Khatulistiwa Pontianak) 

    Related Articles

    spot_img
    spot_img

    Latest Articles