Duta, Pontianak | Ini adalah “Krisis Kesehatan Remaja Di Era Digital”. Mengapa?
Di era digital saat ini, gadget sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi remaja. Alat ini bukan hanya digunakan untuk berkomunikasi, tetapi juga untuk belajar, bermain, dan mencari hiburan.
Sayangnya, kebiasaan menggunakan gadget secara berlebihan dan tanpa batas mulai menimbulkan banyak masalah. Kristana (2021) menyebutkan bahwa penggunaan gadget yang terlalu lama dapat memengaruhi pola tidur, kesehatan fisik, dan perilaku sosial remaja.
Kini, banyak remaja yang hampir tidak bisa lepas dari gadget. Mereka menggunakannya kapan pun dan di mana pun, bahkan di saat yang tidak seharusnya, seperti saat makan, mandi, atau ketika di kamar mandi.
Kebiasaan ini tentu tidak baik karena bisa berdampak pada kesehatan tubuh dan mental (Gustiawati & Marwani, 2020). Penggunaan gadget yang tidak terkontrol juga dapat menurunkan semangat belajar serta membuat remaja kurang peka terhadap lingkungan sekitar (Rahmadani, 2022).
Perkembangan teknologi dan media sosial juga ikut memengaruhi pola hidup remaja. Salah satu contohnya adalah aplikasi TikTok yang sangat populer.

Banyak remaja yang masih aktif menonton video, membuat konten, atau melakukan live streaming hingga larut malam. Kebiasaan ini bisa menimbulkan kecanduan dan membuat waktu tidur menjadi terganggu (Mawitjere et al., 2017).
Padahal, gadget seharusnya bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat, seperti berkomunikasi dengan teman, belajar, atau menyalurkan kreativitas di media sosial (Montie et al., 2019).
Namun, banyak remaja yang menjadikan gadget sebagai sarana hiburan utama. Mereka terlalu asik bermain game atau berselancar di media sosial sampai lupa waktu. Akibatnya, interaksi dengan orang-orang di sekitar berkurang dan pola tidur menjadi tidak teratur (Kristana, 2021). Kurang tidur membuat remaja sulit fokus dan rentan mengalami gangguan kesehatan (Gustiawati & Murwani, 2020).
Berdasarkan laporan State of Mobile 2023 dari data.ai, rata-rata masyarakat Indonesia menghabiskan waktu sekitar 5,7 jam per hari untuk bermain gadget pada tahun 2022. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu 5,4 jam per hari (data.ai, 2023). Survei terhadap anak-anak di 34 provinsi di Indonesia juga menunjukkan bahwa lebih dari 19% remaja mengalami kecanduan gadget.
Padahal, remaja berusia 12–18 tahun seharusnya tidur selama 8–9 jam setiap malam agar tubuh dan pikiran tetap sehat (Gustiawati & Murwani, 2020). Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa sekitar 2.933 remaja menggunakan gadget selama lebih dari 11 jam per hari, meningkat hingga 59,7% (Kristana, 2021).
Remaja yang sering bermain gadget pada malam hari biasanya tidur lebih larut. Menurut penelitian, mereka membutuhkan waktu sekitar satu jam lebih lama untuk tertidur dibandingkan dengan yang jarang menggunakan gadget (Mawitjere et al., 2017).
Kebiasaan ini membuat mereka sering bangun kesiangan dan merasa lelah sepanjang hari. Walau gadget memberi hiburan dan kemudahan, jika digunakan berlebihan, hal itu bisa membuat tubuh dan pikiran cepat letih.
Bergadang karena bermain gadget juga bisa memicu berbagai keluhan, seperti sulit berkonsentrasi, mudah marah, kepala terasa berat, dan mata perih. Tak jarang muncul kantung mata atau lingkaran hitam di bawah mata (Mawitjere et al., 2017).
Kurang tidur yang terus-menerus juga bisa menyebabkan stres, cemas, bahkan depresi. Dalam jangka panjang, hal ini bisa mengganggu hubungan sosial dan keharmonisan keluarga (Montie et al., 2019).
Untuk menghindari dampak buruk tersebut, remaja perlu belajar mengatur waktu dalam menggunakan gadget. Misalnya, tidak menggunakan gadget satu jam sebelum tidur, membatasi penggunaannya di malam hari, dan menggantinya dengan kegiatan lain seperti berolahraga, membaca, atau mengobrol bersama keluarga.
Peran orang tua dan guru juga sangat penting untuk mengingatkan dan membimbing agar remaja bisa menggunakan gadget secara bijak. Dengan begitu, mereka tetap bisa menikmati manfaat teknologi tanpa mengorbankan kesehatan dan waktu istirahat.
Pada akhirnya, gadget memang membawa banyak manfaat jika digunakan dengan benar. Namun, penggunaan yang berlebihan bisa membuat seseorang lupa waktu dan berdampak buruk bagi tubuh serta pikiran. Karena itu, penting bagi remaja untuk lebih bijak mengatur waktu, agar tetap bisa menikmati kemajuan teknologi tanpa kehilangan keseimbangan hidup dan kesehatan diri.
Sumber:
Kristiana, (2021). Kecanduan Internet di RI Meningkat Lima Kali Lipat Selama Pandemi Corona, https://health.detik.com.
Mawitjere, O. T., Onibala, F., & Ismanto, Y. A. (2017). Hubungan Lama Penggunaan Gadget Dengan Kejadian Insomnia Pada Siswi Di SMA Negeri Kawangkoan. E-Journal
Keperawatan, 5, 1–6. https://jurnal.stikes-ibnusina.ac.id/index.php/jumkes/article/download/227/244
https://journal.mandiracendikia.com/index.php/JIK-MC/article/download/1389/1118/9504https://www.perplexity.ai/search/penyalahgunaan-gadget-sebagai-ODizRbhoTXWYNItjtz33og
https://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/manuju/article/download/9867/Download%20Artikel
*Penulis: Maria Tuto Atu, Miranda, Aurelia Nopa Desinta, Indah Rusdiana, Andhini Siltya Agatha, Christy Vannysa Regita, Falkutas Kesehatan Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, Kampus II Pontianak.


