Duta, San Agustin | Mitos dan budaya sering kali saling terkait, membawa kita pada warisan sejarah yang telah diwariskan turun-temurun. Ada pepatah yang mengatakan, “Sebelum menembak, harus membidik dulu.”
Begitu pula dalam hidup, sebelum bertindak, penting untuk memahami dengan baik situasi dan konteksnya, agar keputusan yang diambil tidak sekadar berdasarkan asumsi semata.
Mitos, sebuah konsep yang tak asing di masyarakat, sering kali menimbulkan berbagai interpretasi dan pandangan. Ada yang memandangnya sebagai bagian tak terpisahkan dari tradisi dan budaya yang harus dijaga, sementara ada pula yang melihatnya sebagai cerita rakyat tanpa dasar sejarah yang pasti. Bahkan, sebagian orang menilai mitos sebagai sumber inspirasi yang menguatkan semangat, sementara yang lain beranggapan bahwa mitos tidak lagi relevan dalam kehidupan modern.
Mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas San Agustin, Eta Yeldenia Lesi berpendapat, bahwa mitos merupakan bagian dari warisan budaya dan sejarah.
“Menurut saya, mitos adalah bagian dari warisan budaya dan sejarah yang telah ada sejak lama, yang diwariskan oleh nenek moyang kita. Mitos harus kita hargai karena ia memberikan panduan hidup yang berharga tentang apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Eta dalam wawancara (26/02/25).
Bagi Eta, mitos bukan hanya sekadar cerita, tetapi juga merupakan jembatan yang menghubungkan kita dengan masa lalu. Ia mengajarkan nilai-nilai dan norma yang telah ada sejak zaman dahulu. Dengan memelihara dan menghargai mitos, kita dapat terus mempelajari kebijaksanaan yang terkandung di dalamnya, serta lebih memahami dan menghargai budaya dan tradisi kita.
Di sisi lain, staf kampus San Agustin Grasela Aprilla A.Md.S.I, menambahkan bahwa mitos yang beredar mestinya ditinjau dari kepercayaan masing-masing individu.
“Mitos itu kembali pada kepercayaan masing-masing. Jika kita mempercayai suatu mitos di suatu tempat, itu berarti kita mempercayai kepercayaan yang berlaku di tempat tersebut. Namun, mitos belum tentu benar, dan belum tentu salah,” kata Grasela, (26/02/25).
Grasela menambahkan bawah mitos bukanlah hal yang harus diterima oleh semua orang, karena hal itu bergantung pada perspektif dan pandangan hidup individu. Mitos tidak harus dianggap sebagai kebenaran absolut, tetapi lebih sebagai cerita yang mengandung nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pandangan Grasela, meski mitos kadang tidak memiliki dasar yang jelas, ia tetap bisa dianggap sebagai sumber inspirasi dan motivasi. Mitos sering kali mengandung makna yang bermanfaat, yang dapat membantu kita lebih memahami diri sendiri, budaya kita, serta hubungan kita dengan alam dan lingkungan sekitar.
Namun, Nasri Tupulu, M.Pd, seorang dosen di Universitas San Agustin, memberikan sudut pandang yang berbeda.
Nasri menekankan pentingnya menerima pesan-pesan moral dalam mitos, karena pesan tersebut dapat meningkatkan etika dan kebijaksanaan kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami mitos, kita tidak hanya memperdalam pemahaman kita tentang budaya dan tradisi, tetapi juga memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang norma-norma kehidupan.
“Mitos adalah hal yang kebenarannya belum tentu dapat dibuktikan. Terkadang, mitos yang dipercaya tidak menimbulkan kejadian yang sesuai dengan yang diperkirakan,” ungkap Nasri, (26/02/25).
Meskipun demikian, beliau juga menyadari bahwa mitos mengajarkan banyak hal tentang etika dan moralitas dalam kehidupan sehari-hari. Mitos sering kali menyampaikan pesan moral yang dapat membimbing kita untuk membedakan antara yang benar dan salah, serta mengajarkan bagaimana kita seharusnya berperilaku dalam situasi tertentu.
Untuk memaknai mitos secara tepat, kita harus mampu menganalisisnya dengan pengetahuan yang kita dapatkan melalui pendidikan. Hal ini mencakup pemahaman tentang konteks dan latar belakang mitos, serta simbol dan metafora yang terkandung di dalamnya.
Selain itu, tidak ada salahnya untuk bertanya kepada para pemangku kepentingan atau tokoh masyarakat yang lebih memahami budaya dan tradisi yang ada. Dengan cara ini, kita akan memperoleh pemahaman yang lebih akurat tentang mitos dan maknanya.
Akhirnya, saya yang menulis artikel ini berharap, semoga artikel ini dapat menjadi penerang yang menghilangkan kabut kebingungan mengenai mitos, sehingga kita dapat lebih memahami dan menghargai pesan yang terkandung di dalamnya.
Mitos bukan sekadar cerita yang harus dilupakan, tetapi bagian dari warisan budaya yang penuh makna. Dengan pemahaman yang lebih dalam, kita dapat menjadi pribadi yang lebih bijak dan lebih beretika, menjadikan mitos sebagai pelajaran hidup yang berguna untuk menjalani kehidupan sehari-hari. (Apriliana Kerin Saputri, PMAT 22 A).