Wednesday, November 12, 2025
More

    Membentuk Pribadi dan Peradaban

    Duta, San Agustin | Ngabang – Perkuliahan Perdana Semester Ini, 26 Februari 2025 adalah Perkuliahan perdana di semester yang dimulai dengan suasana penuh keceriaan. Nasri Tupulu, M.Pd, yang bertugas sebagai dosen pada pertemuan pertama tersebut, berhasil menciptakan atmosfer yang menyenangkan dengan cara mengajar yang interaktif dan menyenangkan.

    Kehadiran dan cara yang ramah membuat mahasiswa tampak antusias untuk mengikuti perkuliahan. Tak hanya itu, suasana perkuliahan diramaikan dengan sesi tanya jawab yang sangat dinantikan oleh mahasiswa, menambah semangat dalam memulai kegiatan akademik di semester baru.

    Perkuliahan itu menjadi yang pertama setelah libur semester, sehingga banyak hal yang dibahas, termasuk kegiatan mahasiswa selama libur semester. Nasri Tupulu pun memulai pertemuan dengan berbagi cerita dan pengalaman pribadi, menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan mahasiswa. Hal itu tampaknya agar mahasiswa merasa lebih semangat dan nyaman dalam mengikuti perkuliahan yang baru dimulai.

    Sebagai seorang dosen yang dikenal memiliki pribadi yang baik, penyayang, dan ceria, Nasri seringkali mengajak mahasiswa untuk berbincang sebelum memulai perkuliahan.

    Dia juga tidak jarang memberikan nasihat kepada mahasiswa untuk lebih giat dalam berkuliah, seolah-olah dia adalah orang tua yang memberi arahan dan motivasi kepada anak-anaknya. Dengan cara itu, mahasiswa merasa didukung dan diperhatikan dalam proses pembelajaran mereka.

    ‘Tanya Jawab’ Tentang Peran Kampus dalam Pembentukan Karakter Mahasiswa

    Salah satu momen penting dalam perkuliahan perdana tersebut adalah sesi tanya jawab antara  Nasri dan mahasiswa. Indra, salah satu mahasiswa, bertanya mengenai peran kampus terhadap mahasiswa, terutama dalam pembentukan karakter.

    “Bagaimana pendapat Anda tentang peran kampus terhadap mahasiswa?” tanya Indra.

    Nasri mengatakan bahwa di era digital, semua informasi dapat diakses dengan mudah. Misalnya melalui internet, apapun dapat ter-akses.

    “Seperti yang kita ketahui, di era sekarang ini semua informasi dapat diakses dengan mudah melalui internet, baik itu informasi positif maupun negatif. Di sinilah peran kampus sangat penting, yakni memberikan arahan kepada mahasiswa agar dapat memanfaatkan kebebasan dalam mencari informasi dengan bijak. Dulu, di masa pendahulu, mengakses informasi bukanlah hal yang mudah. Di era sekarang ini, kebebasan ini bisa menjadi pedang bermata dua. Oleh karena itu, dosen dan kampus perlu memberi nasihat dan panduan agar generasi muda, khususnya generasi Z, dapat memanfaatkan teknologi dengan baik dan tidak menyalahgunakannya,” kata Nasri.

    Indra kembali bertanya, “Bagaimana cara kampus mengubah karakter mahasiswa di era yang terus berkembang ini?”

    Nasri menjelaskan, bahwa karakter itu berasal dari dalam diri manusia. Kampus dan dosen hanya berperan sebagai pembimbing yang membantu mahasiswa mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang lebih baik.

    Misalnya, kebiasaan terlambat datang ke kampus, jarang mengerjakan tugas, atau tidak memperhatikan dosen saat menjelaskan materi.

    “Kami, para dosen, memberikan bimbingan agar mahasiswa bisa lebih disiplin dan bertanggung jawab. Selain itu, kampus juga menyediakan tempat bagi mahasiswa untuk berbagi keluh kesah atau kendala yang dihadapi dalam perkuliahan. Dengan begitu, mahasiswa bisa mendapatkan pencerahan untuk menghadapi tantangan yang ada dalam perkuliahan,” kata Nasri.

    Mahasiswa dan Peradaban Zaman

    Dalam perbincangan selanjutnya, Nasri membahas tentang peran mahasiswa dalam menjaga dan mengembangkan peradaban zaman. Menurutnya, mahasiswa adalah individu yang memiliki rasa ingin tahu yang besar dan selalu berusaha mencari informasi dari berbagai media, seperti internet, koran, dan majalah.

    Pengetahuan yang didapatkan kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yang membuat mahasiswa memiliki pemikiran kritis terhadap perkembangan peradaban.

    “Apa pendapat Anda tentang peran kampus terhadap peradaban? ” tanya Indra.

    Sibus, seorang mahasiswa lain, mengatakan bahwa kampus memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan peradaban, terutama bagi mahasiswa sepertinya.

    Dia juga menambahkan bahwa kampus memberikan banyak hal yang sebelumnya tidak dia miliki, seperti membangun rasa percaya diri, mengasah pola pikir, dan merencanakan masa depan.

    “Kampus juga memudahkan saya untuk mengakses informasi terkini yang sangat berguna dalam menjalani perkuliahan dan kehidupan sehari-hari. Namun, saya juga sadar bahwa kebebasan dalam mengakses informasi harus digunakan dengan bijak, karena kebebasan itu sendiri memiliki batasannya,” tambah Sibus.

    Setelah sesi tanya jawab yang produktif dengan pemikiran itu, diskusi yang berlangsung memberikan gambaran yang jelas tentang pentingnya peran kampus dalam pembentukan karakter mahasiswa dan pengembangan peradaban di era modern ini.

    Sebagai mahasiswa, saya melihat bahwa kampus bukan hanya tempat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga tempat untuk membentuk karakter, membimbing mahasiswa untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan zaman. (Yordanus Indra, PMAT 22 B).

    Related Articles

    spot_img
    spot_img

    Latest Articles