Saturday, December 9, 2023
More

    Penutupan Lustrum IX: Jalan Sehat dan Bazar

    Penulis: Fr. Fransesco Agnes Ranubaya dan Fr. Romanus Piter Dokumentasi: Panitia Lustrum IX STISG XXIII Malang.

    MajalahDUTA.Com, Malang, 9 Oktober 2022 – Tidak terasa, perayaan puncak Lustrum IX (45 tahun) sudah berada di depan mata. Kegiatan demi kegiatan sudah dilaksanakan sejak pembukaan Lustrum IX digaungkan. Perencanaan demi perencanaan telah dirancang dengan baik selama setahun ini.

    Banyak suka duka yang dirasakan para panitia dalam mempersiapkan aneka macam kegiatan demi suksesnya lustrum IX Seminari Tinggi Interdiosesan San Giovanni XXIII Malang ini.

    Namun pada akhirnya, puncak perayaan besar ini diwarnai dengan sukacita dan kegembiraan. Maka benar apa yang dikatakan pemazmur,”Orang yang menabur dengan bercucuran air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai”.

    Pada penutupan lustrum IX ini, panitia menyelenggarakan kegiatan jalan sehat dan bazar. Perencanaan kegiatan-kegiatan tersebut telah dilakukan jauh hari tentunya.

    Baca juga: Uskup Agustinus: “Ikut Yesus” karena Yesus adalah Gembala Utama- Part 2

    Para panitia dari berbagai seksi yang telah dipilih begitu gencar melaksanakan tugasnya masing-masing. Dengan saling mengingatkan dan koordinasi yang baik antar panitia, persiapan jalan sehat dan bazar tersebut dapat dilakukan dengan baik.

    Jalan Sehat

    Kegiatan jalan sehat ini terbuka untuk umum. Siapa saja diperkenankan untuk meramaikan acara tersebut.

    Pada hari pelaksanaan, para peserta berbondong-bondong mengunjungi Seminari Tinggi Interdiosesan San Giovanni XXIII Malang. Berbagai kalangan usia dari yang muda hingga orang tua, para siswa, mahasiswa, guru, mereka semua ikut serta dalam meramaikan acara tesebut.

    Mulai dari jam 05.30, para panitia mempersiapkan berbagai macam hal yang diperlukan dalam divisinya masing-masing. Tentu saja, para penerima tamu sudah lebih dahulu berada di tempat untuk menerima registrasi para peserta.

    Secara umum, tata pelaksanaan kegiatan jalan sehat dimulai dari registrasi. Para peserta menukarkan kupon putih yang telah dibeli untuk ditukarkan dengan kupon berwarna hitam. Kupon berwarna hitam tersebut menjadi tiket pengganti uang tunai selama mengikut bazar setelah aksi jalan sehat.

    Sementara kupon putih juga berfungsi sebagai tiket untuk undian door prize sepanjang acara bazar. Setelah melakukan registrasi, para peserta dan panitia melakukan simbolisasi pembukana acara yaitu menghidupkan tungku api dengan obor sebagai tanda kegiatan jalan sehat dimulai. Barulah setelah itu, para frater membantu mengarahkan para peserta melalui rute-rute yang dilalui selama jalan sehat.

    Setelah lelah melalui rute-rute jalan sehat, para peserta diarahkan menuju ke bagian bazar. Sebelum itu, para peserta disuguhkan dengan atraksi Barongsai dan Naga di lapangan area lapangan Volly.

    Baca juga: Show Your Fire, Take Your Desire- Part 1

    Selain kegiatan bazar juga ada kegiatan pameran lukis dan aksi donor darah. Di atas panggung, Frater Yudi bersama Mas Andre menjadi MC di sepanjang kegiatan bazar. Acara-acara yang ditampilkan antara lain nyanyian dari siswa SDK St. Yusuf 2, tarian oleh siswa SMP Marsudi Siwi, musik kroncong oleh SMAK Frateran, pertujukkan biola oleh siswa SDK St. Yusuf 2, modern dance dari SDK Sta. Maria 2, Tarian Tradisional kreasi dari SMAK Frateran. Selain itu, acara juga diisi oleh para Frater Giovanni dengan band, tarian Dayak oleh Frater Tekwan, duet maut Frater Basten dan Siska, penampilan sape’ oleh Frater Gerwin, nyanyian bersama Romo Suhar, dan menari bersama-sama dengan para peserta.

    Tidak kalah menarik, di setiap acara diselingi undian door prize dengan hadiah utama dua buah sepeda gunung. Dalam bazar yang diadakan panitia Lustrum IX Seminari Interdiosesan San Giovanni XXIII terdapat stand-stand yang diikuti oleh UMKM dan sekolah-sekolah yang berjumlah 24 tenant bazar.

    Lahirnya buah ide itu

    Berkaitan dengan perencanaan acara-acara Lustrum IX, Fr. Edo Suryajaya, selaku ketua Lustrum IX Seminari Tinggi Interdiosesan San Giovanni XXIII memberikan suaranya.

    Ia mengungkapkan bahwa Lustrum ini awalnya digagas oleh para Romo yang berinisiatif untuk memikirkan acara dalam rangka 45 tahun Seminari Tinggi. Konteks acara tersebut rencananya dalam situasi pandemi.

    Romo Aang, sebagai salah satu penggagas memberikan ide: “Saya ingat bahwa ulang tahun ke-30 itu hadiah seminari itu adalah lapangan sepak bola,” ungkapnya.

    “Karena sebentar lagi akan merayakan 45 tahun, apakah kita bisa buat acara?” pertanyaan tersebut dilontarkan kepada Frater Edo. Akhirnya, wacana tersebut ditanggapi pelan-pelan oleh staff. Seketika, para staff membentuk sebuah panitia Lustrum awal. Perencanaan kegiatan tersebut dimulai pada sebelum ulang tahun ke 44 tahun lalu. Satu bulan sebelumnya, sudah dibicarakan. Romo Tri Wardoyo, CM mengatakan,”Coba kita buktikan dalam situasi pandemi kita dapat berbuat sesuatu.”

    Fr. Edo melanjutkan,”Kita ingin membuktikan bahwa kreativitas tidak mati, dapat berkreasi dalam situasi seperti ini”. Selanjutnya dibuatlah pertemuan dan dipilihlah orang-orang yang merintis kegiatan Lustrum.

    Romo Fransiskus Aryodiwarno terpilih sebagai pembina Lustrum di antara para staff. Barulah selanjutnya, terbentuk tim kepanitiaan dengan sistem SC dan OC. Steering Committee (SC) yang menjadi perancang, dan Organizing Committee (OC) sebagai panitia pelaksana.

    Steering Committee dipilih dari forum S2, sementara Organizing Committee dipilih dari rapat staff. Mulailah perancangan, yang dimulai dari permintaan Romo. Mulai dari pemikiran, apakah bisa membuat acara sederhana untuk memunculkan eksistensi seminari.

    Baca Juga: Mahasiswa yang Bebas Berekspresi dan Merdeka

    Perencanaan kegiatan dimulai dari pembukaan lustrum pada 25 November 2021, ada launching logo, launching kalender dan juga acara potong tumpeng. Pada saat itu juga masih simpang siur untuk menentukan tanggal perayaan Giovanni.

    Namun, sejak saat itu ditentukan hingga seterusnya bahwa perayaan Giovanni jatuhnya setiap tanggal 11 Oktober. Sebelumnya masing simpang siur, apakah perayaan Giovanni dirayakan pada hari kelahiran atau hari peringatannya.

    Pertama kalinya

    Kegiatan jalan sehat dan bazar ini merupakan kegiatan pertama dalam rangkaian penutupan Lustrum IX.

    Para panitia masih memiliki tugas lain yang belum tuntas yakni rangkaian penutupan yang akan diselenggarakan pada 11 Oktober 2022. Itu merupakan perayaan puncak dan kegiatan Lustrum IX benar-benar paripurna. Harapan besar agar kegiatan tersebut berjalan dengan aman dan lancar serta didukung oleh cuaca yang kondusif.

    Perayaan syukur 11 Oktober 2022 nanti akan dilaksanakan dalam misa yang dipimpin oleh Mgr. Agustinus Agus (Uskup Agung Pontianak) dan Mgr. Yustinus Harjosusanto, MSF. (Uskup Agung Samarinda).

    Related Articles

    Stay Connected

    1,800FansLike
    905FollowersFollow
    7,500SubscribersSubscribe

    Latest Articles