Sunday, November 9, 2025
More

    Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus Hadiri Misa Perdana Dua Imam Diosesan di Stasi St. Yosef Pagung Nahaya

    MajalahDUTA.Com, Pontianak- Injil hari itu mengingatkan umat untuk hidup bahagia dengan hidup harus berusaha. “Pendidikan paling baik berawal dari keluarga,” kata RD. Victorius Reno dalam homilinya di Misa Perdana Stasi Pagung Nahaya di kampung kelahiran RD. Fransiskus Peran.

    Misa syukur sekaligus misa perdana dua imam Keuskupan (Diosesan) yang berlangsung di Desa Pagung Nahaya dihadiri oleh 11 orang Imam dan juga dihadiri langsung oleh Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus. Acara dimulai pukul 09.00 WIB yang dibuka dengan tarian penyambutan pada Rabu pagi, 17/03/2021.

    Baca Juga: Dalam Waktu Dekat Keuskupan Agung Pontianak akan Memiliki Universitas Katolik

    Setiap imam yang hadir diselempangkan kain kuning yang bertuliskan nama dua imam Diosesan Keuskupan Agung Pontianak yakni RD. Fransiskus Peran dan RD. Victorius Reno. Pemberian selempang juga diberikan untuk Uskup Agung Pontianak, Pastor Paroki Salib Suci Ngabang dan 10 orang imam lainnya.

    RD. Fransiskus Peran mengaku terharu dengan kehadiran Mgr. Agustinus Agus yang merupakan Uskup Agung Pontianak, bersedia datang ke Kampung kelahirannya. “Ini adalah kedatangan uskup pertama kalinya di Pagung Nahaya,” tutur RD. Peran dalam sambutan, Rabu pagi, 17/03/2021.

    Misa Perdana 

    Dalam homili RD. Victorius Reno, ia mengatakan bahwa Yesus adalah teladan yang taat serta sosok suci yang rendah hati. “Buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya, begitu juga dengan Pastor Peran yang ternyata sejak dulu ayahnya bercita-cita ingin menjadi seorang imam namun tak kesampaian. Tapi sekarang kita menyaksikan semangat yang diwariskan oleh sang ayah sehingga bisa menjadi seorang imam,” katanya.

    Baca Juga: Mgr. Agustinus Agus Tegaskan: Jadilah Imam Pembawa Perubahan

    Sebagai ketua panitia, Faskalis Alamin mengatakan bahwa kegiatan ini sudah disiapkan sedari satu bulan sebelumnya dengan dasar bahwa Pastor Peran berkewajiban misa di Kampung kelahirannya. Kedua, umat di kampung bangga dan sekalian bersyukur kepada Allah atas rahmat Tahbisan Imamat RD. Peran dan RD. Reno.

    Kemudian ia juga menambahkan misa ini merupakan sebuah kegiatan yang harapannya menggugah iman umat dan semoga dengan kehadiran misa perdana ini bisa memotivasi orang muda di Pagung Nahaya untuk menjawab panggilan menjadi kaum religius.

    Sebagai seorang ayah dan sekaligus ketua umat, Sodiram mengaku bangga dengan prestasi RD. Peran karena berhasil menyelesaikan studi untuk siap melayani dalam panggilan imamatnya. Sebagai seorang ayah, Sodiram mendoakan selalu anaknya menjadi pelayan yang setia baik mulai dari ia ditahbiskan sampai akhir hayatnya. “Sekali pastor, tetap pastor sampai akhir,” ucapnya.

    Pada kesempatan yang berbahagia itu, RD. Peran mengucapkan syukur kepada Allah karena atas kebaikan dan rahmat suci dari Allah ia bisa menyelesaikan dan boleh memulai pelayanannya untuk umat Katolik. RD. Peran berharap kepada umat kampung halamannya untuk mendoakan panggilan mereka supaya tetap setia dan teguh dalam jalan panggilan.

    Baca Juga: Mgr. Agustinus Agus: Jadilah Imam yang Inovatif dan Memiliki Kemampuan Membaca Tanda Zaman

    Pastor Bagara Darmawan, OFM. Cap turut bangga atas prestasi yang dicapai oleh putra daerah paroki yang menjadi imam yakni RD. Peran, karena sudah berani menerima dan mendengarkan panggilan. Sehingga sekarang ada Imam Diosesan dari kampung Pagung Nahaya Paroki Salib Suci Ngabang.

    Pastor Bagara mendoakan agar mereka setia dalam panggilan. “Maklum, seorang imam juga manusia oleh karena itu mereka juga punya kelemahan,” tuturnya. Ia juga menambahkan dengan kehadiran imam baru ini, semoga rahmat sukacita dan motivasi orang muda semakin banyak menjadi imam.

    Semangat Melayani 

    Dalam sambutan Mgr. Agustinus Agus menerangkan bahwa setiap Imam Projo yang ditahbiskan adalah milik keuskupan. “Jadi mereka imam projo adalah anak-anak saya. Untuk itu sebagai Bapak yang baik, saya juga mau memberikan  persembahan dan kehadiran yang terbaik untuk dua imam ini,” katanya.

    Baca Juga: Mgr. Agus Ucapkan Terima Kasih untuk Indonesia Award Center 

    Sebagai Gembala Umat, Uskup Agung Pontianak mengatakan bahwa Gereja tidak bisa bergerak sendiri, maka butuh kerja sama antara tarekat dan imam keuskupan. Sedangkan dilain sisi keuskupan juga membutuhkan imam projo (Diosesan) yang membantu karya keuskupan itu sendiri. “Maka beda dengan imam tarekat yang sewaktu-waktu bisa dialih tugaskan oleh pemimpin masing-masing tarekat. Tapi bagaimanapun, imam projo juga membutuhkan tarekat-tarekat dalam mengembangkan misi gereja katolik,” tuturnya.

    Mgr. Agustinus Agus menambahkan bahwa misi Pendidikan yang Keuskupan Agung Pontianak kerjakan di STKIP Pamane Talino Ngabang bertujuan untuk memulai misi pendidikan berkualitas dari pinggir. Untuk itu sebagai bentuk kerja sama Lembaga Pendidikan Keuskupan Agung Pontianak menjalin kerja sama dengan pemerintah setempat dalam menyediakan 350 beasiswa selama 4 tahun di tahun 2021 ini.

    “Bagaimanapun, kesadaran pendidikan adalah hal yang paling penting untuk membangun sebuah daerah. Termasuk mereka yang mau menjadi imam, haruslah melalui jenjang pendidikan,” katanya.

    Usai misa perdana di Stasi St. Yosef Pagung Nahaya, acara dilanjutkan dengan foto dan makan siang bersama, yang dipandu sesuai dengan penerapan protokol kesehatan, sesuai situasi saat ini yaitu pandemi Covid-19. –Samuel_Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak.

    Related Articles

    spot_img
    spot_img

    Latest Articles