Sunday, October 26, 2025
More

    JPIC (Justice Peace And Integrity Of Creation)

    MajalahDUTA.Com, Pontianak- Pada hari Sabtu, 24 Oktober 2020 Pukul 08.00-16.00 telah diadakan seminar “Hari Studi JPIC Fransiskan Kalimantan”, kegiatan tersebut diadakan secara langsung di Kompleks DPU Kongregasi Bruder MTB, di jalan sepakat II No.123, Pontianak, dan juga melalui via zoom dengan link yang sudah disediakan.

    Dalam kegiatan tersebut, dihadiri langsung secara tatap muka berjumlah 30 peserta dan yang mengikuti secara online 150 peserta.

    BACA: Mungkinkah Keadilan Pangan?

    JPIC (Justice Peace And Integrity Of Creation), perdamaian keadilan dan keutuhan cipta
    JPIC dalam kerangka katolik roma dikatakan dalam konsili vatikan ke 2 menugaskan gereja untuk membentuk sebuah lembaga yang bernuansa katolik yang memperhatikan persoalan-persoalan social yang terjadi pada pasca konsili vatikan ke II.

    Jadi itu secara tegas itu kemudian pada penutupan pidato akhir paus Paulus ke VI,ditahun para konsili vatikan ke II mengungkapkan pentingnya sebuah lembaga yang bergerak dibidang perdamaian dan keadilan.ini kemudian ditegaskan kembali Paus Yohanes Paulus ke II yang membuat lembaga JPIC,lembaga keadilan dan perdamaian, ini kemudian nyata terungkap dalam memperhatikan isu-isu dewasa ini terkait dengan permasalahan social yang muncul, kemudian sejak adanya ensiklik Rerum Novarum yang bicara mengenai hak-hak kaum buruh.

    Baik JPIC dalam gereja katolik roma,lalu kemudian ini menyebar ke tarekat, ordo, kongregasi, dan keuskupan-keuskupan, untuk konteks di Kalimantan saya belum tau, karena ini terkait komisinya di keuskupan atau di tarekat-tarekat dikalimantan 1 untuk tingkat JPIC yang tergabung dalam intern form justice peace in fransiscan itu udah terbentuk di tahun 2006 yang kegiatan nya dilakukan setiap tahun.

    Seluruh JPIC animator animatris JPIC se Indonesia yang tergabung dalam keluarga fransiskan dan salah satunya yaitu adanya di Kalimantan, ada yang fransiskan ada yang non fransiskan.

    Ada yang seperti partisipan warga S.pd, ada juga JPIC ditingkat keuskupan. Peran JPIC itu sebagai cara evangelisasi gereja bagi dunia disekitar, sehingga ini melibatkan awam, bagaimana awam terlibat dalam penegakkan nilai-nilai keadilan, perdamaian dan keutuhan cipta.

    BACA: Pertanian Terpadu dan Berkelanjutan: Pilihan Pasca Covid-19

    Disini amat sangat mengharapkan keterlibatan awam. Karena awam yang ada didalam dunia yang bergerak, berinteraksi langsung dengan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan keadilan, perdamaian dan ekologi krisisis-krisis ini dan awam diajak untuk berperan penting.dan ini ada di komisi di Keuskupan, dibanyak tarekat dibanyak keuskupan.

    Apa yang dimaksud dengan KPKC komisi keadilan dan perdamaian . di dalam ekologi, didalam persoalan-persoalan ketidakadilan itu gerakan yang dilakukan oleh JPIC.

    Menurut Pastor Alsis Goa,OFM tujuan diadakan nya JPIC pada hari ini yaitu ,apa yang menjadi keprihatinan JPIC supaya ini bisa bergerak terutama untuk menanggapi situasi yang konkret yang ada di Pontianak atau di Kalimantan Barat ini.

    Terkait dengan krisis lingkungan hidup, terkait dengan krisis kemanusiaan ini yang dibuat hari ini sehingga ketika penyadaran itu sampai apa sih sebenarnya berhadapan dengan krisis kemanusian, krisis lingkungan hidup, apa ajaran gereja (ASG) terkait krisis-krisis yang ada pada saat ini dan ini mendorong dan menyadarkan para saudara dan saudari Fransiskan yang ada di Pontianak, kemudian apa yang harus kita lakukan yaitu saat ini pada animasi yaitu penyadaran.

    Dunia saat ini sedang dihadapkan dalam krisis atau pandemic Covid-19 yang terjadi secara Global.

    Semua ini dibanyak teori mengatakan bahwa pandemic global ini terjadi karena krisis ekologi karna itu tanggung jawab dari semua penghuni. Terutama yang disebut manusia untuk kemudian mau terlibat terutama dalam hal krisis ekologi, untuk itu tanggung jawab kita untuk menjaga bumi rumah bersama yang oleh Paus Fransiskus dalam ensikliknya Laudato si.

    Bumi sekarang sedang sakit, dia menjerit kesakitan hal ini nampak di dalam enam aspek. Pertama yaitu hilangnya keanekaragaman hayati, masalah air, masalah tanah, masalah polusi, lalu masalah orang miskin.

    BACA: Hidup Religius Bruder Maria Tak Bernoda

    Lalu masalah yang terakhir bagaimana orang kemudian diajak untuk melihat, mendorong kita untuk bergerak melakukan apa yang dimaksud dengan pertobatan ekologi dan saat ini dibanyak anak muda seperti pengalaman kemarin banyak orang muda bergerak terutama apa yang disebut sebagai Global Straight (Hari jedah bumi) orang diajak untuk mereleksikan sejauh mana keterlibatan kita untuk berusaha dengan cara kita masing-masing terlibat mengurangi krisis ekologi. 

    Terlibat mengurangi pemanasan global karena ini yang terjadi saat ini jadi pandemic global ini mengajarkan kita agar pertama-tama melakukan pertobatan dan juga diikuti dengan upaya-upaya untuk penyelamatan lingkungan hidup, upaya-upaya yang terutama juga terkait dengan terkait permasalahan persoalan-persoalan manusia. Bersambung…

    Penulis: Elda & Yolanda

    Related Articles

    spot_img
    spot_img

    Latest Articles