DUTA, Pontianak | Keamanan daerah merupakan salah satu faktor kunci dalam menentukan stabilitas ekonomi dan iklim investasi di Indonesia. Ketika suatu wilayah memiliki tingkat keamanan yang baik, aktivitas ekonomi dapat berjalan lancar dan investor merasa lebih percaya diri untuk menanamkan modal.
Sebaliknya, meningkatnya gangguan keamanan—baik berupa kriminalitas, konflik sosial, maupun aktivitas ilegal—dapat langsung menurunkan kepercayaan investor. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada skala nasional, tetapi juga terasa nyata di tingkat lokal, sebagaimana yang terlihat dalam beberapa kasus keamanan di Kota Pontianak.
Sejumlah kajian akademik menunjukkan bahwa keamanan daerah memiliki hubungan erat dengan stabilitas regional dan keputusan investasi. Setidaknya terdapat tiga kelompok kajian utama yang relevan untuk menjelaskan keterkaitan tersebut.
Pertama, jurnal-jurnal tentang strategi pertahanan dan keamanan regional (2019–2023) menekankan pentingnya upaya Indonesia dalam memperkuat stabilitas kawasan Asia Tenggara.
Stabilitas regional memiliki dampak langsung terhadap keamanan daerah, terutama kota-kota yang berada di wilayah strategis dan perbatasan seperti Pontianak. Ketika kawasan relatif stabil, risiko gangguan keamanan di tingkat lokal dapat ditekan, sehingga aktivitas ekonomi dan investasi berjalan lebih kondusif.
Kedua, kajian mengenai Belt and Road Initiative (BRI) menunjukkan bahwa program ini membawa peluang investasi besar, khususnya di sektor infrastruktur dan konektivitas. Namun, di sisi lain, BRI juga memunculkan dinamika geopolitik dan persaingan antarnegara besar.
Kondisi ini menuntut negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, untuk menjaga keamanan kawasan agar investasi dapat berjalan aman dan berkelanjutan. Bagi daerah perbatasan seperti Pontianak, peningkatan aktivitas ekonomi akibat proyek-proyek besar harus diimbangi dengan penguatan keamanan, guna mencegah penyelundupan, kriminalitas lintas negara, maupun konflik kepentingan.
Ketiga, jurnal yang membahas dampak stabilitas politik dan keamanan terhadap investasi di Indonesia menegaskan bahwa investor sangat sensitif terhadap isu keamanan.
Gangguan kecil di tingkat lokal sekalipun dapat mendorong investor menunda atau bahkan membatalkan rencana investasi. Hal ini menegaskan bahwa keamanan merupakan fondasi utama bagi keberlangsungan aktivitas ekonomi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Pontianak menghadapi sejumlah kasus keamanan yang cukup menyita perhatian publik.
Di antaranya adalah peningkatan kriminalitas seperti pencurian kendaraan bermotor, tawuran, dan aksi premanisme; konflik antar kelompok pemuda di beberapa kecamatan; serta kasus narkotika dan perdagangan ilegal yang berkaitan dengan wilayah perbatasan.
Meskipun skalanya tidak sebesar konflik nasional, kasus-kasus tersebut tetap memengaruhi persepsi masyarakat dan pelaku usaha terhadap tingkat keamanan daerah.
Dampak dari kondisi ini cukup nyata. Pelaku usaha, UMKM, hingga investor cenderung bersikap lebih berhati-hati dan menunda ekspansi usaha. Sejumlah UMKM membatasi jam operasional, terutama pada malam hari, demi alasan keamanan.
Padahal, sektor kuliner dan ritel justru banyak bergantung pada aktivitas malam. Selain itu, distribusi barang menjadi lebih lambat karena pertimbangan keamanan jalur logistik, sementara biaya operasional meningkat akibat kebutuhan tambahan seperti CCTV, penjagaan malam, dan asuransi.
Jika dikaitkan dengan kajian akademik, kasus Pontianak memperlihatkan bahwa keamanan lokal sangat menentukan kelancaran aktivitas ekonomi.
Jurnal tentang keamanan dan investasi menjelaskan bahwa ketika keamanan terganggu, kepercayaan investor ikut menurun. Hal ini sejalan dengan kondisi Pontianak yang membutuhkan stabilitas untuk mendorong pertumbuhan UMKM dan menarik investasi baru.
Lebih jauh, konsep regional resilience atau ketahanan regional menjadi penting dalam konteks ini. Ketahanan kawasan Asia Tenggara tidak hanya ditentukan oleh satu negara, tetapi oleh kerja sama seluruh negara ASEAN.
Bagi Indonesia, khususnya daerah perbatasan seperti Pontianak, stabilitas kawasan memiliki pengaruh langsung. Ketika kawasan aman, aktivitas ekonomi lintas batas dapat berjalan lancar. Sebaliknya, gangguan keamanan regional dapat dengan cepat memicu peningkatan kriminalitas lintas negara dan gangguan perdagangan.
Dengan demikian, keamanan lokal Pontianak sejatinya merupakan bagian dari upaya menjaga keamanan nasional dan stabilitas regional. Daerah perbatasan yang aman akan memperkuat ketahanan nasional, yang pada akhirnya berkontribusi pada stabilitas kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, keamanan daerah memiliki peran vital dalam menjaga stabilitas ekonomi dan menarik investasi. Kasus-kasus keamanan di Pontianak membuktikan bahwa meskipun berskala lokal, dampaknya nyata terhadap kepercayaan investor dan aktivitas ekonomi masyarakat.
Kajian-kajian akademik juga memperkuat pandangan bahwa keamanan lokal tidak dapat dipisahkan dari dinamika regional dan global. Oleh karena itu, upaya menjaga keamanan daerah secara konsisten menjadi prasyarat penting bagi peningkatan investasi, khususnya di sektor perdagangan, logistik, dan UMKM.
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik. 2022. Statistik Kejahatan Indonesia 2022. Jakarta: BPS.
Dewi, Rina, dan Taufik Hidayat. 2021. “Pengaruh Rasa Aman terhadap Aktivitas UMKM di Kota Besar.” Jurnal Manajemen dan Bisnis 9 (3): 201–215.
Fitriani, Lestari. 2020. UMKM dan Dinamika Perekonomian Lokal. Bandung: Alfabeta.
Kementerian Koperasi dan UMKM. 2021. Laporan Tahunan UMKM Indonesia. Jakarta.
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. 2022. Tingkat Keamanan dan Kunjungan Wisatawan. Jakarta.
Putra, Andi, dan Sari Wulandari. 2020. “Keamanan Daerah sebagai Faktor Penentu Daya Tarik Wisata.” Jurnal Pariwisata Nusantara 11 (1): 33–47.
Santoso, Iwan. 2021. Manajemen Pariwisata dan Keamanan Destinasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Sari, Nabila, dan Rudi Pratama. 2023. “Keamanan Lingkungan dan Produktivitas Pelaku UMKM.” Jurnal Ekonomi Mikro Indonesia 6 (1): 12–28.
UNWTO. 2021. Tourism Risk and Safety Report. Madrid: United Nations World Tourism Organization.
Yuliana, Maya, dan Dedi Harahap. 2023. “Keamanan dan Dampaknya terhadap Perputaran Ekonomi Daerah Wisata.” Jurnal Ekonomi Regional 5 (2).
*Seselia Sesi – Mahasiwi AKUB Pontianak_San Agustin, (Sam).




