Thursday, October 16, 2025
More

    Kampus yang ‘Menanam’ Moral

    Duta, San Agustin | Tulisan ini dirangkai pada Rabu, 26 Februari 2025, dalam rangkaian topik ‘Kampus dan Peradaban’.

    Kampus merupakan tempat kaum muda belajar, berkembang, dan menemukan diri mereka. Namun, kampus tidak sekedar tempat belajar, tetapi tempat peradaban bangsa dibangun. Salah satu aspek penting dalam membangun peradaban bangsa yakni menanamkan moralitas kepada kaum muda.

    Moralitas sering kaitkan dengan sistem nilai yang memandu perilaku manusia dalam berinteraksi dengan sesama dan lingkungan. Moralitas yang kuat dapat membantu kaum muda menjadi individu yang berintegritas, berempati, dan bertanggung jawab. Sejalan dengan itu, kampus memiliki peran yang penting terlebih menanamkan moralitas kepada kaum muda, (paling tidak, berlaku bagi setiap mahasiswa yang mengenyam pendidikan di Kampus).

    Moralitas memainkan peran penting kehidupan individu secara khusus dan masyarakat secara luas. Hal itu membantu manusia membuat keputusan yang tepat, membangun hubungan yang kuat, dan menciptakan masyarakat yang adil.

    Moralitas juga mencakup etika untuk berinteraksi dalam dunia maya, menghargai perbedaan, dan menggunakan teknologi secara bijak. Memiliki sikap moral yang ‘tepat’ dan ‘kuat’, kaum muda tidak hanya menjadi individu yang unggul, tetapi agen perubahan yang berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.

    Kampus dapat menanamkan moralitas kepada kaum muda melalui pendidikan. Pendidikan tidak hanya sekedar transfer pengetahuan, tetapi juga merupakan proses pembentukan karakter.

    Dalam proses pendidikan, kampus dapat meng-integrasi-kan nilai-nilai moral, menjalin ‘benang merah’ pada pendidikan karakter ke dalam kurikulum. Tidak hanya fokus pada pencapaian akademis, hal itu berdampak pada pengembangan etika, integritas, dan tanggung jawab sosial.

    Adapun faktor yang menghambat terciptanya moral di kampus seperti yang diungkapkan oleh Mahasiswa Program Studi Matematika Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, Danu.

    Menurutnya sikap cuek dan ketidak-pedulian dari pihak mahasiswa, contohnya dalam cara berbicara kepada teman maupun pengajar serta kurangnya pendidik dalam sebuah institusi merupakan salah satu tantangan yang perlu dihadapi dalam menanamkan moralitas terhadap mahasiswa,

    “Tetapi adapun kegiatan-kegiatan dari kampus yang dapat membantu terwujudnya moralitas tersebut, contonya seminar tentang moralitas, rekoleksi yang diadakan kampus, serta kegiatan yang diadakan oleh masing-masing himpunan yang membentuk seseorang menjadi pribadi yang bermoral,” kata Danu (26/02/2025).

    Kaum Muda terlebih khusus di era modern, dituntut untuk membangun kembali nilai-nilai moral yang kian hari kian memudar, agar dapat membangun peradaban yang lebih baik lagi.

    “Kepribadian yang baik, jujur, bertanggung jawab dan integritas melalui hal ini maka adanya empati, kepedulian terhadap sesama dikalangan masyarakat maupun Pendidikan sehingga timbulah cinta kasih terhadap orang lain dan juga keharmonisan dalam institusi itu sendiri terlebih khusus kita adalah institusi Katolik,” pungkas Dosen Program studi Pendidikan Matematika, Nasri Tupulu, M. Pd (26/02/2025).

    Nasri menambahkan selain dalam perkuliahan, melalui kesadaran pribadi sangatlah penting bagi mahasiswa menanamkan sikap moral tersebut lewat kebiasaan doa, pelayanan, seminar, pelatihan, retret, kegiatan sosial, serta organisasi-organisasi yang ada dikampus sehingga memberikan perubahan yang positif.

    Dosen Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, Pastor Paskalis Nores, CP.

    Hal itu memperkuat argumen Dosen Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, Pastor Paskalis Nores, CP.

    Pastor Nores dengan tegas mengatakan bahwa moral termasuk sikap dan tindakan, serta tatanan dalam hidup kebersamaan dalam masyarakat, adapun nilai moral dalam Kristiani yaitu belas kasih, pengharapan, dan iman yang dapat diwujudnyatakan dalam setiap pribadi.

    “Ini adalah Kewajiban kampus Katolik untuk menamkan moral melalui bidang akademik, pekuliahan moral dan etika, pelayanan kampus, adapun dalam aspek pembinaan seperti rekoleksi, pelatihan dasar kepemimpinan, yang mengarah kepada nilai-nilai Katolik itu sendiri yaitu berintegritas, mempunyai prinsip dalam hidup, jujur dan bertanggung Jawab, yang terpenting adalah bagaimana mahasiswa harus dapat menemukan jati dirinya, eksistensi dirinya sebagai orang yang terpelajar dan memiliki integritas tinggi,” kata Pastor Nores (26/02/2025).

    Kampus juga dapat membangun lingkungan yang mendukung dalam menanamkan moralitas kepada kaum muda. Lingkungan kampus yang positif dan mendukung dapat membantu kaum muda merasa aman dan nyaman dalam mengembangkan moralitas mereka.

    Dalam membangun lingkungan yang mendukung, kampus dapat menyediakan fasilitas dan sumber daya yang memadai, seperti ruang diskusi, ruang kegiatan, dan sumber daya lainnya yang dapat membantu kaum muda mengembangkan moralitas mereka.

    Kaum muda bermoral diharapkan menjadi agen perubahan yang berani melawan korupsi, intoleransi, dan ketidakadilan, serta mampu menciptakan lingkungan yang harmonis dan inklusif. Harapan ini bukanlah sekadar impian, tetapi sebuah keyakinan bahwa kaum muda bermoral adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan beradab.

    Kampus memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan moralitas kepada kaum muda. Dalam menanamkan moralitas, kampus dapat menggunakan pendidikan dan membangun lingkungan yang mendukung.

    Sejalan dengan itu, berdasarkan wawancara pada beberapa narasumber diatas, tampak jelas bahwa kampus dapat membantu kaum muda menjadi individu yang berintegritas, berempati, dan bertanggung jawab, kita dapat menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moralitas yang kuat sehingga dapat membangun peradaban bangsa yang lebih baik. (Beatrix, PMAT).

    Related Articles

    Stay Connected

    1,800FansLike
    905FollowersFollow
    7,500SubscribersSubscribe
    spot_img
    spot_img

    Latest Articles