Duta, Pontianak – Prodi Keperawatan Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo tahun 2025 ini mendapatkan hibah dari DPPM-Kemenristekdikti untuk Pengabdian kepada Masyarakat Dosen dan Mahasiswa pada skema Pengabdian Dosen Pemula yang berjudul: Edukasi dan Pendampingan Self Care Management bagi Kelompok Lansia dengan Hipertensi untuk Meningkatkan Kemandirian di Graha Werdha Marie Joseph – Pontianak.
Dosen yang mendapatkan hibah tersebut Adalah Ns. Elisabeth Wahyu Savitri, M.Kep ( NIDN 1129107602) sebagai ketua pelaksana, Ns. Dwi Kurniasih, M.Kep (NIDN 1127058701) sebagai dosen anggota dari prodi keperawatan dan Apt.Sulastri Herdaningsih, M.Farm (NIDN 11100889002 ) sebagai dosen anggota dari luar prodi keperawatan yaitu berasal dari Akademi Farmasi YARSI Pontianak serta 2 orang Mahasiswa prodi keperawatan yaitu Yusta Angelia NIM 202307205 dan Lucia Martisa Selvi NIM 202307191.
Adapun latar belakang program ini bahwa Graha Werdha Saint Marie Joseph Siantan memiliki Beberapa permasalahan utama, kelompok lansia penderita hipertensi di Graha Werdha Marie Joseph – Siantan Pontianak merupakan kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi dan menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola penyakit mereka.
Kurangnya edukasi tentang hipertensi dan pengelolaannya, tingkat kepatuhan yang rendah terhadap terapi medis akibat keterbatasan informasi dan faktor ekonomi, kurangnya aktivitas fisik yang sesuai dengan kondisi lansia, manajemen stress yang tidak optimal, semakin diperburuk dengan minimnya tenaga kesehatan baik dokter atau perawat untuk melayani kelompok penderita hipertensi ini, saat ini hanya ada 1 perawat yang membantu kelompok ini.
Kondisi Mitra Sararan, berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal, ditemukan bahwa sebagian besar lansia pada kelompok ini masih memiliki keterbatasan dalam pemahaman dan penerapan self-care management.
Mereka umumnya bergantung pada pengobatan medis yang diberikan oleh tenaga kesehatan tanpa sepenuhnya memahami pentingnya perubahan gaya hidup sebagai bagian dari terapi jangka panjang.
Beberapa lansia belum terbiasa melakukan pemantauan tekanan darah secara mandiri, memiliki keterbatasan dalam mengetahui pola makan yang sesuai untuk penderita hipertensi, serta belum memahami pentingnya aktivitas fisik yang disesuaikan dengan kondisi mereka.
Selain itu, sebagian dari mereka juga masih menggunakan pengobatan bebas tanpa pengawasan medis dan belum mendapatkan edukasi yang memadai mengenai pemanfaatan terapi pendukung, termasuk pengobatan berbasis herbal yang aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan mereka, kondisi ini semakin diperburuk dengan kurangnya dukungan sosial, karena banyak lansia di panti yang tidak memiliki keluarga yang aktif memberikan pendampingan. Oleh karena itu, diperlukan intervensi berbasis edukasi yang komprehensif guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman lansia mengenai self-care management.

Edukasi ini bertujuan untuk mendorong lansia agar lebih mandiri dalam mengontrol tekanan darah dengan teratur, menerapkan pola makan yang sehat (DASH), manajemen stress, menerapkan teknik relaksasi, seperti slow deep breathing exercise, memilih terapi herbal yang aman, menjalankan terapi medis dengan teratur jika ada, serta menjalani aktivitas fisik (exercise) yang sesuai (WBE dan terpapar sinar matahari).
Dengan demikian, diharapkan kemampuan mereka untuk mandiri dalam merawat diri dapat meningkat dan risiko komplikasi akibat hipertensi dapat diminimalkan.
Harapan agar pasien mampu mandiri mengatasi penyakitnya sejalan dengan Teori Self- Care Deficit Nursing Theory yang dikemukakan oleh Dorothea Orem, menurut Orem, self- care adalah praktik yang dilakukan individu secara sadar dan mandiri untuk menjaga kesehatan (5).
Tujuan pelaksanaan program ini sangat mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yaitu Good Health and Well-Being (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan), menekankan peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dan promosi gaya hidup sehat, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia.
Tujuan Program
Sejalan dengan tujuan tersebut, program edukasi dan pendampingan self-care management ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman serta kemandirian lansia dalam mengelola hipertensi. Dengan edukasi yang tepat, diharapkan lansia dapat lebih aktif dalam memantau tekanan darah, menerapkan pola makan sehat, serta menjalani aktivitas fisik yang sesuai.
Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4: Quality Education (Pendidikan Berkualitas) Program ini melibatkan edukasi kesehatan berbasis bukti yang diberikan kepada lansia dan caregiver, sehingga meningkatkan literasi kesehatan di komunitas dan memberikan pengalaman pembelajaran berbasis pengabdian bagi mahasiswa keperawatan yang terlibat
Berdasarkan latar belakang diatas, maka program ini di rancang sebagai kolaborasi kegiatan antara perawat dan apoteker sehingga kegiatan yang mereka jalankan di sesuaikan dengan profesi masing-masing yaitu memberikan edukasi tentang: exercise, makanan yang baik, penggunaan obat medis, manajemen stress penggunaan obat medis dan penggunaan herbal untuk penderita hipertensi. Berikut di paparkan kegiatan-kegiatan yang di lakukan:
- Tanggal 1 Agustus 2025, pada hari ini Adalah awal yang dilakukan tim pengmas untuk menyampaikan kepada ketua kelompok lansia dengan hipertensi.
- Tanggal 25 Agustus 2025, pada hari ini kegiatan awal dilaksanakan yaitu melakukan edukasi tentang exercise.
- Tanggal 27 Agustus 2025, pada hari ini kegiatan kedua dilakukan yaitu melakukan edukasi bagaimana melakukan manajemen stress.
- Tanggal 29 Agustus 2025, pada hari ini kegiatan ketiga di lakukan yaitu edukasi tentang makanan, obat dan herbal untuk penderita hipertensi.
- Tanggal 2 September 2025, pada hari ini dilakukan pendampingan pertama dan evaluasi terhadap semua peserta dalam pelaksanaan self care terhadap semua hal yang diajarkan.
- Tanggal 29 September 2025, pada hari ini dilakukan pendampingan kedua dan Kembali melakukan evaluasi terhadap semua peserta dalam pelaksaan self care dan tercatat bahwa dari awal kegiatan 20 peserta sangat antusias dan selalu hadir mengikuti semua kegiatan yang sudah dijadwalkan.
- Tanggal 1 Oktober 2025, pada hari ini dilakukan pendampingan ketiga dan Kembali melakukan evaluasi terhadap semua peserta dalam pelaksanaan self care.
Dampak yang sangat diharapkan dan manfaat program ini dari segi sosial ekonomi bagi kebutuhan masyarakat luas adalah ketika masyarakat sudah berdaya untuk melaksanakan self care management ini secara optimal, maka sangat diperlukan intervensi berbasis edukasi yang komprehensif guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman lansia mengenai self-care management.
Edukasi ini bertujuan untuk mendorong lansia agar lebih mandiri dalam mengontrol tekanan darah, menerapkan pola makan yang sehat, memilih terapi yang aman, serta menjalani aktivitas fisik yang sesuai.
Dengan demikian, diharapkan kemampuan mereka untuk mandiri dalam merawat diri dapat meningkat dan risiko komplikasi akibat hipertensi dapat diminimalkan dari kegiatan ini. Dan tujuan ini sudah berhasil di capai dalam 4 minggu pelaksaan yang di evaluasi pada tanggal 29 September 2025.
Ditulis oleh: Ns. Elisabeth Wahyu Savitri, M.Kep, Ns. Dwi Kurniasih, M.Kep, Apt.Sulastri Herdaningsih, M.Farm, Yusta Angelina – Anggota Tim (Mahasiswa 202307205), Lucia Martisa Selvi – Anggota Tim (Mahasiswa 202307191)
