Thursday, October 16, 2025
More

    Dari Teori ke Praktik, Mendidik Perawat, Menanamkan Empati

    Duta, Pontianak, 13 Oktober 2025 | Menjadi pendidik di bidang keperawatan bukan sekadar profesi, melainkan sebuah panggilan hati. Hal inilah yang diungkapkan oleh  Ns. Dwi Kurniasih, M.Kep., dosen Program Studi D3 Keperawatan, dalam wawancara bersama Yuliana Aling, mahasiswa kelas 3B.

    Sebagai tenaga pendidik (dosen),  Dwi menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi, yang mencakup pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ia menekankan bahwa proses belajar tidak hanya sebatas teori di kelas, tetapi juga harus diimbangi dengan praktik dan pembentukan karakter.

    “Mahasiswa keperawatan perlu memiliki empati dan etika yang kuat, karena itulah fondasi utama dalam dunia pelayanan kesehatan,” ujar Dwi (07/10).

    Dalam kesehariannya, beliau aktif meneliti berbagai isu kesehatan, di antaranya kesehatan reproduksi remaja dan penanganan nyeri dismenorea. Sementara itu, kegiatan pengabdian masyarakat kerap dilakukan melalui edukasi kesehatan di sekolah-sekolah dan posyandu remaja, terutama pada masa libur semester.

    Kolaborasi menjadi kunci dalam setiap aktivitasnya. Dwi bekerja sama dengan dosen lain, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta mitra dari rumah sakit, puskesmas, dan sekolah. Dengan cara ini, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman langsung di lapangan sekaligus berkontribusi bagi masyarakat.

    “Kami ingin mahasiswa tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu memahami kebutuhan masyarakat dan menjadi bagian dari solusi,” tambahnya.

    Proses pembelajaran teori dilakukan di kampus, sedangkan kegiatan praktik berlangsung di laboratorium keperawatan dan lahan praktik seperti rumah sakit dan puskesmas.

    Untuk penilaian, beliau menitikberatkan pada kemampuan mahasiswa berpikir kritis, berkomunikasi efektif, dan menerapkan teori dalam konteks nyata.

    Sebagai dosen, Dwi juga mencontohkan pentingnya pengembangan diri berkelanjutan. Ia rutin mengikuti pelatihan, seminar, dan publikasi ilmiah, agar selalu mengikuti perkembangan ilmu keperawatan terkini.

    “Dunia kesehatan terus berubah. Karena itu, dosen juga harus terus belajar agar bisa memberikan pembelajaran yang relevan dan bermakna,” tuturnya.

    Melalui dedikasinya,  Dwi berharap dapat melahirkan generasi perawat yang profesional, berempati, dan berjiwa sosial tinggi — insan yang tidak hanya cakap secara keterampilan, tetapi juga tulus dalam pelayanan kepada sesama.

    Penulis: Yuliana Aling (Kelas 3B), Akademi Keuangan dan Perbankan, (Sam).

    Related Articles

    Stay Connected

    1,800FansLike
    905FollowersFollow
    7,500SubscribersSubscribe
    spot_img
    spot_img

    Latest Articles