MajalahDUTA.Com, Vatikan- Paus Fransiskus mengumumkan bahwa pertemuan Majelis Sinode Para Uskup tentang Sinodalitas akan berlangsung dalam dua sesi: pada Oktober 2023 dan Oktober 2024. Artikel ini diangkat oleh Devin Watkins pada 16 Oktober 2022, 12:10 waktu Vatikan.
Dalam tulisan itu dikatakan bahwa Pertemuan Sinode Para Uskup di Vatikan—yang semula dijadwalkan akan diadakan pada Oktober 2023—sekarang juga akan berlangsung pada Oktober 2024, sebagai bagian dari Sinode yang sama tetapi diadakan dalam 2 sesi.
Baca juga: Kami Berharap Natal Tahun 2022 bisa Menggunakan Gereja ini
Paus Fransiskus mengumumkan perpanjangan Sinode tentang Sinode ketika berbicara kepada para peziarah di Lapangan Santo Petrus dalam pidato Angelus pada hari Minggu.
Kebijaksanaan yang diperluas
Paus Fransiskus mencatat fase pertama Sidang Umum Biasa ke-16 Sinode Para Uskup dibuka pada 10 Oktober 2021, yang difokuskan pada mendengarkan dan penegasan.
Paus juga mengatakan sudah ada banyak buah sulung dari Sinode yang sedang berlangsung, tetapi menambahkan bahwa diperlukan lebih banyak waktu agar mereka menjadi dewasa sepenuhnya.
“Untuk memberikan lebih banyak waktu untuk penegasan yang diperpanjang, saya telah menetapkan bahwa Sidang Sinode ini akan berlangsung dalam dua sesi: yang pertama pada 4-29 Oktober 2023 dan yang kedua pada Oktober 2024.” (In order to provide more time for extended discernment, I have established that this Synodal Assembly will take place in two sessions: The first on 4-29 October 2023 and the second in October 2024.)
Paus Fransiskus berharap keputusan ini akan mendukung pemahaman sinode sebagai elemen konstitutif Gereja, dan membantu semua orang untuk menjalaninya sebagai perjalanan saudara dan saudari yang menjadi saksi sukacita Injil.
Keterangan lebih lanjut dari Sekretariat Sinode
Menyusul pengumuman Paus Sekretariat Jenderal Sinode merilis komunike pers untuk menjelaskan keputusan tersebut, dengan mengatakan Konstitusi Apostolik Episcopalis Communio memungkinkan kemungkinan beberapa sesi Sinode yang sama.
“Keputusan ini berangkat dari keinginan agar tema Gereja Sinode, karena luas dan pentingnya, dapat menjadi subyek penegasan yang berkepanjangan tidak hanya oleh para anggota Majelis Sinode, tetapi oleh seluruh Gereja.” (This decision stems from the desire that the theme of a Synodal Church, because of its breadth and importance, might be the subject of prolonged discernment not only by the members of the Synodal Assembly, but by the whole Church.)
Baca juga: Uskup Agustinus: “Ikut Yesus” karena Yesus adalah Gembala Utama- Part 2
Sekretariat Sinode mengatakan perpanjangan itu sangat cocok dengan perjalanan sinode yang sedang berlangsung, karena Sinode “bukanlah suatu peristiwa tetapi suatu proses di mana seluruh Umat Allah dipanggil untuk berjalan bersama menuju apa yang dibantu oleh Roh Kudus untuk dilihat sebagai kehendak Tuhan bagi Gereja-Nya.”
Sepasang sesi yang tersebar selama setahun akan membentuk “perjalanan dalam perjalanan” dengan tujuan menumbuhkan refleksi yang lebih matang.