Sunday, November 9, 2025
More

    Mgr. Agustinus Agus Ungkapkan: Kematian adalah Jalan Menuju Hidup Kekal

    MajalahDUTA.Com, Pontianak- Siapa sangka orang sehat dalam sekejap mata dipanggil Tuhan? Ada yang sakit bertahun-tahun tapi tak juga dipanggil oleh Tuhan. Ada juga kejadian orang yang berpergian dengan kondisi sehat bisa juga dipanggil karena peristiwa kecelakaan atau yang lain sebagainya.

    Banyak hal yang bisa menjadi faktor pemicu kematian. Sebagai insan yang percaya dengan Tuhan Yesus Kristus, dalam terang iman ketakutan akan kematian berubah menjadi persiapan untuk menuju hidup yang kekal.

    Sebagaimana Mgr. Agustinus Agus katakan dalam misa memperingati 100 hari Almarhum Fransiskus Tjamang yang merupakan keluarga dekat (sepupu) dari Mgr Agustinus Agus – di Sekadau, Sabtu malam, 20 Maret 2021. Dalam misa itu, Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus mengatakan justru hanya dengan kematian manusia dapat masuk dalam kehidupan yang kekal dan abadi.

    Baca Juga: Misa Rabu Abu, Paus Ungkapkan: ‘Prapaskah adalah Perjalanan Kembali Kepada Allah’

    Misa malam itu dipimpin oleh Mgr. Agustinus Agus, Uskup Agung Pontianak dan didampingi oleh P. Sabinus Lohin, CP dan RD. Agustinus Rian Pastor Paroki Petrus Rasul Monumental Sekadau yang merupakan Imam Diosesan Sanggau.

    Keyakinan dan Iman

    Sebagaimana yang ia selalu katakan rumus iman Katolik yang tertuang dalam doa Aku Percaya. “Aku Percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang Kudus, Persekutuan Para Kudus, Pengampunan dosa, Kebangkitan Badan dan Hidup Kekal, Amin,” ucapnya.

    Kebangkitan badan dan hidup kekal merupakan kunci keyakinan dan sekaligus modal iman yang harus diingat dan direnungkan sebagai penguatan diri dalam setiap peristiwa yang pengikut kristus alami.

    Baca Juga: Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus Hadiri Misa Perdana Dua Imam Diosesan di Stasi St. Yosef Pagung Nahaya

    Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus mengungkapkan setiap momen yang telah manusia lalui merupakan bukti dari jejak iman dan peristiwa hidup. “Untuk itu, mendoakan orang yang sudah dipanggil oleh Tuhan adalah kewajiban dari kita yang masih hidup didunia ini,” ujarnya.

    Dasar dari argumen tersebut Mgr. Agustinus Agus kuatkan dengan menyatakan bahwa orang mati tidak akan bisa mendoakan orang mati, untuk itu manusia yang hiduplah yang mendoakan mereka yang sudah meninggal. Samuel_Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak.

    Related Articles

    spot_img
    spot_img

    Latest Articles