Duta, Pontianak | Di Tengah dinamika kehidupan kampus yang penuh tantangan dan Keadaan ekonomi yang sedang tidak stabil, pengelolah keuangan pribadi merupakan suatu kewajiban yang sering kali di lupakan atau tidak dilakukan.
Namun bagi Sebasthian, mencatat pengeluaran bukan sekedar rutinitas, melainkan prinsip hidup yang di wariskan dari sang ayah dan terus ia jalankan dengan konsisten. Kebiasaan ini bukan muncul dari bimbingan sang ayah yang selalu mengajarkan tentang pentingnya mencatat pengeluaran harian dan bulanan finansial sejak dini.
Dalam wawancara yang saya lakukan, Sebasthian menjelaskan bahwa dengan mencatat pengeluaran harian ini sangat membantunya dalam memahami secara rinci kemana uangnya pergi. Lebih dari itu, kebiasaan ini memudahkan penyusunan anggaran bulanan yang realistis, sehingga ia bisa menentukan alokasi dana untuk kebutuhan, keinginan, dan Tabungan secara bijak.

Tujuan utamanya untuk mencatat pengeluaran berakar dari keinginan untuk transparan kepada orang tua mengenai pengeluaran hariannya. Ia merasa penting untuk bisa menjelaskan secara jelas berapa uang yang digunakan setiap hari, setiap minggu, hingga sebulan penuh.
Sejak mulai kuliah, Sebasthian mulai menerapkan system percatatan yang praktis untuk kebutuhan harian, ia menggunakan aplikasi Google Keep, sementara laporan bulanan dipindahkan ke Microsoft Excel agar lebih terstruktur dan mudah dianalisis.
Prosesnya cukup sederhana; setiap kali ia melakukan transaksi, pengeluaran langsung dicatat agar ia tidak lupa apa saja transaksi yang ia lakukan.

Kebiasaan seperti inilah yang wajib ditanamkan dalam diri kita sebagai mahasiswa atau mungkin diri sendiri, dan ini menunjukan bahwa listerasi keuangan bukan hanya di lakukan oleh Perusahaan atau Lembaga, tetapi bisa dimulai dari diri sendiri yang sadar akan pentingnya pencatatan keuangan dan pengelolaan uang dengan Langkah kecil seperti ini kita sedang mempersiapkan serta membangun pondasi finansial yang kuat untuk masa depan.
Bagaimana dengan anda apakah sudah membangun pondasi finansial untuk masa depan?
*Deo Febriant, Mahasiswa Akademi Keuangan dan Perbankan Grha Arta Khatulistiwa Pontianak, Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, Kampus II. (Sam).