Duta, Pontianak | 3 September 2025, mengawali tugasnya sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Agung Pontianak (KAP), Mgr. Samuel Oton Sidin, OFMCap, langsung menunjukkan gaya kepemimpinan pastoral yang akrab dan membumi. Hari pertamanya di KAP diisi dengan dua agenda utama yang sarat makna: menyapa para karyawan keuskupan dan mengadakan pertemuan dengan Kuria serta perwakilan imam yang berkarya di wilayah keuskupan.
Sapaan Pertama: Membangun Relasi dengan Karyawan
Sejak pagi, Mgr. Samuel berjalan dari ruangan ke ruangan di Gedung Keuskupan Agung Pontianak. Ia menyapa secara langsung para staf dan karyawan yang selama ini menopang karya keuskupan melalui tugas administratif dan pastoral. Dengan senyum hangat dan sapaan personal, beliau memperkenalkan diri dan berbincang sejenak dengan setiap orang.
“Saya ingin mengenal rumah baru saya ini, dan tentu mengenal orang-orang yang menjadi bagian di dalamnya. Pelayanan kita akan lebih hidup jika kita saling mengenal dan mempercayai,” ujar Mgr. Samuel.
Kunjungan ini menjadi simbol pendekatan yang personal dan rendah hati. Bagi banyak karyawan, sapaan dari pemimpin baru mereka ini menciptakan semangat kebersamaan dan rasa dihargai sebagai bagian penting dari pelayanan Gereja.
Mgr. Samuel juga meninjau berbagai fasilitas keuskupan seperti kapel, ruang kerja para pastor, tempat tinggal, serta unit-unit lainnya yang menunjang pelayanan pastoral di KAP.
Pertemuan Perdana dengan Kuria dan Imam: Menyusun Langkah Bersama
Di hari yang sama, Mgr. Samuel mengadakan pertemuan khusus dengan Kuria Keuskupan dan perwakilan para imam yang berkarya di Keuskupan Agung Pontianak. Pertemuan ini berlangsung dalam suasana akrab namun serius, sebagai ajang perkenalan sekaligus penyelarasan awal mengenai arah pelayanan selama masa tugas beliau sebagai Administrator Apostolik.
Mgr. Samuel mengajak seluruh Kuria dan para imam untuk tetap menjaga semangat persaudaraan, keterbukaan, dan kesatuan dalam karya pelayanan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi yang sehat, komunikasi yang jujur, serta kesetiaan dalam tanggung jawab masing-masing.
“Kita semua adalah rekan sekerja dalam ladang Tuhan. Saya datang bukan membawa program pribadi, tetapi untuk bersama-sama mendengarkan Roh Kudus dan berjalan bersama umat dalam terang Injil,” tuturnya.
Pertemuan ini menjadi momentum awal yang strategis dalam memperkuat koordinasi dan semangat sinodal di antara para pelayan Gereja di KAP.
Memulai Pelayanan dengan Kedekatan dan Kesederhanaan
Hari pertama Mgr. Samuel di Keuskupan Agung Pontianak mencerminkan model kepemimpinan yang bersandar pada nilai relasi manusiawi, spiritualitas pelayanan, dan keterbukaan. Sapaan kepada karyawan dan pertemuan dengan Kuria serta imam menunjukkan komitmen beliau untuk membangun keuskupan sebagai “rumah bersama” yang penuh kasih, kerja sama, dan kepercayaan.
Dengan semangat ini, masa pelayanan Mgr. Samuel sebagai Administrator Apostolik diharapkan menjadi masa pertumbuhan, konsolidasi, dan pemeliharaan semangat persaudaraan dalam Gereja lokal Kalimantan Barat. #Paul