Duta, Pontianak — Siapa bilang camilan enak harus mahal? Kini hadir Crispy Crave, camilan renyah dan gurih yang tengah menarik perhatian kalangan muda, khususnya mahasiswa. Mengusung konsep modern dengan cita rasa lokal, Crispy Crave membuktikan bahwa inovasi sederhana bisa menjadi peluang bisnis menjanjikan.
Menurut Elgi (19), mahasiswa semester 3 Akademi Keuangan dan Bisnis (AKUB)- Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, Kampus II Pontianak, keunikan Crispy Crave terletak pada bahan dasarnya yang tidak biasa.
“Crispy Crave menggunakan campuran bahan dari ubi dan cokelat yang diaduk rata,” ujarnya.
Kombinasi tersebut menghasilkan cita rasa khas yang memadukan manis dan gurih dalam satu gigitan.
Crispy Crave menyasar remaja dan mahasiswa sebagai target utama konsumennya.
“Target utamanya adalah anak muda yang suka ngemil sambil belajar, nongkrong, atau nonton film. Mereka mencari camilan yang enak, praktis, dan terjangkau,” jelas Elgi.
Selain rasa dan harga, strategi pemasaran Crispy Crave juga menjadi kunci keberhasilannya. Di tengah gempuran berbagai merek camilan lain, tim Crispy Crave memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi utama.
“Crispy Crave menggunakan strategi pemasaran digital melalui media sosial, dengan membuat konten kreatif,” tambah Elgi.
Konten yang ringan, lucu, dan interaktif membuat banyak pengguna penasaran untuk mencoba.
Dari sisi bisnis, Crispy Crave menunjukkan contoh menarik bagi mahasiswa ekonomi dan bisnis. Dengan manajemen biaya yang efisien serta promosi digital yang cerdas, mereka mampu memperoleh keuntungan tanpa harus mengeluarkan modal besar untuk iklan konvensional.
Konsumen yang ingin mencoba Crispy Crave bisa langsung menghubungi akun Instagram resmi mereka atau mengirim pesan melalui WhatsApp sesuai kontak yang tertera di poster promosi.
Tak heran jika banyak konsumen memilih Crispy Crave dibandingkan camilan sejenis. “Karena rasanya enak, harganya terjangkau, dan kualitasnya bagus,” kata Elgi menegaskan.
Kombinasi rasa lokal, kemasan modern, dan strategi pemasaran yang kekinian, Crispy Crave dinilai setidaknya menjadi contoh bahwa inovasi sederhana bisa membawa produk lokal melangkah ke pasar yang lebih luas.
*Antonio, Mahasiswa Semester 3, Akademi Keuangan dan Perbankan Grha Arta Khatulistiwa Pontianak, Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, (Pontianak). (Sam)