Tuesday, December 23, 2025
More

    Dinamika Penerbangan Pontianak–Malaysia Tentang Mobilitas Baru, Perilaku Konsumen Baru, dan Arus Ekonomi Lintas Batas

    Duta, Pontianak | Perkembangan kota Pontianak terus menjadi perhatian wisatawan dari Kuching maupun wilayah Malaysia lainnya, terutama karena keberagaman kuliner, pusat belanja, dan pilihan penginapan.

    Hadirnya penerbangan langsung Pontianak–Malaysia menambah dinamika baru bagi ekonomi Kalimantan Barat. Walaupun belum mengguncang moda transportasi darat secara signifikan, konektivitas udara ini memungkinkan perjalanan pulang-pergi dalam satu hari—terutama untuk kebutuhan berobat, belanja cepat, atau urusan mendesak.

    Pada Jumat, 21 November 2025, publik Kalimantan Barat kembali memperbincangkan isu perkembangan penerbangan internasional ini. Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menegaskan bahwa penerbangan tersebut tidak membawa dampak “drastis”, melainkan justru menggerakkan roda ekonomi melalui aktivitas mobilitas, perdagangan, dan konsumsi.

    Pernyataan ini masuk akal jika melihat karakter ekonomi lintas batas yang jarang menimbulkan lonjakan sekonyong-konyong, tetapi membangun aliran nilai jangka panjang yang stabil.

    Penerbangan Antarnegara sebagai Penggerak Ekonomi Lintas Batas

    Penerbangan internasional Kalbar–Malaysia telah lama menjadi penggerak ekonomi regional. Manfaatnya muncul langsung melalui sektor perdagangan barang, jasa perjalanan, kegiatan UMKM lokal, perhotelan, hingga transportasi darat.

    Pada level makro, rute ini memperkuat integrasi ekonomi dua kawasan dan membuka ruang transaksi yang sebelumnya terbatas oleh jarak.

    Inilah sebabnya Gubernur menegaskan bahwa dampaknya tidak bersifat eksplosif. Mobilitas lintas batas bekerja secara gradual: ia mengalir, bukan meledak. Namun setiap aliran kecil itu, ketika dijumlahkan, menjadi kontribusi besar bagi ekonomi daerah.

    Dari Transportasi Menjadi Fenomena Pemasaran

    Dalam manajemen pemasaran modern, riset konsumen digunakan untuk memahami pola, preferensi, serta perilaku masyarakat. Penerbangan Kalbar–Malaysia dapat dibaca sebagai pergeseran perilaku konsumen lintas negara.

    Jurnal Lestari, Fauji, dan Sihabudin (2023) menegaskan bahwa keputusan konsumen dipengaruhi risiko, kemudahan, dan persepsi manfaat. Artinya, konektivitas udara bukan hanya fenomena geografis, tetapi juga fenomena pemasaran yang berhubungan dengan consumer decision-making.

    Mobilitas masyarakat Kalbar ke Malaysia sudah berlangsung selama puluhan tahun. Relasi keluarga, kerabat, dan jaringan sosial di dua wilayah membuat mobilitas bukan hanya urusan ekonomi, tetapi bagian dari struktur sosial.

    Pemerintah sesungguhnya sekadar menyediakan jalur tambahan pada arena yang sudah terbentuk oleh modal sosial yang kuat.

    Perilaku Konsumen Lintas Negara tentang Kepercayaan, Kemudahan, dan Risiko

    Penerbangan ke Malaysia membuka segmen pasar baru: kelompok masyarakat yang melakukan perjalanan untuk belanja, layanan kesehatan, pendidikan, bisnis kecil, hingga wisata.

    Jurnal Zulkifli dan Novayanti Maleha (2025) dalam TOMAN menjelaskan tiga faktor utama dalam keputusan konsumen—kepercayaan, kemudahan transaksi, dan persepsi risiko. Meskipun penelitian tersebut mengkaji dompet digital, konsepnya relevan untuk memahami perilaku perjalanan internasional.

    Jika dalam dompet digital orang memilih layanan yang mudah dan tepercaya, prinsip yang sama berlaku dalam mobilitas lintas negara.

    Masyarakat memilih rute perjalanan yang memberikan pengalaman nyaman, dapat diprediksi, dan memiliki rekam jejak baik. Kelancaran penerbangan, rekomendasi positif dari keluarga, serta harga yang jelas meningkatkan rasa aman konsumen.

    Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa meskipun risiko selalu ada—seperti risiko keamanan data—pengguna tetap melanjutkan transaksi jika manfaatnya lebih besar. Pola ini identik dengan keputusan masyarakat Kalbar untuk bepergian ke Malaysia.

    Walaupun ada kekhawatiran terkait biaya dan ekonomi, mereka melihat manfaat yang jelas: harga barang lebih murah, layanan medis lebih lengkap, dan perjalanan lebih cepat.

    Dengan kata lain, risiko tidak menghalangi keputusan; risiko hanya dipertimbangkan di antara manfaat yang lebih besar.

    Segmentasi Konsumen Kalbar yang Semakin Beragam

    Masyarakat Kalimantan Barat bukanlah satu kelompok homogen. Ada mereka yang bepergian untuk kesehatan, pendidikan, belanja musiman, pekerjaan, bahkan sekadar hiburan. Segmentasi ini membuktikan bahwa perilaku konsumen tidak dapat dijelaskan hanya dengan pandemi ekonomi atau harga tiket. Ia merupakan kombinasi faktor sosial, budaya, dan pengalaman individu.

    Rute penerbangan ini, dengan demikian, membuka ruang baru bagi mobilitas wisatawan, pekerja, dan pelaku bisnis.

    Mobilitas tersebut menciptakan peluang konsumsi, perdagangan kecil, hingga layanan lintas batas yang memperkuat aktivitas ekonomi lokal. Dalam jangka panjang, kontribusi ini dapat menaikkan PDRB sektor jasa, logistik, transportasi, dan konsumsi rumah tangga.

    Mobilitas dan Ekonomi Digital: Dua Arus Nilai yang Saling Menguatkan

    Dari perspektif ekonomi digital, percepatan mobilitas fisik mirip dengan meningkatnya konektivitas digital: keduanya membuka aliran nilai yang sebelumnya sulit dijangkau. Interaksi ekonomi dan sosial menjadi lebih intens, lebih cepat, dan lebih lintas wilayah.

    Sumarjiyanto dan Widayati (2020) menjelaskan bahwa ekonomi digital meningkatkan intensitas interaksi sosial–ekonomi melalui kemudahan bertukar informasi dan transaksi. Mobilitas internasional bekerja dengan logika yang serupa: semakin mudah orang bergerak, semakin besar transaksi yang tercipta.

    Dalam konteks Kalbar–Malaysia, mobilitas fisik dan interaksi digital berjalan beriringan—menghasilkan pasar yang lebih dinamis, lebih terbuka, dan lebih terhubung.

    Penutup

    Penerbangan Pontianak–Malaysia bukan sekadar penambahan rute baru, tetapi cerminan perubahan perilaku konsumen, dinamika mobilitas sosial, dan arus ekonomi lintas batas yang kian menguat. Mobilitas ini memang tidak memberikan “lonjakan drastis” dalam waktu singkat, tetapi menghasilkan pertumbuhan yang stabil, adaptif, dan berkelanjutan.

    Dalam era ekonomi yang semakin terhubung, memahami perilaku konsumen lintas negara menjadi kunci bagi pemerintah daerah, pelaku bisnis, dan UMKM lokal untuk terus bergerak menyesuaikan diri—sekaligus memanfaatkan peluang yang muncul dari arus mobilitas ini.

    Daftar Pustaka
    Jurnal

    Lestari, Widia, dan Robby Fauji. “Pengaruh Literasi Keuangan, Persepsi Risiko, dan Kemudahan Penggunaan terhadap Minat Menggunakan Bank Digital.” 2023.
    https://share.google/pWjIpMW03vkEVagbO.

    Sumarjiyanto, Sumarjiyanto, dan Widayati. “Dampak Perkembangan Ekonomi Digital terhadap Perilaku Pengguna Media Sosial dalam Melakukan Transaksi Ekonomi.” 2020.
    https://share.google/ltpreIeIK101MZDov.

    Zulkifli, Zulkifli, dan Novayanti Maleha. “Kepercayaan, Risiko, dan Kemudahan dalam Keputusan Penggunaan Layanan Dompet Digital.” TOMAN, 2025.
    https://jurnal.sitasi.id/toman/article/view/274/249.

    Berita

    Pontianak Post. “Gubernur Ria Norsan: Dampak Penerbangan ke Malaysia Tak Drastis, Ekonomi Justru Bergerak.” Diakses 2025.
    https://share.google/57A0dBmqVfFutFNtK.

    *Enjelika Oktaviani Demitri– Mahasiswi AKUB Pontianak, (Sam). 

    Related Articles

    spot_img
    spot_img

    Latest Articles