Wednesday, October 1, 2025
More

    Analisis Kinerja dan Strategi Pengembangan Usahatani Sayuran Organik Mentimun

    MAJALAHDUTA.COM, Media Center San Agustin|Senin, 12 Agustus 2024 – Pertanian organik menjadi semakin penting dalam konteks pertanian modern yang berkelanjutan. Dusun Semabak, Desa Ambarang, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak memiliki potensi besar untuk mengembangkan usaha tani sayur organik, khususnya pada komoditi mentimun.

    Mentimun merupakan salah satu sayuran yang banyak dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Dengan memanfaatkan tanah yang subur dan kondisi iklim yang mendukung, pengembangan usaha tani sayur organik di wilayah tersebut memiliki prospek yang cerah.

    Banyak konsumen yang membeli hasil produk organik yang dihasilkan karena para konsumen megerti bahwa produk organik ini sangat penting untuk kesehatan. Di dalam pemenuhan kebutuhan sehari-harinya di dalam pola konsumsi masyarakat tersebut menyebabkan minat yang tinggi bagi konsumen untuk membeli hasil produk organik dari Kebun.

    Mantimun merupakan salah satu komunitas hortikultura yang mempunyai prospek yang cerah untuk dibudidayakan, karena mentimun dapat dipasarkan di dalam negeri dan di luar negeri. Kebutuhan buah mentimun cendrung terus meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk, peningkatan taraf hidup, tingkat pendidikan, dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya nilai gizi (Cahyono, 2006).

    Peluang usaha budidaya mantimun bisa dibilang menjanjikan karena cara budidaya yang muda dan masa tanamnya cepat. Pemasaran buah mentimun juga dibilang muda karena hampir disetiap warung makan, pedagang sayur di pasar pasar Tradisonal membutuhkan mentimun.

    Pasar mantimun tidak hanya di dalam kota saja melainkan juga di jual ke berbagai kabupaten seperti Sosok untuk bahan sayuran. Dalam mengembangkan usaha tani mentimun ini, bisa ditemui banyak kendala dari segi lingkungan internal dan juga ekternal.

    Usaha tani mentimun bisa menjadi peluang menguntungkan atau dapat memicu ancaman yang bagi pelaku usaha. Dengan lingkungan internal, pelaku usaha dapat mengetahui kekuatan apa yang dimaksimalkan dan kelemahan apa yang harus diminimalkan dalam usahanya, dan yang terpenting juga sering terjadi adalah kendala yang dihadapi oleh ketidaktepatan dalam penerapan strategi sesuai posisi usaha.

    Harus diketahui bahwa penerapan strategi yang baik dan tepat sangat membantu sistem kerja usaha lebih efektif dan efisien untuk pencapaian tujuan yang ditargetkan. Melalui strategi yang tepat dan sesuai untuk diterapkan, maka hal ini menarik minat masyarakat untuk memberdayakan usaha tersebut sebagai modal meningkatkan ekonomi masyarakat melihat keadaan yang sering terjadi tersebut, mendorong peneliti untuk melakukan analisis strategi pengembangan usaha tani mentimun.

    Analisis ini digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta memaksimalkan peluang dan meminimalkan ancaman.

    Analisis strategi pengembangan usaha tani mentimun yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat).

    Analisis ini dapat membantu pelaku usaha dalam mengembangkan empat jenis strategi yakni strategi SO (kekuatan dan peluang), strategi WO (kelemahan dan peluang), strategi ST (kekuatan dan ancaman), dan strategi WT (kelemahan dan ancaman). Pengembangan usaha budidaya usaha tani mentimun tersebut dimulai dari budidaya.

    Pemangkasan adalah pengurangan bagian tanaman seperti tunas, perkembangan pucuk dan akar untuk mempertahankan atau mendapatkan suatu bentuk yang diinginkan dengan laju pertumbuhan. Pendapat lain pemangkasan daun pada tanaman timun yang tumbuh subur dan berdaun lebat, perlu dilakukan secepatnya. Tanpa perlakuan tersebut, tanaman cendrung akan mengalami pertumbuhan vegetatif saja.

    Permintaan pasar sangat menentukan keberlangsungan usaha tani mentimun karena dengan stabilnya permintaan pasar, maka keberlangsungan usaha tani mentimun dapat dipertahankan. Harga mentimun organic yang terjual, yaitu 6 buah Rp.10.000. Semua hasil panen terjual langsung di kebun sedangkan ada beberapa konsumen yang meminta untuk diantar ke rumah masing-masing karena kesibukan.

    Dari hasil penjualan tersebut sangat untung, walaupun tidak dihitung analisis pendapatan mentimun, berdasar hasil survey pasar harga mentimun sebesar Rp. 10.000,- sebanyak 4 sampai 6 buah. Kinerja usahatani sayuran organik di Dusun Semabak secara keseluruhan menguntungkan karena sudah memiliki kinerja yang baik dilihat dari aspek produktivitas, kapasitas, kualitas, dan kecepatan pengiriman.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai R/C ratio atas biaya tunai usahatani sayuran organik di Dusun Semabak, Desa Ambarang, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak: “sebesar 1,83 ( nilai R/C>1) sedangkan nilai R/C ratio atas biaya total usahatani sayuran organik di Kota ngabang sebesar 1,61 ( nilai R/C>1) yang artinya kedua usahatani sayuran organik di dusun semabak tersebut layak untuk diusahakan.”

    Pelaku usaha tani sayuran organik diharapkan terus meningkatkan kualitas serta variasi jenis sayuran yang dihasilkan agar tidak terpengaruh oleh pesaing sejenis yang memberikan harga lebih murah.

    Petani sayuran organik juga perlu melakukan promosi untuk memperkenalkan produk sayuran organik sehingga dapat meningkatkan permintaan terhadap sayuran organik melalui media sosial.

    Oleh: Lukas, Naverdo Igay, Sarita Indah Sari, Mahasiswa Program Studi Agribisnis, Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo. 

    Related Articles

    Stay Connected

    1,800FansLike
    905FollowersFollow
    7,500SubscribersSubscribe
    spot_img
    spot_img
    spot_img
    spot_img

    Latest Articles