Monday, November 10, 2025
More

    Uskup Venezuela dan Kolombia Mencari Jalur untuk Pelayanan Migrasi

    Paus Fransiskus menyerukan upaya bersama oleh negara-negara individu dan masyarakat internasional untuk memastikan bahwa semua orang menikmati hak untuk tidak dipaksa bermigrasi, tetapi hidup dalam damai dan martabat di negara mereka sendiri.

    MAJALAHDUTA.COM, INTERNASIONAL– Uskup Kolombia dan Venezuela yang wilayah keuskupannya berdekatan dengan daerah perbatasan telah bertemu untuk membahas pelayanan kemanusiaan dan rohani yang ditawarkan oleh Gereja kepada orang-orang yang terpaksa bermigrasi.

    Uskup-uskup dari keuskupan-keuskupan di dekat perbatasan Kolombia-Venezuela bertemu untuk mendalamkan pemahaman mereka tentang realitas migrasi di daerah tersebut dan untuk mengkoordinasikan tindakan pastoral transnasional yang menanggapi tantangan-tantangan tersebut.

    Mereka berkumpul dalam pertemuan “Charity on the Border 2023” yang diadakan pada 18-20 September di kota Cúcuta, Kolombia.

    Acara ini diselenggarakan oleh Dikasteri untuk Promosi Pembangunan Manusia Integral dan Keuskupan Cúcuta.

    Peserta membahas cara merespons secara efektif tantangan-tantangan yang timbul akibat aliran migrasi besar-besaran, terutama di perbatasan dua negara.

    Mereka berbagi pengalaman dan proposal tentang tindakan-tindakan amal dan pastoral yang telah diambil untuk mendampingi dan melayani para migran.

    Sejumlah inisiatif lintas batas dibahas dengan harapan dapat berkontribusi pada tindakan bersama yang lebih efektif dalam menyambut, melindungi, mempromosikan, dan mengintegrasikan orang-orang yang berpindah.

    Para Uskup menyimpulkan komitmen mereka untuk terus menawarkan bantuan rohani dan materi kepada para migran, pengungsi, dan orang-orang yang terdislokasi.

    Hari Migran dan Pengungsi Sedunia ke-109 Tahun 2023

    Pertemuan ini berlangsung menjelang Hari Migran dan Pengungsi Sedunia ke-109, yang jatuh pada hari Minggu, 24 September 2023.

    Dalam pesan untuk Hari Migran tahun ini yang berjudul “Bebas memilih apakah akan bermigrasi atau tinggal,” Paus Fransiskus menyerukan upaya bersama oleh negara-negara individu dan masyarakat internasional untuk memastikan bahwa semua orang menikmati hak untuk tidak dipaksa bermigrasi, tetapi hidup dalam damai dan martabat di negara mereka sendiri.

    “Pengungsi melarikan diri karena kemiskinan, ketakutan, atau putus asa,” kata Paus dalam pesannya, mengulangi seruannya untuk menghilangkan penyebab-penyebab ini.

    “Komitmen ini dimulai dengan bertanya apa yang dapat kita lakukan, tetapi juga apa yang harus kita hentikan,” katanya.

    Editor: MajalahDUTA.Com
    Sumber: Vatikan News (Sr. Nina Benedikta Krapić, VMZ)

    Related Articles

    spot_img
    spot_img

    Latest Articles