Tuesday, December 5, 2023
More

    Santo Thomas dari Villanova: Bapa Kaum Miskin yang Menginspirasi

    Bahkan pada saat ia sekarat pun, Uskup Thomas memerintahkan agar semua uangnya dibagikan kepada orang miskin. Ia memerintahkan agar tempat tidurnya dikirimkan ke penjara agar dapat dipergunakan oleh para tahanan disana. Misa diadakan di hadapannya, dan setelah Komuni Bapa Uskup Agung yang Kudus ini berkata : "Ke tanganMU ya Tuhan, Kuserahkan nyawa-Ku." Dan Thomas pun di jemput Yesus untuk kembali pangkuan Bapa disurga.

    MAJALAHDUTA.COM, SPRITUALITAS– Santo Thomas dari Villanova, dikenal juga sebagai Model of Bishops dan Thomas the Almsgiver, adalah sosok yang penuh inspirasi dalam sejarah Gereja Katolik.

    Ia lahir sebagai anak dari Aloazo Tomas Garcia, seorang pejabat militer Spanyol, dan ibunya, Lucia Martinez, dan dibesarkan di Villanova.

    Namun, perjalanan hidupnya membawa inspirasi yang luar biasa dalam pelayanan kepada kaum miskin dan dalam mempraktikkan kasih sesama.

    Panggilan Tuhan Menuju Keuskupan Agung Granada

    Thomas mengawali pendidikannya di Universitas Alcala dan kemudian menjadi seorang profesor seni, logika, dan filsafat di universitas tersebut pada tahun 1514.

    Namun, panggilan Tuhan yang kuat membuatnya meninggalkan semua jabatan dunianya dan masuk biara Augustinian di Salamanca pada tahun 1516.

    Setelah dua tahun berada dalam biara, Thomas ditahbiskan menjadi seorang imam pada tahun 1518 dan merayakan Misa pertamanya pada Hari Natal pada tahun yang sama.

    Kemudian, Thomas diberi tugas sebagai Provinsial biara Agustinian, dan ia menjalankan tugasnya dengan sangat baik.

    Ia bahkan menjadi tokoh yang pertama kali mengirimkan para biarawan Agustinian ke Benua Amerika, membuka jalan bagi penyebaran iman di sana.

    Pemimpin yang Melayani Kaum Miskin dengan Tulus

    Namun, perjalanan Thomas yang paling menginspirasi adalah ketika ia dicalonkan sebagai Uskup untuk Keuskupan Agung Granada, Spanyol.

    Awalnya, ia menolak jabatan ini, tetapi atas permintaan dari Paus, Thomas menerima jabatan tersebut pada tanggal 1 Januari 1545.

    Ketika pertama kali masuk ke keuskupan, Thomas diberi dana untuk membeli perabotan untuk rumah kediaman uskup sesuai keinginannya.

    Namun, Thomas tidak menggunakan dana itu untuk membeli furnitur.

    Alih-alih, ia menyumbangkan semua dana tersebut ke rumah sakit. Ia berkata, “Apa yang seorang biarawan miskin seperti diriku inginkan dari perabotan?”

    Setiap hari, ratusan orang miskin datang ke keuskupan, dan Thomas memberikan mereka makanan, anggur, dan uang.

    Ia dipandang sebagai sosok yang dieksploitasi oleh beberapa pihak, tetapi ia tetap teguh pada prinsipnya.

    Ia menjawab, “Tugas saya di sini adalah untuk membantu dan meringankan mereka yang datang ke pintu saya.”

    Ia juga memelihara anak-anak yatim-piatu dan membayar para pengasuh untuk setiap anak terlantar yang mereka bawa padanya.

    Thomas mendorong orang-orang kaya di keuskupannya untuk meniru teladannya dalam melayani kaum miskin.

    Kehidupan yang Penuh Kesederhanaan dan Kasih

    Kehidupan Thomas juga mencerminkan kesederhanaan dan kasih. Setiap pagi, ia mengenakan jubah yang sama yang diterimanya saat ia masih seorang novisiat Agustinian.

    Jubah tersebut mungkin sudah sangat lusuh, tetapi Thomas memperbaikinya sendiri.

    Meskipun para pegawai dan pengurus rumah tangga keuskupan malu dengan penampilannya yang sederhana, mereka tidak bisa mengubahnya.

    Kritik pernah menghampiri Thomas, terutama karena ia dianggap terlalu lembut dengan para pendosa. Namun, Thomas selalu bersikap rendah hati dan menghormati orang lain. Ia bahkan memahami tindakan-tindakan mereka dengan baik.

    Ketika dikritik karena pendekatan lembutnya, ia mengatakan, “Pastilah mereka punya alasan yang tepat untuk melakukan apa yang mereka lakukan.”

    Pada saat Thomas sedang sekarat, ia memerintahkan agar semua uangnya dibagikan kepada orang miskin dan tempat tidurnya dikirimkan ke penjara agar dapat digunakan oleh para tahanan.

    Misa diadakan di hadapannya, dan dalam saat-saat terakhirnya, ia berkata, “Ke tangan-Mu, ya Tuhan, kuserahkan nyawa-ku,” sebelum dipanggil oleh Yesus untuk kembali ke pangkuan Bapa di surga.

    Santo Thomas dari Villanova adalah teladan yang menginspirasi banyak orang dengan kasih dan pelayanannya kepada yang paling membutuhkan.

    Hari perayaannya diperingati setiap tanggal 22 September, dan warisan kasih dan kesederhanaannya tetap hidup dalam sejarah Gereja Katolik.

    Editor: MajalahDUTA.Com
    Sumber: Berbagai Bahan Olahan

    Related Articles

    Stay Connected

    1,800FansLike
    905FollowersFollow
    7,500SubscribersSubscribe

    Latest Articles