Wednesday, February 19, 2025
More

    Peran Kaum Muda Saat Ini Sangat Penting Untuk Hidup Mengereja

    By Sr. Maria Hilda, KFS

    MajalahDUTA.com, Sambas – Dalam rangka menyambut Hari Panggilan Sedunia yang bertepatan pada bulan  Mei tanggal 8 minggu paskah ke-2 tahun 2022, Dewan Pastoral Paroki (DPP) Kristus Raja Sambas dari seksi panggilan bekerja sama dengan seksi pendidikan mengadakan kegiatan aksi panggilan dan rekoleksi bersama orang muda katolik tingkat SMU dari kelas X sampai kelas XII.

    Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah Subah, dengan jumlah peserta yang hadir 57 siswa/i dengan menerapkan prokes Covid-19. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan tokoh –tokoh yang berperan penting dalam pelayanan gereja katolik, seperti para imam, suster, frater, bruder serta kaum awam yang berperan aktif dalam pelayanan gereja. Dengan tema: Panggilan Dalam Hidup Mengereja Khatolik & Peranan Anak Dalam Gereja Katolik “Satu Hati, Satu Iman, Satu Pelayanan”.

    Baca Juga: Sosialisasi TPE 2020, APP 2022 dan Program Kerja Dewan Paroki Sambas

    Dalam kegiatan ini hadir juga guru agama pendamping dari siswa, Bapak bernadus. S.Ag dan pastor Masseo Clinton, OFMCAP. Dan acara pengenalan tarekat dari: Kongregasi Fransiskanes Sambas (Pengenalan tarekat oleh  Sr. Maria Hilda, KFS dan postulan KFS), Kongregasi Bruder MTB  (dibawakan oleh Br. Agustinus, MTB) serta dari Ordo OFMCAP Pontianak (pengenalan tarekat oleh P. Masseo Clinton, OFMCAP dan Frater Nata OFMCAP) acara di tutup dengan misa penutup yang di pimpin oleh RP. Masseo Clinton, OFMCAP. Dan pemateri untuk pendididan dari tim katekese oleh Juli Sunarti, S.Pd

    Panggilan

    Dalam kata sambutan ketua panitia kegiatan Rekoleksi Panggilan dan Pendidikan dari koordinator seksi pendidikan Lidiana, S.Pd menyampaikan bahwa acara ini berkolaborasi dengan seksi pendidikan dan seksi panggilan, awalnya kami bertujuan untuk mengabungkan seluruh pelajar SMU sederajat kelas XII yang beragama katolik yang berada di kota Sambas, wilayah Subah dan wilayah Sajingan Besar. Rencana dipusatkan di Sambas, namun mengingat dan menimbang mengenai transportasi dan keselamatan dalam perjalanan, kami memutuskan untuk memilih wilayah Subah sebagai tempat pelaksanaannya.

    “Kegiatan ini merupakan kegiatan perdana, kegiatan ini juga untuk menumbuhkan benih-benih panggilan dalam diri kaum muda katolik untuk menjadi imam, suster, dan bruder serta menjadi orang muda katolik yang berkarakter untuk keluarga, masyarakat dan gereja” papar Lidiana, S.Pd

    Baca Juga: Paus Fransiskus Menghormati Kekuatan Pemersatu Olahraga Di Penonton

    “Peran kaum muda saat ini sangat penting untuk hidup mengereja, sebagai orang muda harus punya semangat dan cita-cita luhur dalam mengembangkan diri menjadi pribadi yang berlandaskan  iman katolik, rendah hati, berkarakter dan mempunyai pribadi yang beratitude” ungkap Yasriadi, S.IP pihak DPP daalam sambutannya pada acara pembukaan.

    Selain itu Yasriadi, S.IP juga menyampaikan bahwa untuk terlibat aktif dalam hidup menggereja kaum muda harus mempunyai kesadaran dalam dirinya. Kesadaran dalam diri kaum muda tersebut tidak tumbuh begitu saja tetapi memerlukan proses. Dalam proses tersebut kaum muda membutuhkan suatu pengarahan, bimbingan dan dukungan dari orang-orang sekitar. Dengan begitu kaum muda akan semakin menyadari perannya sebagai umat katolik yang mengimani Yesus Kristus dengan aktif terlibat dalam hidup menggereja.

    Hidup Menggereja

    “Untuk menjadi biarawan/ biarawati baik itu pastor, suster, frater, dan bruder dicari orang yang mau bekerja keras, mau tidak menikah, berkarir namun tak mendapat upah sebagai guide dan pelayan bagi orang-orang yang hilang, miskin, lapar dan berbeban berat karena tidak dapat menemukan Allah, tidak dapat menemukan diri mereka sendiri, tidak dapat pula menemukan cinta atau sesamanya” papar Sr. Maria Hilda, KFS selaku koordinator seksi panggilan.

    Baca Juga: Secuplik Tentang Kongregasi Fransiskanes Sambas (KFS) 

    “Harus membawa persediaan energi: pengabdian, keceriaan, kecerdasan, dan keteguhan hati untuk berbagi dengan dunia yang hanya memiliki sedikit pengabdian, sedikit keceriaan, sedikit kecerdasan dan sedikit keteguhan dan ketulusan. Gaya hidup untuk bertanggung jawab seumur hidup terhadap suatu karir, tugas, maupun profesi tertentu sering kali dilihat sebagai hal yang sulit. Model hidup seperti itu sungguh tidak mudah maka tak banyak yang menginginkannya. Tak mengherankan jika saat ini banyak orang yang selama hidupnya memiliki dua, tiga karir atau bahkan lebih. Ada politikus yang langsung bisa berkarir sebagai pengusaha, selebritis, dan entah apa lagi. Hal ini tidak mungkin dalam diri seorang religius atau biarawan/biarawati. Bayaran upahmu adalah dalam betuk rahmat-rahmat! kepada: YESUS KRISTUS” tambah Sr. Maria Hilda, KFS.

    Related Articles

    Stay Connected

    1,800FansLike
    905FollowersFollow
    7,500SubscribersSubscribe

    Latest Articles