Wednesday, November 12, 2025
More

    Pendampingan Servant Leadership Penerima Beasiswa Yayasan Martinus de Porres

    Oleh: Samuel| MD| KOMSOSKAP

    MajalahDUTA.Com, Indonesia – Yayasan Martinus de Porres (YMDP) merupakan Yayasan yang berpusat di Pontianak, Kalimantan Barat. Yayasan ini memberikan pembiayaan kepada siswa hingga mahasiswa yang mengalami permasalahan keuangan untuk dapat melanjutkan sekolah.

    Organisasi nirlaba ini menghimpun dana untuk kelanjutan Pendidikan sehingga mereka dapat menyelesaikan sekolah.

    Universitas Katolik Darma Cendika memberikan support dengan ide baik untuk Yayasan Martinus de Porres melalui dosen-dosen yang mendampingi proses Pendidikan secara informal.

    Baca juga: Misa Missio Canonica

    YMDP tidak hanya memberikan pembiayaan semata, baik siswa hingga mahasiswa yang menempuh Pendidikan, namun juga pembinaan untuk membentuk karakter unik. Karakter Servant Leadership dipilih oleh YMDP untuk ditanamkan pada setiap penerima beasiswa.

    Pemimpin yang melayani

    Negara ini memerlukan pemimpin-pemimpin yang mau melayani, selama ini pemimpin banyak yang memilih menguntungkan diri sendiri.

    Saat kita ingin memajukan negara kita, maka yang harus diubah adalah sumber daya manusia terlebih dahulu. YMDP ingin memberikan kontribusi dalam hal Pendidikan secara formal maupun pemberian pembinaan karakter.

    Karakter yang ditanamkan sejak penerima beasiswa masuk hingga lulus sekolah adalah memiliki Empati, mau mendengar, menyembuhkan, kesadaran diri, persuasi, konseptualisasi, memiliki visi, mau melayani, komitmen pada pertumbuhan diri dan membangun komunitas.

    Saat ini, karakter tersebut ditanamkan dengan pola pembinaan secara bertahap dan berkelanjutan. Penanggungjawab YMDP adalah Pastor Andreas Kurniawan OP yang memiliki kepedulian tinggi terhadap Pendidikan setiap penerima beasiswa. Jumlah penerima Beasiswa YMDP sekitar 40 anak atau orang yang tersebar di seluruh Indonesia.

    Pembinaan

    Universitas Katolik Darma Cendika menurunkan pendidiknya untuk ikut melakukan pembinaan, yaitu Retno Dewi Pulung Sari dan Martika Dini Syaputri serta seorang mahasiswa, Hansen Alandi. Sebagai narasumber utama adalah Retno Dewi Pulung Sari yang memberi pendampingan langsung sekaligus bekerjasama dengan pembimbing utama dari YMDP adalah Suster Ergi OP.

    Pembinaan  untuk penanaman karakter Servant Leadership dilakukan dengan metode kelompok-kelompok kecil dimana dalam kelompok kecil tersebut terdapat olah rasa dan olah pikir bersama untuk perkembangan individu. Dalam sebulan sekali kelompok-kelompok kecil akan dipertemukan dalam kelompok besar untuk mengikuti materi dalam melengkapi Karakter servant Leadership.

    Kegiatan pendampingan sebelum pandemi dilakukan secara langsung namun tidak semua dapat menghadiri karena posisi penerima beasiswa YMDP tersebar di seluruh Indonesia. Kegiatan hanya dilakukan di kota Pontianak sehingga hanya Sebagian saja yang mendapatkan kesempatan menerima pendampingan.

    Baca Juga: Rapat Koordinasi Persiapan Tahbisan Imam

    Pandemi yang berlangsung selama 2 tahun terakhir justru dapat mengumpulkan seluruh penerima beasiswa dalam 1 (satu) sesi secara bersamaan dengan aplikasi Zoom ataupun google meet. Sebagai pendamping YMDP,Retno Dewi, merasa dipermudah dengan adanya zoom sebagai alat untuk mempertemukan seluruh penerima beasiswa.

    Namun di sisi lain, kondisi geografis provinsi Kalimantan Barat yang masih ada daerah kurang sinyal atau internetnya belum lancar mengakibatkan ada siswa/mahasiswa tidak dapat hadir saat kegiatan bersama diadakan.

    Pertemuan-pertemuan

    Pendamping dalam YMDP secara internal dan eksternal berjumah 6 orang yang memiliki profesi bermacam-macam untuk memperlengkapi pendampingan yaitu dosen, psikolog dan pemuka agama. Para pendamping ini masing-masing akan mendampingi kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan sekitar 5 – 6 penerima beasiswa.

    Pertemuan kelompok kecil yang dilakukan secara online mempermudah perjumpaan setiap anggota kelompok kecil yang tidak dalam satu kota yang sama. Tugas-tugas yang diberikan oleh pendamping untuk menunjang ketercapaian indikator  tahapan karakter Servant Leadership melalui empat coordinator mahasiswa. Pemilihan dilakukan secara demokrasi oleh semua penerima beasiswa  agar mempunyai rasa memiliki.

    Baca Juga: Minggu Adven Pertama: Paroki Katedral adakan Rekoleksi bagi SEKAMI

    Keempat koordinator memiliki tugas masing-masing yaitu, kooordinator karya, koordinator belajar, koordinator doa dan koordinator keluarga.

    Masing-masing koordinator memberikan kontribusi selama 1 semester dan akan dilakukan pemilihan Kembali untuk semester depan.  Pertemuan secara umum dilakukan setiap 1 (satu) bulan sekali di hari minggu malam sesuai dengan kesepakatan  yang akan dilaksanakan sejak Pk. 18.45 – 21.15 WIB, daerah lain akan menyesuaikan.

    Pendampingan YMDP dalam membentuk karakter tidak hanya dalam hal non akademik dengan pembinaan terkait softskill semata, namun juga memberikan evaluasi terkait dengan akademis. Penilaian dalam Raport dan Kartu Hasil Studi (KHS) juga menjadi standard penting dalam melakukan evaluasi untuk dilanjutkan ataupun dihentikan beasiswa yang bersangkutan.

    Seorang pemimpin yang mau melayani sangat diperlukan saat ini maupun di masa depan. Meskpun tidak mudah untuk konsisten dalam pembinaan ini, para pendamping tetap bersemangat dalam menjalankan fungsi masing-masing. Siapa tahu pemimpin masa depan itu adalah salah seorang yang sedang dalam pembinaan YMDP saat ini.

    Related Articles

    spot_img
    spot_img

    Latest Articles