Penulis:Jeny Barli, Peserta Lomba Menulis Liputan Bulan Rosario di masa Pandemi Covid-19
MajalahDUTA.Com, Pontianak- Bulan Mei dan Bulan Oktober adalah bulan yang istimewa bagi seluruh umat Katolik. Kedua bulan ini sama-sama dikhususkan untuk menghormati Bunda Maria. Hanya perbedaannya,bulan Mei untuk bulan Maria dan bulan Oktober untuk bulan Rosario.Doa Rosario bersama di lingkungan atau di Paroki dan ziarah ke Gua Maria, adalah tradisi dalam 2 bulan istimewa ini. Bagi saya hal ini menjadi suatu pengalaman yang berpengaruh terhadap perkembangan iman personal,terutama dalam devosi Rosario.Mendekatkan diri kepada Tuhan lewat doa pribadi dan kelompok kepada Bunda Maria,yang membawa ketenangan diri dan sukacita batin.
Tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,dunia sedang tidak baik-baik saja. Pandemic covid-19 yang melanda Indonesia melalui dua kasus pasien positif pada awal maret lalu semakin bertambah hingga saat ini. Kasus meningkat,banyak nyawa tak tertolong.
Hari demi hari berlalu dan pada akhirnya Bulan Rosario tiba. Ketika peristiwa- peristiwa doa Rosario direnungkan di satu tempat, di tempat lain ada air mata duka karena kehilangan kenalan dan kerabat yang dicintai. Saat untaian butir manik-manik Rosario tergerak jari menuntun doa Salam Maria didaraskan,ada mereka yang sedang berjuang menyelamatkan raga yang menderita karena terpapar Virus Corona. Kita tahu bahwa Bunda Maria adalah ‘model’ dalam Gereja terutama kekudusan dan ketaatan. Kita hayati kembali peran Bunda Maria dalam sejarah keselamatan manusia. Meneladani Bunda penebus yang berpasrah akan karya penyelamatan dunia oleh Allah melalui dirinya. Tentu bukan hal mudah. Banyak resiko yang harus ditanggungnya. Berkorban jiwa dan raga sehabis-habisnya.Tetapi karena rendah hati dan ketulusannya, ia bersedia melaksanakan kehendak Allah.
Bunda Maria membesarkan,merawat dan mendidik Yesus, bahkan ketika sengsara hingga wafat di kayu salib, ia tetap setia mendampingi. Sekali lagi,ini bukan hal yang mudah. Bagaimana terlukanya perasaan seorang ibu,melihat putranya dibunuh dengan keji. Semua orang mengakui,kasih seorang Ibu tiada batasnya. Ibu yang selalu ada, saat anaknya merasa suka dan duka,terluka,dikhianati.Kesetiaan yang abadi,ketaatan hingga akhir.
Terlintas dibenak saya akan 15 Janji Bunda Maria pada 3 Oktober 1917,bagi orang yang setia berdoa Rosario salah satunya berbunyi seperti ini,” Kamu akan mendapatkan apa yang kamu minta dariku dengan berdoa Rosario.” Janji ini terbukti,tidak hanya sekedar janji.Sudah banyak kesaksian umat tentang betapa hebatnya kuasa doa ini dalam pengalaman hidup mereka. Tentu harus komitmen untuk setia dalam doa.
Jika ada permohonan khusus tetapi berdoa hanya sesekali,terpaksa,ragu-ragu dan terburu-buru kemudian merasa bosan,itu bukan kesungguhan. Berdoa Rosario mesti dihayati. Meskipun,berdoa yang sama secara berulang-ulang,inilah yang melatih mental keimanan kita.Dengan penuh harapan akan pertolongan Bunda Maria,segala problematika apapun yang kita hadapi,pasti dapat dilalui.
Saya ingin membagikan sebuah kisah nyata mujizat doa Rosario dari seorang Nona seumuran saya,berusia 18 tahun. Kami sudah saling mengenal dan menjadi teman 6 tahun yang lalu
( tahun 2015). Seminggu sebelum Hari Raya Natal di bulan Desember tahun 2018, Ayahnya menderita pembengkakan kaki,sulit sembuh dengan cepat karena ada riwayat penyakit Diabetes. Waktu itu,kaki kanannya tertusuk duri dan menancap cukup dalam.Menurutnya,sang ayah sudah terkena diabetes ketika menginjak usia 44 tahun. Diusahakan agar bagian kaki tidak boleh sampai tertusuk atau luka serius.
Tetapi hal yang tidak diinginkan ini terjadi.Saat duri sudah dicabut akibatnya terjadilah pembengkakan. Ibu, si Nona dan saudara laki-lakinya terus berusaha dalam proses pengobatan. Setiap hari,ketika kakinya merasa sakit,Ayahnya akan merintih memilukan. Nona kerapkali menangis,melihat keadaan ayahnya yang belum juga pulih. Bahkan,sang Ayah mengeluh sampai berkata hidupnya tak akan lama lagi. Bila Tuhan berkehendak memanggilnya,ia sudah siap keluh sang Ayah,sehingga Nona berlinang air mata.
Nona semakin tak tenang. Dia sempat berpikir begini,”Bagaimana jika yang dikatakan Ayah itu benar, apa yang terjadi bila hidup Ibu,saya dan saudara saya tanpa Ayah, saya sungguh tidak siap,Tuhan jangan biarkan ini terjadi….Obat-obat yang diberikan kepada Ayah seperti tak ada khasiat. Hanya menambah kesakitan saja,” Nona sempat putus asa.
Dalam diam kebingungan tak bisa berbuat apa-apa, Nona ini memejamkan mata sekejap. Ia merasa seperti ada sesuatu yang mengajaknya untuk mengambil kalung Rosario. Dengan kekuatan yang melemah,karena habis terkuras kekhawatiran,ia berjalan ke arah kamarnya,meraih sebuah wadah berbentuk lingkaran,kemudian mengeluarkan Rosario berwarna hitam. Setelah itu.ia kembali ke kamar Ayahnya. Sang Ayah masih merintih kesakitan,seketika itu juga Nona ini berkata dengan suara sedikit bergetar,” Ayah, saya tidak punya obat yang bisa menghilangkan sakit Ayah dengan cepat. Tapi saya punya Rosario ini.
Saya yakin saat kita pasrah kepada Tuhan,berdoa kepada Bunda Maria,Ayah pasti sembuh.” Ayahnya mengangguk pelan mendengar penjelasan singkat si Nona. Tanpa menunggu lebih lama Nona mengajak Ibu dan Saudara laki-lakinya berdoa Rosario bersama. Saat mereka selesai berdoa, Sang Ayah sudah tidur. Nona memandang wajah Ayah nya yang berkeringat dan tampak sangat letih. Waktu itu sekitar jam 10 malam.
Sebelum Nona kembali ke kamarnya,ia berbisik lirih kepada Ibunya,”Bu, Ayah akan baik-baik saja. Ibu jangan khawatir.” Saya sempat tak percaya,dia bisa seyakin itu. Tetapi dia berkata,saat itu dia benar-benar sudah lelah berpikir keras dan tak tahu lagi,kemana tempat mengadu akan kegelisahannya.
Dia menjatuhkan pilihan kepada kuasa doa Rosario. Setiap hari dalam masa penyembuhan,khususnya dimalam hari saat Ayahnya sudah tidur, Ibu dan saudaranya bersiap untuk istirahat, Nona juga segera masuk ke kamarnya. Tetapi Si Nona melakukan doa Rosario terlebih dahulu sebelum tidur.
Ketika saya bertanya,apakah dia merasa bosan atau tidak untuk melakukan doa ini setiap malam,begitu tulusnya ia menjawab,tidak. Waktu berlalu,hari berganti. Perlahan tapi pasti, doa sang Nona terjawab. Kaki Ayahnya yang membengkak,berangsur-angsur membaik seperti semula.
Akhirnya,Ayah si Nona dinyatakan sembuh pada akhir bulan Februari 2019. Sebelum menutup perjumpaan saya dengan Nona,saya bertanya bagaimana refleksi pribadinya dalam peristiwa iman ini serta buah-buah rohani yang ia dapatkan . Sembari tersenyum memandang saya,ia menyatakan bahwa ia yakin secara total kepada kuasa doa Rosario. Mujizat kesembuhan yang terjadi pada Ayahnya karena doa Bunda Maria.
Juga harus percaya dan berserah seutuhnya atas segala keluh kesah,perasaan takut dan kekhawatiran. Buah-buah rohani yang ia dapatkan yaitu ketenangan batin dan suka cita. Rasa cemas semakin berkurang,karena sudah dibawa dalam doa bersama Bunda Maria. Sesuai sekali dengan janji Bunda Maria diatas,bahwa bagi yang setia melakukan doa Rosario maka permohonannya akan dikabulkan. Pengalaman istimewa buat si Nona. Akhir cerita yang bahagia bagi saya.
“Ad Jesum per Mariam”,menuju Yesus melalui Bunda Maria. Berdoa melalui perantaraan Bunda Maria dan selanjutnya Bunda Maria meneruskan doa-doa yang kita kepada Yesus. Untuk itu,disaat ini kita datang kepada Bunda Maria.
Kita ungkapkan permohonan kita dalam doa Rosario supaya Pandemic ini segera berlalu,terutama agar kita senantiasa diberikan kesehatan dan daya tahan tubuh yang baik. Saya yakin,kita semua pasti merindukan saat saat dulu,ketika situasi normal. Tiada rasa khawatir dan takut. Dengan iman dan kepasrahan bersama Bunda Maria,kita serahkan seluruh kerinduan kita. Bulan Rosario tetap penuh rahmat,meskipun di masa pandemic seperti ini.
Berkat Tuhan tak pernah surut. Tetap bersyukur dan berdoa atas penyertaan serta kasih-Nya yang selalu tercurah dalam hidup kita. Tak lupa juga,tetap patuhi protokol kesehatan jika sedang berada diluar rumah.Menggunakan masker,menjaga jarak antar individu,memperhatikan kebersihan tangan dengan mencuci tangan lebih sering dan membawa hand sinitizer.Dengan menjadi pribadi yang taat aturan,kita sekaligus meneladani ketaatan Bunda Maria.Mari berdoa Rosario untuk keselamatan kita dan dunia.
Salam,Tuhan Memberkati.