Wednesday, December 24, 2025
More

    Pentingnya Pemahaman Tentang Kesehatan Mental bagi Mahasiswa

    Duta, Pontianak | Kehidupan kampus adalah fase penting yang penuh dengan tekanan akademik, sosial, dan prospek karier. Bagi mahasiswa, terutama yang berkecimpung di bidang yang menuntut fokus dan ketelitian tinggi seperti keuangan dan perbankan, kesadaran dan pemahaman mendalam tentang kesehatan mental adalah aset yang tak ternilai.

    Memprioritaskan kesejahteraan psikologis bukan hanya tentang mengatasi kesulitan, tetapi juga tentang meningkatkan kinerja dan ketahanan di masa depan.

    Transisi ke perguruan tinggi membawa serangkaian stresor unik, yang semakin kompleks bagi calon profesional di sektor keuangan, Beban Akademik yang Berat, Tuntutan penguasaan angka, analisis data, dan persiapan menghadapi sertifikasi profesional memicu kecemasan dan sindrom burnout.

    Dinamika Tekanan Kerja Tinggi: Bidang perbankan dan keuangan dikenal memiliki jam kerja panjang dan tanggung jawab besar, yang tekanannya mulai dirasakan sejak masa perkuliahan.

    Perubahan Lingkungan Sosial: Jauh dari keluarga dan kebutuhan untuk membangun jejaring sosial dan profesional yang kuat menambah lapisan tekanan mental. Masalah Finansial: Mengelola uang saku, biaya kuliah, dan terkadang juga bekerja paruh waktu menambah beban pikiran.

    Komitmen Akademi Keuangan dan Perbankan

    Di Pontianak, kesadaran akan urgensi isu ini telah diterjemahkan menjadi aksi nyata. Sebagai contoh konkret, pada tahun 2025, Akademi Keuangan dan Perbankan (AKUB) menunjukkan komitmennya dengan menugaskan beberapa mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan seminar besar tentang Kesehatan Mental.

    Seminar ini diselenggarakan oleh Universitas Tanjung Pura (UNTAN) Pontianak dan mengundang partisipasi dari berbagai kampus di kota tersebut.

    Keputusan AKUB ini memiliki makna strategis ganda: Pengakuan Stres Sektor: Pihak akademi mengakui bahwa industri keuangan yang akan dimasuki para lulusannya adalah lingkungan yang sangat high-pressure.

    Dok: Mahaiswa AKUB mengikuti Seminal Mental Health 2025

    Pembekalan kesehatan mental adalah bagian dari soft skill wajib.

    Kolaborasi Regional: Partisipasi dalam acara yang diselenggarakan oleh UNTAN dan melibatkan kampus lain menunjukkan kesediaan AKUB untuk berkolaborasi dalam isu kesejahteraan mahasiswa di tingkat regional Pontianak.

    Mengapa Pemahaman Itu Penting, Terutama di Bidang Keuangan?

    Pemahaman yang baik tentang kesehatan mental—yang diakomodasi melalui inisiatif seperti seminar di UNTAN—memungkinkan mahasiswa AKUB dan kampus lainnya untuk mengenali Gejala Dini Stres Kerja.

    Bagi calon banker atau analis keuangan, membedakan antara tuntutan kerja yang normal dan tanda-tanda awal kelelahan mental (seperti burnout atau kecemasan yang melumpuhkan) sangat krusial agar tidak mengganggu kinerja dan pengambilan keputusan yang kritis.

    Menciptakan Lingkungan Belajar & Kerja yang Optimal. Kesehatan mental adalah prasyarat untuk kinerja kognitif. Pikiran yang sehat memungkinkan mahasiswa keuangan untuk fokus pada detail, melakukan perhitungan yang akurat, dan mempertahankan konsentrasi selama sesi kuliah atau magang yang intens.

    Mengembangkan Coping Mechanism yang Efektif. Seminar dan edukasi kesehatan mental membekali mahasiswa dengan strategi penanganan stres yang adaptif (misalnya, time management yang efektif atau teknik relaksasi), menggantikan mekanisme yang merusak yang mungkin timbul akibat tekanan yang tidak tertangani.

    Mengetahui Kapan Mencari Bantuan Profesional, Dengan edukasi yang tepat, seperti yang didapatkan dari seminar antar-kampus di Pontianak, stigma terhadap pencarian bantuan profesional dapat terkikis. Mahasiswa didorong untuk melihat konseling sebagai alat manajemen diri yang proaktif, bukan tanda kegagalan.

    Penutup

    Inisiatif Akademi Keuangan dan Perbankan Pontianak pada tahun 2025 untuk mengirim mahasiswa ke seminar kesehatan mental UNTAN adalah langkah maju yang patut dicontoh. Ini menegaskan bahwa pendidikan tinggi modern tidak hanya berkutat pada kurikulum teknis, tetapi juga pada pembentukan individu yang tangguh dan seimbang.

    Dengan memprioritaskan pemahaman tentang kesehatan mental, mahasiswa, terutama mereka yang akan berhadapan dengan kompleksitas sektor keuangan, dapat memastikan bahwa mereka tidak hanya memiliki keahlian profesional yang kuat, tetapi juga fondasi mental yang kokoh untuk menghadapi dunia kerja yang penuh tantangan.

    *Paulinus Jang, S.E., M.M. – Dosen Akademi Keuangan dan Perbankan Grha Arta Khatulistiwa, Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, Kampus II.

    Related Articles

    spot_img
    spot_img

    Latest Articles