Sunday, May 19, 2024
More

    Pandangan Kardinal Béchara Boutros Raï: Merespons Krisis Global dengan Roh Sinodal

    Kristus, demikian Kardinal Raï menyimpulkan, "telah memilih masing-masing dari kita untuk menyembuhkan luka-luka ini dan berjuang untuk dunia yang lebih baik, di mana kita dapat mendiami rumah bersama dalam perdamaian dan ketenangan."

    MAJALAHDUTA.COM, Vatikan – Pada Misa harian bagi anggota Sinode yang diselenggarakan di Basilika Santo Petrus, Kardinal Béchara Boutros Raï, Patriark Maronit Antiokhia, memberikan homili yang mendorong umat Kristen untuk menghayati cara hidup sinodal dalam menghadapi berbagai masalah global yang dihadapi dunia kita.

    Pada hari Senin, anggota Sidang Umum Sinode merayakan Misa bersama, yang dipimpin oleh Patriark Youssef Absi, Patriark Melkit Yunani Antiokhia, sesuai dengan ritus Bizantium di Altar Kursi.

    Kardinal Béchara Boutros Raï memberikan homili dalam Misa tersebut, yang merenungkan ajakan Yesus untuk berdoa bagi pekerja yang dapat menghadapi panen berlimpah Allah.

    Menghadapi Situasi Penderitaan

    Dalam homilinya, Kardinal Patriark mencatat bahwa Yesus merasa simpati terhadap orang banyak yang mengikutinya dan berkata kepada murid-murid-Nya: “Panennya memang banyak, tetapi pekerjanya sedikit; oleh karena itu, mohon kepada Tuan panen untuk mengirimkan pekerja-pekerja bagi panennya.”

    Kardinal Raï mengatakan kata-kata Yesus ini memberikan titik awal untuk memahami keadaan saat ini dalam Gereja dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.

    Dia pertama-tama merenungkan panen yang melimpah sebagai simbol berbagai isu global mendesak yang memerlukan perhatian dan tindakan dari Gereja dan seluruh umat Kristen.

    Isu-isu ini, katanya, mencakup upaya mencapai perdamaian yang adil di tengah perang yang berkepanjangan, mengatasi perubahan iklim dan melindungi lingkungan, menantang sistem ekonomi yang eksploitatif, membantu individu yang dianiaya, dan menyembuhkan luka-luka yang ditimbulkan oleh berbagai bentuk penyalahgunaan.

    Kardinal Raï menambahkan bahwa panen ini juga mencakup kebutuhan untuk mempromosikan martabat manusia, mendorong dialog ekumenis dan antaragama, peduli terhadap yang terpinggirkan dan rentan, serta berpartisipasi dalam tantangan-tantangan sosial kontemporer.

    Pekerja Dipandu oleh Roh

    Patriark Maronit Antiokhia kemudian mempertimbangkan para pekerja yang dipanggil untuk mengumpulkan panen.

    Kardinal Raï mengatakan Instrumentum Laboris Sinode (dokumen kerja) mengidentifikasi para pekerja ini sebagai setiap orang yang diutus oleh Kristus dan dipandu oleh Roh Kudus.

    Roh Allah, kata Kardinal Raï, adalah “pelaku sejati dari misi yang dipercayakan kepada Gereja dan oleh karena itu dari seluruh perjalanan sinodal.”

    Setiap pekerja perlu menerima pembinaan dan panduan dari Roh Kudus untuk merangkul cara hidup sinodal.

    Pelatihan semacam itu, katanya, “melibatkan pembinaan untuk kehidupan komuni, misi, dan partisipasi, serta spiritualitas sinodal yang menjadi inti pembaruan Gereja.”

    Misi Kita untuk Menyembuhkan Luka Orang Lain

    Sebagai kesimpulan, Kardinal Raï mengajak umat Kristen untuk merasakan kasih, seperti yang dilakukan Yesus, terhadap situasi penderitaan dunia kita dan kondisi di mana orang-orang berada.

    Dia mengatakan penderitaan orang miskin, yang diabaikan, pengungsi, korban tak bersalah perang, dan gelandangan semua membangkitkan simpati Kristus dan harus membangkitkan simpati kita juga.

    Editor: Redaksi DUTA
    Sumber: Vatikan News- Devin Watkins

    Related Articles

    Stay Connected

    1,800FansLike
    905FollowersFollow
    7,500SubscribersSubscribe

    Latest Articles