MajalahDUTA.com, Sambas – Tuaian begitu banyak, namun pekerja sedikit (Luk 10 : 2). Hal ini terjadi dalam banyak bidang, tak terkecuali dalam Hidup Bhakti. Menjadi seorang imam adalah sebuah panggilan hidup bahagia. Dengan menjadi imam, kita diajak menjadi hidup lebih kudus, lebih total melayani Allah bersama umat, lebih mampu membangun komitmen untuk hidup lebih setia, taat, dan tidak terikat pada hal-hal duniawi.
Hidup menjadi semakin seperti Yesus Sang Gembala Baik. Hari ini 8 Mei 2022 gereja merayakan hari minggu panggilan sedunia ke–59. Adapun tema hari minggu panggilan sedunia ke-59 adalah: Kita Semua Di Panggil Menjadi Sahabat Seperjalanan.
Baca Juga: Secuplik Tentang Kongregasi Fransiskanes Sambas (KFS)
Tak kalah penting juga di paroki Kristus Raja Sambas pada misa hari minggu Doa Untuk Panggilan sedunia ke-59, Misa dipimpin oleh Pastor Masseo Clinton OFMCAP, pada tanggal 8/5/2022 seksi panggilan mengadakan misa panggilan dengan menampilkan anak-anak Misioner yang menggunakan kostum biarawan biarawti cilik, berkaloborasi dengan kauam awan cilik dari kalangan pemerintahan, abdi negara, para penari untuk memperkenalkan kepada anak misioner kehidupan biarawan biarawan/biarawati, ordo dari berbagai tarekat lembaga hidup bakti.
Gembala Baik
Kita bersama-sama bergandengan tangan menuju gereja yang hidup, bahwa pilihan itu pada akhirnya satu tujuan yang sama mencari kerajaan Allah di tengah dunia dan perkembangan zaman ini oleh sebab itu dalam gereja katolik harus tetap menjaga dan melestarikan kekayaan iman dengan pilihan hidup seperti berikut ini :
- Pilihan hidup khusus mengereja menjadi pastor, suster, bruder, dan frater.
- Dan panggilan hidup berkeluarga.
Dengan kekayaan ini Gereja katolik diseluruh dunia memperingati dan merayakan hari doa mohon panggilan sedunia. Hal ini, patut kita syukuri dalam gereja, karena panggilan hidup bakti merupakan panggilan khusus dan menjadi penting demi kelangsungan hidup dan karya misi gereja.
Mari kita bersama bergandengan tangan dan berjalan bersama dalam mewujudkan “Menuju Gereja Sinode: Persekutuan, Partisipasi, dan Misi.
Panggilan
Menjaga dan melestarikan kekayaan-kekayaan dalam gereja sampai ke anak cucu kita, menjaga iman, menanamkan iman sejak dini dan memperkenalkan kekayaan dalam hidup dan pelayanan gereja kepada anak-anak kita dan terus memotivasi anak-anak muda untuk ikut ambil bagian dalam hidup mengereja.
Baca Juga: Yaqut Cholil Qoumas – Kemenag Bersama Para Uskup Indonesia di Ambon, Ada Apa?
Mengingat benih panggilan biasanya tumbuh subur di kalangan mereka, yang mulai mengambil bagian tugas pelayanan dalam lingkungan Gereja sejak mereka masih usia anak. Memperkenalkan kepada anak-anak dan remaja tentang gambaran kehidupan/profil dari biarawan/biarawati. Hal ini secara tidak langsung menumbuhkan cita-cita untuk menjadi pastor, bruder dan suster.
Karena tanggung jawab tumbuh suburnya panggilan hidup bhakti bukan hanya seorang imam, suster, atau bruder saja, tetap juga tanggung jawab setiap umat kristiani.




