Friday, November 7, 2025
More

    Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus Melantik 71 DPP Paroki St. Pius X Bengkayang: Manajemen Paroki Harus Transparan

    Oleh: Samuel- Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak

    MajalahDUTA.Com, Bengkayang- Pelantikan Pengurus DPP Paroki Santo Pius X Bengkayang Periode 2021-2024 oleh Mgr. Agustinus Agus Uskup Agung Pontianak, Minggu pagi, 18 Juli 2021.

    Dalam sambutan awal misa, Mgr. Agustinus Agus menyampaikan kepada seluruh umat yang turut hadir dalam misa pelantikan 71 DPP Paroki Bengkayang untuk menjaga kesehatan dan tetap mematuhi protokol kesehatan serta mendukung pemerintah dalam penanganan virus Covid-19.

    “Dipihak lain harus tetap ingat bahwa Tuhan tetap mencintai umatnya,” kata Mgr. Agus.

    Baca Juga: Mgr. Agus dalam Kunjungan Di Ledo: Kehadiran Gereja Adalah Sahabat Pemerintah

    Mgr. Agustinus Agus menggaris bawahi bahwa Dewan Pastoral Paroki merupakan dewan perwakilan dari umat yang dalam kesatuan dengan pastor paroki dan pastor rekan bersama-sama membangun umat Allah.

    Dalam pandemi Covid-19 ini, menurut Mgr. Agustinus Agus, umat katolik terlebih khusus Dewan Pastoral Paroki ditantang untuk hidup dalam dua hal untuk diseimbangkan, yaitu antara takut mati atau jiwa selamat.

    “Saya selalu mengatakan, mati adalah sebuah keharusan. Karena kalau manusia tidak mati, maka tidak bisa melihat kerajaan Allah. Tapi bunuh diri juga dosa, maka dari itu sebagai umat katolik harus mampu menyeimbangkan kedua-duanya,” lanjut Uskup. “Untuk itu dimasa pandemi Covid-19 ini, umat katolik harus sehat secara jasmani dan sehat secara rohani.”

    Baca Juga: Mgr. Agus: Covid-19 Ini Mengajarkan Kita, untuk Tidak Menggantungkan Diri dari Orang Lain

    Uskup Agung mengungkapkan tugas DPP juga adalah tugas yang diemban sebagai gembala yang mampu bekerjasama dalam menghadapi masalah-masalah konkret terutama dalam situasi pandemi Covid-19.

    Dimasa ini, menurut Mgr. Agus, dewan pastoral diminta untuk tetap melihat dan mampu mengkoordinasikan serta turut membina umat dalam perkembangan umat yang lebih baik di Paroki Bengkayang.

    Manajemen Gereja Yang Transparan

    Misa diawali dengan perarakan, bersama dengan itu dihadiri juga oleh Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis, SE.,MM bersama istri yang turut hadir dalam misa pelantikan dewan pastoral paroki.

    Dalam homili, Uskup Agung Pontianak menegaskan pentingnya tugas dari DPP dalam membantu pewartaan dan pembinaan umat baik dalam bidang-bidang yang telah dipercayakan.

    Ada tiga prinsip yang Mgr. Agustinus Agus sampaikan yakni Transparansi (Transparency), Akuntabilitas (Accountability) dan Integritas (Integrity).

    “Manajemen Gereja harus transparan serta mampu menjadi gembala bagi umat Katolik di Bengkayang,” demikian inti dari homili yang disampaikan oleh Mgr. Agustinus Agus, Uskup Agung Pontianak dalam pelantikan 71 Dewan Pastoral Paroki St. Pius X Bengkayang, Keuskupan Agung Pontianak.

    Baca Juga: Mgr. Agustinus Agus Ajak Umat untuk Menjaga ‘Nyawa’ dan ‘Jiwa’ Dimasa Pandemi

    Transparansi yang Mgr. Agustinus Agus maksudkan adalah tugas dewan paroki untuk transparan baik dalam hal rencana bahkan keuangan agar bisa dipertanggungjawabkan baik tingkat keuskupan maupun tingkat KWI.

    Poin yang kedua yakni manajemen DPP paroki Bengkayang haruslah memiliki akuntabilitas yang baik, sehingga manajemen paroki lebih teratur dan terukur.  Selanjutnya, poin yang ke tiga adalah intergritas dari setiap pengurus.

    “DPP adalah contoh dan teladan untuk umat-umat yang dibina, maka dari itu intergritas merupakan poin penting dalam membina dan menyeleraskan tujuan baik dalam hal kemanusiaan maupun iman akan Tuhan,” ujar Mgr. Agus.

    Baca Juga: Kunjungan Mgr Agustinus Agus, Uskup Agung Pontianak dalam Progres Pembangunan Persiapan Paroki Di Meranti

    Misa dipimpin langsung oleh Mgr. Agustinus Agus sebagai Uskup Agung Pontianak dan didampingi RD Yulius Endi Subandi sebagai Pastor Paroki dan RP Euqine, CSE rektor Institut Shanti Buana Bengkayang.

    Sejarah Singkat

    Paroki St. Pius X Bengkayang merupakan sebuah paroki Gereja Katolik di Keuskupan Agung Pontianak; berpusat di Kecamatan Bengkayang, di Kabupaten Bengkayang – Kalimantan Barat.

    Sedari didirikannya pada 1 September 1934, Paroki Bengkayang berkembang pesat hingga saat ini. Mulai dari awal, jumlah orang yang hanya sedikit dari misi yang dirintis oleh imam Kapusin, kini menjadi semakin banyak disertai dengan jumlah stasi yang berkembang. Kini gereja Bengkayang ditangani oleh imam diosesan (Keuskupan) untuk melanjutkan misi yang sudah dirintis oleh pendahulu.

    Sejak berdirinya paroki, gereja (gedung) telah mengalami empat kali perubahan. Gereja pertama bernama Santo Yosef kemudian direnovasi pada tahun 1975 dan diberi nama Santo Pius X. Setelah digunakan selama hampir 13 tahun, dengan melihat pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, dibangunlah sebuah gedung gereja baru di atas sebidang tanah kosong di sebelah gereja pastoran. Gereja baru ini dibangun pada akhir 1988, selesai pada 1990.

    Baca Juga: Seleksi National University Debating Championship (NUDC) STKIP Pamane Talino untuk Tingkat Wilayah LLDIKTI XI

    Kemudian setelah sekitar 21 tahun Gereja St. Pius X digunakan, terlihat semakin banyak orang memenuhi gereja setiap minggunya meskipun Misa diadakan 3 kali, oleh karena itu diputuskan untuk membangun dan memperluas lokasi gereja yang ada. Perluasan dimulai pada awal Juli 2011 dan selesai pada 2013.

    Paroki Bengkayang yang berdiri sejak 1 September 1934 ini, tidak sedikit mengalami pergejolakan dan perubahan perkembangan umat.

    “Banyak tragedi dan peristiwa terjadi bahkan menjadi rekam jejak serta bukti dalam perkembangan sejarah iman katolik di Keuskupan Agung Pontianak,” kata RD Subandi selaku Pastor Paroki Bengkayang dalam diskusi usai misa pelantikan DPP.

    Related Articles

    spot_img
    spot_img

    Latest Articles