MajalahDUTA.Com, Vatikan- Sekretaris Negara Vatikan mengungkapkan keprihatinan Paus dan Takhta Suci atas eskalasi kekerasan antara Israel dan Hamas. Dikutip dari Vatikan News Paus dan Takhta Suci “sangat prihatin” tentang apa yang terjadi di Tanah Suci di mana eskalasi kekerasan antara Israel dan Hamas terus berlanjut.
Dalam berita tersebut, Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, mengungkapkan kekhawatirannya pada hari Selasa di sela-sela acara untuk mempresentasikan sebuah buku yang didedikasikan untuk mantan direktur surat kabar Vatikan L’Osservatore Romano, Mario Agnes, di kedutaan Italia untuk Tahta Suci. di Roma.
Baca: Dalam Audiensi Umum Paus Ungkapkan: Mengatasi kesulitan dalam doa
Dalam hal itu Kardinal Parolin menegaskan kembali pentingnya gencatan senjata dan menyatakan keprihatinan yang mendalam atas situasi ledakan yang katanya, terus berlanjut “meskipun ada upaya dari komunitas internasional untuk melakukan gencatan senjata”.
Upaya Menghentikan Konflik
“Konflik ini membawa kehancuran serta kematian,” keluh Kardinal Parolin, mengenang Paus Fransiskus yang dalam Angelusnya pada hari Minggu menarik perhatian dunia kepada anak-anak yang terbunuh dalam konflik itu.
“Perhatian kami adalah Bapa Suci dan komitmen untuk melakukan segala kemungkinan untuk menghentikan konflik,” kata Sekretaris Negara Vatikan.
Baca: Wajah Baru Gua Maria Ratu Pencinta Damai Anjongan
Kepada wartawan yang bertanya kepadanya apakah Takhta Suci akan bertindak sebagai mediator dalam masalah Israel-Palestina, diplomat top Vatikan itu berkata, “Sepertinya saya ada yang mengatakan bahwa mereka tidak menginginkan campur tangan apa pun. Namun yang pasti, kita harus mengambil tindakan apa pun yang dapat, pertama-tama, membantu mengarah pada gencatan senjata, untuk mengakhiri konflik yang sudah berlangsung lama ini, untuk mencapai resolusi sesuai dengan solusi dua negara “.
Melihat ke Uni Eropa
Kesempatan itu juga Kardinal Parolin mengatakan dia menantikan pertemuan pada hari Sabtu antara Paus Fransiskus dan presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, yang juga akan dia temui.
Ia mengatakan ini akan menjadi kesempatan baru untuk membahas krisis. “Tentu saja, saya juga akan berbicara dengannya tentang pertanyaan Israel-Palestina. Kami harus bekerja sama untuk mencoba menghentikan krisis ini, ”tambah Kardinal Parolin. (Sumber: Vatikan News – diolah Semz Majalah DUTA).




